Bab 6 Memasuki Ruangan Terlarang

Tuan Wijayanto tiba di rumahnya, Ia di sambut oleh sang Istri tercinta yang langsung menanyakan kemana saja suaminya pergi.

" Mas, darimana saja. Pastas saja di cariin dari tadi tidak ada, rupanya Mas sedang di luar. "

Tuan Wijayanto memilih duduk di sofa, Ia masih mengingat betul apa yang terjadi beberapa jam yang lalu. Bagaimana sesuatu yang Ia anggap tidak mungkin, justru Ia saksikan dengan mata kepalanya sendiri.

" Sudahlah Lee, kamu tidak perlu harus mencampuri semua urusan ku. Aku kemana dan dengan siapa itu terserah aku, sekarang urus urusan mu. Pikirkan bagaimana menyingkirkan bayi sialan itu sebelum semuanya terlambat. "

Bu Lee mendengar apa yang di katakan suaminya, hanya saja Ia bingung bagaimana cara Ia melakukan nya. Bu Lee sebenarnya pernah melakukannya beberapa kali, namun Ia juga mengalami kejadian yang mengerikan. Hal itu membuatnya berpikir dua kali untuk melakukan tindakan.

Di dunia yang berbeda

Fajar sedang bingung berjalan, rasanya sudah jauh Ia melangkah namun tidak menemukan titik terang. Ia mengingat Istrinya, namun tidak tau jalan pulang. Bukan hanya itu, setiap yang Ia jumpai seolah tidak peduli padanya. Beberapa kali Ia berinteraksi dan mencoba bertanya dimana dirinya sekarang berada namun tidak ada satu orang pun yang mau berbicara dengannya.

" Ya Allah, aku ada dimana. Sayang, kamu dimana, kenapa aku tak kunjung menemukan mu. "

Fajar terus melangkah mengikuti kemana kakinya membawanya pergi, daerah yang bahkan belum pernah Ia lalui selama ini. Fajar terus melangkah hingga Ia melihat seseorang yang sejak tadi memperhatikannya, Fajar semakin mempercepat langkahnya. Ia takut Pria itu berniat buruk padanya, namun sekuat apapun Ia berlari Pria itu tetap berdiri tidak jauh darinya dan memandangi nya dengan intens.

Lelah berlari akhirnya Fajar terhenti karena menabrak sebuah tembok, Ia menatap tembok yang berada di depannya, tembok yang menjulang tinggi. Ia meraba tembok itu dan alangkah terkejutnya, ternyata itu adalah pintu yang langsung terbuka.

Fajar melangkah perlahan, setelah melewati ruangan yang gelap akhirnya Ia menemukan sebuah cahaya. Fajar terus melangkah kearah cahaya itu dan terpesona, ternyata disana terdapat sebuah istana yang berdiri kokoh dan megah.

" MasyaAllah, tempat apa ini. " Gumam Fajar.

Ia mengarahkan pandangannya kesana kemari, mencari kemungkinan adanya orang lain disana. Hingga tak sadar langkahnya telah sampai di pintu istana itu, Ia terus melangkah karena penasaran.

" Assalamu'alaikum...... ! Maaf, apa ada orang. " Fajar terus melangkah dan mengamati sekitar.

" Hei, siapa anda. " Tegur seorang Pria dan juga seorang wanita.

Fajar menunjuk dirinya sendiri menggunakan telunjuk tangannya, kedua orang di depannya mengangguk. Fajar akhirnya bersyukur karena setelah lama berjalan, akhirnya ada orang lain yang melihatnya dan mengajaknya berbicara.

" Aku, kalian bisa melihat ku. " Tanya Fajar memastikan. Kedua orang di depannya lagi- lagi mengangguk.

" Alhamdulillah, akhirnya ada yang bisa aku ajak bicara. " Ucap Fajar dengan wajah sumringah.

Kedua Pria dan wanita yang ada di depannya itu memperhatikan penampilan Fajar, dari ujung rambut hingga ujung kaki. Dengan wajah yang nampak bingung mereka saling pandang.

" Apa kamu pernah kemari, darimana asalmu. " Tanya sangat Pria.

" Aku, aku tidak ingat dimana asal ku sebenarnya. Yang aku tau, aku sudah lama berjalan namun tidak pernah menemukan rumah ku, bukan hanya itu saja. Setiap orang yang aku temui dan ajak bicara, tidak ada satupun yang menjawab ku. Seolah mereka tidak melihat ku, baru kalian berdua yang melihatku dan mengajak aku bicara seperti ini. "

Kedua orang di depannya saling pandang dan kemudian menatap Fajar dengan intens, mereka melihat ada luka di belakang telinganya hingga membuat keduanya menyadari satu hal.

