Ch. 12 - Ke Kota Terdekat

" 400 koin Perak! "

" 450! "

" 500 koin Perak! "

" 500 koin Perak pertama! "

" 500 koin Perak kedua! "

" Selamat anda mendapatkan paket terakhir ramuan kosmetik kami! " ucap Arzha sekaligus juru lelang yang sedang diadakan perdana di toko nya.

Setelah menyatakan hal itu, banyak orang orang yang merasa kecewa karena tak kebagian paket produk ramuan kosmetik nya.

Arzha yang melihat itu tersenyum,

" Bagi yang belum mendapatkannya bisa datang ke toko kami lain waktu, kami akan menjualnya namun dalam jumlah yang terbatas! "

" Silahkan untuk datang di lain waktu! " ucap Arzha.

Beberapa orang yang mendengar itu kembali merasa bersemangat, dengan harapan mereka bisa mendapatkannya di lain hari.

Setelah selesai mengurus administrasi beberapa orang yang mendapatkan ramuan itu, terlihat Tuan Winston berjalan mendekati Arzha.

" Sepertinya penjualan di hari pertama ini cukup lancar Tuan Arzha? Haha.. " ucap Tuan Winston.

" Begitulah Tuan Winston, ini semua berkat bantuan anda, kalau begitu.. khusus untuk penolong saya, berapa banyak yang anda butuhkan Tuan Winston? " ucap Arzha.

" Hehe.. Anda sungguh sangat mengerti Tuan Arzha, "

" 100 paket produk! Saya siap membayar harganya berapapun! " ucap Tuan Winston.

" 100 ya? Baik! Namun dengan beberapa syarat! " pinta Arzha.

" Syarat? Selagi syarat itu tak memberatkan saya, maka syarat apa itu? " ucap Tuan Winston.

" Carikan saya sebidang tanah yang cukup luas, dan juga sebuah toko di ibukota, untuk sebidang tanah itu, kalau perlu bisa untuk membangun sebuah mansion kediaman seperti para bangsawan, tidak perlu tepat di tengah kota, jika itu harus di ujung, atau di luar dekat ibukota pun tidak menjadi masalah, "

" Kedua, 100 produk itu minimal setengah nya harus anda jual pada para petinggi Asosiasi Pedagang, dan juga beritahukan tentang toko dan perusahaan dagang kami, "

" Lalu terakhir, saya membutuhkan uangnya di muka, karena toko dan perusahaan dagang kami ini masih dalam proses membangun dan sangat membutuhkan uang untuk memeliharanya, bagaimana? " ucap Arzha.

" Sebidang tanah? Juga menjual pada para petinggi asosiasi, aku tidak keberatan dengan itu, namun berapa harga yang anda berikan untuk setiap paket produk nya itu? " tanya Tuan Winston memastikan.

" 500, 500 koin perak perpaket nya, anda juga mungkin sudah tau harga dari hasil penjualan beberapa produk kami tadi bukan? Hehe.. " ucap Arzha.

" 500 ya? Baiklah sepakat! " ucap Tuan Winston.

" Tapi untuk tanahnya mungkin saya harus meminta beberapa hari, dikarenakan mencari tanah disana cukup sulit, apalagi yang seluas itu, mohon ditunggu kabar baiknya, dan juga untuk uangnya, nanti saya akan langsung mengirimnya kesini, " ucap Tuan Winston.

" Baik! Itu tidak apa apa Tuan Winston, saya akan menunggunya, " ucap Arzha.

" Baiklah kalau begitu, saya pamit terlebih dahulu Tuan Arzha, terima kasih atas barangnya! " ucap Tuan Winston sambil melambaikan tangan dan berjalan keluar dari toko nya itu.

" Huh.. Sungguh hari yang melelahkan, mari kita hitung penjualan hari ini! " ucap Arzha.

" Jika ditotalkan dengan barang yang Tuan Winston ambil, maka seluruhnya 120 koin Emas Tuan! " Syla.

" 125 ya? Lumayan untuk penjualan hari pertama, besok terima saja setiap orang yang mau membeli produk itu, jual 100 paket ramuan perhari, juga.. "

" Pak tua Jhon, bisa tolong panggilkan pemilik toko makanan dan juga pemilik toko aksesoris yang toko nya kami beli itu? " ucap Arzha.

" Dengan senang hati Tuan Arzha, tolong tunggu sebentar, " ucap Pak tua Jhon dengan cepat bergegas memanggil keduanya.

Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya seorang pria dan juga seorang wanita datamg bersama Pak tua Jhon.

" Salam Tuan! Nama saya Korn, pemilik toko makanan itu sebelumnya, " ucap Korn sambil membungkuk hormat.

" Salam juga Tuan! Nama saya Fraska, pemilik toko aksesoris sebelumnya, " ucap Fraska yang juga membungkuk dengan hormat.

" Korn dan juga Fraska ya? Aku punya sedikit tugas untuk kalian, namun sebelumnya.. Apakah kalian setuju untuk bekerja dengan ku? " ucap Arzha.

Keduanya melirik satu sama lain, " Ya.. Kami bersedia! " ucap keduanya.

" Baiklah kalau begitu, untuk kau Fraska, sebenarnya tidak terlalu rumit, apakah kau bisa membuat sebuah aksesoris yang bisa meningkatkan kapasitas mana point secara drastis? " tanya Arzha.

" Aksesoris peningkat kapasitas mana point? Saya hanya pernah membuat beberapa, namun tak sebesar itu, mungkin hanya 100 atau 200, diperlukan banyyak sumber daya untuk membuatnya Tuan, " ucap Fraska menerangkan.

