BCR # 13. MAGNET

Pandangan Rashmi masih membeku pada punggung datar nan bidang milik Alva yang bergerak menjauh.

"Mi," tangannya disikut Elisa memecah lamunan Rashmi.

"Oh, iya. Yuk!" sambil berlalu keluar toko Rashmi menatap selembar tiket yang ada di tangannya.

Rashmi memikirkan bagaimana caranya agar bisa keluar dari rumah tanpa harus debat paslon terlebih dahulu dengan amih dan berujung ia yang dilempar ke kolam ikan mirip dugong.

Akhirnya setelah 7 kali putaran bulan mengelilingi bumi, otaknya cuma nyangkut di perempatan. Fix, jika begini maka ia akan berlindung di bawah ketek Candra. Meskipun usil, kakak keduanya itu bisalah di calling-calling buat boong.

"Amih, Asmi mau mondok di rumah a Candra..."

°°°°

Asmi tersenyum lebar menampilkan gigi-gigi serapi pagar masjid.

"Yah a, ya?!" rayu Asmi, sejak menjejakkan kakinya di rumah milik kakaknya itu terus saja mengekori Candra layaknya ekor binatang.

"Kamu mah kebiasaan, kalo lagi bohong alesannya suka kesini. Udah jadi kebiasaan pelariannya kesini. 1 kali 2 kali, aa bisa bantu..tapi kalo terus-terusan kamunya jadi *katumanan*!"omelnya melangkah ke dapur. (**kebiasaan**)

"Atuh a, Asmi bisa jaga diri...kalo ada apa-apa nanti bilang," bujuknya memasang tampang anak jalanan yang belum makan 3 abad.

Dhara tertawa tergelak dengan suara khas anak kecilnya melihat drama si tumang yang disewotin sangkuriang.

"Bi Asmi kaya 'neng, ya ma?" ujarnya pada sang ibu.

"Iya kaya neng Dhara kalo mau beli mainan tapi ngga dikasih sama ayah," balas Katresna.

Asmi terus saja membujuk Candra bahkan tak sungkan menggelayuti lengannya hingga Candra berniat masuk toilet pun ia memaksa ikut.

"Awas ih! Aa mau buang hajat, kamu mau ikut? Mau mandi," sewotnya sengit.

"Ikut! Pokoknya kalo aa belum bilang iya, Asmi mau kaya gini terus!" manyunnya. Candra menyeringai ia lantas memaksakan masuk ke dalam kamar mandi dengan menyeret adiknya itu, "eh! Aa mau ngapain?!" pelototnya.

"Dibilangin mau buang hajat," jawabnya tak kalah sewot.

Katresna sudah tak aneh dengan adu sengit suami dan adik iparnya itu, Asmi yang manja, kekeh, dan keras kepala sementara Candra sang suami yang usil, sama keras kepalanya, dan urakan. Tapi pada akhirnya....

Candra menghela nafasnya berat, selalu adiknya itu seperti ia tak bisa untuk bilang tidak. Karena sejujurnya ia pun dulu begitu.

"Kamu tuh perempuan Mi, aa kasih ijin, tapi!" Candra buru-buru menjeda dan memperingati saat mata berbinar Asmi sudah kelewat senang.

"Ditemenin Ali, asisten si teteh.. Aa ngga percaya Eka, dia mah sarua gelona sama kamu,"

"Siap bos!" ucapnya mulai mengurai pegangannya dari lengan Candra, tapi belum Asmi lepas Candra tersenyum usil, ia menggeret adiknya itu masuk ke dalam kamar mandi, dan sengaja kentut disana.

"Ihhhh, jorok!!! Uekkk, bau ah! Gas beracun! Abis makan bang kee nih!"

Dengan alibi menginap di rumah Candra di bilangan buah batu, Asmi akhirnya dapat menonton konser band kesayangan. Ia sudah bersiap dengan baju yang tadi dibeli di Vulcan's, dandanannya sederhana tak mencolok, tak menunjukkan jika ia adalah seorang ningrat atau sesuatu berharga yang harus diperhatikan manusia lain.

Candra terlihat masih berbicara dengan mang Ali di teras rumah, entah membicarakan apa. Yang jelas, gestur mang Ali seperti sedang menjelaskan kondisi mobil yang sering dipakai sang istri.

"Ati-ati Mi, konser kaya gitu mah rawan kejahatan, rusuh. Teteh ngga mau denger kabar kamu kenapa-napa, jangan kemaleman!" imbuh Katresna yang masih setia duduk menemani Dhara menonton sambil belajar.

