*
*
Esoknya, semua orang bangun pagi-pagi sekali. Khususnya Siska, ia sudah menyiapkan bahan-bahan pembuatan cireng isi ayam suwir.
Pembuatan kali ini, dengan bahan sebanyak 15kg tapioka, bertambah 5kg lebih banyak dari pembuatan yang kemarin.
Kemarin Siska menyiapkan 10kg tapioka untuk pembuatan cireng ayam suwir dan cirambay. Dengan masing-masing mendapat bahan 7.5kg dan 2.5kg. Mengapa cirambay jadinya menjadi banyak setelah membuat 2.5kg? Sebab ada sisa dari pembuatan cireng, sisa dari cetakannya yang memang memanjang seperti mie kenyal ini.
Kemudian untuk hari ini, Siska menyiapkan 15kg tapioka untuk pembuatan cireng isi ayam suwir dan cirambay. Dengan masing-masingnya mendapat bahan sebanyak 10kg, dan 5kg.
Setelah memisahkan bahan untuk kedua dagangan ini, Siska kemudian merebus air satu panci sedang.
Seraya menunggu, seperti biasa Siska menyiapkan bahan-bahan lainnya. Seperti daging ayam, daun jeruk, bawang putih halus, cabai, penyedap dan lain-lain sampai semuanya siap.
Begitu bahan lainnya siap diolah, air yang dipanaskannya pun sudah ikut siap. Ia pun menuangkan air pada tepung di wadah besar. Dan mengaduknya sampai Kalis dengan sendok besar yang terbuat dari kayu.
Setelah kedua adonan siap, Siska pun memanggil Ergan dan Ibunya. Sedangkan Ayahnya menunggui kedua anaknya, Uqi dan Uni, seraya menata Rosella agar nanti siap dijemur begitu semuanya berangkat.
Ergan datang lebih dulu, dan langsung duduk membantu Siska mencetak cirengnya. Sedangkan ibunya, masih menyapu rumah, jadi tidak langsung datang untuk membantu.
Hingga satu jam kemudian, pencetakan cireng telah selesai. 800 buah cireng pun jadi.
Ibunya kemudian memanaskan minyak dan menggorengnya per 200 cireng, karena wajan di rumah ibunya lebih besar dari wajan yang ada di rumahnya. Sebetulnya, adalah wajan khusus ketika ada hajatan.
Seraya ibunya menggoreng cireng, Siska pun kembali membuat adonan untuk cirambay. Mengadonnya sampai Kalis. Kemudian mengambil satu bulatan penuh, dan membentuknya menjadi persegi panjang yang tipis. Setelahnya memotongnya memanjang, seperti mie dengan ukuran lebih besar 3 kali lipat dari mie biasanya.
Begitupun dengan Ergan yang sama-sama membuat mie, sudah mahir setelah membuatnya pagi kemarin.
Setelah semuanya selesai dicetak dan bumbu cirambay sudah siap, cireng masing di goreng, tersisa 1 kali gorengan lagi. Dan Siska serta Ergan, memasukkan cireng yang sudah matang ke dalam box makanan.
Cireng selesai, berikutnya adalah menggoreng mie dengan kematangan setengah. Agar kekenyalannya bertahan, dan tidak garing.
Setelah semuanya selesai, 800 buah cireng dan 320 plastik cirambay, satu keluarga pun sudah siap untuk pergi ke kios yang telah dibeli Siska.
Siska, Ergan, Ibu dan Ayahnya masing-masing membawa dua box makanan yang berisikan dagangan Siska. Sedangkan Tikar, sudah Uqi bawa dengan memeluknya di bawah ketiak.
Dan Uni berjalan dengan memegang tangan Uqi yang satunya kosong. Selain barang tersebut, semuanya tidak membawa barang apapun lagi. Selain tas para wanita yang tersampir.
Siska membawa masuk semuanya ke mobil yang di sewa olehnya dari tetangga. Tentu, tetangganya juga yang mengemudikannya.
Begitu sampai, Siska menghela nafas begitu melihat kerumunan orang sudah berkumpul di depan kios yang bahkan belum dibukanya.
"Siska! Aiya akhirnya kamu datang, cepatlah, cepatlah, aku sudah tidak tahan lagi mendengar mereka terus menanyai dirimu." Ucap Baron dengan nafas teremgah. Jelas jika dirinya kelelahan dengan menghadapi begitu banyak orang.
"Gadis, kau akhirnya datang! Aku kira aku salah kios!"
"Benar, benar, kau lebih siang dari kemarin."
"Ya, ya, nona cepatlah aku sudah tidak sabar."
"Aku ingin 5 bungkus cirambay pedas!"
"Aku juga ingin 10 buah cireng, dan 3 bungkus cirambay!"
Pekikan keinginan para pembeli mulai bersahutan. Siska bahkan kesulitan untuk membuka kiosnya sebab terhalangi. Membuat dirinya harus menyuruh beberapa orang mundur. Agar Ergan bisa membukakan pintu kios yang di depan, sedangkan dirinya masing lewat samping untuk menyiapkan semuanya terlebih dulu di dalam.
Ayah dan Ibunya mengikuti Siska dengan gugup, menghadapi begitu banyak orang, belum pernah dihadapi keduanya. Uqi dan Uni sudah mengikuti ibunya ke dalam. Menyisakan Ergan, Ayah dan Ibu Siska yang di luar.
