Martin menarik tangan Elea keluar dari ruang karaoke meninggalkan Risha seorang diri. Penjelasan Risha yang menurutnya tidak masuk akal sukses membuat Martin merasakan cemburu, apa itu suami yang sama? suamiku suamimu? bahagiakan bertemu dengan istri-istrinya yang lainnya? yang benar saja, apa-apaan itu, Martin tidak terima.
"Om kenapa sih?" tanya Elea, mereka berdua sudah sampai di dalam kamar.
"Seharusnya aku yang bertanya padamu El, apa yang tadi kamu dan Risha bicarakan?" kesal Martin.
"Kan tadi Risha sudah menjelaskan semuanya Om, memangnya Om belum paham?"
"Belum paham?" beo Martin. "Yang benar saja" sambungnya.
"Ingat El, aku ini suamimu, hanya aku yang akan menjadi suami mu, dan berhak atas dirimu" Martin langsung menyerang Elea, dan pertempuran panas suami-istri itu tidak dapat di hindari. Bahkan Martin bermain sedikit kasar karena mengingat pria lain yang di akui sebagai suami oleh istrinya, bagaimana bisa seorang istri memiliki suami lebih dari satu? sangat tidak masuk akal.
"Om masih cemburu?" Elea sudah menjelaskan sejelas-jelasnya pada Martin tentu kata-kata 'Suamiku suamimu suami kita semua' seharusnya Martin tidak salah paham lagi.
"Kenapa harus nyebut nya suamiku? itu bisa membuat orang lain salah paham" Martin memeluk tubuh polos istrinya dari belakang, keduanya tengah berendam dalam bathtub.
"Karena dulukan aku masih single, makanya kebawa sampai sekarang. Mereka sangat berarti bagiku Om, mereka membuatku merasa dicintai, mereka membuat ku merasa berharga, mereka juga mengajarkan untuk mencintai diri sendiri, mereka seperti sebuah lentera dalam kegelapan dan menunjukkan arah pulang. Aku tidak mendewakan mereka karena bagiku Allah adalah satu-satunya Tuhan ku, tapi mereka memiliki tempat tersendiri dalam hatiku. Karena mereka membantu ku untuk bangkit dalam keterpurukan, dan membuat ku kembali percaya akan takdir Tuhan" jelas Elea panjang lebar.
"Lalu apakah aku tidak berarti dalam hidup mu?"
"Mungkin sekarang belum berarti, karena hubungan kita juga baru di mulai. Tapi mudah-mudahan Om akan menjadi pria nyata yang akan sangat berarti dalam hidupku dimasa mendatang dan selamanya" jawab Elea realistis, terlalu cepat jika ia mengatakan sudah mencintai Martin. Namun rasa cinta itu sudah mulai tumbuh dan Elea akan membuat rasa itu tumbuh subur mengakar kuat di dalam hatinya.
"Baiklah, tidak masalah tapi biarkan aku mengulang kegiatan panas tadi" tangan Martin sudah mulai menjelajah setiap inci tubuh Elea.
"Om, kita sudah melakukannya dua kali tadi" protes Elea merasa tubuhnya lelah.
"Itu tadi sekarang beda lagi" Martin mulai membuat tubuh Elea gelisah dan memanas, hingga Elea hanya pasrah menerima perlakuan Martin tanpa ada penolakan.
🌼🌼🌼
Risha sudah lama menunggu Martin dan Elea di meja makan, namun Papi Mami nya itu tak kunjung datang membuatnya kesal. Risha tidak mau makan seorang diri, lagi pula di rumah juga ada Martin dan Elea, terlebih dirinya sudah mulai bicara dengan Elea.
"Sayang, kamu belum makan?" tanya Martin pada Risha.
"Risha nungguin Papi sama Mami, kenapa lama sekali?" protes Risha.
"Itu...." Martin bingung harus menjawab apa.
"Ya sudah, ayo sekarang kita mulai makan malamnya" sela Elea, mengambil kan makanan di piring suaminya.
"Mami, mas Agustd kan mau konser di Jakarta. Kita nonton ya" ajak Risha, senang menemukan teman sefrekuensi. Sebab Citra mengidolakan Idol wanita yang beranggotakan empat wanita cantik dan seksi itu, meskipun sama-sama dari negeri ginseng, beda dengan Risha yang mengidolakan tujuh bujang tampan.
"Pingin sih tapi....." Elea melirik ke arah Martin, dan itu tak luput dari pandangan Risha.
