Malam Pertama

Setelah selesai makan malam, Elea kembali ke kamarnya namun tak mendapati sang suami di kamar. Elea tak terlalu memikirkan itu, ia langsung menuju kamar mandi guna menggosok gigi dan mencuci muka sebelum tidur, lalu Elea masuk dalam walk-in closet mengganti baju nya dengan gaun malam yang di sediakan. Elea belum pernah membeli pakaian selama hampir dua minggu di rumah Martin, tapi sejak hari kedua Elea tinggal bersama suaminya, tiba-tiba saja banyak pakaian wanita dengan berbagai model dan merek dalam walk-in closet kamarnya, Martin mengatakan jika semua itu miliknya, lengkap dengan berbagai jenis underwear, juga aksesoris lainya.

Pilihan Elea jatuh pada gaun malam hitam berenda dengan tali spaghetti yang hanya sepanjang setengah paha Elea. Percayalah, penampilan Elea yang seperti itu selama hampir seminggu ini sungguh menyiksa Martin. Awalnya Martin ragu untuk mengajak Elea terbang ke nirwana, tapi sepertinya malam ini keraguan Martin menghilang.

"Om" ucap Elea terkejut, melihat suaminya sudah duduk di ranjang dengan memainkan ponselnya.

"Kamu sudah selesai?" Martin melihat Elea baru saja keluar dari walk-in closet.

"Ya, om mau ganti baju? perlu aku siapkan?"

"Tidak, duduklah di sini, ada yang ingin aku bicarakan padamu" Martin mengagumi lekuk indah tubuh istrinya.

"Ada apa Om?"

"El.." Martin bingung harus memulai dari mana. "Mungkin sekarang di antara kita belum ada perasaan apa-apa, tapi...."

"Tapi apa om?"

"Tapi kamu tahu kan jika aku ini seorang Duda?" di angguki Elea. "Aku adalah pria dewasa yang normal, sudah pernah merasakan nikmatnya bercinta. Sulit bagiku untuk menahan diri, apa lagi sekarang sudah ada kamu yang berhak untuk...."

"Aku paham kok Om" sela Elea mengerti arah pembicaraan suaminya. "Entah ada cinta atau tidak, Om berhak sepenuhnya atas diriku. Aku tidak akan menolak Om jika memang Om menginginkan ku, tapi tolong lakukan dengan perlahan karena ini pertama kalinya untuk ku" tutur Elea menundukkan kepalanya.

"Benar kamu tidak menolak ku?" senang Martin mendapat lampu hijau dari Elea.

"Ya, mungkin saja setelah bercinta, aku akan lebih mudah mencintai Om" cicit Elea dengan wajah bersemu merah.

"Bisakah aku memulainya sekarang?" Elea hanya mengangguk.

"Ta...tapi bolehkah matikan lampu nya?" tanpa menjawab, Martin mematikan lampu utama dan menyalakan lampu tidur yang ada di sisi ranjang.

Duda 41 tahun itu tak sabar menggarap lahan barunya yang belum terjamah siapapun. Martin bisa menanamkan benihnya di lahan itu mulai malam ini, dan kapan pun Martin menginginkannya.

Martin mendekati Elea, ia mengangkat dagu istrinya itu menatap dalam termaram lampu dan menyatukan kedua bibirnya, Elea langsung menyambut Martin dengan membalas ciuman itu semampu nya, Elea belum ahli dalam ciuman. Martin yang merasakan balasan Elea pun tersenyum senang, ia terus ******* bibir manis istrinya, menyesap semakin dalam hingga berhasil membuka mulut Elea.

Enghhhh....

Lenguhan pertama Elea lolos begitu saja, saat Martin mengeksplor rongga mulutnya, dan tangan Martin menjelajah perbukitan indahnya. Elea sudah terbuai oleh permainan suaminya, ia benar-benar menyerahkan dirinya pada Martin, dan pria itu kini tengah membuat maha karya pada setiap inci tubuh indah istrinya.

"Om..ahhh...." desah Elea, saat jemari Martin menyapa intinya yang sudah basah. jari Martin terus memainkan kacang sembunyi Elea, membuat wanita itu gelisah dan menggerakkan pinggulnya.

"Ohh... Om, aku tak tahan ahh...."

"Jangan di tahan, keluarkan saja dan berteriak lah" bisik Martin semakin mempercepat gerakannya dan menghisap puncak bukit Elea.

"Ommmm.....ahhhhh" jerit Elea merasakan sesuatu keluar dari intinya, membuat Martin tersenyum puas.

Untuk pertama kalinya Elea merasakan sesuatu yang nikmat dan membuat dirinya seakan terbang melayang.

