" Hiyaa! "
Bughhh
" Ambil yang di sebelah kanan! "
Bughh Bughh
" Kenapa mendadak banyak sekali monster tingkat tinggi disini? "
" Sepertinya karena pengaruh yang dikatakan rumor itu, "
" Ya.. Sepertinya itu benar, mengingat semakin meningkatnya intensitas monster di sekitar daerah kita ini, "
" Mari kita kembali saja terlebih dahulu berkumpul dengan yang lain, "
" Ya.. "
Dua orang itu kemudian kembali menuju rombongan yang di maksudnya, saat kembali, terlihat bangkai monster monster tingkat tinggi berserakan di sekitar rombongan itu.
" Bagaimana disini keadaannya Tuan? " ucap dua orang yang baru datang itu.
" Ya.. Seperti yang kalian lihat, kami baik baik saja, bagaimana dengan bagian kalian Ken, Brian? " ucap Tuannya itu, yang tidak lain adalah Arzha.
" Dengan mudah dapat di bersihkan Tuan! " ucap keduanya.
" Ya.. Aku bisa melihat perkembangan kalian, teruslah berburu, tingkatkan kekuatan kalian, jangan pernah malas, jika tidak mimpi kalian menyelamatkan seluruh ras kalian hanyalah omong kosong belaka! " ucap Arzha.
Seketika wajah keduanya mengerut,
" Kami tidak akan melupakan itu Tuan Arzha! " ucap keduanya.
" Bagus! Sekarang kalian semua bersihkan dulu monster monster ini, setelah itu baru kita akan melanjutkan perjalanannya, yang lainnya siapkan beberapa tenda, kita beristirahat saja dulu disini, juga sajikan beberapa hidangan dan minuman, " ucap Arzha.
" Baik Tuan! " ucap para anak buah yang dibawanya.
Beberapa anak buahnya terlihat mulai membagi pekerjaan, sebagian membersihkan sisa sisa monster nya, yang lain menyiapkan tenda untuk mereka beristirahat.
" Sebenarnya seberapa jauh lagi kita menuju Ibukota Cosovo itu? " ucap Arzha mencoba membuka obrolan.
" Jika dilihat dari peta dan juga jarak biasa perjalanan, kemungkinan ini baru setengah perjalanan, jadi mungkin kurang lebih sekitar seminggu lagi kita sampai, " ucap Tuan Winston.
" Seminggu? Sepertinya masih lumayan cukup lama, bisakah kita mempersingkatnya? " ucap Arzha.
" Mempersingkatnya? Sebenarnya bisa, karena memang yang menghambat perjalanan kita hanyalah para monster monster tingkat tinggi itu, " ucap Tuan Winston.
" Begitukah? Kalau begitu jika sepanjang jalan monster monster itu dihabisi akan mempersingkat waktu perjalanan kita berapa lama? tanya Arzha.
" Sekitar 2 - 3 hari, itu pun jika ditambah kecepatan kereta kudanya, " balas Tuan Winston.
" Hmm.. Baiklah, kalau begitu mulai sekarang, tingkatkan kecepatan kudanya, tapi tetap harus nenjaga kestabilan dan keseimbangannya, Rodrigo! Kau pimpin dan jaga mereka yang ada di dalam kereta ini, "
" Aku akan membukakan jalan dengan Ken dan Brian, jika ada apa apa kalian bisa menghubungi ku " ucap Arzha.
" Baik Tuan! Tapi apakah itu tidak berbahaya? " tanya Rodrigo.
" Kau ini.. Masih saja meragukan ku, sudahlah gaji mu ku potong seetengah jika masih protes, " ucap Arzha sambil menaiki kudanya dan pergi terlebih dahulu dengan Ken dan Brian.
" Tu - Tunggu Tuan!! " ucap Rodrigo dengan wajah sedihnya.
Tak selang berapa lama, mereka pun kembali melanjutkan perjalanannya, Arzha dengan Ken dan Brian melaju cepat di depan dengan kudanya, bahkan hingga tak terlihat dari arah kereta kuda.
Persis seperti yang Tuan Winston katakan, penghambat terbesar mereka adalah para monster yang menunggunya di tengah jalan, dengan kecepatan Arzha beserta Ken dan Brian di depannya, rombongan itu melaju dengan lancar selanjutnya.
Setelah perjalanan dilanjutkan selama 2 hari, Tuan Winston meminta pada Rodrigo untuk memanggil Arzha,
" Tuan Rodrigo, tolong panggil Tuaj Arzha terlebih dahulu kesini, ada yang perlu ku bicarakan, " ucap Tuan Winston.
" Ohh begitu? Baik Tuan akan saya sampaikan, " jawab Rodrigo lalu dengan cepat memacu kudanya.