"Iya teh," jawabnya sibuk menyimpulkan tali sepatunya.

"Bi Asmi mau kemana sih ma? Meni pake baju item-item, selem.." tanya gadis kecil itu diantara nyanyian acara yang telah usai, acara yang diputar memang tak ditayangkan di televisi nasional, karena di jam-jam segini, sudah jarang film kartun anak balita, maka yang ditontonnya adalah channel youtube.

"Mau ngelayad!" jawab Asmi tertawa.

"Mau jalan-jalan dong aku!" ralatnya.

"Asik ikuttt bi!" serunya, lantas sejurus kemudian ia menggoyangkan lengan ibunya agar ikut, "ih engga bohong, bibi mah mau ngelayad orang meninggal,"

"Masa malem-malem, ngga pake keludung juga?!" gadis kecil ini mulai manyun, mencium aroma-aroma busuk kebohongan.

"Jangan, ini mah ngga boleh dimasukkin anak kecil. Kalo ada anak kecil langsung dikarungin!" tukas Asmi menakut-nakuti keponakannya itu.

"Iya, kamu yang dikarungin!" timpal Candra menjitak kepala adiknya yang tengah menipu gadisnya.

"Jangan kemaleman, maksimal jam 11," Candra memasukkan kedua tangannya di saku celana. Ia tak mau dibantah atau diprotes oleh adik nakalnya itu.

"Ih, aa itu mah jam-jam krusial gong'nya atuh!" ia tak terima.

"No debat, aa ngga terima penolakan. Kasian mang Ali, belum istirahat...udah seharian nemenin teteh sama Dhara," suka tak suka si cinderella versi lokal ini harus menurut.

"Cinderella aja sampe jam 12 atuh a," dumelnya.

Candra mencondongkan badannya, "kalo sampe telat, aa ubek-ubek tempat acara sama mamang-mamangnya di rumah amih, biar sekalian mereka laporan!" ancam Candra membuat Asmi mendelik malas, "ya udah, tapi telat-telat dikit ngga apa-apa ya, takutnya jalanan macet atau pintu keluar kesendat!"

"Kalo acara belum selesai ngga mungkin kesendat, neng. Jangan ngadalin buaya," Candra sudah mencubit pipi adiknya itu, "cuma kamu menak yang ngeyel mah! Dan sayangnya itu adek aa!" Candra duduk di samping Dhara.

"Ya udah Asmi pergi dulu," ia salim takzim pada kakak dan kakak iparnya.

"Mang, hati-hati ah!" teriak Katresna.

"Siap raden!" jawabnya dari gawang pintu.

Jadilah sekarang ia dengan diantar mang Ali jalan dengan mobil milik Katresna menuju tempat acara.

"Mamang kayanya cuma bisa masuk sampe parkiran aja, soalnya ngga punya tiket..." Asmi angkat bicara.

"Iya den rara, nanti kalo ada apa-apa langsung panggil mamang saja den," balasnya.

°°°°°°

Hentakan suara sound system yang tengah ceksound sudah terdengar sayup-sayup dari jarak 50 meter, para pasukan semut hitam sudah terlihat bergerombol bahkan berkoloni dari awal masuk kawasan gor Saparua.

"Eleuh--eleuh neng, ini mah meni sarerem gini bebentukanna, *abong keneh* udah malem, bersatu padu sama makhluk astral," decak mang Ali takjub berasa liat 7 keajaiban dunia, dan mungkin ini akan jadi keajaiban dunia yang ke sekian setelah komodo. Asmi tertawa melihat ekspresi mang Ali. (**mentang-mentang**)

"Bandung mah segala ada mang, tuh itu mang!" tunjuknya pada salah seorang punk lovers yang teramat totalitas dengan tindikan di hampir sebagian wajah, hidung dan telinganya sepaket rambut menjulang bak patung liberty.

"Astagfirullah! Kalo den nganten tau, den rara pasti udah direbus," jawabnya kini mengedarkan pandangan mencari tempat parkir.

"Tenang aja mang, aman..." Asmi melihat banyak panitia berkaos hitam dengan name tag yang tengah berjaga di beberapa titik ditemani walkie talkie.

"Den rara, hati-hati di dalam. Mamang selalu stand by disini. Kalo ada apa-apa langsung panggil mamang saja, langsung keluar kalo ngga minta tolong!" pesannya, sebagai abdi dari keluarga ningrat, ia sedikit khawatir bukan hanya keselamatan Rashmi melainkan nasib pekerjaannya juga dipertaruhkan. Jika ia boleh memilih, lebih baik mengantar raden nganten saja sekalian, sudah jelas tempat yang dituju seputaran circle emak-emak, tak jauh dari mall, cafe, resto milik keluarga Wiraatmadjaja, banteran juga pabrik. Memang anak muda jaman sekarang, demennya cari bahaya!

