Sinar mentari pagi mulai membeludak masuk ke kamar Arzha melalui jendela kamarnya,
" Ahh.. Ternyata sudah pagi, sepertinya aku harus segera menaikkan level terlebih dahulu, setelah itu barulah kita akan mencoba peruntungan di Kepulauan Tengah ini, " ucapnya sambil memasuki kamar mandi yang telah di sediakan untuk sekedar mencuci mukanya.
Setelah bersiap siap kemudian Arzha menikmati sarapan yang telah di sediakan penginapan itu, menurutnya beberapa hidangan disini memang tak mengecewakan dirinya sedikitpun, dengan harga yang ditetapkan Ia merasa puas dengan kualitas hidangan dan juga pelayanannya.
Sesudah menyelesaikan sarapannya kemudian Arzha langsung meninggalkan penginapan itu, dengan pikiran liciknya ia kemudian kembali menuju toko senjata yang kemarin, Ia berniat meniru dua buah senjata nya, yang pertama untuk dirinya pakai, yang satu lagi seperti biasa untuk dirinya jual.
Setelah di depan toko senjata itu, Arzha bergumam dengan seringai tajamnya,
" Hehe.. Mari kita memperkaya diri, kekayaan aku datang!!! " ucapnya sambil melenggang masuk ke dalam toko itu.
Setelah melihat lihat beberapa senjata kelas menengah, dengan cepat Arzha memilih salah satunya yang paling mahal dengan menggunakan skill nya, lalu meniru dengan skillnya yang lain.
Sesudah Arzha dari rak penyimpanan senjata kelas menengah, kemudian Arzha berpindah ke senjata kelas terbaik yang berada di sana, dengan menggunakan skill nya, Arzha mencari senjata terkuat sebelum membuat tiruan dengan skillnya.
" Senjata ya, ada tombak, panah, pedang, pisau, tameng juga, pedang besar, hah.. ini sungguh membingungkan, " pikir Arzha.
Setelah sedikit memikirkannya, Arzha kemudian memilih pedang biasa saja, pilihannya itu berdasar pada ingatan masa lalunya, bentuknya yang seperti pedang klasik modern abad pertengahan, mengingatkan Arzha pada sebuah gaya berpedang konvensional abad pertengahan yang Ia ketahui.
Arzha lalu memfokuskan pencairannya di antara pedang pedang kelas tinggi yang di pajang di toko itu, banyak pedang pedang mahal, namun jika tak bisa memilihnya, maka mereka akan tertipu dengan tampilannya.
" Pedang Pengoyak Langit? Pedang Pembantai Iblis? Hemm.. Nama namanya memang bagus, tapi penambahan status nya biasa saja, "
" Yang terbaik mungkin ini, Pedang Naga Kuno, namanya mendominasi, juga katanya terbuat dari taring Naga kuno? Status nya pun lumayan, aku akan mengambil yang ini, " dengan cepat Arzha menggunakan skillnya, lalu memasukkan tiruannya ke dalam penyimpanannya.
" Hehe.. Mari kita berburu sebelum mendaftar menjadi petualang, " ucapnya sambil berjalan keluar dari toko itu.
Sebelum pergi ke tempat perburuan bagi para pemula, Arzha menjual dulu salah satu pedang yang telah tadi tiru ke toko senjata kemarin.
" 30 emas!! "
" Apa apaan kau nak, memang apa yang kau pikirkan, memang ini lebih bagus dari yang kemarin, tapi itu tidak semahal yang kau pikirkan, 19 emas maka kita sepakat! "
" Heh.. Kau kira aku bodoh tidak memgetahuinya? 28 emas! "
" Baiklah! 23 emas maka kita sepakat, aku tidak akan menaikkannya lagi! "
" 26 emas, aku akan memberikannya padamu! "
" Baiklah, sepakat! " ucap pedagang itu menyerah.
" Hehe.. Senang bertransaksi dengan mu Pak tua! " ucap Arzha.
" Hah.. Baiklah baiklah, tapi ingat jika kau mempunyai pdang seperti itu lagi, jual saja kepadaku, " ucap Pak tua itu.
" Baik, kau tenang saja Pak tua, kalau begitu aku pamit dlu pak tua! " ucap Arzha melambaikan tangannya sambil berjalan keluar.
Rencananya sebelum pergi menaikkan levelnya Ia ingin membeli beberapa ramuan pemulih Hp, sambil mengambil pesanan sisa ramuan pemulihnya.
" Permisi.. Aku datang untuk mengambil pesanan kemarin, " ucap Arzha sambil melenggang masuk ke toko alkemis itu.
