BCR # 19. HARGA DIRI YANG ANJLOK

Alva yang melihat kebimbangan dan keraguan di wajah Asmi dengan sengaja menyeringai menarik Asmi ke arah motor miliknya, "tunggu! Tunggu---tunggu ih!" Asmi menahan tangan yang digenggam Alvaro ke arah parkiran dimana ia memarkirkan motor kesayangannya berada dekat fakultas Budaya.

"Bray---bray!" tepuk Anjar yang masih ada disana pada Filman. Mereka masih asik menikmati mie instan di gazzebo dekat fakultas.

"Anjayyy! Baru beberapa menit langsung strike! Alva emang sip," Saka dan Sony ikut memperhatikan kedatangan mereka.

"Justru yang diem-diem gini menghanyutkan, mirip air!" tawa kelakar tercipta diantara mereka, Filman menatap nyalang pada kedua insan yang seperti sedang tergesa itu, "nenggar cadas kamu teh Va," gumamnya.

(nabrak tembok batu cadas kamu tuh, Va.)

Tatapan Asmi jatuh pada anak-anak Antropologi Budaya dan media lalu kemudian ia menunduk malu saat pandangannya dibalas tatapan usil mereka, gadis itu mengikuti saja tarikan Alvaro.

Ia masih diam ketika Alva melepaskan genggamannya dan memakai helm fullface, kaki yang dibalut sepatu warrior tinggi itu memundurkan motor dan menyuruh Asmi naik.

Netra coklat Asmi jatuh pada jok belakang motor model cross Alva yang minim space cukup lama, ia ragu dengan keputusannya saat ini.

"Jadi ngga?!" sentak Alva membuyarkan lamunan Asmi, wajah Alva cukup bikin Asmi takut karena kedinginannya.

"Jadi---jadi..." Gadis itu naik ke atas jok belakang Alva, mendadak Asmi dilanda panic attack, seperti ini rupanya tak berjarak dengan lelaki, Asmi lantas memegang dadhanya yang hampir meledak itu.

Nalurinya mengatakan untuk refleks berpegangan pada kemeja hitam Alva, maka itu yang ia lakukan meskipun terasa kaku dan malu.

Alva melajukan motor tak terlalu kencang, mengingat Asmi tak memakai helm, mana ia tau jika sepulang ngampus bakalan bawa rejeki nomplok begini.

"Kita mau kemana?" tanya Asmi, namun Alva tak menjawabnya, apakah pertanyaan itu terlalu sulit baginya? Atau Alva memang sedang sariawan akut!

Kemudian gadis itu diam, daripada makan hati tapi tak diberi minumnya ia lebih memilih untuk menghafalkan jalanan saja, mana tau Alva berniat jahat untuk menculiknya.

Oke----motor itu berbelok melewati beberapa jalanan besar lalu berhenti di simpang lampu merah, lalu Alva membelokan motor masuk ke dalam gang kecil pemukiman yang hanya muat dimasuki satu motor saja dengan di sisi kanan kiri tembok kasar rengginang, gerak sedikit saja mungkin lututnya akan habis tergerus.

Hingga akhirnya jalanan melebar, memberikan ruang untuk mereka, deretan rumah yang dindingnya menempel satu sama lain menunjukan jika disini adalah pemukiman padat penduduk.

Alva menghentikan motornya di halaman kecil diantara deretan motor lain, sebuah rumah yang dari luar saja sudah terlihat cukup bersahaja namun bisa dibilang kumuh?! Yeah! Bagi Asmi.

"Itu rumah siapa?" tanya nya turun memperhatikan sekeliling, rt berapa, rw berapa, dan jalan apa?! Alva sungguh pintar mencari tempat, jauh dari pinggiran jalan agar tempatnya tersembunyi dan Asmi tak mengenalinya, cocok!

Grep!

Kembali, Alva menggandeng Asmi. Dan Asmi anggap itu adalah bentuk ketidaksabaran Alva? Kenapa ia mendadak takut sekarang?

