Ch. 11 - Membuka Toko

" Tuan Arzha saya sudah membawa mereka, " ucap Pak tua Jhon yang baru datang membawa seorang Pria paruh baya yang lain.

" Halo Tuan! Perkenalkan.. Saya penata bangunan yang bertugas merenovasi bangunan bangunan milik Tuan disini, " ucap sang penata bangunan.

" Emm.. Baiklah, jadi begini, apa yang kau bayangkan setelah melihat hasil hasil gambaran ku ini? " ucap Arzha.

" I - Ini desain yang cukup langka, bahkan aku belum pernah melihatnya, paling paling melihat yang hampir serupa, bahkan itu pun bangunan dari para bangsawan, namun tak ada yang seindah ini, " ucap penata bangunan itu.

" Aku ingin bangunan yang seperti itu, apakah kau bisa membustkannya? " ucap Arzha.

" Sepertinya tidak mustahil, akan saya coba Tuan, anda bisa menunggu, mungkin dalam 2 minggu, tidak 1 minggu bisa kami selesaikan, " ucap si pemata bangunan.

" 3 hari, aku akan menambahkan beberapa anak buah ku untuk membantu mu, jangan permasalahkan bayarannya, asalkan kau bisa membuatnya dalam 3 hari semuanya selesai, bagaimana? " ucap Arzha.

" Baik.. 3 hari dengan tambahan 10 orang pekerja, juga 50 keping emas uang di muka, " ucap penata bangunan itu.

" Ini ambil dulu uangnya, hitung ada berapa koin emas di dalamnya, sisanya setelah kau menyelesaikan renovasinya itu, " ucap Arzha sambil memberikan kantong kecil berisi emas.

" 1.. 2.. 3.. Oke sepakat, di dalam ini terdapat 30 emas, berarti anda masih harus membayar 20 emas pada kami, " ucap penata bangunan itu.

" Baiklah, cepat segera lakukan, dan Pak tua Jhon, tolong beritahu 10 orang anak buah ku untuk membantu mereka, " ucap Arzha.

" Baik! Saya akan segera memanggil teman teman saya, dan mulai mengerjakannya, " tambah penata bangunan itu lalu pergi memanggil teman temannya untuk segera memulai renovasinya.

" Baiklah mari kita memulai proses penambangan uang ini! " gumam Arzha dengan seringainya.

**

Setelah memeriksa proses renovasi itu, seperti biasa Arzha kembali menambang uang sementara nya, meniru senjata lalu menjual nya di toko lain, kemudian ia lanjutkan berburu dengan beberapa anak buah nya yang masih berlevel rendah.

Setelah menyelesaikan rutinitasnya seperti biasa, Arzha kembali ke penginapannya karena hari sudah mulai berganti malam, membersihkan tubuh lalu menyantap hidangan yang telah disediakan, dan kemudian tidur seperti biasa.

Hari hari dilalui Arzha, mengumpulkan lagi uang dengan hati hati sebagai modal membuka toko dan perusahaan dagangnya, juga menghidupi semua anak buahnya.

Setelah dua hari menunggu akhirnya bekas pemimpin bandit yang ditugaskan oleh Arzha kembali ke kota Sesile untuk menemuinya.

" Salam Tuan! "

" Saya telah membawa beberapa orang tambahan untuk menjadi anak buah Tuan yang baru, namun di karenakan saya khawatir akan merepotkan Tuan tentang tempat tinggalnya, maka saya suruh mereka untuk tinggal dulu selama beberapa waktu di jalan jalan seperti seorang bandit, " ucap bekas pemimpin bandit itu.

" Memang berapa banyak orang yang kau bawa kali ini? " tanya Arzha.

" Sekitar 70 orang, berasal dari beberapa kelompok bandit, namun saya berhasil mengalahkan mereka Tuan! " ucap bekas pemimpin bandit itu dengan semangat.

" Ohh benarkah? " terlihat sedikit keterkejutan di mata Arzha, lalu diam diam mengeluarkan skill identifikasinya.

" Level 21? Ternyata leveling nya cukup cepat, " gumam Arzha.

" Baiklah bagus! Lalu bagaimana dengan para budak yang ku pesankan? " ucap Arzha sambil berbisik pelan.

" Menurut informan yang ku temui, budak budak yang di jual di kota kota biasa hanyalah yang kualitas rendah, untuk budak yang berkualitas tertinggi mereka dijual, bahkan terkadang di lelamg di ibukota Kepulauan Tengah, yaitu kota Cosovo, " ucap bekas pimpin bandit itu.

" Jadi begitu.. Kalau begitu siapa namamu? " tanya Arzha.

" Saya? Dulu saya selalu dipanggil Kapten Rodrigo tuan, panggil saya Rodrigo saja, " ucap Rodrigo.

" Rodrigo ya? Baiklah, sejauh apa kota Sesila dan kota Cosovo? " tanya Arzha.

" Anda tidak tau Tuan? " tanya Rodrigo keheranan.

" Ya.. Aku berasal dari benua barat, jadi aku tidak mengetahuinya, " ucap Arzha mengarang.

" Ohh jadi begitu.. Kalau dari kota Sesile ini mungkin sekitar 1 - 2 minggu perjalanan Tuan, " ucap Rodrigo.

" Ohh jadi begitu, kalau kota terdekat dari sini yang menyediakan jual beli budak? " tanya Arzha lagi.

" Ohh kalau kota terdekat, ada kota Savila, mungkin sekitar 1 - 2 hari perjalanan dari kota ini, " ucap Rodrigo.

" Ohh begitu.. Jika seperti itu sepertinya kita harus menundanya dulu, dan.. besok tarik semua anak buah baru ku, lalu mereka harus mulai membereskan 3 gedung yang akan kita gunakan nanti, mereka dapat tidur di dalamnya juga, mungkin akan lumayan cukup luas sebelum kita bisa membangun tempat yang lain, " ucap Arzha.

" Baik Tuan, kalau begitu saya permisi pamit! " ucap Rodrigo kembali menuju ke anak buah baru yang masih tinggal di jalan jalan.

Setelah berbincang dengan anak buah barunya itu, Arzha kemudian melanjutkan rutinitas nya, lalu pergi ke Asosiasi Pedagang untuk menanyakan kembali hasil promosi dan juga percobaan produknya.

" Salam Taun Winston! "

" Ahh ternyata Tuan muda Arzha! Sudah lama aku mencari mu, kemana saja anda dua hari ini? " ucap Tuan Winston itu.

" Hehe.. Aku sedang disibukkan dengan sedikit urusan Taun Winston, bagaimana pengenalan produknya sejauh ini Tuan Winston? " tanya Arzha.

" Sungguh diluar dugaan Tuan muda Arzha! Darimana anda mendapatkannya? Produk anda itu sungguh sangat diminati oleh para wanita, baik tua atau pun muda, bahkan beritanya telah sampai di ibukota kerjaan, dan juga sangat cocok untuk dipakai para pria, ini memang produk yang sangat bagus! " ucap Tuan Winston.

" Bisa tolong umumkan pada semua orang yang menyukainya, bahwa produk itu besok akan di lelang di toko kami, Toko Sinar Bulan, milik Perusahaan Dagang Bintang Bulan! " ucap Arzha dengan penuh percaya diri.

" Benarkah!? Dimana lokasi toko itu kalau boleh tau Tuan Arzha? " ucap Tuan Winston bersemangat.

" Boleh aku meminta sebuah peta? " ucap Arzha.

" Ahh peta ya? Tunggu sebentar Tuan Arzha, " ucap Winston sambil berlari, lalu dengan cepat kembali lagi ke hadapan Arzha.

" Tepatnya disini! Pembelian hanya akan diadakan lelang terbatas setiap harinya, mohon untuk menyebarkan berita ini Tuan Winston, hehe.. "

" Dan juga.. Kalau bisa aku meminta jaminan keamanan acara lelang jika memungkinkan pada Asosiasi Pedagang, bagaimana? Takutnya akan ada beberapa insiden di luar dugaan kami, " bisik Arzha.

" Baik Tuan muda Arzha, kau bisa tenang, aku akan membawa otoritas Asosiasi Pedagang saat nanti berkunjung kesana, " ucap Tuan Winston itu.

Setelah berbincang sedikit dengan Tuan Winston itu, lalu Arzha pulang dari sana.

Setelah dari gedung Asosiasi Pedagang, Arzha lalu pulang menuju penginapannya, setelah seharian mempersiapkan pembukaan tokonya, Arzha merasa kelelahan dan memutuskan untuk langsung beristirahat.

Keesokan paginya, Arzha bangun dengan penuh semangat, seperti biasa rutinitas paginya, Arzha kemudian menggunakan beberapa helai pakaian barunya sebelum berangkat.

" Akhirnya rencana pertama ku akan bisa segera dimulai, semoga ini akan menjadi awal yang baik terus hingga nanti, " gumam Arzha.

Setelah menyantap hidangan sarapannya, dengan santai Arzha kemudian berangkat ke toko baru miliknya, setelah sampai, Ia melihat bangunan panjang dan megah, juga beberapa anak buahnya yang sudah siap membuka toko, namun ternyata tidak secocok ketika di jaga oleh para pelayan perempuan.

" Baiklah mari kita persiapkan membuka toko ini terlebih dahulu, sebelum para pelanggan kita datang kesini, " ucap Arzha.

Beberapa orang sudah mulai terlihat berdatangan menuju ke toko itu, Arzha sebagai seorang pemilik toko itu sudah siap di posisinya untuk membuka toko itu, setelah beberapa saat, para pengunjung mulai berdatangan, terlihat pula Tuan Winston dengan istrinya menghampiri Arzha.

" Selamat datang Tuan Winston, ku kira kau tidak akan jadi datang, " ucao Arzha.

" Mana mungkin aku tidak datang di hari pertama pembukaan toko ini, aku tidak sabar untuk mendapatkan produk itu dengan beberapa persen potongan harga, haha.. "

" Ohh ya.. Ini istri saya Tuan Arzha, " ucap Tuan Winston mengenalkan istrinya pada Arzha.

" Salam Nyonya Winston! " sapa Arzha.

" Salam juga Tuan muda! " balas Nyonya Winston.

Setelah sedikit perbincangan sederhana, Arzha lalu membawa mereka ke kursi khusus yang sudah disiapkan, dengan membawa sebuah gunting, Arzha langsung maju dan mulai membuka toko itu.

" Dengan ini, Toko Sinar Bulan, dan juga Perusahaan Dagang Bintang Bulan, saya buka! "

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

🥿🥿👑🪮

2023-05-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!