Dokter terpaksa menyuntikkan obat penenang agar Vania bisa di kendalikan. Vania belum bisa menerima apa yang menimpa dirinya. Suasana kembali sunyi saat Vania sudah tertidur pulas karena efek obat tersebut. Hanya isakan ibu Aisyah sesekali terdengar menangisi nasib Vania, gadis yang sudah ia anggap sebagai putrinya sendiri.
Sedangkan yang lainnya diam dengan pikirannya masing-masing. Erik sudah pamit untuk pulang, ibu Aisyah, Dani dan kedua orang tuanya sudah duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut sedangkan Disha duduk di kursi dekat ranjang sang sahabat.
"Kami minta maaf pada ibu Aisyah karena anak saya sudah menghancurkan hidup Vania. Kami berjanji akan bertanggung jawab dengan Vania." Ucap Darman memulai pembicaraan mereka.
"Apa maaf kalian bisa mengembalikan hidup putriku, tanggung jawab seperti apa yang bisa mengembalikan putriku. Kalian tidak lihat seperti apa kondisi Vania, dia hancur dan prustasi." Ucap Aisyah dengan emosi.
Wanita itu bahkan tidak takut walau yang ada di hadapannya adalah donatur tetap dipanti asuhannya.
"Dani akan menikahi Vania." Jawab Darman singkat.
"Apa menikah dengan putra kalian hidup putriku akan bahagia? Apa kamu bisa membuat putriku bahagia?" Tunjuk Ibu Aisyah pada Dani yang sedari tadi hanya diam saja.
Kelakuan Dani membuat ibu Aisyah sangat marah, sudah jelas-jelas salah tapi meminta maaf saja tidak ada. Sedari tadi hanya kedua orang tuanya yang sibuk meminta maaf. Hal ini membuatnya ragu jika putrinya hidup bersama lelaki itu.
"Mereka memang menikah karena kecelakaan, tetapi seiring berjalannya waktu cinta itu pasti tumbuh. Ingatlah mbak, Vania bisa saja hamil. Kami tidak ingin cucu kami lahir tanpa ada ikatan yang sah. Kasihan nanti anak itu. Saya yang menjadi garda terdepan jika putra saya menyakiti Vania." Bujuk Rita mencoba menghilangkan keraguan Aisyah.
Setelah selesai dengan pembicaraan yang cukup panjang, akhirnya kedua orang tua Dani berhasil membujuk ibu Aisyah. Pernikahan akan di lakukan setelah Vania keluar dari rumah sakit. Dani hanya bisa mengubur mimpinya untuk mempersunting Kirana sang pujaan hati. Lelaki itu bahkan meneteskan air mata saat mengingat beberapa hari lagi ia akan menikahi Vania sahabat adiknya sendiri.
*****
Setelah beberapa hari dirawat akhirnya Vania di perbolehkan pulang, kondisinya juga sudah membaik setalah di bawa ke psikolog untuk menenangkan emosi serta ketakutannya. Vania juga sudah tahu jika ia akan menikah dengan Dani lelaki yang ia cintai sekaligus lelaki yang merebut kesuciannya secara paksa.
Mendengar kabar pernikahannya ternyata gadis itu tidak bahagia walau ia akan menikah dengan lelaki yang ia cintai. Vania hanya terpaksa mengiyakan karena apa yang di katakan oleh ibu Aisyah ada benarnya. Bagaimana jika ia hamil, anak tidak berdosa itu akan menderita.
Vania juga mempertimbangkan kondisinya yang sudah tidak suci lagi, akan sulit nanti ia menemukan laki-laki yang tulus menerimanya. Vania takut jika orang akan mencap buruk dirinya yang sudah tidak suci lagi, jika ia menikah walau bercerai sekalipun statusnya akan menjadi janda.
Orang-orang tidak akan mencap buruk dirinya karena sudah pernah menikah. Dengan hati yang kalut dan bingung akhirnya Vania setuju dengan pernikahan tersebut.
Sedangkan Dani terlihat prustasi saat ponselnya sedari tadi berdering terus. Kirana sang kekasih sudah berkali-kali menghubungi Dani yang tidak ada kabar berhari-hari membuat gadis itu cemas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments