Bab 7 Perjanjian Fajar

Fajar terus melangkah memasuki ruangan dengan mengedarkan pandangannya kesana kemari, tiba-tiba Ia memasuki sebuah taman yang hanya di tumbuhi dengan bunga melati. Semua tanaman disana hanya satu jenis, yaitu bunga melati.

Karena nampak indah, Fajar akhirnya memetik salah satu bunga itu. Ia berpikir bahwa sang Istri akan sangat bahagia kalau Ia pulang membawakan bunga itu untuknya.

Ketika sedang asyik mengamati bunga tersebut tiba-tiba Ia di kejutkan dengan sebuah suara. Fajar mencari dimana asal suara itu namun tidak menemukannya, sementara di luar. Beberapa penghuni Istana itu mulai menahan nafas ketika melihat salah satu pohon melati tiba-tiba layu.

Mereka tau kalau itu adalah pertanda tidak baik, akan ada seseorang yang menjadi penghuni baru di dalam istana itu.

" Siapa kau, berani- beraninya kau masuk kedalam tempat ini. " Suara itu menggema kembali.

Seketika muncullah sesosok Pria muda dan tampan di depan Fajar, Fajar terkejut dan sontak menyembunyikan tangannya di belakang.

" Lancang sekali kau memetik bunga di tempat ini. "

Raut wajah Pria itu tiba-tiba berubah memerah seperti menahan amarah.

" Kau, kau dari alam manusia. Lagi-lagi manusia, bukankah kau sudah di tegur di luar, kenapa kau masuk kemari dan berani memetik bunga disini. "

Fajar mengeluarkan tangannya sehingga Pria di depannya bisa melihat dengan jelas apa yang ada di tangan Fajar

" Maafkan aku, aku tidak tau kenapa sampai ada disini. Aku sudah lama berjalan namun tidak tau jalan pulang, semua yang aku ajak bicara tidak ada seorang pun mendengar nya dan menjawab pertanyaan ku. Tiba-tiba ada seseorang yang mengejar ku dan membuat aku masuk ke tempat ini, kebetulan setelah aku masuk mereka mengajak aku bicara. Aku hanya ingin pulang tapi mereka mengusir ku, sementara di luar tidak ada siapapun yang bisa aku ajak bicara. "

Fajar menceritakan semua yang Ia alami hingga membuatnya berada di tempat itu.

" Kaum manusia, sudah di larang masih saja tidak mengerti. Semakin dilarang kalian semakin penasaran, apa kau tau apa yang sedang kau pegang itu. " Tanya Pria di depannya.

Fajar memperhatikan bunga yang masih berada di gengamannya.

" Ini adalah bunga melati. " Jawab Fajar, Ia mengatakan apa yang Ia lihat saat ini

Pria di depannya nampak tertawa sinis

" Tidak se simpel itu wahai manusia, andai kau tau kalau yang kau pegang itu sesungguhnya adalah nyawamu sendiri. Mungkin kau akan berpikir dua kali untuk memetiknya. "

Fajar terkejut, Ia kembali melihat bunga yang berada di tangannya, dari yang Ia lihat itu memang hanyalah sebuah bunga.

" Apa kau tidak percaya, tadinya kau adalah manusia yang bisa saja aku kembalikan ke alam mu. Tapi karena kelancangan mu ini, kau terpaksa menjadi penghuni disini selamanya. Kau tidak akan pernah bisa bertemu dengan Istrimu yang saat ini sedang mengandung anak kalian. "

Fajar terkejut mendengar ucapan Pria di depannya.

" Hamil, apa maksud mu. Tanya Fajar.

" Ya, Istri mu sedang mengandung. Di saat kamu mengalami kecelakaan dan membuatmu lupa jalan pulang, saat itu Istri mu sedang hamil. Bahkan mungkin tidak akan lama lagi dia akan melahirkan buah cinta kalian. "

Fajar menangis, Ia tidak tau kalau Istrinya ternyata hamil tanpa dirinya yang mendampingi.

" Sayang, kamu pasti tersiksa selama ini, maafkan Mas. " Air mata mengalir di pelupuk matanya.

Tiba-tiba satu demi satu kelopak bunga yang berada di tangannya berjatuhan, Fajar mulai merasakan sesak. Ia mulai kesulitan bernafas, di saat seperti itu bayangan Istrinya tiba-tiba muncul di benaknya. Masa- masa bahagia yang mereka lewati berdua, semua yang indah kembali muncul di benaknya.

