Bab 5 Hal Aneh

Arum bersedih namun Ia tetap menjalani hidupnya, tak henti- hentinya Ia memohon agar sang kuasa berkenan mempertemukan nya dengan sang suami tercinta.

Beberapa bulan berlalu Arum memutuskan mencari pekerjaan, karena Ia juga harus membiayai hidupnya dan juga untuk persiapan melahirkan nanti.

Orang tuanya beberapa kali membujuknya agar kembali pada mereka namun dengan tegas Arum menolak.

" Bodoh, melakukan hal sekecil itu saja kalian tidak bisa. Apa yang bisa kalian lakukan, kalau begini aku bukan hanya rugi uang tapi rugi waktu. " Bentak seorang Pria pada anak buahnya.

Beberapa Pria nampak ketakutan, mereka saling dorong agar ada yang berani mengatakan tentang sesuatu di luar nalar yang mereka alami setiap kali mereka berusaha melakukan tugas yang di berikan oleh atasan mereka.

" Tapi Bos, kami bukannya tidak bisa melakukannya tapi sepertinya Nona Arum.. "

Akhirnya salah satu dari mereka memberanikan diri menceritakan mengenai apa yang selalu mereka alami selama beberapa bulan belakangan ini.

Baraaaaakkk !!! Gebrakan pada sebuah meja, membuat beberapa Pria terkejut.

" Omong kosong, jangan pernah mengatakan sesuatu yang bodoh hanya untuk menutupi kegagalan kalian. Memangnya dia Hantu, bangunlah. Ini dunia nyata bukan dongeng. " Lagi-lagi atasan mereka membentak.

Para bawahan hanya bisa saling pandang, mereka tidak tau bagaimana caranya membuat atasan mereka itu percaya, bahwa apa yang mereka katakan itu adalah benar adanya.

" Baiklah kalau begitu, kalau kalian tidak berhasil melakukannya biar aku saja yang turun tangan. "

Pria yang tak lain adalah Wijayanto langsung pergi meninggalkan bawahannya dengan amarah yang masih begitu berkobar di dadanya.

Sore hari, dengan mengendarai mobil mewahnya Wijayanto mengunjungi kediaman Arum Putrinya. Karena hari itu kebetulan Arum bekerja jadi Ia sedikit terlambat tiba di rumah.

" Arum, sepertinya ada tamu di rumah mu. Mau aku temani. " Tawar Raihana.

Ya, Raihana mengajak Arum bekerja di tempat Ia bekerja. Karena takut terjadi sesuatu pada kehamilan sahabatnya, jadi Raihana mengajaknya ikut kerja bersamanya. Itu Ia lakukan karena sudah berjanji akan melindungi sahabatnya itu.

" Oh tidak apa- apa Rai, itu adalah Papaku. Ya sudah, aku masuk dulu ya. " Raihana mengangguk dan terus memandangi punggung sahabatnya dari belakang.

Arum menyapa Ayahnya dengan ramah, Tuan Wijayanto tersenyum melihat Putrinya sudah di depan mata.

Ia memperhatikan wajah Putrinya dari atas sampai bawah, memastikan apa yang di laporkan bawahannya itu benar atau hanya kebohongan semata.

" Dasar anak buah bahlul, bisa- bisanya mereka berbohong. Wajahnya cantik begini di bilang menyeramkan. " Batin hati Tuan Wijayanto.

Arum mempersilahkan Ayahnya masuk kedalam rumah, Ayahnya tersenyum dan mengangguk. Ia ikut melangkah masuk dan duduk di sofa.

" Ada apa Pa. " Tanya Arum mencoba ramah.

Tuan Wijayanto mencoba tersenyum masih terus memandang wajah Arum, Ia begitu penasaran dengan apa yang di katakan bawahannya.

" Ah tidak apa- apa Nak, apa salah kalau seorang Ayah datang menjenguk anaknya. Papa hanya ingin tau bagaimana kabar mu sekarang, dan bagaimana kondisimu. "

Tuan Wijayanto memandang seisi rumah yang menurutnya sangat kumuh, berbanding terbalik dengan istananya yang Ia tempati bersama sang Istri.

" Aku baik- baik saja Pa, Papa tidak perlu khawatir soal itu. Oh ya Pa, tunggu sebentar, Arum ambilkan Papa minum dulu. " Arum melangkah masuk kedalam rumah meninggalkan sang Ayah bersama dua orang lainnya.

Tuan Wijayanto menatap penuh amarah pada kedua bawahannya setelah memastikan bahwa tidak ada sesuatu yang mencurigakan pada Putrinya.

" Ini Pa, maaf hanya ada ini saja, silahkan di minum. " Arum mempersilahkan Ayahnya dan juga kedua teman yang bersamanya. Ia pamit masuk kedalam untuk menyiapkan sesuatu yang bisa dimakan.

Tuan Wijayanto langsung mengambil gelas di atas meja dan menuangkan minuman kedalam gelas itu, sekali teguk Ia tersenyum.

