Tidak Ada Manusia yang Sempurna

"Saat kelahiran kamu, tiba-tiba kondisi ibu kamu semakin lemah dan Dokter mengatakan hanya satu yang bisa di selamatkan. Saat itu papa bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Tiba-tiba mama kamu menyuruh papa untuk menyelamatkan ibu kamu, waktu itu papa bertanya kenapa mama kamu memilih menyelamatkan ibu kamu yang sudah merusak kebahagiaannya. Kenapa tidak memilih menyelamatkan kamu dan membiarkan ibu kamu tidak tertolong dengan begitu wanita yang menjadi duri dalam rumah tangganya bisa hilang. Lagi-lagi jawaban mama kamu membuat papa semakin mencintai mama kamu." Tutur Darman melanjutkan ceritanya.

"Apa yang mama katakan pa?" Tanya Dani penasaran.

"Mama mengatakan jika ia sudah ikhlas menerima ibu kamu sebagai madunya. Mama kamu juga sudah siap berbagi suami dengan ibu kamu. Tinggal seatap dengan ibu kamu membuat mama kamu terbiasa dan menyayangi ibu kamu. Menganggap ibu kamu sebagai adiknya, terbukti selama hamil mama kamu selalu memperlakukan ibu kamu dengan baik."

"Mama kamu juga mengatakan jika kelakuan ibu kamu memang salah, tapi mama waktu itu memaklumi karena saat itu umur ibu kamu masih muda. Ibu kamu terlalu terobsesi sehingga memilih jalan yang salah. Mama kamu mengatakan jika tidak ada manusia yang sempurna, kesempurnaan hanya milik Allah. Papa juga heran melihat keduanya yang bisa akrab saat itu. Mama kamu berbesar hati menerima dan memaafkan ibu kamu, walau papa tahu di dalam hatinya pasti ada rasa sakit tapi mama kamu ikhlas menjalani takdirnya." Tutur Darman dengan lirih.

"Jika mama menyuruh papa untuk menyelamatkan ibu kandungku kenapa sekarang aku masih hidup dan sebaliknya ibu kandung Dani yang tidak selamat?" Tanya Dani dengan hati-hati.

"Di dalam ruangan operasi tanpa sepengetahuan kami, ibu kamu meminta Dokter untuk menyelamatkan kamu saja. Ibu kamu ingin anaknya hidup dan di besarkan oleh wanita sehebat dan sebaik mama. Wanita yang sudah ia sakiti begitu dalam, mungkin rasa bersalah yang membuat ibu kamu mengambil keputusan tersebut." Tutur Darman memberi tahu putranya.

Flashback saat kelahiran Dani.

"Dokter bolehkah saya bertemu dengan kakak dan suami saya sebentar saja." Bujuk Lina pada Dokter.

"Tidak bisa Bu, kondisi ibu dalam bahaya harus segera di tangani." Larang Dokter tersebut.

"Sebentar saja, saya hanya ingin meminta maaf pada mereka. Tolong Dok, hanya mereka keluarga yang saya punya." Pinta Lina memohon.

Ibu kandung Dani memang tidak memiliki orang tua atau keluarga, lebih tepatnya Lina di besarkan di panti asuhan. Lina sudah menganggap Rita sebagai kakaknya sendiri. Semenjak tinggal bersama ia merasa memiliki keluarga, Rita memperlakukannya dengan baik. Lina tidak habis pikir, seperti apa hati yang di miliki madunya itu. Di saat wanita lain akan memusuhi madunya tapi Rita malah merangkulnya menganggap dirinya sebagai adik dan teman. Selama hidup bersama tidak ada satu kata kasar yang keluar dari mulut Rita, wanita itu sangat memperhatikan dan menjaga dirinya dan juga kandungannya.

Sangat berbeda dengan Darman yang tidak peduli dengannya. Jika bukan karena perintah dari Rita mungkin Darman tidak akan perhatian padanya.

Rasa bersalah semakin menggunung di hati Lina, niat awal yang ingin menggeser tempat Rita berangsur terkubur berganti dengan rasa sayang pada madunya itu. Sehingga Lina menyembunyikan kehamilannya yang bermasalah dari Rita dan Darman. Lina memberikan Rita hadiah istimewa sebagai penebus dosanya yang sudah menyakiti wanita sebaik Rita.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!