Bab 15 Gerbang Goib

Hana terkejut melihat isi amplop itu tidak seperti biasanya, Ia lalu menemui Fajar di meja makan sambil membawa amplop berisikan uang itu di tangannya.

Fajar tengah menikmati makanan yang di sajikan Hana, Ia menatap Hana yang duduk berseberangan dengannya.

" Kamu tidak makan sekalian Han. " Tanya Fajar.

Hana hanya tersenyum, Ia menunggu sampai Fajar menyelesaikan makan nya. Sampai Fajar mengeringkan tangan nya dengan tisu, barulah Hana berani bertanya.

" Ini... apa, maksudku kenapa banyak sekali. " Hana bertanya sembari meletakkan amplop berisikan uang itu di atas meja.

" Simpanlah untuk belanja bulanan, untuk keperluan Melati dan juga untuk gajih bulanan mu. "

Hana mengambil kembali amplop itu dan menghitungnya, membaginya untuk semua keperluan yang di katakan Fajar. Hana mengambil sebagian dan sebagian nya di kembalikan kepada Pria itu.

" Ini aku ambil lima juta, sisanya ada dua juta simpanlah untuk mu. "

Fajar mengambil amplop itu namun kemudian Ia berikan kembali ke tangan Hana.

" Simpanlah untuk mu, buat aku gampang. Nanti aku cari kerjaan tambahan agar mencukupi semuanya, bukankah kamu juga harus membiayai Ibu dan juga anak mu yang ada di kampung asal mu. "

Hana akhirnya menerima kembali amplop yang di berikan oleh Fajar, Ia berjanji akan menggunakannya dengan baik. Tidak menghambur- hamburkan nya.

" Baiklah, terima kasih. "

" Tidak perlu berterima kasih padaku, kalau ada yang harus berterima kasih disini maka akulah orang nya. Kamu sudah mau berkorban banyak hal termasuk anak mu, semua itu hanya demi merawat Melati dengan sepenuh hati. Itu semua tidak akan pernah bisa aku balas sampai kapan pun. "

Hari ini di kediaman Fajar nampak meriah, tidak seperti biasanya. Ya, hari ini bertepatan dengan ulang tahun Melati yang pertama. Fajar mengundang warga sekitar dan juga beberapa anak panti asuhan yang berada di daerah tempat mereka tinggal. Kebetulan hari ini juga mereka memperingati tepat satu tahun berpulangnya Arum, sejak pagi tadi para Ibu- Ibu yang merupakan tetangga sekitar sibuk membantu mengolah masakan alakadarnya untuk menjamu tamu yang datang memberikan do'a kepada almarhumah Arum agar tenang di alam nya dan mendapatkan tempat yang layak menurut amal ibadahnya selama hidupnya.

Setelah pembacaan beberapa do'a kini saatnya anak- anak meramaikan ulang tahun pertama Melati. Melati yang lagi- lagi tidak mau jauh- jauh dari Hana membuat beberapa warga kampung kembali menyarankan agar Fajar segera menikahi Hana.

" Jar, lihat itu. Mereka berdua sepertinya tidak bisa terpisahkan, apa kamu tidak berpikir untuk menjadikan mereka Ibu dan anak, apalagi aku dengar Melati juga memanggilnya Mama. Kalau aku sih sudah lama aku jadikan Istri, apalagi Hana kan juga cantik, ya sebelas dua belas sama almarhumah istrimu dulu. "

Fajar tidak menjawab, Ia hanya memperhatikan interaksi Putrinya dan juga Hana. Tidak bisa di pungkiri bahwa Hana memang sangat menyayangi Putrinya, bahkan sangat jelas kalau Melati juga menyayangi Hana.

Acara tiup lilin dan pemotongan kue ulang tahun pun sudah selesai, semua yang hadir disana menikmati hidangan yang di sediakan pihak Fajar. Sepanjang acara Hana selalu tersenyum, itu semua karena Ia bahagia melihat tingkah lucu Melati, Putri kecilnya itu seolah tau kalau hari ini adalah hari bahagianya.

Satu persatu yang datang menghadiri hajatan, mulai kembali ke rumahnya masing-masing. Tentu saja setelah merapikan semuanya seperti sedia kala.

Fajar mengerutkan keningnya ketika melihat sesuatu yang tidak asing baginya, Ia mengambilnya dan terkejut setelah tau itu apa.

