Ch. 5 - Membelanjakan Uang

Setelah berkeliling sedikit di jalanan kota Sesila, akhirnya Arzha dapat menemukan sebuah toko alkemis yang masih menerima pelanggan.

" Selamat datang! " ucap pelayan wanita yang menjaga toko itu.

Dengan cepat Arzha menghampiri pelayan itu,

" Emm.. Bisakah saya memesan beberapa ramuan pemulih mana? " ucap Arzha.

" Ramuan pemulih mana? Yang berukuran kecil atau sedang? Kebetulan kami memiliki banyak disini, " ucap pelayan itu.

" Ramuan kecil Dan sedang? Lalu berarti ada juga ramuan yang besar? Bukankah begitu? " gumam Arzha.

" Benar, untuk ramuan kecil ini biasanya untuk memulihkan 100 mana kami, 1.000 mana untuk yang berukuran sedang, dan 10.000 mana untuk yang berukuran besar. " ucap pelayan itu.

" Ohh jadi begitu, bagaimana untuk harganya? " ucap Arzha.

" 300 perak untuk yang berukuran besar, 50 perak untuk yang berukuran sedang, dan 7 perak untuk yang berukuran kecil, " ucap pelayan itu.

Untuk pecahan mata uang di dunia ini, 1 koin perak sama dengan 1.000 koin perunggu, 1 koin emas seharga dengan 1.000 koin perak, dan 1.000 koin emas sama dengan 1 platinum.

" Hmm.. Cukup murah, namun karena mana point ku yang belum terlalu besar, sepertinya aku hanya bisa memilih yang berukuran sedang, " pikir Arzha.

" Saya memesan 100 ramuan berukuran sedang saja, " ucap Arzha.

Pelayan itu pun kaget mendengarnya, " Se - Seratus!? Tunggu anda sedang bercanda bukan tuan? "

" Tidak, aku tidak sedang bercanda, baiklah ini.. Uangnya saya bayar di muka, " ucap Arzha sambil menyimpan 5 koin emas di meja pelayan itu.

" I - Ini.. Baiklah tunggu sebentar tuan, saya harus mengkonfirmasinya dulu dengan pemilik toko ini, " ucap pelayan itu sambil dengan terburu buru pergi ke belakang.

Setelah beberapa saat menunggu akhirnya pelayan itu kembali dengan seorang Pria tua, samar samar tercium sedikit bau obat dari Pria itu.

" Ku dengar ada seseorang yang memborong ramuan kita, sudah sejak lama bahkan toko ini tak ada pelanggan, namun ternyata dewa sekarang mengirimkan seseorang untuk membeli ramuan kami, " ucap orang tua itu dengan wajah penuh haru.

" Tetapi sebelumnya.. Maafkan saya Tuan muda, karena keterbatasan bahan dan uang, kami tidak memiliki stok yang cukup, dikarenakan toko kami yang selalu sepi, saya tidak berani mengambil resiko untuk membuat ramuan sebanyak itu sebagai stok, apalagi setiap harinya keuangan toko ini semakin menurun, "

" Untuk sekarang mungkin stok kami hanya ada setengah nya, dan untuk setengah lainnya itu terserah pilihan anda, apakah akan diteruskan membeli semuanya dan kemungkinan besok anda mengambil sisanya, atau membatalkannya dan hanya membeli setengah nya saja? " ucap Pria tua itu sambil mengangkat sebuah peti kayu ke hadapan Arzha.

" Tidak, saya tetap memesan dengan jumlah itu tidak lebih dan tidak kurang, kalau begitu.. besok saya akan kembali lagi kesini untuk mengambilnya, " ucap Arzha.

" Baik tuan.. Tapi ini, ambillah satu koin ini, anggap saja ini potongan harga kepada pelanggan yang memborong dagangan kami, " ucap Pria tua itu mengembalikan satu koin emas milik Arzha yang tadi diberikan.

" Ahh baiklah saya terima, terima kasih sebelumnya, senang membeli ramuan anda, kalau begitu saya pamit, " ucap Arzha ramah.

Setelah transaksinya selesai, dengan perlahan Arzha mulai mengangkat dan membawa kotak kayu itu, setelah keluar dari toko Arzha langsung memasukkan ke dalam penyimpanannya agar tak menghalangi kecepatan pergerakannya.

Setelah dari toko itu terlihat langit sudah mulai menenggelamkan mataharinya, kegelapan malam mulai menemani Arzha di setiap langkah kakinya, dengan cepat Arzha mencari orang orang yang masih berada di luar untuk sekedar bertanya tentang penginapan terdekat.