Asmi mengacungkan jempolnya, "sip. Asmi masuk ya mang!"

Gadis cantik itu mengeratkan pegangannya di tali tas selempang dan melangkah masuk ke dalam gate, menyerahkan tiket yang telah ia beli sebelumnya lantas masuk bersama ribuan manusia bak lautan aspal.

Belum apa-apa ia sudah menjumpai anak-anak yang sudah tepar duluan, tak jarang juga meracau tak jelas, sungguh ia menggelengkan kepalanya.

°°°°

~*Alvaro*~

Sepasang mata tajam bak belatinya menatap memperhatikan dan mengawasi, jelas saja ia hafal gadis cantik itu, sejak dari kedatangannya di gerbang dengan mobil yang berbeda menjadi perhatian sebagian panitia.

"Wihiii, orang cakep tontonannya konser beginian,"

"Metal--punk lovers sekarang mah banyak yang cakep-cakep brad,"

"Tapi itu mah keliatannya masih polos euy! Sok liat, dia mah sendirian datangnya juga, ngga satu rt, bedalah dari auranya juga,"

"Janjian meren!"

"Kalo sendirian mah, harus dikasih pengawalan atuh. Sayang orang cantik dianggurin sendiri..." seloroh mereka.

Alva meneguk air mineralnya dan segera berpamitan pada panitia lain, "gue ke dalem dulu."

Dunia memang sempit, entah kebetulan atau memang sudah menjadi ketentuan sang illahi, belakangan ini ia selalu bertemu dengan Rashmi.

°°°°

"Lo kesini sendiri?"

Rashmi langsung menoleh saat terdengar seseorang berkata dan cukup terkejut melihat Alva juga ada disini.

"Kamu, nonton juga?" tapi sejurus kemudian ia melirik name tag yang tergantung di leher pemuda itu.

"Oh, crew. I see..." angguknya paham, tanpa harus Alva yang menjelaskan.

"Iya, gue sendiri."

"Pengawal lo ngga disuruh masuk, bawa berapa pengawal ke acara beginian?" tanya nya setengah mencibir, lelaki ini...tak bisakah ia tak mencibir saat bertemu dengannya?

"Kamu tuh ada dendam apa sih sama menak? Atau khususnya sama Asmi? Kayanya tiap ngomong tuh ngga bisa ngga ngejek," desis Asmi menatap tajam pemuda yang well...tampan, cukup keren, hampir sempurna...tapi menyebalkan.

Bukannya menjawab Alva malah menariknya masuk, membuat Asmi ikut tertarik ke area konser.

"Tiket lo VIP, jadi disini..." suaranya beradu dengan suara bising suasana konser. Anehnya Asmi tak menolak saat Alva menariknya masuk, seolah ia mendapatkan teman yang dikenalnya, yeahhh teman!

"Disini yang menurut gue aman, deket sama stage dan keliatan sama panitia..." tunjuknya bergantian ke stage dan radar panitia. Biar apa cobak?! Ya biar ada dalam jangkauan pandangan Alva. Oke magnet Asmi rupanya mengacaukan pertahanan ring 1 milik Alva karena kesendiriannya.

"Oh, oke. Tapi kamu ngga usah repot-repot! Asmi bisa sendiri!" sengaknya menghempaskan tangan Alva dengan angkuh dan langsung membuang muka tak ingin melihat wajah rupawan itu lama-lama karena sejak tadi jantungnya ini tak tau kenapa sudah memompa aliran da rah dengan cepat, da rahnya berdesir kencang saat tangan cowok gondrong ini kembali menyentuhnya.

*Apakah ini yang namanya getaran*?

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Lia Bagus

Lia Bagus

ampun deh kk adek gelo

2024-04-16

1

lestari saja💕

lestari saja💕

wuih...ring 1 mulai jebol saudara....saudara😂😂😂😂

2024-04-09

0

Nabil Az Zahra

Nabil Az Zahra

itu wira bapaknya alfa yg di novel apa si ya lupa?tp yg pasangannya nnton konser under pake pinky" khan yaah???🤔