" Sepertinya kamu bukan berasal di dunia kami, cepatlah pulang. Tempat ini tidak cocok untuk mu. "

Fajar merasa aneh, Ia baru saja menemukan teman untuk berbicara namun dengan tidak berperasaan kedua orang itu malah mengusirnya.

Fajar mengambil langkah seribu dan berlari, Ia harus mencari bantuan kepada seseorang yang bisa menunjukkan nya jalan untuk pulang.

Kedua orang yang tadi berbicara dengan Fajar langsung terkejut melihat Fajar berlari kearah yang terlarang. Keduanya berlari mengejar, mereka berpapasan dengan rekan kerja mereka.

" Ada apa Ryden. " Tanya salah seorang dari mereka.

" Cepat berpencar, cari seorang anak manusia yang tersesat disini. Jangan sampai Ia bertemu dengan Tuan Thanatos, bisa saja setelah bertemu Dia tidak akan bisa kembali dalam keadaan hidup. "Titah Ryden.

Mereka semua panik dan mulai mencari kesemua penjuru, dari kejauhan mereka melihat Fajar sedang berinteraksi dengan penghuni istana itu. Mereka terus mengejar namun selalu kehilangan jejak.

" Bagaimana, apa ada yang menemukannya. " Tanya Ryden lagi ketika mereka berlima bertemu.

" Maaf ketua, tapi kami tidak menemukannya. " Jawab nya.

Masih di tempat yang sama, Fajar terus berlari hingga Ia berdiri di sebuah pintu.

" Ah pintu, aku harus masuk dan sembunyi di dalam sampai aku menemukan bantuan. Jangan sampai beberapa orang yang mengejarku itu menemukanku dan mengusir ku. " Gumam Fajar.

Sebelum Ia membuka pintu seorang wanita melarang nya agar tidak memasuki tempat itu namun Fajar tidak mempedulikan peringatan wanita itu.

" Hei, maaf Pak. Anda tidak boleh masuk kesana, tidak ada seorang pun yang boleh masuk kesana. " Tegur si wanita.

Fajar tidak peduli, Ia mendorong pintu dengan keras hingga pintu itu terbuka, Fajar mengamati sekeliling, sebuah tempat yang sangat indah.

" Indah sekali, ish kenapa sejak tadi mereka selalu melarang ku bahkan mengusir ku. Apa katanya tadi, tidak ada seorang pun yang pernah masuk kemari. Bodoh sekali mereka, tempat seindah ini mubazir kalau tidak ada yang menikmati nya. "

Fajar tertawa kecil, Ia kembali melangkah lebih dalam. Sedangkan di luar ruangan, Ryden bersama teman-teman nya yang tadi susah payah berlari akhirnya berhenti di depan pintu karena melihat rekan mereka berdiri disana.

" Hey Sri, untuk apa kamu berdiri disini. Jangan bilang kalau kamu ingin masuk kesana, kamu bahkan tau kalau ini daerah terlarang di tempat ini. Jangan sampai semua yang kamu tunggu selama ini tidak kamu temukan dan musnah sia- sia. "

Sri menggeleng pelan, Ia juga tau hal itu

" Bukan Aku yang mau masuk, tapi tadi ada seseorang yang masuk kedalam. Aku sudah melarang nya, namun dia tidak mengindahkan ucapanku. " Jawab Sri.

Mereka berlima terkejut dan saling pandang dengan pikiran yang sama.

" Apa yang kamu maksud itu adalah seorang Pria dengan tinggi segini, pakaian merah, apa dia orang nya. " Tanya Ryden yang biasa mereka panggil ketua karena dia adalah penghuni paling lama di tempat itu.

Sri mengangguk membenarkan dan hal itu sontak kelimanya terkejut, mereka benar-benar shock. Ada yang menepuk jidatnya pelan, ada yang mengusap wajahnya kasar dan ada juga yang menghela nafas berat.

Terpopuler

Comments

@🐊⃝⃟ ⃟🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿ 𝐉𝐀𝐘𝐀🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

@🐊⃝⃟ ⃟🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿ 𝐉𝐀𝐘𝐀🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

Ya ampun jahat sekali jadi orang segitunya nya 🙄🙄

2023-07-21

0

Bomelta Angkasa

Bomelta Angkasa

padahal itu cucunya,jahat amat

2023-06-07

0

༺T͢aᷞ͢nᷝ͢nᷪ͢eᷟ͢a͢༻㊍㊍

༺T͢aᷞ͢nᷝ͢nᷪ͢eᷟ͢a͢༻㊍㊍

aih fajar samkin dikejar semakin menjauh semakin dilarang malah semakin penasaran dia

2023-06-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!