"Kang," lirihnya dengan wajah meringis takut sedikit mirip orang nahan pipis, Alva menyunggingkan senyuman miringnya, satu hal yang ia tau pasti, gadis ningrat ini takut!

"Lo takut?" tanya Alvaro menatap Asmi, gadis yang ia genggam tak memberikan jawaban hanya menggigit bibir bawahnya saja, yang justru bagi lelaki normal tindakan itu bisa memicu meningkatnya hawa panas dalam tubuh.

"Udah telat kalo sekarang lo bilang takut. Gue udah keburu hor ny," jelas Alva semakin membuat Asmi pucat.

Alva menarik Asmi terkesan memaksa untuk masuk ke dalam rumah, di terasnya ada beberapa sendal jepit dan sepatu dokmar, juga sendal tayo biru milik bocah.

"Kang, itu sendal siapa? Ini rumah siapa ih?! Masa mau di rumah orang, nyewa hotel kek kost'an gitu?!" tanya Asmi mencecar tanpa spasi.

"Buka sepatu lo," pinta Alva karena ia pun melakukan hal yang sama dengan membuka sepatunya.

Dari luar saja sudah dapat terlihat keadaan di dalam, ada beberapa orang sedang bercengkrama, tertawa dan berdendang tak jelas, yang pasti dari suara yang Asmi tangkap, ke-semuanya rata-rata lelaki.

"Kang ih, kalo Asmi nanya teh jawab atuh!" gerutunya mulai keluar tanduk, Asmi'nya keluar!

"Iya, ini rumah orang....biar ada sensasinya disaksiin orang lain!" Alva menampilkan senyuman dan terkekeh tanpa suara yang justru mendapatkan tatapan horor dari Asmi.

Oh, ayolah kenapa ngga sekalian produksi massal video me sum.

Sesosok bocah lelaki berusia 3 tahun keluar hanya memakai kaos singlet biru dan celana pendek, "dedek cepet dikunyah, jang!" teriak seorang perempuan.

"Djul, makannya dikunyah. Aa punya permen?!" Alva melepaskan tangan Asmi dan berjongkok menangkap bocah itu yang terkikik saat ditangkap Alva.

"Va, baru balik?!" tanya wanita kira-kira seumuran dengannya, ia keluar dengan stelan daster stelan sambil menenteng mangkok plastik berisi menu makan siang si anak.

Matanya menangkap sosok Asmi lalu tersenyum, "cewek baru nih? Ki! Si Alva bawa cewek baru euy!" ucapnya ke arah dalam.

"Wah?! Peje atuh Va!" seru yang di dalam.

"Masuk neng, jangan di luar?! Tuh ada Eki, Uheng sama Pilox!" ujarnya ramah, Asmi nyengir saja mendengar nama-nama asing itu, justru terkesan kaget, apakah lelaki si alan ini membawanya untuk digilir rame-rame?!

"Kang!!" Asmi menendang kaki Alva dari samping, membuat lelaki itu mendongak lalu berdiri, si anak kembali berlari masuk ke dalam bersama si wanita yang ikut tenggelam, "sok masuk neng!"

"Ngga sopan," jawabnya. Wajah Asmi keruh kaya susu coklat, "maksud akang apa?! Mau nyuruh temen-temen akang jadi saksi atau justru digilir ?! Ha!!" Asmi membeliak seraya menyilangkan kedua tangannya di dadha, "ngga mau!"

"Maunya lu gimana?" tanya Alva menantang, alis Asmi semakin menukik tajam lalu melayangkan tasnya pada Alva, "brenk sek!"

Bukannya kesakitan ia malah tertawa renyah dan menepuk jidat Asmi, "dasar menak oon!" sontak saja Asmi melotot disebut oon.

Alva menggenggam tangan Asmi kembali seolah tak ingin buruannya lepas, "kang ih!" tolaknya, namun tak cukup kuat untuk melepaskan genggaman Alva.

Asmi tak bisa lebih terkejut lagi saat mendapati ruangan depan itu dihuni oleh 3 orang lelaki beda bentukan. Anak punk dan metal yang wujudnya mirip anak buah lycan.