" Begitukah? Tapi apakah kau yakin dapat membuatnya? Mungkin hingga 1000 mana point atau lebih? Atau mungkin bisa meningkat seiring dengan status penggunanya? " ucap Arzha.

" Meningkat dengan status penggunanya? Maksud anda bagaimana Tuan? " tanya Fraska dengan wajah keheranannya.

" Jadi mungkin begini, semakin kuat pengguna atau pemiliknya, semakin besar juga penambahan efek yang di dapatnya, " ucap Arzha.

" Ahh.. Ternyata begitu, dulu ketika saya masih kecil, saya sangat mengidolakan seorang pembuat aksesoris yang sudah sangat melegenda, "

" Bahkan konon kabarnya Pak tua itu pernah membuat sebuah benda seperti apa yang Tuan Arzha sebutkan, namun demikian Pak tua itu membuatnya karena pesanan khusus dari sang Kaisar di Kekaisaran Suci Helmia, "

" Dan juga tidak ada yang mengetahui dengan jelas, benda aksesoris seperti apa itu dan juga menghasilkan efek apa, "

" Ohh begitu.. Baiklah untuk sekarang, coba saja dulu sesuai kemampuan mu, untuk bahan dan juga modal pembuatannya kau bisa bicara pada Pak tua Jhon atas nama ku, dan juga kau akan di gaji setiap bulannya sesuai dengan pekerjaan mu, nanti aku akan memikirkannya" ucap Arzha.

" Baik Tuan Arzha! " balas Fraska.

" Dan untuk mu, bisakah kau kumpulkan bahan bahan makanan seperti yang ku gambar dan juga ku tulis di beberapa kertas ini? " sambil menyerahkan beberapa lembar kertas pada Korn.

" Ini.. Bahan bahan yang tak terlalu familiar Tuan, namun mungkin saya bisa mencarinya melalui beberapa kenalan saya, beberapa kalau saya tebak merupakan bahan bahan makanan laut Tuan? " ucap Kron.

" Ya.. Kau benar Kron, setelah kau mendapatkannya jangan lupa untuk langsung mencoba seperti instruksi yang telah ku tuliskan di kertas itu, gunakanlah uang hasil tadi penjualan ramuan kosmetik itu, " ucap Arzha.

" Baik Tuan! " ucap Kron.

" Dan Pak tua Jhon, tolong laporkan beberapa perkembangan ke depannya saat nanti aku kesini lagi, kalau begitu aku pamit dulu, aku menitipkan toko toko dan juga orang orang yang ada disini padamu Pak tua Jhon, " ucap Arzha.

" Baik Tuan, anda bisa mempercayakannya pada saya, " ucap Pak tua Jhon.

Setelah berpamitan dari sana, Arzha lalu menemui Rodrigo yang sedang berada di luar Kota Sesile,

" Rodrigo, sepertinya aku membutuhkan beberapa pelayan wanita untuk toko ku, bisakah kau antarkan aku ke kota terdekat untuk mencari beberapa budak? " ucap Arzha.

" Baik Tuan, saya siap kapanpun, apakah kita hanya berangkat berdua seperti ini? Dan juga tanpa persiapan apapun? " ucap Rodrigo.

" Ya.. Memang kenapa? " tanya Arzha.

" Tidak Tuan, takutnya kita membutuhkan beberapa persiapan, seperti menunggangi kuda, lalu membeli beberapa bahan makanan untuk di perjalanan, sekitar satu hingga dua hari, " ucao Rodrigo.

" Hmm.. Kalau kuda boleh juga, tolong carikan kuda yang bagus untuk ku di kota Sesile, dan juga beli satu lagi untuk mu, untuk makanan tidak perlu, kita bisa berburu di sepanjang jalan, " ucap Arzha.

" Jika begitu.. Baik Tuan, " jawab Rodrigo.

" Ini.. Pilihlah kuda yang bagus! " ucap Arzha.

" Baik Tuan! " dengan cepat Rodrigo berjalan menuju kota Sesile.

Setelah menunggu beberapa saat, terlihat Rodrigo membawa dua ekor kuda, satu berwarna putih dan yang lainnya berwarna hitam.

" Kuda anda telah siap Tuan! " ucap Rodrigo sambil turun dari kudanya.

" Kuda putih yang gagah, kau pandai memilih juga ternyata! Baiklah ayo kita berangkat, aku ingin sekalian menikmati pemandangannya sebelum sore, " ucap Arzha sambil menaiki kudanya.

" Baik Tuan! Mari.. " ucap Rodrigo sambil menaiki kudanya kembali.

Keduanya pun mulai berangkat menuju kota terdekat dari Sesile itu, di tengah perjalanan seperti biasa banyak monster yang akan menghadangnya, namun monster yang dihadapinya ini sedikit berbeda, bahkan beberapa monster tingkat tinggi mulai bermunculan.

" Rodrigo, apakah monster monster semakin agresif belakangan ini? " tanya Arzha.

" Ahh.. Saya lupa memberitahu anda Tuan, belakangan ini para monster seperti bersikap lebih agresif, bahkan menurut kabar dan informasi yang beredar, pasukan dari Raja Iblis telah mulai menginvasi lagi Kerajaan Voulgrade, dan juga Kekaisaran Romanus, " ucap Rodrigo.

" Pasukan Raja Iblis ya.. "

" Sepertinya aku harus segera mempercepat rencana ku, " ucap Arzha.

" Kalau begitu, bagaimana jika kita habiskan untuk berburu saja hari ini? Aku sudah tidak sabar untuk mendapatkan mangsa monster monster tingkat tinggi, haha.. " ucap Arzha sambil menerjang ke arah monster lainnya.

" Dengan senang hati Tuan! " ucap Rodrigo dan langsung mengikuti temannya.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

👟👑🪮🪮🪮

2023-05-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!