Ch. 17 - Menuju Ibukota

Setelah Fraska kembali ke tempatnya, Arzha yang lupa akan tujuannya kesana karena aksesoris itu mulai ingat kembali.

" Sekarang tolong siapkan semua ramuan pemulih mana yang telah kau buat, lalu berikan padaku Pak tua Jhon, " ucap Arzha.

" Semuanya Tuan? " tanya Pak tua Jhon tidak percaya.

" Emm.. Ya sisakan beberapa ratus untuk stok disini, lalu kirim semuanya padaku, dan siapkan sebuah ruangan khusus untukku, ada yang ingin ku lakukan Pak tua Jhon.. " ucap Arzha.

Tanpa berlama lama lagi, dengan cepat Pak tua Jhon kembali ke belakang membawa beberapa puluh kotak kayu dengan beberapa anak buahnya,

" Semuanya mungkin berisi hampir seribu ramuan pemulih mana, saya susah menyisakan nya beberapa ratus untuk disini, dan juga ruangan khususnya telah disiapkan Tuan! " ucap Pak tua Jhon.

" Baik Pak tua Jhon, kalau begitu.. kalian semua.. pindahkan semua kotak itu ke ruangan khusus ku, " ucap Arzha.

" Baik Tuan! " ucap para anak buahnya itu.

" Emm.. Pak tua Jhon.. Dimana si anak vampire dan juga anak naga itu? Sepertinya aku tidak melihat mereka, " ucap Arzha.

" Ahh itu.. Mereka selalu terlihat bersama Rodrigo, katanya mereka hanya bisa membantu dalam bertarung, dari Ia membawanya ke temoat berburu, " ucap Pak tua Jhon.

" Ohh jadi begitu.. Kabarkan pada mereka, khususnya pada Rodrigo dua hari dari sekarang, siapkan 50 orang dari mereka, biarkan 20 lainnya disini, termasuk orang yang akan menjaga toko ini dan juga toko makanan itu, "

" Kabarkan juga pada Pak tua Kron untuk bersiap, percayakan toko itu pada seseorang, entah dari anak buah ku atau siapapun yang ada disini, tentunya orang yang juga sudah mahir membuatnya, "

" Kabari Tuan Winston, bahwa aku bermaksud untuk bepergian ke Ibukota dua hari dari sekarang, lalu tanyakan apakah dia luang saat itu, "

" Kemudian hubungi toko senjata yang ku sebutkan, suruh si penjual untuk datang kesini, dan terakhir sewalah beberapa kereta kuda untuk sekitar 60 orang, aku percayakan padamu Pak tua Jhon, " ucap Arzha.

" Baik Tuan! Saya akan melaksanakannya, " ucap Arzha.

" Kalau begitu aku bisa tenang untuk dua hari ke depan, tolong jangan ada yang menggangguku selama dua hari ini Pak tua Jhon! " ucap Arzha.

Setelah menyampaikan beberapa pesan pentingnya, kemudian Arzha menuju ke ruangan khususnya, dan berdiam disana selama 2 hari ke depan.

2 hari telah berlalu dengan cepat, Arzha kemudian keluar dari ruangan khususnya, terlihat tokonya yang ramai membuatnya tersenyum, lalu pertama tama Ia mengembalikan beberapa sisa ramuan yang tidak sempat terpakai olehnya.

Arzha lalu membersihkan badannya terlebih dahulu, lalu menyantap sedikit sarapan yang telah disediakan khusus baginya, kemudian sedikit pemanasan dan peregangan, kemudian dirinya keluar dari toko itu.

Terlihat barisan kereta kuda menonjol di kerumunan manusia yang berlalu lalang, juga barisan manusia yang banyak menyita perhatian orang yang berlalu lalang disana.

Seorang Pria tua lalu menghampiri Arzha yang baru keluar dari toko itu,

" Sepertinya tepat waktu Tuan Arzha? " ucap Pria tua itu.

" Ahh.. Tuan Winston.. Benar sekali, dan ini.. aku takkan melupakan janji ku, " ucap Arzha sambil memberikan kantong kecil pada Tuan Winston itu.

Saat melihat isi kantong itu, Tuan Winston kemudian membelalakkan matanya,

" Bukankah kemarin anda bilang menggantinya dengan dua koin Tuan Arzha? Mengapa ini menjadi 3 koin? " tanya Tuan Winston tak percaya.

" Haha.. Itu bonus untuk kepercayaan yang telah Tuan Winston berikan pada saya, silahkan ambil saja, dan juga.. "

" Tolong jangan tanyakan aku mendapatnya darimana selama dua hari ini bisa menghasilkan koin Platinum seperti itu, " bisik Arzha.