Setelah berjalan beberapa saat, Arzha kemudian melihat seorang Pria paruh baya yang sedang duduk duduk di depan rumahnya, dengan cepat Arzha mulai menghampirinya.

" Permisi Tuan.. Bolehkah saya bertanya tentang penginapan terdekat di sekitar sini? " ucap Arzha kepada seorang warga disana.

" Ohh penginapan ya? Kau yakin penginapan terdekat? Penginapan terdekat dari sini hanyalah Penginapan Permata Hijau, penginapan itu termasuk penginapan kelas tinggi yang cukup mahal, namun memang kalian tidak akan kecewa dengan kualitas pelayanan, dan juga fasilitas yang di sediakan, karena cukup sangat memuaskan, "

" Nahh.. Jika Tuan mencari penginapan yang biasa biasa saja, kemungkinan sepertinya cukup jauh, Tuan harus menyusuri jalan ini, terus nanti akan ada sebuah persimpangan jalan, lalu tuan ambil jalan belok ke sebelah kanan, lurus dan nanti berbelok ke sebelah kiri, tepat sesudah gerbang masuk, Tuan akan menemukannya, "

Dengan seksama Arzha mendengarkan perkataan orang itu hingga selesai dan lalu berpamitan, menurutnya sekarang dirinya cukup kaya untuk bisa bermalam di sebuah penginapan kelas tinggi seperti itu.

Dengan cepat langkah kakinya berjalan menuju penginapan itu, saat tiba, ternyata dari arah depan saja sudah membuat Arzha berdecak kagum, di tengah sebuah peradaban abad pertengahan seperti ini, bangunan seperti Penginapan Permata Hijau itu sungguh sangat megah.

Terlihat dua orang berbadan kekar seperti menjaga sebuah pintu besar gedung yang megah itu, Arzha dengan perlahan melahkah masuk ke penginapan itu, setelah masuk Arzha tertegun dengan pemandangan yang dilihatnya.

Seperti yang selalu dipikirkannya, bar kelas tinggi abad pertengahan dengan nuansa klasik, juga penginapan indah diatasnya, dengan cepat Arzha berjalan menuju pelayan penginapan itu.

" Selamat datang Tuan.. Ada yang bisa kami bantu? " ucap Pelayan wanita itu ramah.

" Begini.. Aku ingin memesan sebuah kamar dengan pelayanan khusus, apakah masih tersedia? " ucap Arzha.

" Kamar pelayanan khusus? Masih ada beberapa tuan, untuk satu kamar pelayanan khusus harganya 160 koin perak permalamnya tuan, " ucap pelayan itu.

" 160? Baiklah.. Aku memesannya untuk 1 koin emas ini, dan juga ambil saja kembaliannya sebagai tips pelayanan yang cukup memuaskan bagiku, " ucap Arzha merasa nyaman dengan pelayanan yang di dapatkannya.

" Te - Terima kasih Tuan muda, berarti menginap selama 6 hari dengan harga 960 Koin perak, kalau begitu mari, saya antar menuju ruangan anda Tuan muda, " ucap pelayan itu.

Perlahan Arzha mengikuti pelayan wanita itu, menaiki beberapa anak tangga, Arzha diberikan keleluasaan kamar mana yang mau Ia pilih, dengan santai Arzha kemudian memilih kamar yang berada sangat dekat dengan jendela dan balkon, setelah memberikan kunci nya kemudian pelayan itu kembali ke bawah.

Dengan sisa kekuatan di tubuhnya, Arzha kemudian memasuki kamar itu, dan langsung merebahkan tubuhnya berharap menghilangkan rasa lelahnya.

Menunggu kantuk, Arzha mengingat kembali kegiatannya hari ini, dimulai dari usahanya mencari barang dan benda yang bisa membuat nya kaya, lalu menjualnya, membeli beberapa ramuan untuk kembali melakukan bisnis lainnya, dan terakhir hari ini mencari penginapan untuk dirinya beristirahat.

Setelah sedikit merebahkan tubuhnya tiba tiba pelayan mengantarkan beberapa makanan sebagai pelayanan khusus makan malamnya, kebetulan dirinya pun sudah sangat mendambakan makanan seperti itu,

" Huhh.. Hari hari yang melelahkan, aku harus segera beristirahat untuk kemudian menjalankan rencana ku di esok hari, " gumam Arzha sambil melihati langit langit, dan tanpa di sadari Ia pun tertidur.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

👛👜👜👜🩱

2023-05-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!