Bukan main!

"Bro! Asik, geulis (cantik) ini mah! Saha (siapa) Va?!"

Tak lama seorang yang Asmi pernah temui muncul dari arah dalam membawa secangkir kopi panas, "eh! Neng geulis!"

"Va...Ah pantes, waktu konser teaa! Ngomong atuh, pacar!" Gigih duduk bergabung bersama ketiga lainnya, Alva bergabung duduk dan menaruh tasnya sementara Asmi masih melongo di gawang pintu, posisinya tak berubah sedikit pun, kalau-kalau mereka mulai mendekat Asmi bisa kabur.

"Duduk atuh neng, ngga apa-apa lah! Ngga usah sawan sama muka-muka mereka mah! Anggap aja hidup berdampingan sama dunia astral!" tawa si perempuan tadi.

Asmi tersenyum getir menanggapinya, "Merry," ia memperkenalkan dirinya.

"Ubay mana Mer?" tanya Alva.

"Kamar mandi, lagi konser sama toilet!" jawabnya kembali menyendok nasi untuk anaknya, "nih cepet, aaaaa!" ia kembali mengejar putranya.

Alva menarik kursi kayu yang ada disana lalu menaruhnya di samping posisi Alvaro, "duduk..." pintanya tapi Asmi menggeleng.

"Kenapa? Bukan singgasana? Disini ngga ada sofa mahal atau singgasana raja," jawabnya mencibir, lantas gadis itu langsung duduk dengan wajah ketus.

"Kenapa Va? Marah?! Makanya jangan terlalu jutek sama cewek. Neng, putusin weh lah si Alva mah! Makan hati nanti!" tawa Pilox.

"Kompor kamu!" balas Eki kembali memetik senar gitarnya tak tentu arah antara suaranya dan irama gitar. Wajah Asmi masih keruh menatap Alva sekitar 5 menit lamanya, hingga Alva angkat bicara dengan dilatari suara sumbang Pilox, Eki, Gigih dan Uheng menyanyikan lagu-lagu Slank.

"Mau jajan?" tanya Alva, "gue beli minum dulu,"

Asmi menggeleng, "ikut."

"Itu warung disitu," tunjuk Alva ke sebrang rumah samping pohon pisang.

"Ngga mau, nanti akang ninggalin Asmi sendiri disini sama mereka!" tunjuknya pada keempat makhluk di depannya, Asmi memang suka musik cadas, menurutnya gaya para anak metal juga keren tapi kalo begini jatohnya ia seperto dikeroyok setan.

Alva memajukan wajahnya dekat, dekat sekali dan menatap wajah Asmi secara keseluruhan lalu jatuh di bibir merahnya, Asmi menyadari dengan apa yang dilakukan Alva sampai menahan nafasnya beberapa detik saking gugup dan panik.

Alva tertawa sumbang, "baru gue deketin gini aja lo udah nahan nafas, kalo gue perawanin lo mau nahan nafas sampe mati?" cibirnya.

Pukk!

Asmi menepuk bahu Alva tanpa bersuara, namun raut wajahnya jelas tak terima ejekan Alvaro yang seolah mengatakan jika Asmi cupu.

"Ya maklum atuh, Asmi mah ngga kaya mantan-mantan kamu!" balasnya pedas.

"Iya, lo be go! Ngga kaya mantan-mantan gue yang pinter!" angguk Alvaro setuju.

"Cewek lain tuh mau enak-enakan justru ngga mau sampe bunting, yang kebablasan aja sampe bela-belain aborsi, nah lo...minta dibuntingin," jawab Alvaro.

"Lo liat!" Alva menangkup wajah Asmi dan mengarahkannya ke luar, dimana Merry sedang menyuapi putra kecilnya sambil sesekali jerat-jerit karena harus mengejar dan membujuknya, "Merry dulu vokalis band cadas, nikah di usia muda sama Ubay, dan sekarang teriak-teriak sambil nyuapin anak, ngga ada konser, ngga ada kumpul-kumpul yang lebih penting ketimbang urus anak, lo sanggup kaya gitu?! Kalo seandainya lo sampe hamil dan lahirin anak gue?"