Saking terkejutnya Fajar sampai melemparkan benda itu dan mundur beberapa langkah.

" Ada apa Jar. " Tanya Hana heran.

Hana yang tadi ke kamar untuk mengganti pakaian Melati ikut terkejut melihat reaksi Fajar. Masih dengan menggendong Melati, Hana mengambil sesuatu yang baru saja terjatuh dari tangan Fajar.

" Bunga Melati, untuk apa Jar. Kenapa ada bunga seperti ini disini. " Gumam Hana.

Wajah Fajar sudah memucat, Ia kembali teringat kejadian tahun lalu dimana karena bunga itu Ia mengalami hal aneh yang akibatnya masih Ia rasakan sampai hari ini.

" Tidak, ini tidak mungkin. " Gumam Fajar.

Melihat reaksi Fajar membuat Hana semakin bingung, Ia mulai berpikir bahwa ada sesuatu yang di tutupi Fajar selama ini dan itu sesuatu yang tidak baik.

" Fajar, bisa kamu katakan ada apa sebenarnya. "

Fajar masih nampak shock dengan semua yang baru saja terjadi, Ia bahkan tidak bisa berpikiran jernih untuk saat ini.

" Baiklah Jar, tidak perlu mengatakan apapun kalau kamu memang belum bisa mengatakan nya. Tapi Jar, aku mohon kamu tidak menyembunyikan apapun dariku. Apalagi itu bersangkutan dengan Melati atau kejadian satu tahun silam. "

Karena memang sudah jam lima sore, Hana memutuskan untuk membawa kembali Melati kerumahnya. Fajar tergesa-gesa mengambil kunci motornya dan berlari keluar, Ia melajukan motornya ke tempat yang lagi-lagi masih Ia yakini tempat berdirinya istana gaib itu.

Fajar mencari kesana kemari sambil terus memanggil para penghuni alam goib yang dulu pernah Ia temui. Sementara di alam berbeda juga ada seorang wanita yang memperhatikan Fajar masih dengan tatapan kosong, hingga seseorang mengejutkan nya.

" Hei, ada apalagi. Yuk masuk. " Ajak salah seorang wanita juga.

" Ah iya Sri, oh ya Sri. Apa aku boleh tanya sesuatu. " Sri mengangguk sambil tersenyum.

Wanita itu kembali menatap Fajar yang tentu saja Fajar tidak mengetahuinya.

" Orang itu, kenapa aku merasa seperti terhubung dengannya. Rasanya......

Sri memegang kedua lengan wanita itu dan mengajaknya masuk kembali kedalam rumah.

" Sudahlah Melati, semua yang berada disini juga sering mengalami hal seperti itu. Sama seperti aku, hanya saja sampai saat ini aku pun tidak tau apa jawabannya. Sebaiknya kita segera masuk sebelum Tuan besar mengetahui keberadaan kita disini. "

Wanita yang di panggil Melati itu akhirnya ikut masuk meskipun Ia masih di selimuti tanda tanya besar. Sri yang sudah lama disana sedikit banyak sudah tau mengapa mereka sampai berada di tempat itu. Dari yang Ia tau tampat itu adalah gerbang goib, tempat para arwah yang penasaran dan belum bisa menerima kematiannya. Ada juga yang meninggal tapi belum bisa meluruskan beberapa masalah yang Ia hadapi sebelumnya, namun ada juga yang tidak tau kenapa sampai tiba-tiba meninggal.

Terpopuler

Comments

🍁Cand❣️💋🅼🅸🅼🅸-🆁🆈👻ᴸᴷ

🍁Cand❣️💋🅼🅸🅼🅸-🆁🆈👻ᴸᴷ

berarti itu arum ya🤔

2023-06-05

1

🍁Cand❣️💋🅼🅸🅼🅸-🆁🆈👻ᴸᴷ

🍁Cand❣️💋🅼🅸🅼🅸-🆁🆈👻ᴸᴷ

msh utuhkah kelopaknya ato sdh berkurang🤔

2023-06-05

1

𝔰𝔢ñ𝔬𝔯𝔦𝔱𝔞 𝓥𝓵𝓪

𝔰𝔢ñ𝔬𝔯𝔦𝔱𝔞 𝓥𝓵𝓪

jangan-jangan wanita itu adalah Arum ya?

2023-06-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!