" Haha.. Baiklah dimana Pak tua Jhon? Apakah semuanya sudah siap? " ucap Arzha.

" Disini Tuan! Semuanya sudah siap, juga ini pemilik toko senjata yang anda bicarakan itu, " ucap Pak tua Jhon sambil berjalan mendekat ke arah Arzha dengan seorang Pria tua lainnya.

" Haha.. Ku kira kau kemana saja anak muda, ternyata kau sudah berhasil mendirikan perusahaan dagang juga toko mu sendiri, haha.. " ucao Pak tua itu.

" Pak tua Robin.. Haha.. Kau bisa saja, aku hanya ingin menawarkan padamu, apakah kau mau ikut dengan ku ini? Aku akan menanggung biasa pembuatan senjata mu, juga toko mu dan sebagainya, sisanya kau bisa menjaga seperti biasanya, namun hasilnya akan masuk ke kantong perusahaan, dan kau akan di gaji dari sana, bagaimana? "

" Aku setuju setuju saja, ketika kehidupan ku bisa terjamin, itu lebih baik, " ucap Pak tua Robin itu menyetujuinya.

" Pak tua Jhon percayakan saja toko kita di kita ini padanya, biar nanti aku akan memeriksanya secara berkala, apakah kau bersedia Pak tua Robin? " ucap Arzha.

" Haha.. Serahkan padaku, kau bisa mempercayakannya padaku, " ucap Pak tua Robin.

" Baguslah jika begitu.. "

" Rodrigo? Apakah kalian sudah siap? "

" Sudah Tuan, siap berangkat kapan saja! " sahut Rodrigo, dari barisan manusia itu.

" Bagus! Juga kau tidak lupa membawa dua Dark Elf itu beserta Syla Pak tua Jhon? Aku akan sangat membutuhkan beberapa pelayan nanti disana, " ucap Arzha.

" Seperti yang telah saya persiapkan Tuan, kita hanya tinggal berangkat! " ucap Pak tua Jhon.

" Baiklah mari kita berangkat! Semuanya silahkan naik ke kereta yang sudah di sediakan! " ucap Arzha menaiki kudanya, diikuti oleh orang orang yang akan mengikutinya ke Ibukota.

Derap iring iringan kereta kuda terlihat mencolok di jalanan kota, bergerak perlahan keluar dari sana, melanjutkan perjalanan dengan perlahan tanpa terburu buru.

Seperti biasa di tengah perjalanan, Arzha dan anak buahnya selalu memanfaatkan waktu perjalanan seperti itu untuk sambil berburu dan menaikkan levelnya.

" Memangnya Tuan kalian juga selalu seperti ini jika melakukan perjalanan? " tanya Tuan Winston dari dalam kereta kudanya.

" Saya juga baru kali ini mengetahuinya, namun katanya Tuan Arzha juga merupakan seorang petualang tingkat C di kota Sesile, sempat untuk ditawari naik tingkat, namun Tuan Arzha menolak, karena menurutnya peringkat tidaklah penting, " ucap Pak tua Jhon.

" Begitukah? "

" Ternyata para bawahannya saja masih menganggap misterius Tuannya, apalagi aku, " gumam Tuan Winston sambil menggelengkan kepalanya.

Di depan rombongan, Arzha, Rodrigo, dan juga dua orang pangeran ras naga dan ras vampire,

" Sebenarnya berapa jauh jarak antara kota Sesile dan juga Ibukota Cosovo itu Rodrigo? " tanya Arzha.

" Emm.. Sekitar satu bulan perjalanan jalan kaki, satu sampai dua minggu perjalanan kereta kuda, dan.. "

" Satu kedipan mata jika menggunakan kekuatan Tuan! Hehe.. " ucap Rodrigo sambil sedikit tersenyum.

" Kau ini.. Aku belum pernah berkunjung ke Ibukota, jadi aku tidak bisa menggunakannya, aku tidak tau keadaan atau pemandangan disana, " ucap Arzha.

" Sebentar, siapa nama kalian berdua? Sejak awal aku lupa menanyakannya, " ucap Arzha.

" Nama saya Ken Tuan! " ucap si pangeran vampire.

" Kalau saya Brian Tuan! " ucap pangeran ras naga.

" Ken? Dan Brian? Baiklah, semoga kalian bisa nyaman bersamaku, untuk masalah keluarga kalian, nanti aku akan membantu memikirkannya, " ucap Arzha.

" Baiklah.. mari kita lanjutkan perjalanan ini! "

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

🥿🎓🎓👠👠

2023-05-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!