"Hamil normal aja terkadang bikin perempuan suka marah-marah, nah lo?! Minta bunting tanpa minta gue tanggung jawab, lo sama anak gue bakalan hidup gimana, terus keluarga lo? Karena gue rasa mereka justru akan ngusir lo, benerin otak sesat lo, raden rara..." ucap Alva menjiwir hidung Asmi.

"Lo bukan cewek pertama yang minta enak-enakan sama gue, tapi lo cewek pertama yang minta gue hamilin tanpa minta dinikahi. Gue bukan cowok yang suka nebar benih sana-sini, karena nanti benih itu bakal tumbuh dan jadi sebagian dari diri gue...."

Asmi melolong di tempatnya mendengar ucapan Alvaro. Haruskah kini ia guling-guling di tanah karena sadar sudah ditolak Alvaro? Atau karena Asmi sudah menurunkan harga dirinya sendiri hingga bisa di cap sebagai murahan?!

Asmi menunduk seraya tertawa sumbang, "Asmi udah rendahin harga diri sendiri, apa itu artinya kamu nolak Asmi?!" Asmi menggeleng miris dengan dirinya sendiri, ia tertawa sumbang sambil menangis, tiba-tiba tangan Alva menarik kepala Asmi agar menyeruk di dadhanya, hingga kini yang Alva rasakan adalah badan Asmi bergetar. Gadis ini begitu harum. Harum yang sampai aromanya menusuk relung jiwa.

Pilox dan ketiga lainnya saling melirik kebingungan, bahkan Gigih menggidikan bahunya, "baru jadian udah dibikin mewek Va---Va."

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

lestari saja💕

lestari saja💕

aaaaa....baper ih....alva keren...dewasa dan bijak...

2024-07-13

1

lestari saja💕

lestari saja💕

hanya ava yg berani jiwir hidung menak🤣🤣🤣🤣

2024-07-13

0

lestari saja💕

lestari saja💕

hidup setelah menikah tidak gampang dan ga sulit asmi....tapi perlu dipikir kan baik2....