Setelah berhasil menyusul Arzha, Rodrigo kemudian menyampaikan pesannya dari Tuan Winston,
" Tuan! Anda dicari Tuan Winston! Sepertinya ada hal penting yang mau dibicarakannya, " ucap Rodrigo.
" Begitukah? Baiklah.. Kau temani mereka berdua, biar aku sekarang yang menjaga kereta dan lainnya, " balas Arzha.
" Baik Tuan! "
Dengan cepat Arzha membawa kudanya kembali menuju kereta, kemudian menghampiri Tuan Winston yang sejak tadi menunggunya.
" Ada apa Tuan Winston? " ucap Arzha.
" Ahh.. Begini Tuan Arzha.. Untuk masuk ke Ibukota itu dikenakan biaya, dan biaya itu akan terlampau mahal jika ditambah dengan kereta kuda dan juga barang barang lainnya, apakah kau tidak keberatan? "
" Atau bisa juga menggunakan beberapa relasi saya disana untuk memasukkan semua ini tanpa adanya biaya seperti itu, namun mungkin akan dibawa secara bertahap selama beberapa hari, apa pilihanmu Tuan Arzha? " ucap Tuan Winston.
" Masalah itu? Ku kira sebuah masalah besar, tidak ada yang perlu di khawatirkan, ambil saja ini, sisanya buat aku menjadi seorang anggota platinum, apakah kau bisa mengaturnya Tuan Winston? " ucap Arzha.
" Ini.. Ini.. Koin Platinum yang lain!? Haha.. Mudah saja Tuan Arzha! Namun sepertinya aku pun harus berterima kasih juga padamu, tak lama lagi aku juga akan pindah ke Ibukota ini.. Haha.. " ucap Tuan Winston.
" Memangnya kenapa bisa begitu Tuan Winston? " tanya Arzha.
" Begini Tuan Arzha.. Setiap penjaga gedung Asosiasi Pedagang di seluruh pulau ini adalah anggota Platinum, namun.. beberapa keadaan mengharuskan mereka untuk menjaga cabang Asosiasi disana termasuk saya, "
" Karena saya memang terhitung baru menginjakkan kaki di tingkat keanggotaan Platinum, namun.. dikarenakan sekarang Tuan yang berasal dari cabang saya menjadi seorang Platinum, saya berhak memilih daerah yang akan saya diami, "
" Namun sepertinya bagi Tuan, anda harus mengangkat satu orang lain sebagai Platinum untuk menggantikan menjaga Asosiasi Pedagang cabang kota Sesile, " ucap Tuan Winston.
" Jadi begitu ya.. Kalau begitu.. Buat Pak tua Robin yang sedang disana nanti menjadi Platinum, pakai juga uang itu, lalu beritahukan tugasnya sebelum anda juga nanti ikut tinggal di Ibukota ini juga Tuan Winston, " ucap Arzha.
" Baik! Dengan senang hati Tuan Arzha! "
Setelah sedikit perbincangan akhirnya mereka semua mulai beristirahat, karena perjalanan yang sudah dekat, rombongan Arzha memutuskan untuk tak perlu terburu buru, lebih baik mengistirahatkan tubuh secukupnya sebelum memasuki kota.
**
Keesokan harinya sejak pagi mereka semua kembali melanjutkan perjalanannya, seperti biasa Rodrigo kembali memimpin rombongan kereta, dan Arzha juga kedua pangeran vampire dan naga itu di depan menghabisi penghalang penghalang yang ada.
Tak terasa terus berjalan hingga menginjak sore, Arzha bersama kedua pangeran itu, kemudian melihat sebuah hamparan benteng besar tibggi dan luas, sangat luas.
Luasnya bahkan berpuluh puluh kali lipat dari kota Sesile, terlihat banyak sekali mansion mansion tinggi dari luar kota, berjejeran, gerbang tinggi besar menjulang hingga ke langit, atanya bertuliskan, " Ibukota Cosovo "
" Seperti inikah Ibukota zaman Abad Pertengahan? "
" Ini memang sangat indah dan megah, juga antik dan elegan, besar dan luas pula, Ibukota Kepulauan Tengah, Kota Cosovo, akhirnya aku sampai juga, " gumam Arzha.
" Ken, Brian.. Kabarkan pada yang lain, kota nya sudah dekat, kita akan beristirahat di dalam kota saja, jangan berhenti sebelum mereka sampai di kota ini, aku akan menunggu disini, " ucap Arzha.
" Baik Tuan! " ucap keduanya lalu peegi terbang dari sana.
" Baiklah.. Sekarang mari kita lihat, seberapa jauh aku dapat berusaha di dunia ini? " gumam Arzha.
" Target pertama! Ibukota Cosovo! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Anonymous
🥾🥾🥾🥾🥾
2023-05-26
0