Fajar mulai panik dan memohon, Ia ingin bertemu dengan Istrinya dan juga buah hatinya. Ia ingin meminta maaf pada Istrinya itu.

" Aku mohon jangan ambil nyawa ku, aku masih ingin bertemu dengan Istri ku. Aku juga ingin meminta maaf padanya, ingin melihat bayiku. Aku mohon bantu aku kembali. "

Fajar mulai berlutut di hadapan Pria yang menurut nya bisa mengabulkan keinginannya.

" Apa kau yakin dengan keputusan mu, kau ingin kembali ke dunia mu. " Tanya Pria yang semua orang disana memanggilnya Thanatos.

Fajar menguatkan diri untuk mengangguk, Ia hampir tidak mampu menahan rasa sakit. Mungkin itu yang di rasakan seorang anak manusia yang sedang menghadapi sakaratulmaut.

" Aku mohon, bawa aku kembali ke alam ku. "

Thanatos nampak tersenyum namun bukan senyum yang indah di pandang, senyum itu nampak menyeramkan.

" Tidak semudah itu untuk kau kembali ke alam mu, kau sudah memetik pohon kehidupan yang membuat seseorang harus menggantikan mu disini. "

Karena keinginannya yang begitu besar ingin bertemu wanita yang Ia cintai, Fajar tidak begitu mempedulikan apapun yang di katakan Pria di depannya. Ia terus memohon agar di beri kesempatan kembali ke alam manusia, apapun syaratnya Ia akan sanggup menerimanya.

" Lihatlah kelopak bunga yang ada di tangan mu, hanya ada tersisa tiga helai. Kamu masih bisa kembali. "

Fajar mendongakkan wajahnya, Ia tidak percaya bahwa permohonannya di kabulkan. Ia bisa bertemu dan memeluk Istrinya.

" Alhamdulillah, terima kasih. Terima kasih atas kebaikanmu. " Fajar kembali berlutut.

" Pergilah, waktu mu hanya sebanyak helai bunga yang ada di tangan mu. " Selesai mengatakan itu, Pria di depannya langsung menghilang.

Fajar mengamati sekitar, Ia mencari kemana perginya Pria yang sedang bersamanya tadi namun tidak menemukannya. Ia kembali mengamati bunga melati yang berada di genggamannya, memang ada tersisa tiga helai namun Ia tidak mengerti apa yang di katakan Pria tadi.

" Pergilah, jangan lupa. Ketika anak mu berumur tujuh belas tahun, aku akan mengambilnya kembali. Selama itu kau rawatlah dengan baik, namakan dia Melati karena itu adalah nama yang seharusnya Ia gunakan. "

Fajar mencari asal suara namun tetap saja Ia tidak menemukannya, semua kembali keawal tadi. Ada suara namun tidak ada siapapun disana.

Fajar melangkah keluar, Ia merasa tubuhnya sedikit berbeda ketika keluar. Setelah melewati ruangan yang gelap, Fajar kembali keluar. Disana Ia bertemu beberapa penjaga yang mengejarnya tadi, nampak kesedihan dari raut wajah mereka setelah melihat apa yang di bawa Fajar.

Fajar tersenyum pada para penjaga namun tidak ada dari mereka yang membalas senyuman Fajar, akhirnya Fajar melangkah keluar.

Sri mengikutinya dan mengantarnya ke gerbang.

" Pergilah, sebelum waktu mu habis. " Ucap Sri sambil melihat bunga yang ada di gengaman Fajar.

Fajar mengangguk dan membuka pintu Istana itu, tiba-tiba Ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Samar- samar Ia mendengar suara ramai namun Ia belum bisa menggerakkan tubuhnya. Setelah beberapa saat Fajar akhirnya mampu membuka mata perlahan, Ia memindai sekeliling dan melihat semua ruangan serba putih.

Terpopuler

Comments

𝚃𝙷𝙴 𝚀𝚄𝙴𝙴𝙽 R

𝚃𝙷𝙴 𝚀𝚄𝙴𝙴𝙽 R

waduh nyawa sendiri dong

2023-06-07

0

𝚃𝙷𝙴 𝚀𝚄𝙴𝙴𝙽 Fai

𝚃𝙷𝙴 𝚀𝚄𝙴𝙴𝙽 Fai

malah ngejawab kamu jar

2023-06-07

0

Ryaa*2Rl

Ryaa*2Rl

fajar bandel amat sih,eh tapi el juga sering bandel sih

2023-06-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!