2024-07-13

0

lihat semua
Episodes
1 BCR #1.SEREN TAUN
2 BCR # 2. BAGAI BURUNG DALAM SANGKAR
3 BCR # 3. KEJAWEN
4 BCR # 4. CIS KACANG BUNCIS
5 BCR #5. RAMPAK NYIBLUNG
6 BCR #6. PENUTUPAN SEREN TAUN
7 BCR #7. TERNGIANG-NGIANG
8 BCR # 8. INGINNYA KARENA CINTA BUKAN TERPAKSA
9 BCR #9. SEE YOU AGAIN, HM?!
10 BCR # 10. STARING AT YOU
11 BCR # 11. PENGALIHAN PERHATIAN
12 BCR # 12. TOUCH YOUR HAND
13 BCR # 13. MAGNET
14 BCR # 14. PUTRI SIMETRIS
15 BCR # 15. CRUSH ON YOU
16 BCR # 16. AKU TERJEBAK
17 BCR # 17. PIKIRAN BUNTU
18 BCR # 18. PERMINTAAN SI MENAK
19 BCR # 19. HARGA DIRI YANG ANJLOK
20 BCR # 20. AKU SUKA---KAMU SUKA
21 BCR #21. HIDUP UNTUK MATI
22 BCR # 22. SABAR ADA BATASNYA
23 BCR # 23. ONE STEP CLOSER
24 BCR # 24. KUMAN VS DAKI
25 BCR # 25. KEPERCAYAAN
26 BCR # 26. SALING MENERKA
27 BCR # 27. SIAPA NAMAMU?
28 BCR # 28. HUKUMAN ASMI
29 BCR # 29. FASE DENIAL
30 BCR #30. I MISS YOU
31 BCR # 31.AKU SUKA KAMU
32 BCR # 32.MAYDAY---MAYDAY
33 BCR # 33. SAAT BERSAMAMU
34 BCR # 34. CITRARESMI
35 BCR # 35. PENOLAKAN ASMI
36 BCR # 36. JANGAN LAMA-LAMA
37 BCR #37. ASMI MULAI LELAH
38 BCR # 38. JIWA YANG TERKEKANG
39 BCR # 39. MEMBERONTAK
40 BCR # 40. SISI LAIN ASMI
41 BCR # 41. BANTU AKU BERJUANG
42 BCR # 42. SELAMAT TINGGAL CINTA
43 BCR # 43. JATUHNYA ASMI
44 BCR # 44. TERSENYUM DALAM GENGGAMAN
45 BCR # 45. MAN TO MAN
46 BCR # 46. MENYESAL TIADA GUNA
47 BCR #47. TEMPAT BERSEMAYAMNYA KASIH SAYANG
48 BCR # 48. HOROR
49 BCR # 49. LEGOWO
50 BCR # 50. INTIMIDASI AMIH
51 BCR # 51. 1001 CARA BERTEMU KAMU
52 BCR # 52. BUKAN SUPIR BIASA
53 BCR # 53. MENGEJARMU MEMBUATKU SAKIT
54 BCR # 54. MEREDAM EMOSI
55 BCR # 55. KERAGUAN
56 BCR # 56. TUMBANG
57 BCR # 57. ASMI DAN IBUN
58 BCR # 58. MAU TUKERAN ANAK
59 BCR # 59. ADIWANGSA
60 BCR #60. RONGGENG TERSOHOR
61 BCR #61. KEGELISAHAN SEKAR TAJI
62 BCR # 62. APIH SI GURU SEJARAH
63 BCR # 63. STATUS YANG SAMA
64 BCR # 64. MARAHAN TIPIS
65 BCR # 65. INGAT, SIAPA DIRIMU...
66 BCR # 66.WILUJENG SUMPING
67 BCR # 67. NONTON
68 BCR # 68. TUNGGULAH AKU PULANG
69 BCR # 69. RESIKO MENJALIN HUBUNGAN
70 BCR # 70. SOSOK GADIS ROMANTIS
71 BCR # 71. SOSOK MISTERIUS ABAH EMAN
72 BCR #72. FAKTA MENCENGANGKAN
73 BCR # 73. SIKAP SEORANG NINGRAT SEJATI
74 BCR # 74. SAYANG, AKU RINDU
75 BCR # 75. NGEMBAN TAUN PART 1
76 BCR # 76. JALEULEU....JA!
77 BCR #77. PERGINYA SANG AIS PANGAMPIH
78 BCR # 78. SASI OH SASI
79 BCR # 79. DON'T MISS IT
80 BCR #80. DIPINGIT
81 BCR #81. SIRAMAN
82 BCR #82. JANJIKU
83 BCR #83. SAH DUNIA AKHIRAT
84 BCR # 84. AKU RASHMI SUNDARI
85 Bagaskara Ragatan Niskala vs R.r. Arum Sasmita Kertawidjaja
Episodes

