Bab 17 Kembali Ke Kampung Halaman

Seorang gadis cantik sedang merapikan semua barang berharga miliknya kedalam koper. Di bantu Ibunya dan juga saudara laki-lakinya, koper akhirnya siap untuk di bawa.

" Milano, tolong kamu jaga adik mu dengan baik. Apapun yang terjadi, jangan pernah meninggalkan nya, apa kamu bisa berjanji untuk itu Nak. "

Milano mengangguk, Ia berjanji akan menjaga adik kesayangannya dari bahaya apapun.

" Alhamdulillah kalau begitu, pergilah. Kalau sudah sampai disana tolong telpon Mama, biar Mama nggak khawatir. Setelah pekerjaan Mama disini selesai, Mama akan menyusul kesana. "

Melati Sekar Arum kini berusia dua puluh satu tahun, lebih tepatnya satu minggu lagi. Ia bekerja di sebuah perusahaan besar menggantikan sang Ayah yang sudah meninggalkan mereka dua tahun yang lalu ketika umur nya menginjak delapan belas tahun. Fajar meninggal karena frustasi dengan beban yang Ia tanggung di dalam hatinya selama ini, Ia sering menyendiri dan kemudian di temukan tidak bernyawa di taman belakang rumah mereka. Atas saran seorang tokoh agama, Melati di larang menggunakan nama Melati karena nama itu menghubungkan nya pada alam lain. Itulah sebabnya ketika Melati berumur tujuh belas tahun, Ia mulai di panggil dengan nama Sekar hingga saat ini.

Terbukti semenjak tiga tahun ini, Sekar tidak lagi mendapati bunga yang selalu ada di setiap ulang tahunnya. Hana juga mulai lega karena mereka tidak lagi mendapatkan teror yang membuat mereka tidak tenang.

" Ah alhamdulillah akhirnya kita sampai juga ya Mas, wah rumahnya bagus juga. Rasanya adem banget, benarkan Mas. " Sekar begitu senang bisa kembali ke tempat asalnya dulu, meskipun bukan di rumahnya yang dulu karena rumah itu sudah di jual pada orang lain.

Milano mengacak-acak rambut adiknya karena gemes melihat tingkahnya.

" Iya nyaman sayang, tapi sebaiknya sekarang kamu hubungi Mama. Katakan kalau kita sudah tiba dengan selamat, agar Mama tidak khawatir kenapa anaknya yang bawel ini belum sampai juga. "

Sekar memukul pelan bahu Milano karena mengatai dirinya bawel, keduanya tertawa bersama. Sekar mulai menghubungi Ibunya dan langsung tersambung.

.....

" Iya Ma, Sekar sudah sampai dengan selamat. Mama tidak perlu risau, karena Mas Milano akan menjaga Sekar dengan baik disini. "

" Iya Ma, Sekar ingin membersihkan diri dulu, gerah soalnya. "

Setelah mengakhiri panggilan telpon, Sekar langsung berniat mandi. Ia membuka kopernya, mencari semua perlengkapan mandinya disana. Sekar mengguyur tubuhnya di bawah Showwer buatan di kamar mandi itu, Ia memejamkan mata namun kemudian Ia terkejut karena merasa seperti ada seseorang yang lewat di sampingnya.

Sekar mencari kesana kemari namun tidak menemukan siapa pun, Ia juga membuka pintu toilet mengira kalau saudaranya ada disana namun ternyata tidak ada siapapun juga di tempat itu.

" Mas..... ! Mas Milan, Mas.... ! " Panggil Sekar di balik pintu.

Milan yang berada di kamarnya dan sedang merapikan semua barang bawaannya kedalam lemari, terkejut mendengar Sekar memanggil namanya. Dengan secepat kilat Milan berlari keluar menuju dapur.

" Iya De, ada apa. " Tanya Milan langsung.

Sekar memandang saudaranya itu dengan tatapan bingung.

" Mas tadi darimana. "

Milan mengerutkan keningnya, Ia menjawab sambil menunjuk kearah kamarnya.

" Mas tadi di kamar, sedang menata pakaian Mas kedalam lemari. Memangnya ada apa De, kenapa kamu teriak- teriak. Apa ada masalah. "

Sekar dengan pikiran bingung akhirnya hanya menggeleng pelan, mungkin hanya perasaannya saja.

" Ah tidak apa- apa Mas, sebenarnya Sekar hanya lapar saja. Sejak tadi kan kita belum makan, di kulkas juga tidak ada apapun yang bisa di makan, karena kita memang baru saja tiba dan belum berbelanja. "

Milan memperhatikan wajah Sekar, Ia tidak yakin mengenai apa yang di katakan Adik perempuan nya itu.

" Mas, kok bengong sih, ada apa. Apa ada yang aneh di wajah Sekar. "

Milan menggeleng dan menghela nafas panjang.

" Baiklah De, Mas akan kedepan. Tadi sepertinya Mas lihat ada warung yang jual makanan masak. Kamu mau apa De. "

" Apa saja deh Mas, kalau ada Sekar mau lalapan saja, makasih ya. "

Milano masuk kedalam kamarnya mengambil dompetnya yang tertinggal disana.

" Ada apa dengan nya, kenapa aku merasa kalau ada yang di sembunyikan Sekar. Ah semoga saja hanya perasaan ku saja. " Batin Milan sambil berlalu keluar rumah.

Ia sedikit berlari agar tidak terlalu lama meninggalkan adiknya seorang diri di rumah, meskipun kanan kiri tetangga juga ada tapi tetap saja Milan khawatir. Apalagi Milan tau apa yang selama ini sudah mereka alami.

" Bu, beli nasi masih ada nggak. " Tanya Milan.

" Ada Mas, lauknya mau yang mana. " Tanya si Ibu penjual.

" Lalapan ikan gurame saja dua Bu, bungkus saja. " Setelah melihat lihat menu yang ada, akhirnya Milan menjatuhkan pilihan pada ikan yang di sukai adiknya itu.

" Cepat ya Bu, adik saya sudah menunggu ingin cepat makan. "

Mendengar permintaan Milan, Si Ibu penjual langsung meninggalkan pesanan pelanggan yang lain dan memberikan apa yang di pesan Milan.

" Berapa Bu. "

" Tiga puluh ribu Mas. "

Milan memberikan uang yang di sebutkan si Ibu penjual nasi itu, Ia bergegas kembali kerumah karena takut sesuatu terjadi pada adiknya.

Milan menghela nafas lega ketika tiba di rumah, Ia melihat adiknya sedang duduk di meja makan. Sepertinya sedang menunggunya dengan piring kosong sudah tersedia di atas meja.

" Ini dia, makan siangnya De. " Milan meletakkan kantong kreseknya di atas meja.

Sekar mencium aroma nyaman dari makanan yang di bawa saudaranya, Ia sampai mengelus perutnya.

" Wah dari baunya kayanya nyaman nih, cepat dong Mas. Sekar sudah lapar, nih dah ileran coba lihat. "

Milan hanya bisa geleng-geleng kepala, Ia sudah terbiasa melihat tingkah adiknya yang seperti itu.

Mereka berdua makan dengan situasi seperti biasa, Sekar yang selalu sibuk mengomentari makanan yang Ia makan dan Milan yang selalu saja mengingatkan adiknya agar makan dengan tenang, tidak sambil bicara. Ia takut adiknya itu akan tersedak karena kebiasaannya itu.

Terpopuler

Comments

⍣⃝𝑴𝒊𝒔Cliff💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱

⍣⃝𝑴𝒊𝒔Cliff💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ🔱

ada yg ngikutin. knp balik dilingkungan rmhnya dlu

2023-06-22

0

ICʝιвяιℓ ємєяѕση_ADINDA💐

ICʝιвяιℓ ємєяѕση_ADINDA💐

teror masih berlanjut kayaknya ya biar fajar dan nama panggilan melati di rubah.

2023-06-05

0

🅐🅝🅘🅝🌾

🅐🅝🅘🅝🌾

Loh papa fajar sudah meninggal toh dan melati/ sekar sdh 21 thn aja. Semoga saja dengan melati yang mengganti nama panggilan nya menjadi sekar, tidak ada lagi hal hal ghaib yang menghantui nya..

2023-06-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!