Bertahan Dengan Luka

Bertahan Dengan Luka

Hancurnya Dunia Vania

Vania ketakutan melihat kondisi Dani yang sepertinya tidak baik-baik saja, Vania dapat merasakan jika ia berada dalam situasi berbahaya. Dani yang melihat seorang perempuan tak jauh darinya langsung mendekati Vania, akibat pengaruh alkohol dan obat perangsang membuat pandangannya sedikit kabur. Dani berulang kali memastikan siapa yang ada di hadapannya, dalam penglihatan Dani gadis itu adalah sang kekasih.

Dani langsung mendekati Vania yang terlihat berusaha menjauh, Vania langsung berlari saat melihat Dani semakin mendekatinya. Gadis itu berhasil memasuki kamar Disha tapi sayang saat akan menutup pintu Dani berhasil menghalangi pintu dengan kakinya, tenaga Vania yang tidak sebanding dengan Dani membuat lelaki yang sedang dalam pengaruh obat itu berhasil memasuki kamar tersebut.

Vania semakin ketakutan, berusaha untuk keluar dari dalam kamar, tapi sayang Dani langsung menangkapnya dan membawa Vania ke ranjang. Membuat Vania semakin panik, gadis itu menangis dan berusaha menyadarkan Dani.

"Kak Dani apa yang kamu lakukan? Jangan berbuat gila kak, jangan sampai kamu menyesali ini semua. Lepaskan aku kak." Teriak Vania.

"Sttts, jangan teriak sayang. Tolong aku sayang ada yang menjebakku. Aku tahu ini salah tapi aku sudah tidak bisa menahannya. Aku janji setelah ini akan segera menikahi mu Kirana." Ucap Dani dengan suara beratnya.

Deg....

Mendengar nama wanita lain di sebut oleh Dani membuat Vania merasakan sesak di hatinya, ternyata Dani mengira Vania adalah Kirana. Vania hanya menebak mungkin wanita itu adalah kekasih Dani.

"Sadar kak, aku Vania bukan Kirana. Lepaskan aku." Teriak Vania mencoba lepas dari kukungan Dani.

Dani yang sudah tidak bisa menahan hasratnya, tidak memperdulikan teriakan Vania, di matanya Vania adalah sang kekasih yang sangat ia cintai. Dani sedikit kesulitan untuk menaklukan Vania yang selalu memberontak, terpaksa Dani mengikat tangan Vania dengan Dasinya agar memudahkannya untuk melanjutkan aksinya.

Vania hanya bisa menangis dan berteriak saat Dani mengikat tangannya, kini gadis itu hanya pasrah dan berharap seseorang datang untuk menolongnya. Tapi harapan itu kini sirna saat Dani memasukinya dengan paksa, tangisan dan jeritan kesakitan memenuhi kamar tersebut saat Dani berhasil mengambil kesucian Vania. Sakit dan perih saat lelaki itu bermain dengan kasar di atas tubuhnya. Menjamahnya dengan brutal membuat dunia Vania hancur seketika. Dani seperti orang kesetanan tidak ada rasa puas meski Vania sudah memohon untuk berhenti, efek dari obat tersebut membuat Dani seperti monster yang tidak ada puasnya menjamah tubuh Vania. Berkali-kali Dani menumpahkan benihnya di dalam rahim Vania tanpa sadar ini adalah awal mereka saling terikat, membuat kisah cinta Dani semakin rumit. Dani terus melanjutkan aksi bejatnya tanpa perduli pada Vania yang sudah tidak sadarkan diri.

Erik dan Disha yang baru sampai heran melihat pintu rumah yang tidak tertutup dengan rapat membuat keduanya bertanya-tanya. Ditambah Disha melihat mobil sang kakak yang terparkir asal-asalan. Rasa gelisah dan pikiran buruk kini memenuhi otak Disha.

"Kenapa pintunya tidak di tutup sayang? ini sudah larut malam, apa Vania lupa menutupnya?" Tanya Erik.

"Aku gak tahu sayang, sepertinya tidak mungkin Vania seceroboh itu sayang, apa kak Dani lupa menutupnya. Kenapa tiba-tiba kak Dani pulang biasanya dia akan pulang ke apartemennya ?"

Keduanya merasa janggal saat melihat sepatu Dani berada di dekat pintu apalagi posisi sepatu yang sembarangan tidak mungkin Dani yang sangat menyukai kerapihan meletakkan sepatunya seperti itu. Disha membuka sedikit pintu dan menemukan jaket Dani yang tergeletak di lantai membuat Disha semakin takut.