Updated 85 Episodes

1
BCR #1.SEREN TAUN
2
BCR # 2. BAGAI BURUNG DALAM SANGKAR
3
BCR # 3. KEJAWEN
4
BCR # 4. CIS KACANG BUNCIS
5
BCR #5. RAMPAK NYIBLUNG
6
BCR #6. PENUTUPAN SEREN TAUN
7
BCR #7. TERNGIANG-NGIANG
8
BCR # 8. INGINNYA KARENA CINTA BUKAN TERPAKSA
9
BCR #9. SEE YOU AGAIN, HM?!
10
BCR # 10. STARING AT YOU
11
BCR # 11. PENGALIHAN PERHATIAN
12
BCR # 12. TOUCH YOUR HAND
13
BCR # 13. MAGNET
14
BCR # 14. PUTRI SIMETRIS
15
BCR # 15. CRUSH ON YOU
16
BCR # 16. AKU TERJEBAK
17
BCR # 17. PIKIRAN BUNTU
18
BCR # 18. PERMINTAAN SI MENAK
19
BCR # 19. HARGA DIRI YANG ANJLOK
20
BCR # 20. AKU SUKA---KAMU SUKA
21
BCR #21. HIDUP UNTUK MATI
22
BCR # 22. SABAR ADA BATASNYA
23
BCR # 23. ONE STEP CLOSER
24
BCR # 24. KUMAN VS DAKI
25
BCR # 25. KEPERCAYAAN
26
BCR # 26. SALING MENERKA
27
BCR # 27. SIAPA NAMAMU?
28
BCR # 28. HUKUMAN ASMI
29
BCR # 29. FASE DENIAL
30
BCR #30. I MISS YOU
31
BCR # 31.AKU SUKA KAMU
32
BCR # 32.MAYDAY---MAYDAY
33
BCR # 33. SAAT BERSAMAMU
34
BCR # 34. CITRARESMI
35
BCR # 35. PENOLAKAN ASMI
36
BCR # 36. JANGAN LAMA-LAMA
37
BCR #37. ASMI MULAI LELAH
38
BCR # 38. JIWA YANG TERKEKANG
39
BCR # 39. MEMBERONTAK
40
BCR # 40. SISI LAIN ASMI
41
BCR # 41. BANTU AKU BERJUANG
42
BCR # 42. SELAMAT TINGGAL CINTA
43
BCR # 43. JATUHNYA ASMI
44
BCR # 44. TERSENYUM DALAM GENGGAMAN
45
BCR # 45. MAN TO MAN
46
BCR # 46. MENYESAL TIADA GUNA
47
BCR #47. TEMPAT BERSEMAYAMNYA KASIH SAYANG
48
BCR # 48. HOROR
49
BCR # 49. LEGOWO
50
BCR # 50. INTIMIDASI AMIH
51
BCR # 51. 1001 CARA BERTEMU KAMU
52
BCR # 52. BUKAN SUPIR BIASA
53
BCR # 53. MENGEJARMU MEMBUATKU SAKIT
54
BCR # 54. MEREDAM EMOSI
55
BCR # 55. KERAGUAN
56
BCR # 56. TUMBANG
57
BCR # 57. ASMI DAN IBUN
58
BCR # 58. MAU TUKERAN ANAK
59
BCR # 59. ADIWANGSA
60
BCR #60. RONGGENG TERSOHOR
61
BCR #61. KEGELISAHAN SEKAR TAJI
62
BCR # 62. APIH SI GURU SEJARAH
63
BCR # 63. STATUS YANG SAMA
64
BCR # 64. MARAHAN TIPIS
65
BCR # 65. INGAT, SIAPA DIRIMU...
66
BCR # 66.WILUJENG SUMPING
67
BCR # 67. NONTON
68
BCR # 68. TUNGGULAH AKU PULANG
69
BCR # 69. RESIKO MENJALIN HUBUNGAN
70
BCR # 70. SOSOK GADIS ROMANTIS
71
BCR # 71. SOSOK MISTERIUS ABAH EMAN
72
BCR #72. FAKTA MENCENGANGKAN
73
BCR # 73. SIKAP SEORANG NINGRAT SEJATI
74
BCR # 74. SAYANG, AKU RINDU
75
BCR # 75. NGEMBAN TAUN PART 1
76
BCR # 76. JALEULEU....JA!
77
BCR #77. PERGINYA SANG AIS PANGAMPIH
78
BCR # 78. SASI OH SASI
79
BCR # 79. DON'T MISS IT
80
BCR #80. DIPINGIT
81
BCR #81. SIRAMAN
82
BCR #82. JANJIKU
83
BCR #83. SAH DUNIA AKHIRAT
84
BCR # 84. AKU RASHMI SUNDARI
85
Bagaskara Ragatan Niskala vs R.r. Arum Sasmita Kertawidjaja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!