"Baiklah, semuanya, ayo berbaris! Jangan rebutan, jangan sampai ada yang terluka! Mengerti tidak?! Semuanya dapat potongan harga hari ini!" Pekik Siska setelah semua selesai disiapkan dan penutup kios depannya telah dibuka.
Membuat semuanya berbaris dengan rapi, menurut tanpa ada yang terluka, meski ada beberapa yang berdebat karena tidak mau mengalah untuk 10 orang pertama.
Ayah, Ibu, dan Ergan akhirnya menghela nafas, karena pembeli yang berbaris membuat ruang di samping pintu masuk menjadi luas.
"Gadis, aku yang pertama, 20 buah cireng, 5 bungkus Cirambay." Ucap seorang laki-laki setengah baya, alias Bapak-bapak.
"Baik, 20 cireng 34rb, 5 bungkus cirambay adalah 50rb, sebab diskon cirambay hanya kemarin saja. Jumlah semuanya adalah 84rb, karena paman yang pertama, paman mendapat potongan 4rb! Paman bayar 80rb saja." Ucap Siska seraya tersenyum antusias, membuat paman tersebut mengangguk puas. Potongan 4rb dalam penjualan gorengan sangat langka, bahkan hampir tidak pernah ada. Jadi, tentu saja semuanya antusias.
Seraya Siska melayani pembeli, Ayah, Ibu dan Ergan menggelar tikar di samping pintu. Dengan pemandangan orang berbaris, membentuk huruf L memanjang, sebab jika terus memanjang lurus, maka akan sampai ke jalan raya. Akan membuat kemacetan di pasar bertambah.
"Nenek, auss, minum." Ucap Uni seraya duduk dipangkuan sang nenek. Ia kelelahan sendiri melihat ibunya melayani begitu banyak pembeli.
"Cucu baik, sebentar ya." Ucapnya karena memang semua orang tidak membawa minum, mengharuskannya menyuruh Ergan untuk membeli minum mendadak.
"Tunggu ya, sayang, Om sedang membeli minumnya." Ucap Ibu Siska seraya mengelus kepala Uni.
Sesekali menatap Siska yang sepertinya sudah kelelahan. Ia melayani pelanggan sendirian. Ingin membantu pun sulit karena memang ruangnya sedikit. Jadi hanya Ergan saja yang membantu. Tapi barusan Ergan berhenti melayani sebab disuruh Siska dan ibunya untuk membelikan minum.
Adapun Uqi, ia berada di samping kakeknya. Mengobrol dengan riang berdua. Membicarakan banyak hal, termasuk keingintahuan Uqi yang memang sedang penasaran dengan segala hal di usianya.
Satu jam setengah pun berlalu, hanya tersisa beberapa pelanggan yang mengantri, terlebih tidak banyak lagi cireng dan cirambay yang tersisa.
"Semuanya, Cireng isi tersisa 40 buah, dan Cirambay 15 bungkus." Ucap Siska pada ke enam orang yang masih berbaris.
"Kakak cantik, sisakan untukku, tolong! Aku ingin Cirambay 5 bungkus saja."
"Aku ingin cireng 10 buah, cirambay 3 bungkus."
"Aku juga ingin cireng dan cirambay."
"Aku ingin cirambay saja."
"Aku cireng saja."
"Aku ingin cireng dan cirambay, nona."
Seruan keinginan dari ke enam pelanggan yang tersisa membuat Siska kebingungan, sebab jumlah dari dagangannya tidak cukup untuk memenuhi keinginan dari pelanggannya.
"Semuanya, tidak banyak tersisa dagangan. Bagaimana jika kalian merundingkan jumlahnya dengan adil, agar kalian semua bisa mendapatkannya?" Usul Siska.
Pelanggan awalnya berseru kecewa, tapi kemudian semuanya menuruti usul Siska, sebab daripada tidak kebagian, lebih baik mendapat lebih sedikit bagian.
10 menit kemudian, semua rundingan telah selesai, membuat Siska tersenyum puas dan langsung melayani keenamnya.
"Ah! Akhirnya selesai semuanya." Ucap Siska seraya mendudukkan dirinya di atas kursi.
"Kak, minumlah." Ucap Ergan seraya menyodorkan minum. Yang langsung diterima oleh Siska setelah mengucapkan terimakasih.
"Siska, kau benar-benar menakjubkan! Tidak butuh waktu lama untukmu menghabiskan daganganmu." Ucap Baron yang langsung datang ke kios Siska begitu melihat Kios Siska sudah kosong pembeli. "Ah, aku juga kecipratan keberuntunganmu. Beberapa orang pelangganmu membeli barangku, haha, terimakasih!" Lanjut Baron seraya tertawa senang.
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Raine
next , semangatt thor
2023-05-23
2
Krislin Meeilin
Sya suka ceritanya bagus 🥰🥰🥰🥰
2023-05-23
3
Serigala Kecil
Haloo semuanya, terimakasih sudah baca dan dukung aku 🤗
Jangan lupa like, favoritkan, dan share yaa ❤️
Bintang 5 nya juga tuh nganggur 😁
2023-05-23
11