"Papi"
"Hem" bukan Martin tidak mendengar percakapan anak dan istrinya, hanya saja dirinya tidak mau ikut campur.
"Risha sama Mami mau nonton konser, boleh ya" ucap Risha.
"Kapan?"
"Minggu depan, please....boleh ya Pi" rayu Risha.
"Pergilah" ucap Martin, siapa tahu dengan Risha dan Elea pergi bersama akan membuat hubungan keduanya semakin akrab.
"Yeyyy... thank you Pi" ucap Risha.
"Tapi bagaimana dengan tiket nya?" karena setahu Elea, tiket konser itu sudah sold out dalam beberapa menit setelah penjualan itu di buka.
"Mami tenang aja, Risha punya dua tiket kok. Memang sengaja beli dua tiket tapi saat itu belum tahu mau nonton dengan siapa" jelas Risha.
"Wahhhh, terimakasih Risha" ucap Elea tulus.
"Sama-sama" sahut Risha kembali fokus dengan isi piringnya.
🌼🌼🌼
Waktu sepat berlalu dan hari yang di tunggu Risha juga Elea kini sudah datang. Siang ini dua wanita muda yang menjadi fansgirl K-Pop Idol itu tengah bersiap menuju ke venue dimana konser dari idola mereka di gelar.
"Kamu yakin jadi pergi?" tanya Martin pada Elea, sebab sudah beberapa hari ini Elea tidak enak badan dan kehilangan nafsu makan.
"Jadi dong Om, kapan lagi bisa liat konser nya Kangmas Agustd" jawab Elea semangat.
"Hufffff" Martin hanya bisa menghela nafas mendengar jawaban istrinya.
"Mami ayo...." teriak Risha dari luar kamar.
"Iyaaa..." sahut Elea. "Aku pergi dulu ya Om" Elea menyalami Martin dan mencuri kecupan singkat di pipi suaminya itu.
"Ingat, jatahku nanti malam double" Martin memperingatkan Elea. Sedangkan Ela hanya mengangguk dan keluar dari kamar.
"Mami cantik banget sihh" puji Risha melihat penampilan Elea seperti gadis ABG.
"Apakah berlebihan?" tanyanya, Elea mengenakan jeans hitam panjang, kaos putih di masukkan dalam jeans dan kemeja lengan panjang kotak-kotak hitam putih sebagai outer, rambut panjangnya dikepang dua dengan poni menutupi keningnya, dan jangan lupa sneaker putih yang membungkus kakinya.
"No, tapi kenapa cantik banget, pasti bakal banyak cowok-cowok yang melirik mami nanti" Risha menggandeng tangan Elea, menuruni anak tangga. Outfit yang di kenakan Risha tidak jauh beda dengan Elea, hanya saja gadis itu mengenakan hotpants jeans biru dan sepatu boots wagdes berwarna hitam senada dengan kemejanya yang di jadikan outer.
"Kamu berlebihan Ris, kamu juga cantik banget, single lagi" puji Elea pada anak sambung nya.
"Girls out day, kita nikmati hari ini Mi" ucap Risha mengenakan kacamata hitamnya.
"Perf...."Elea tidak meneruskan kata-katanya, ia merasa berputar dan gelap.
Brukkkk.....
"Mami....., Mami kenapa sih.... mami...." teriak Risha mengguncang tubuh Elea yang terbaring di lantai.
"Papi......papi......" teriak ya memanggil Martin.
"Papiii, cepat kesini, mami pingsan....." teriak Risha membuat semua orang berdatangan.
"El....." Martin berlari menuruni anak tangga.
"Kenapa bisa sampai pingsan begini?" tanya Martin mengangkat tubuh istrinya.
"Risha gak tahu Pi, tiba-tiba aja Mami pingsan" sahut Risha,
"Tolong kamu hubungi dokter Wahyu, bilang untuk segera datang" perintah Martin pada Risha, lalu membawa Elea ke kamarnya.
"Kan udah di bilang gak usah nonton konser, hufff untung pingsannya di rumah" Martin merebahkan tubuh Elea di atas ranjang, lalu melepaskan sneaker yang membungkam kaki istrinya.
🌼
🌼
🌼
🌼
🌼
TBC 🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Nita Beni Bening
garis dua☺️☺️
2023-09-15
1
Shanti Siti Nurhayati Nurhayati
aku masih suka,, cinta Yasmin,,, lebih natural dan ngalir ceritanya,,, feel-nya dapat,,, 🙏
2023-09-10
1