Vania menghembuskan napasnya dengan kasar, berusaha meredam rasa sakit yang ia rasa demi kebaikan semua orang. Kondisi Rita yang menurun setelah kejadian tersebut membuat Vania berusaha memendam sakit yang ia rasakan. Rasanya tak tega jika terus menerus memperlihatkan ketidak harmonisan rumah tangganya pada sang mertua apalagi Dokter menyarankan agar mama mertuanya tidak banyak pikiran.
"Suka sekali duduk di sini, dari tadi mama perhatikan kamu betah sekali di sini?" Tiba-tiba Rita menghampiri menantunya.
"Eh mama, iya ma disini suasananya tenang dan banyak bunga-bunga jadi Nia suka ma." Jawab Vania berbohong.
"Tapi mama liat dari tadi kamu melamun terus , lagi mikirin apa sih? Apa Dani bertingkah lagi?" Tanya Rita khawatir.
"Gak mikirin apa-apa ma, Kak Dani baik kok ma, mama jangan khawatir nanti mama sakit. Nia cuma lagi bosan di rumah saja ma." Jawab Vania menenangkan mertuanya.
*****
Rita dan Nia kini sedang berbelanja di sebuah mall terbesar di kota mereka. Wanita paru baya itu langsung mengajak sang menantu untuk berbelanja karena Nia mengatakan jika ia sedang merasa bosan. Sadar jika Dani belum bisa menerima Nia sepenuhnya putranya itu selalu menjadikan pekerjaan sebagai alasan untuk menghindari Vania.
"Ayo kita belanja, kamu pilih apa saja yang kamu suka nak." Ucap Rita setelah mereka baru selesai perawatan di sebuah salon langganan Rita.
Vania hanya mengangguk, Menantu dan mertua itu berjalan beriringan mengelilingi mall, keduanya bahkan tidak lelah keluar masuk toko-toko brand mewah yang ada di dalam mall tersebut.
"Gimana apa mood kamu sudah baik, kalau kamu bosan jangan diam atau melamun saja itu tidak baik. Kamu bilang sama mama biar mama temani kamu kemana saja." Ucap Rita.
"Iya ma, terima kasih karena sudah mau ngajak Nia ke sini." Jawab Vania tulus
Ternyata benar apa yang di katakan oleh mertuanya, menyibukkan diri seperti ini sedikit membantu Vania. Vania seolah lupa masalah rumah tangganya untuk sementara.
"Kamu itu sedang hamil, jangan sering stress atau banyak pikiran. Mama gak mau kamu dan cucu mama kenapa-kenapa. Berjanjilah untuk kuat mama tahu ini semua berat. Tidak usah terlalu memikirkan Dani, suatu saat dia pasti menyadari kesalahannya. Mama mau kamu dan bayi kamu sehat dan selamat sampai lahiran itu saja." Rita menguatkan menantunya itu.
Rita tidak buta, ia tahu jika sang menantu selama ini hanya berpura-pura bahagia di depannya saja. Tak ingin membahas sesuatu yang membuat mood menantunya kembali buruk Rita langsung mengajak menantunya untuk mencari restoran.
Keduanya memang sudah selesai dengan aktivitas paling membahagiakan bagi kaum hawa tersebut, terbukti keduanya sudah menenteng beberapa paper bag di tangan mereka.
"Astaga kenapa mama bahas itu lagi ya, ayo sayang lebih baik kita cari makan dulu. ingat jangan banyak pikiran karena itu berpengaruh pada anak kamu. Ayo kita cari makan, Pura-Pura bahagia itu menguras tenaga." Canda Rita agar Vania tertawa.
Keduanya memasuki sebuah restoran dengan wajah bahagia, Vania tertawa bahagia karena kelakuan lucu Rita. Wanita paru baya itu berusaha untuk membuat luka di hati menantunya itu sedikit terobati. Walau ia tahu luka itu tidak akan mudah sembuh tapi setidaknya ia mencoba mengurangi luka itu.
Deg.....
Rita mematung saat melihat pemandangan yang mampu membuat ia emosi, Dani ternyata tidak menepati janjinya. Putranya itu masih berhubungan dengan Wanita yang ia cintai itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments