Bab 𝟏𝟎 Titip Mas Fajar Dan Anak Mu

Ketika Adzan subuh berkumandang Arum membangunkan suaminya, Ia yang sudah siap tinggal menunggu Fajar untuk menunaikan ibadah berjamaah.

Fajar mengerjabkan matanya perlahan dan kemudian bangun, Ia tersenyum melihat sang Istri sudah siap tinggal menunggu dirinya.

" Tunggu sebentar sayang, Mas mau mandi dulu. "

" Hmm, jangan lama- lama ya Mas, takutnya waktunya habis. "

Setelah selesai menunaikan kewajiban mereka, Arum bersiap kedapur. Ia ingin membuat sarapan untuk suaminya, disaat Arum sedang sibuk di dapur, tiba-tiba sekelebat cahaya muncul di depan Fajar. Cahaya itu menghilang tepat pada kelopak bunga terakhir yang berada di atas meja rias.

Fajar berlari untuk melihat apa yang ada disana, lagi-lagi Pria itu terkejut karena bunga melati yang sudah Ia buang keluar itu ada lagi di atas meja rias.

" Ya Tuhan, kenapa bunga ini adalagi disini, padahal sudah aku buang. " Fajar mengambil itu yang mulai nampak menguning di ujungnya.

Di dapur Arum merasa tiba-tiba perutnya mules namun coba Ia tahan dengan menarik nafas panjang dan menghembuskan nya kembali. Ia melakukannya berulang-ulang sambil melanjutkan masaknya.

" Sayang, apa sudah waktunya kamu melihat dunia ini. Sabar ya sayang, Mama sedang memasak untuk Ayah mu, dia sudah lama tidak memakan masakan Mama. "

Sembari mengelus perutnya, Arum terus mengaduk sup ayam buatannya. Arum menata semuanya di atas meja kemudian memanggil sang suami untuk makan.

" Mas, ayo makan. " Panggil Arum.

Fajar keluar dari dalam kamar menuju meja makan, pagi itu mereka sarapan bersama-sama. Selama makan Fajar tidak fokus pada makanan yang Ia makan. Meskipun makanannya sangat enak, namun keanehan yang ada membuat nya terus mengingat kejadian demi kejadian yang terjadi, dan belum juga Ia temukan jawabannya.

" Mas, tambah lagi. " Tawar Arum namun Fajar menggeleng pelan dan mengatakan sudah cukup.

Arum merapikan semua alat masak yang Ia gunakan, perutnya semakin lama semakin sakit. Setelah merasa semua sudah rapi, Arum baru menemui suaminya.

" Mas, sepertinya perut ku mulai mules. "

Fajar memandang wajah Istrinya yang memang mulai kelihatan memerah, Ia mulai panik.

" Benarkah sayang, ayo kita kerumah sakit sekarang. " Ajak Fajar yang di angguki oleh Arum.

Arum dan Fajar masih menunggu mobil yang membawa mereka, melihat Fajar dan Arum di jemput mobil Rai langsung menghampiri sahabatnya.

" Arum, kalian mau kemana. "

" Ini Rai, sepertinya Arum sudah waktunya melahirkan. " Jawab Fajar sedangkan Arum hanya tersenyum.

" Oh, ayo biar aku bantu. " Raihana ikut membantu sahabatnya hingga memasuki mobil.

" Pergilah, nanti aku nyusul pakai motor. Semangat ya Rum. " Raihana menggenggam tangan sahabatnya memberinya semangat.

Arum memeluk sahabatnya erat, Ia juga mengucapkan terima kasih tepat di telinga Rai.

" Tidak apa- apa Rum, Pak hati- hati bawa mobilnya ya, kasihan Ibu hamilnya. " Pesan Raihana dan supir pun mengangguk.

Setelah mobil berangkat, Rai langsung bergegas ke rumahnya memanggil barang- barang penting miliknya.

" Yang kuat ya Rum, kamu pasti bisa. " Gumam Rai sebelum berangkat.

Sesampainya di rumah sakit Arum langsung mendapatkan penanganan, Ia mulai di periksa secara detail. Fajar ingin menemani Arum namun Dokter tidak mengijinkannya. Akhirnya Ia hanya menunggu di ruang tunggu sambil berdoa.

Raihana datang tergesa-gesa dan langsung menemui Fajar, Ia bertanya bagaimana kondisi Arum namun Fajar juga belum dapat kabar.

Setelah satu jam berlalu seorang Dokter keluar untuk mencari keluarga pasien, Fajar dan Rai langsung berdiri dan menyebutkan kalau mereka adalah keluarganya.

" Saya suaminya, saya adiknya Pak. " Ucap Fajar dan Raihana bergantian. Fajar menatap sahabat dari Istrinya itu, tidak menyangka kalau saking pedulinya wanita itu sampai mengaku adiknya.

" Baiklah kalau begitu, kalian berdua ikut saya. Ada yang harus Mbak dan Bapak ketahui. "

Rai langsung mengangguk dan lebih dulu mengikuti langkah kaki Dokter itu menuju ruangan nya.

" Assalamu'alaikum Pak. "

" Waalaikum salam, mari silahkan duduk. "

Karena tempat duduk hanya satu, jadi Rai meminta Fajar saja yang duduk karena dia adalah suami dari pasien.