"Tenang sayang, jangan panik. Kita masuk sama-sama. Aku akan memastikan kalau di dalam rumah aman. Kamu jangan takut ada aku." Erik berusaha menenangkan Disha.

Dengan langkah pelan keduanya memasuki rumah tersebut. Berjalan pelan, tidak ada yang mencurigakan semua barang-barang di rumah itu masih tersusun rapi di tempatnya, hingga keduanya berhenti saat melihat gelas pecah di lantai. Erik dan Disha saling menatap, pikiran buruk semakin memenuhi otak keduanya. Apalagi saat keduanya mendengar suara-suara aneh dari dalam kamar Disha yang tidak tertutup dengan sempurna. Disha sangat mengenal suara ini, langsung berlari ke kamarnya.

"Kak Dani, Vania apa yang kalian lakukan"

Terdengar teriakan Disha saat melihat kakaknya tengah ada di atas tubuh seorang, Disha yakin wanita yang ada di ranjang bersama kakaknya itu adalah sahabatnya saat melihat pakaian Vania yang sudah tidak berbentuk lagi berserakan di lantai. Erik langsung berbalik rasanya tidak pantas ia melihat sepasang manusia dalam keadaan polos seperti itu.

"Disha, apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Dani marah karena sang adik mengganggunya.

"Dasar bajingan, harusnya aku yang bertanya padamu kak. Kenapa kamu tega melakukan ini pada sahabatku, bukannya kakak mencintai kekasihmu itu tapi kenapa tega pada Vania. Apa kamu memanfaatkan Vania karena tahu Vania mencintai kakak." Teriak Disha sembari melemparkan selimut untuk menutupi tubuh Dani dan Vania.

"Jangan mengada-ada Disha, Aku tidak memanfaatkan Vania, aku mencintai Kirana dan karena obat sialan itu aku terpaksa melakukan ini. Tapi kamu tenang saja dek, kakak akan bertanggung jawab. Kakak akan menikahi Kirana." Jawab Dani yang belum menyadari semuanya.

"Dasar brengsek, sekali brengsek tetap brengsek. Kakak meniduri Vania tapi ingin menikahi kekasihmu." Ucap Disha tidak habis pikir.

Dani terkejut dengan ucapan adiknya, lelaki itu langsung melihat wanita yang ada di bawahnya. Dani terkejut saat melihat Vania yang sudah tidak sadarkan diri dengan kondisi yang mengenaskan dengan cepat Dani menuruni tubuh Vania. Disha yang baru menyadari kondisi Vania langsung berteriak histeris.

"Astaga Vania, kamu kenapa Nia. Kak Dani apa yang kamu lakukan pada Vania, kenapa Vania sampai tidak sadar begini." Disha menangis melihat kondisi sahabatnya.

Disha sangat ketakutan saat melihat sahabatnya mengalami pendarahan, dengan cepat Disha membuka ikatan dasi di tangan Vania dan tak lupa membungkus tubuh Vania dengan selimut.

"Erik tolong bantu aku, ayo kita bawa Vania ke rumah sakit. Dia mengalami pendarahan, aku takut Nia kenapa-kenapa."

Erik yang sedari tadi hanya berdiri di pintu dengan cepat menghampiri sang kekasih dan menggendong Vania yang sudah terbungkus oleh selimut. Dengan cepat ia membawa Vania yang terlihat sangat pucat.

"Aku tidak akan memaafkan kakak jika terjadi sesuatu yang buruk pada Vania. Kau adalah monster mengerikan yang merusak gadis sebaik Vania. Aku pastikan kakak tidak bisa lari dari tanggung jawab, aku tidak peduli dengan kekasihmu itu. Aku akan memberitahukan kejadian ini pada mama dan papa." Ucap Disha sebelum meninggalkan kamar tersebut.

Dani terlihat marah dan emosi, lelaki itu menghancurkan isi kamar Disha untuk melampiaskan emosinya.

"Akhhhh,,, ini tidak mungkin. Kenapa harus Vania, gara-gara obat sialan itu ini semua harus terjadi. Tidak, aku tidak mau menikahi Vania. Hanya Kirana yang akan menjadi istriku.

Terpopuler

Comments

Rini Musrini

Rini Musrini

sadis dani

2023-05-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!