2023-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 BCR #1.SEREN TAUN
2 BCR # 2. BAGAI BURUNG DALAM SANGKAR
3 BCR # 3. KEJAWEN
4 BCR # 4. CIS KACANG BUNCIS
5 BCR #5. RAMPAK NYIBLUNG
6 BCR #6. PENUTUPAN SEREN TAUN
7 BCR #7. TERNGIANG-NGIANG
8 BCR # 8. INGINNYA KARENA CINTA BUKAN TERPAKSA
9 BCR #9. SEE YOU AGAIN, HM?!
10 BCR # 10. STARING AT YOU
11 BCR # 11. PENGALIHAN PERHATIAN
12 BCR # 12. TOUCH YOUR HAND
13 BCR # 13. MAGNET
14 BCR # 14. PUTRI SIMETRIS
15 BCR # 15. CRUSH ON YOU
16 BCR # 16. AKU TERJEBAK
17 BCR # 17. PIKIRAN BUNTU
18 BCR # 18. PERMINTAAN SI MENAK
19 BCR # 19. HARGA DIRI YANG ANJLOK
20 BCR # 20. AKU SUKA---KAMU SUKA
21 BCR #21. HIDUP UNTUK MATI
22 BCR # 22. SABAR ADA BATASNYA
23 BCR # 23. ONE STEP CLOSER
24 BCR # 24. KUMAN VS DAKI
25 BCR # 25. KEPERCAYAAN
26 BCR # 26. SALING MENERKA
27 BCR # 27. SIAPA NAMAMU?
28 BCR # 28. HUKUMAN ASMI
29 BCR # 29. FASE DENIAL
30 BCR #30. I MISS YOU
31 BCR # 31.AKU SUKA KAMU
32 BCR # 32.MAYDAY---MAYDAY
33 BCR # 33. SAAT BERSAMAMU
34 BCR # 34. CITRARESMI
35 BCR # 35. PENOLAKAN ASMI
36 BCR # 36. JANGAN LAMA-LAMA
37 BCR #37. ASMI MULAI LELAH
38 BCR # 38. JIWA YANG TERKEKANG
39 BCR # 39. MEMBERONTAK
40 BCR # 40. SISI LAIN ASMI
41 BCR # 41. BANTU AKU BERJUANG
42 BCR # 42. SELAMAT TINGGAL CINTA
43 BCR # 43. JATUHNYA ASMI
44 BCR # 44. TERSENYUM DALAM GENGGAMAN
45 BCR # 45. MAN TO MAN
46 BCR # 46. MENYESAL TIADA GUNA
47 BCR #47. TEMPAT BERSEMAYAMNYA KASIH SAYANG
48 BCR # 48. HOROR
49 BCR # 49. LEGOWO
50 BCR # 50. INTIMIDASI AMIH
51 BCR # 51. 1001 CARA BERTEMU KAMU
52 BCR # 52. BUKAN SUPIR BIASA
53 BCR # 53. MENGEJARMU MEMBUATKU SAKIT
54 BCR # 54. MEREDAM EMOSI
55 BCR # 55. KERAGUAN
56 BCR # 56. TUMBANG
57 BCR # 57. ASMI DAN IBUN
58 BCR # 58. MAU TUKERAN ANAK
59 BCR # 59. ADIWANGSA
60 BCR #60. RONGGENG TERSOHOR
61 BCR #61. KEGELISAHAN SEKAR TAJI
62 BCR # 62. APIH SI GURU SEJARAH
63 BCR # 63. STATUS YANG SAMA
64 BCR # 64. MARAHAN TIPIS
65 BCR # 65. INGAT, SIAPA DIRIMU...
66 BCR # 66.WILUJENG SUMPING
67 BCR # 67. NONTON
68 BCR # 68. TUNGGULAH AKU PULANG
69 BCR # 69. RESIKO MENJALIN HUBUNGAN
70 BCR # 70. SOSOK GADIS ROMANTIS
71 BCR # 71. SOSOK MISTERIUS ABAH EMAN
72 BCR #72. FAKTA MENCENGANGKAN
73 BCR # 73. SIKAP SEORANG NINGRAT SEJATI
74 BCR # 74. SAYANG, AKU RINDU
75 BCR # 75. NGEMBAN TAUN PART 1
76 BCR # 76. JALEULEU....JA!
77 BCR #77. PERGINYA SANG AIS PANGAMPIH
78 BCR # 78. SASI OH SASI
79 BCR # 79. DON'T MISS IT
80 BCR #80. DIPINGIT
81 BCR #81. SIRAMAN
82 BCR #82. JANJIKU
83 BCR #83. SAH DUNIA AKHIRAT
84 BCR # 84. AKU RASHMI SUNDARI
85 Bagaskara Ragatan Niskala vs R.r. Arum Sasmita Kertawidjaja
Episodes