" Ada apa Pak, apa ada masalah dengan persalinan Istri saya " Tanya Fajar.

Dokter meminta maaf sebelum mengatakan apa yang ingin Ia katakan.

" Iya Pak, Bu Arum harus segera di operasi, tapi masalahnya beliau tidak ingin. Pasien tetap ingin melahirkan normal. "

Akhirnya Fajar meminta ijin bertemu dengan Istrinya, Ia ingin membujuk Istrinya agar mau menjalani operasi.

" Maaf Pak, kita harus secepatnya melakukan tindakan ini. Kalau terlambat, mungkin bukan hanya bayinya yang tidak bisa di selamatkan melainkan sang Ibu juga. "

Raihana terkejut, Ia memohon kepada Dokter agar memberikan mereka ijin untuk menemui Arum. Dokter akhirnya memberikan ijin pada Fajar dan juga Rai untuk masuk menemui pasien dan membujuknya.

Lagi-lagi Fajar menatap Rai, Ia heran terbuat dari apakah perempuan di sampingnya itu. Bisa- bisanya Ia merendahkan dirinya hanya semata-mata agar Dokter mau mengijinkan mereka bertemu Arum Istrinya.

Setelah menggunakan pakaian khusus Fajar masuk lebih dulu, di susul oleh Rai. Terdengar bunyi alat pendeteksi yang terlihat tidak normal di monitor.

" Sayang, ini Mas. " Bisik Fajar sambil mengelus tangan Arum.

Arum membuka mata dan tersenyum, wajahnya sudah pucat pasi. Arum juga memandang sahabatnya yang masih berdiri di dekat pintu. Ia memanggil sahabatnya itu dengan gerakan tangannya. Rai menoleh ke arah lain dan menghapus air matanya yang jatuh tanpa bisa Ia tahan lagi.

" Iya Rum, aku disini. Jangan khawatir, kamu pasti akan baik- baik saja. Selama ini kamu sudah melewati semua hal yang lebih berat dari ini, bukankah kamu ingin melihatnya sejak dulu. Nah sebentar lagi kamu akan bertemu dengan nya, jadi kamu harus kuat. "

Rai mencoba mememberi kekuatan dan juga pengertian kepada Arum, Ia juga membujuk sahabatnya itu agar mau menerima saran Dokter untuk menjalani operasi.

" Tidak Rai, aku ingin melahirkan secara normal saja, aku masih kuat. " Jawab Arum.

Arum menghela nafas, Fajar mengelus tangan Arum, Ia juga mengatakan apa yang Dokter katakan.

" Tapi sayang, kata Dokter kamu harus secepatnya menjalani operasi. Kalau tidak kita tidak akan pernah bisa melihat nya, bukan hanya itu. Masih banyak kemungkinan buruk lain yang akan terjadi. "

Arum memejamkan matanya dan tersenyum, Ia menatap sahabatnya dan memintanya mendekat. Rai dengan cepat mendekat.

" Rai, selama ini kamu sudah melakukan segala hal untuk ku. Maukah kali ini kamu mengabulkan permintaan ku. "

Rai yang sudah berjanji akan mengabulkan semua permintaan Arum tentu saja langsung mengangguk.

" Tentu saja Arum, apapun yang kamu inginkan pasti akan aku usahakan untuk mengabulkan nya. Tapi Rum, aku mohon kamu mau untuk operasi, aku tidak mau kalian berdua kenapa- kenapa. "

Arum mengangguk, Ia menyetujui apa yang di minta oleh Rai. Rai sangat bersyukur, bertepatan dengan itu para tenaga medis memasuki ruangan. Mereka meminta Rai dan Fajar meninggalkan ruangan tersebut.

Fajar dengan berat hati keluar setelah mengecup kening sang Istri, Rai juga pamit. Namun tiba-tiba Arum menariknya hingga Rai memeluknya.

" Rai, titip Mas Fajar dan juga anakku. Anakmu, jaga dia seperti anakmu sendiri. Apapun yang terjadi, jangan berikan dia pada orang lain, maukah kamu berjanji. "

Rai ingin membahas kalau Ia tidak ingin berjanji untuk hal yang satu ini, namun Dokter sudah memintanya untuk keluar. Akhirnya Rai berlari keluar sambil menangis, Rai duduk di lantai tidak mempedulikan penilaian orang terhadapnya.

Terpopuler

Comments

🍁Cand❣️💋🅼🅸🅼🅸-🆁🆈👻ᴸᴷ

🍁Cand❣️💋🅼🅸🅼🅸-🆁🆈👻ᴸᴷ

knp tdk boleh nemenin istrinya sendiri

2023-06-05

0

🍁Cand❣️💋🅼🅸🅼🅸-🆁🆈👻ᴸᴷ

🍁Cand❣️💋🅼🅸🅼🅸-🆁🆈👻ᴸᴷ

sepertinya bunga menunjukkan waktu istrinya yg sebentar lgi pergi. bkn fajar yg pergi🤔🤔

2023-06-05

0

𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 🐊GHISNA🐊🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 🐊GHISNA🐊🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

jngan. jngan arum dijadikn tumbal tapi siapa yg mnjdikn tumbal

2023-05-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!