Melihat kedatangan Arzha, pelayan wanita muda kemarin terlihat langsung berlari ke belakang, setelah beberapa saat datanglah Pak tua kemarin dengan bau obat yang sedikit lebih menyengat, dengan wajah yang seperti kelelahan Pak tua itu memaksakan senyumannya, ditemani pelayan wanita tadi sambil membawa sebuah kotak kayu yang lain.
" Ahh ternyata Tuan muda, saya baru saja menyelesaikan pesanannya, ini setengah sisanya lagi, anda boleh memeriksanya terlebih dahulu, " ucap Pak tua itu
" Tidak tidak itu tidak perlu, aku hanya ingin memesan tambahan ramuan pemulih Hp, tepatnya yang berukuran sedang saja, ada berapa persediaan di toko anda sekarang ini Pak tua? " ucap Arzha.
" Ramuan pemulih Hp berukuran sedang? Itu kalau tidak salah kami memiliki 60 stok persediaan di gudang, apakah anda membutuhkan semuanya? " ucap Pria tua itu.
" Ya.. Aku beli saja semuanya, ini 3 koin emas.. " ucap Arzha sambil mengeluarkan 3 koin emas di meja pelayan itu.
" Baiklah akan segera kami siapkan Tuan muda, Syla cepat kau siapkan pesanan dari Tuan muda ini, " ucap Pria tua berbicara kepada pelayan itu.
Setelah Arzha menunggu beberapa saat sambil berbincang dan juga menanyakan satu dua hal tentang kota itu pesanan Arzha akhirnya telah selesai di kemas, setelah berpamitan Ia langsung keluar membawa dua kotak kayu itu lalu memasukkan ke dalam penyimpanannya.
Setelah menyelesaikan semua persiapannya, kemudian Arzha berangkat menuju tempat perburuan pertamanya, menurut hasil pembicaraan Pak tua tadi kota ini ternyata sangat kurang menguntungkan bagi para petualang yang sudah berpengalaman tinggi.
Namun sangat cocok bagi para pemula, dikarenakan beberapa tempat di sekitar kota yang hanya menyediakan beberapa monster kelas rendah, masuk sedikit agak lebih dalam hanya paling jika beruntung menemukan monster kelas menengah.
Padahal sejak dulu hutan hutan di sekitar kota Sesile itu selalu penuh dengan monster monster kelas menengah hingga tingkat tinggi, bahkan terhitung berbahaya, namun sejak beberapa tahun dari saat tak ada serangan dari Raja Iblis, hutan hutan seperti kosong dari para monster monster tingkat tinggi.
Saat mendengar itu, awalnya Arzha merasa heran, namun menurutnya itu bukanlah yang harus dirinya pikirkan sekarang, karena dia harus secepatnya menaikan dulu level nya, dan sebuah keuntungan bahwa ketika dirinya berburu, tak harus sambil merasa ketakutan atau waspada yang berlebih pada monster tingkat tinggi.
Dengan cepat Arzha menuju ke salah satu tempat perburuan bagi pemula di luar kota itu, monster yang biasanya ada di sana, hanyalah para slime, ataupun para goblin biasa.
Swoosshh Swoosshh
" Hiyaa.. "
Syaatt Syaatt
" Hei.. Ternya berburu tak se sulit itu, apalagi dengan pedang ini, haha.. "
" Rasakan ini goblin sialan!!! "
Arzha terus saja menyerang dan menerjang, bermodalkan pengetahuan berpedang sejak kehidupan lamanya, Ia mencoba menirunya untuk digunakan saat ini.
" Huh.. Perburuan yang mudah, benar benar pedang yang hebat, hehe.. " gumam Arzha.
" Ku kira akan ada suara seperti sistem yang memberitahu ku naik level, ternyata tidak, mari kita lihat kalau begitu, sudah level berapa aku saat ini, "
[ Status ]
Nama : Arzha Tetrasena
Ras : Human
Level : 10
Serangan : 300 + ( 200 Serangan tambahan )
Health Point : 3100
Mana Point : 2600
[ Meningkatkan 10 serangan, 100 Hp, dan 100 Mp per setiap kenaikan level + bonus 100 serangan, 500 Hp dan Mp setiap 10 Level ]
" Huh.. Cukup lumayan ternyata, dengan pedang ini status serangan ku ternyata cukup tinggi di level ku saat ini, haha.. " gumam Arzha dengan seringai nya.
" Baiklah mari kita teruskan perburuan ini, setidaknya beberapa level lagi sebelum mendaftar menjadi seorang petualang, " ucap Arzha.
" Hiyaa.. "
Swoosshh Swoosshh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Anonymous
🩴🩴🩴🩴👞
2023-05-24
0