Melihat Elea tak berdaya, tidak membuat Martin berhenti, kini lidahnya menyapu hangat inti Elea, dan kembali membuat Elea mengerang nikmat.

"Ahhhh....Om" desahnya membuat Martin semakin semangat. Elea ingin menghentikan Martin tapi entah kenapa ia malah menekan kepala Martin di bawah sana dan mengangkat pinggulnya.

"Aku suka aroma khas nya" bisik Martin membuat Elea malu. "Aku akan mulai" ucap Martin mulai menggesekkan senjata kebanggaan nya pada inti Elea.

"Emmhhhh" Elea merasa tak sabar ingin merasakan benda tumpul nan panjang itu.

"Tatap mataku" pinta Martin, Elea menatap nya dengan mulut terbuka karena milik Martin berusaha menembus nya.

"Ahhh..." Elea ternganga dengan tatapan mata sayu berkabut pada Martin.

"Akkkkhhhhh sakit" pekik Elea mencengkeram kedua lengan suaminya, ketika Martin berhasil menerobos miliknya.

"Maaf" ucap Martin membiarkan miliknya tertanam di bawah sana, agar Elea bisa menyesuaikan nya.

Martin mulai bergerak perlahan di ikuti dengan jeritan kesakitan Elea, namun tentu tidak bertahan lama jeritan itu berubah menjadi ******* dan lenguhan indah di telinga Martin. Membuat Martin yang berada di atasnya merasa bangga dan semakin terbakar.

Permainan terjadi tidak terlalu lama mengingat Elea baru pertama kali melakukannya, untuk sekarang Martin bisa menahan diri. Tapi tidak setelah nanti permainan kedua kalinya, ia tentu akan mencari kepuasan versi nya tanpa harus menahannya, karena rumah baru senjatanya pasti sudah akan terbiasa.

Cup...

Martin mengecup kening Elea setelah sampai puncak dan menanamkan benihnya pada rahim Elea.

"Terima kasih" ucap Martin, ia menarik diri dari Elea namun setelah itu mendekap gadis yang baru saja ia jadi seorang wanita.

"Jangan tinggalkan aku" lirih Elea dalam dekapan Martin. Mungkin sebagian wanita memimpikan malam pertama bersama dengan pria yang paling di cintai nya, tapi tidak dengan Elea, meskipun ia memimpikan ingin di cintai dan mencintai, namun Elea sadar betul jika memberikan kesuciannya pada Martin adalah kewajiban nya. Tidak ada penyesalan dalam hati Elea, sebab Martin adalah suaminya.

"Tidak akan" tegas Martin, ia bangga dan beruntung mendapatkan Elea yang masih murni gadis yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, tentu saja Martin tidak akan meninggalkan Elea. Martin malah akan semakin membuka hatinya untuk Elea.

🌼🌼🌼

Di meja makan sepasang pasutri usia baya dan seorang cucunya tengah menunggu, pasangan pengantin baru untuk sarapan. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 08.45, namun yang di tunggu tak kunjung datang, padahal sudah sejak 30 menit yang lalu seorang pelayan memanggil mereka.

"Tumben sekali, apa Martin tidak ke kantor?" gerutu sang Mama.

"Risha langsung ke kampus ya Nek, sudah telat ini. Papi sepertinya masih tidur" kesal cucunya.

"Ya sudah, kamu pergi hati-hati ya sayang" pesan sang Nenek.

"Kamu ada kuliah pagi Risha?" Kakek Adnan bertanya.

"Iya Kek, 30 menit lagi kelas di mulai. Risha pergi dulu" pamitnya mencium punggung tangan Kakek dan Nenek nya.

Tak lama setelah kepergian Risha, Martin turun seorang diri dengan menggunakan celana training hitam dan kaos santai tanpa lengan berwarna hitam juga.

"Selamat pagi" sapa Martin dengan wajah secerah mentari pagi, mengulum senyum.

"Ada apa dengan wajahmu?" selidik Mama Asri.

"Ada apa?" Martin menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.

"Ckk" kesal Mama Asri. "Dimana istrimu? kenapa tidak ikut turun untuk sarapan?, jangan bilang kalau Elea belum bangun" tuduh Mama Asri.

"Itu..." Martin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, bingung harus menjawab apa.

"Kenapa kedua lenganmu? bagai mana bisa sampai luka-luka seperti itu?" kini Papa Adnan memberondong Martin dengan pertanyaan.

"Ini...." Martin kembali di buat bingung karena tidak dapat menemukan alasan yang tepat.

"Kamu itu kenapa Martin? di tanya kok malah jawabnya ini, itu, ini, itu. Kena sawan kamu?" kesal Mama Asri karena Martin tak kunjung menjawab pertanyaan nya dan sang suami.