" Kalian tunggulah disini. " Pesan Tuan Wijayanto.

Ia melangkah masuk kedalam rumah, melangkah pelan dengan sesuatu yang sudah Ia persiapkan di tangannya.

Arum yang seperti mendengar langkah seseorang menghampinya langsung menoleh, Ia menatap heran pada sang Ayah.

Dengan membawa pisau di tangannya, Tuan Wijayanto sudah bersiap melakukan aksinya namun kemudian Ia terkejut melihat penampilan Arum.

" Papa, ada apa. " Tanya Arum heran, melihat Ayahnya seperti ketakutan melihatnya.

Tuan Wijayanto segera lari keluar, Ia mengajak kedua bawahannya dan pergi meninggalkan kediaman Arum tanpa berpamitan.

" Ayo pergi dari sini. " Wijayanto berlari keluar, di susul oleh kedua anak buahnya yang juga ikut berlari.

Arum yang heran segera mengejar Ayahnya yang nampak aneh.

" Papa, Pa. " Panggil Arum.

" Cepat jalan. " Tuan Wijayanto segera meminta sopirnya untuk pergi meninggalkan tempat itu.

Sepanjang jalan Wijayanto terus memikirkan apanyang terjadi sebenarnya, kenapa Putrinya tiba-tiba berubah menjadi bukan dirinya.

" Ada apa ini sebenarnya, ini pasti tidak benar. Mungkin karena aku terpengaruh pada ucapan mereka, makanya aku sampai membayangkan hal- hal yang aneh. " Batin Tuan Wijayanto.

Raihana mendatangi Arum yang masih berdiri di pinggir jalan dengan wajah bingung.

" Ada apa Rum, kenapa kamu disini. Bukannya tadi ada Papamu datang, terus dimana beliau. " Tanya Raihana.

" Itulah Rai, aku bingung. Kenapa Papaku tiba-tiba pulang, bahkan tanpa pamit apapun padaku. "

Raihana meminta Arum menceritakan kronologi sebelum Ayah sahabatnya itu lari meninggalkan kediaman anaknya. Raihana tersenyum setelah mendengar penjelasan Arum.

" Loh, kok kamu malah senyum- senyum sendiri. " Tanya Arum ketika melihat sahabatnya tersenyum.

Raihana mengingat kejadian beberapa bulan lalu, bahkan pernah terjadi beberapa hari lalu ketika tanpa sengaja Ia mendengar beberapa Pria di kampung mereka sedang menceritakan kejadian aneh yang mereka alami.

" Ah tidak apa- apa, aku merasa lucu saja. Masa iya mereka kabur karena takut, sahabatku ini kan cantik, bagaimana bisa di samakan dengan hantu. "

Arum menepuk pelan pundak Raihana, Ia mengajak sahabatnya itu untuk masuk ke rumahnya.

" Sudah ah, kamu ada- ada saja. Ayo masuk, ikan dan sayur tadi sudah aku masak. "

Raihana adalah seorang janda dengan anak satu, Ia bercerai karena suaminya lebih memilih wanita yang lebih tua dia puluh tahun darinya. Meskipun begitu tapi wanita itu adalah dari kalangan atas jadi apapun yang Ia inginkan pasti di kabulkan.

Anak Raihana tinggal bersama Ibunya karena Raihana harus bekerja menjadi tulang punggung keluarga. Disini Raihana memutuskan tinggal bersama Arum, tetangganya yang baru Ia kenal selama dua tahun terakhir.

Bukan hanya tinggal bersama namun biaya hidup pun mereka tanggung bersama-sama.

Raihana juga sering melihat sesuatu yang aneh di rumah itu namun bukanlah sesuatu yang menyeramkan seperti yang kebanyakan orang katakan. Jadi Raihana tidak takut sama sekali, Ia bahkan punya penilaian sendiri ketika mendengar desas desus di kampung mereka, bahkan yang baru saja terjadi pada orang tua sahabatnya itu.

Terpopuler

Comments

Bomelta Angkasa

Bomelta Angkasa

yang sabar,Tuhan tidak akan pernah nguji umatnya melebihi batas umatnya

2023-06-07

0

༺T͢aᷞ͢nᷝ͢nᷪ͢eᷟ͢a͢༻㊍㊍

༺T͢aᷞ͢nᷝ͢nᷪ͢eᷟ͢a͢༻㊍㊍

aneh apa arum ada yang jagain yaa selama ditinggal fajar, sampai" siapin yang mau mencelakain arum berubah jadi hantu seram sekalipun itu ayahnya sendiri lagian kenapa ayahnya bawa" pisau segala apa jangan" arum mau dibunuh sama ayahnya sendiri 😱😱😱

2023-06-05

1

🍌༄༅⃟𝐐Henny🍁❣️🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝🥀

🍌༄༅⃟𝐐Henny🍁❣️🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝🥀

semoga Arum cepat kembali bahagia dgn suami'a.

2023-06-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!