Akhiri Saja Hubungan Kalian

"Mama mau kemana?" Vania menahan tangan mertuanya.

Vania tidak ingin jantung mertuanya kambuh karena pemandangan yang membuat hatinya terbakar. Melihat suaminya berdua dengan gadis yang ia tahu sebagai kekasih suaminya itu. Vania takut kesehatan mertuanya kembali menurun.

"Mama ingin mendatangi Dani." Jawab Rita.

"Jangan ma, sebaiknya kita cari restoran lain saja." Bujuk Vania mencoba menarik tangan mertuanya untuk meninggalkan restoran tersebut.

"Tidak bisa Nia, mama harus memperingati wanita itu. Jika menunggu Dani hubungan mereka tidak akan pernah berakhir." Tolak Rita.

Vania hanya pasrah saat mama mertuanya melangkah dengan elegan mendekati meja yang di duduki dua sejoli tersebut. Wanita hamil itu terpaksa mengikuti langkah sang mertua.

Dani dan Kirana yang sedang asyik makan tidak menyadari kedatangan Rita dan Vania. Hingga wanita paru baya itu sengaja berdehem yang mampu membuat Dani terkejut setengah mati.

"Ekhhemm."

"Astaga ma.... ma.... Mama." Ucap Dani terbata-bata.

"Iya nak ini mama, kenapa terkejut seperti itu. Seperti orang terciduk selingkuh saja." Sindir Rita.

"Bu- bu- kan seperti itu ma, Dani hanya terkejut. Mama ngapain disini." Jawab Dani basa basi.

"Ini tempat umum jadi mama bebas datang kemari. Bukannya tadi di telepon kamu bilang sibuk ada jadwal operasi. Kenapa bohong? Kamu tidak mau menemani mama belanja. Siapa gadis yang sedang bersama kamu ini" Ucap Rita langsung.

Sebelum mendapat jawaban putranya Rita ikut duduk mengganggu keromantisan pasangan kekasih itu, tak lupa Rita mengajak menantunya untuk ikut duduk. Vania di buat canggung dengan keadaan tersebut, apalagi saat matanya tidak sengaja melihat tatapan tajam suaminya.

"Ayo sayang duduklah, kamu sedang hamil tidak baik berdiri lama-lama. Kami tidak menggangu kalian kan?" Tanya Rita pada Kirana.

Dengan wajah ramah dan penuh senyum Kirana menjawab pertanyaan dari calon mertuanya. Gadis itu bahagia bisa bertemu dengan orang tua Dani. Kirana juga dengan ramah mempersilahkan Vania duduk di sampingnya. Kirana yang tidak tahu apa-apa bersikap biasa saja berbeda dengan Dani yang sudah kalang kabut karena sebentar lagi kekasihnya akan mengetahui segalanya.

"Iya Tante, kami tidak terganggu kok. Mbak duduk di sini saja." Ucap Kirana dengan ramah.

Wanita berhijab itu dengan sopan memperkenalkan dirinya pada dua wanita yang baru saja bergabung dengan mereka.

"Kamu siapanya anak saya? Maaf kalau pertanyaan saya sedikit lancang." Ucap Rita pura-pura tidak tahu.

Tak ingin rahasianya terbongkar dengan cepat Dani menyela sebelum semuanya berakhir berantakan.

"Maaf ma Dani duluan, Kirana harus pulang karena Dani harus kembali ke rumah sakit." Elak Dani.

"Tunggu sebentar mas, gak sopan seperti itu. Biarkan Kirana memperkenalkan diri sebentar." Ucap gadis itu.

Dani kembali duduk dengan pasrah, lelaki itu tidak berhasil membawa Kirana. Rita tersenyum miring melihat ke putus asaan putranya sedangkan Vania hanya menunduk diam tak berani bersuara.

"Oh jadi kamu teman dekat anak saya. Apa Dani tidak pernah mengatakan sesuatu padamu?" Pancing Rita setelah Kirana memperkenalkan dirinya.

"Mengatakan apa Tante?" Tanya Kirana bingung.

"Ma Dani mohon jangan buat keributan di sini." Mohon Dani prustasi.

"Ini ada apa sih mas, Kirana gak ngerti?" Kirana semakin bingung terlebih melihat interaksi ibu dan anak tersebut.

"Kamu tahu kenapa Dani tidak mengenalkan kamu kepada keluarganya, karena ia tidak akan pernah berani. Sebaiknya kamu tidak usah berharap pada lelaki yang sudah beristri. Akhiri saja hubungan kalian."

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***