🌼

🌼

🌼

🌼

🌼

TBC 🌺

Terpopuler

Comments

Ibelmizzel

Ibelmizzel

nenek kakek kepo😁😁😁

2025-01-20

0

Nita Beni Bening

Nita Beni Bening

efek bikin cucu mama asri🤭🤭🤭

2023-09-15

1

Putry Anasthasya Kinasih

Putry Anasthasya Kinasih

nini nini n aki aki kayak ga merasakan waktu muda n pengantin baru za masih za kepo urusan anak n mantux

2023-09-11

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Martin Hariz
3 10 juta 2 Jam
4 Mendadak Nikah
5 Di Sidang
6 Penerimaan
7 Suami Istri
8 Malam Pertama
9 Dilema Risha
10 Pertemuan Dua Istri
11 Gagal Nonton Mas Agustd
12 Hamil
13 Yang Tertunda
14 Gara-Gara Kesemek
15 Berkat Mbah Google
16 Sebuah Tanda
17 Merajuk
18 Semua Karena Kang
19 Girls Out Day
20 Malam Dan Pagi
21 Fara Indira
22 Kelelahan
23 Mode Ngambek
24 Fara Dan Yogi
25 Bertemu Jhonatan
26 Demi Sahabat
27 Misi Selesai
28 Jalan-jalan
29 Tommy
30 Keputusan Fara
31 Menepati Janji
32 Bebas
33 Kecurigaan Mama Asri
34 Nasehat Bijak
35 Bekal Martin
36 Baby Shop
37 Obrolan Santai
38 Bertemu Masa Lalu
39 Salting
40 Tangisan Elea
41 Rumah Sakit
42 Risha
43 Terbongkar
44 Kebenaran
45 Di Usir
46 Pergi
47 Penolong
48 Sebuah Penyesalan
49 Kegelisahan Martin
50 Pulang
51 Martin Datang
52 Terungkapnya Rahasia
53 Penyesalan
54 Sebuah Penyesalan
55 Berlindung
56 Memulai Hidup Baru
57 Villa Jhonatan
58 Kesepakatan
59 Harapan Elea
60 Pernikahan
61 Malam Pengantin
62 Kerinduan Martin
63 Sebuah Rasa
64 Secercah Harapan
65 Strategi
66 Akhirnya
67 Part Of You
68 Welcome New Member
69 Mulai Berjuang
70 Membujuk
71 Meyakinkan
72 Tentang Astrid
73 Ambisi
74 Berbuah Manis
75 New Chapter
76 Luka Dalam
77 Mengulang Kembali
78 Mengejutkan
79 Berkunjung
80 Final Chapter
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Martin Hariz
3
10 juta 2 Jam
4
Mendadak Nikah
5
Di Sidang
6
Penerimaan
7
Suami Istri
8
Malam Pertama
9
Dilema Risha
10
Pertemuan Dua Istri
11
Gagal Nonton Mas Agustd
12
Hamil
13
Yang Tertunda
14
Gara-Gara Kesemek
15
Berkat Mbah Google
16
Sebuah Tanda
17
Merajuk
18
Semua Karena Kang
19
Girls Out Day
20
Malam Dan Pagi
21
Fara Indira
22
Kelelahan
23
Mode Ngambek
24
Fara Dan Yogi
25
Bertemu Jhonatan
26
Demi Sahabat
27
Misi Selesai
28
Jalan-jalan
29
Tommy
30
Keputusan Fara
31
Menepati Janji
32
Bebas
33
Kecurigaan Mama Asri
34
Nasehat Bijak
35
Bekal Martin
36
Baby Shop
37
Obrolan Santai
38
Bertemu Masa Lalu
39
Salting
40
Tangisan Elea
41
Rumah Sakit
42
Risha
43
Terbongkar
44
Kebenaran
45
Di Usir
46
Pergi
47
Penolong
48
Sebuah Penyesalan
49
Kegelisahan Martin
50
Pulang
51
Martin Datang
52
Terungkapnya Rahasia
53
Penyesalan
54
Sebuah Penyesalan
55
Berlindung
56
Memulai Hidup Baru
57
Villa Jhonatan
58
Kesepakatan
59
Harapan Elea
60
Pernikahan
61
Malam Pengantin
62
Kerinduan Martin
63
Sebuah Rasa
64
Secercah Harapan
65
Strategi
66
Akhirnya
67
Part Of You
68
Welcome New Member
69
Mulai Berjuang
70
Membujuk
71
Meyakinkan
72
Tentang Astrid
73
Ambisi
74
Berbuah Manis
75
New Chapter
76
Luka Dalam
77
Mengulang Kembali
78
Mengejutkan
79
Berkunjung
80
Final Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!