Updated 85 Episodes

1
BCR #1.SEREN TAUN
2
BCR # 2. BAGAI BURUNG DALAM SANGKAR
3
BCR # 3. KEJAWEN
4
BCR # 4. CIS KACANG BUNCIS
5
BCR #5. RAMPAK NYIBLUNG
6
BCR #6. PENUTUPAN SEREN TAUN
7
BCR #7. TERNGIANG-NGIANG
8
BCR # 8. INGINNYA KARENA CINTA BUKAN TERPAKSA
9
BCR #9. SEE YOU AGAIN, HM?!
10
BCR # 10. STARING AT YOU
11
BCR # 11. PENGALIHAN PERHATIAN
12
BCR # 12. TOUCH YOUR HAND
13
BCR # 13. MAGNET
14
BCR # 14. PUTRI SIMETRIS
15
BCR # 15. CRUSH ON YOU
16
BCR # 16. AKU TERJEBAK
17
BCR # 17. PIKIRAN BUNTU
18
BCR # 18. PERMINTAAN SI MENAK
19
BCR # 19. HARGA DIRI YANG ANJLOK
20
BCR # 20. AKU SUKA---KAMU SUKA
21
BCR #21. HIDUP UNTUK MATI
22
BCR # 22. SABAR ADA BATASNYA
23
BCR # 23. ONE STEP CLOSER
24
BCR # 24. KUMAN VS DAKI
25
BCR # 25. KEPERCAYAAN
26
BCR # 26. SALING MENERKA
27
BCR # 27. SIAPA NAMAMU?
28
BCR # 28. HUKUMAN ASMI
29
BCR # 29. FASE DENIAL
30
BCR #30. I MISS YOU
31
BCR # 31.AKU SUKA KAMU
32
BCR # 32.MAYDAY---MAYDAY
33
BCR # 33. SAAT BERSAMAMU
34
BCR # 34. CITRARESMI
35
BCR # 35. PENOLAKAN ASMI
36
BCR # 36. JANGAN LAMA-LAMA
37
BCR #37. ASMI MULAI LELAH
38
BCR # 38. JIWA YANG TERKEKANG
39
BCR # 39. MEMBERONTAK
40
BCR # 40. SISI LAIN ASMI
41
BCR # 41. BANTU AKU BERJUANG
42
BCR # 42. SELAMAT TINGGAL CINTA
43
BCR # 43. JATUHNYA ASMI
44
BCR # 44. TERSENYUM DALAM GENGGAMAN
45
BCR # 45. MAN TO MAN
46
BCR # 46. MENYESAL TIADA GUNA
47
BCR #47. TEMPAT BERSEMAYAMNYA KASIH SAYANG
48
BCR # 48. HOROR
49
BCR # 49. LEGOWO
50
BCR # 50. INTIMIDASI AMIH
51
BCR # 51. 1001 CARA BERTEMU KAMU
52
BCR # 52. BUKAN SUPIR BIASA
53
BCR # 53. MENGEJARMU MEMBUATKU SAKIT
54
BCR # 54. MEREDAM EMOSI
55
BCR # 55. KERAGUAN
56
BCR # 56. TUMBANG
57
BCR # 57. ASMI DAN IBUN
58
BCR # 58. MAU TUKERAN ANAK
59
BCR # 59. ADIWANGSA
60
BCR #60. RONGGENG TERSOHOR
61
BCR #61. KEGELISAHAN SEKAR TAJI
62
BCR # 62. APIH SI GURU SEJARAH
63
BCR # 63. STATUS YANG SAMA
64
BCR # 64. MARAHAN TIPIS
65
BCR # 65. INGAT, SIAPA DIRIMU...
66
BCR # 66.WILUJENG SUMPING
67
BCR # 67. NONTON
68
BCR # 68. TUNGGULAH AKU PULANG
69
BCR # 69. RESIKO MENJALIN HUBUNGAN
70
BCR # 70. SOSOK GADIS ROMANTIS
71
BCR # 71. SOSOK MISTERIUS ABAH EMAN
72
BCR #72. FAKTA MENCENGANGKAN
73
BCR # 73. SIKAP SEORANG NINGRAT SEJATI
74
BCR # 74. SAYANG, AKU RINDU
75
BCR # 75. NGEMBAN TAUN PART 1
76
BCR # 76. JALEULEU....JA!
77
BCR #77. PERGINYA SANG AIS PANGAMPIH
78
BCR # 78. SASI OH SASI
79
BCR # 79. DON'T MISS IT
80
BCR #80. DIPINGIT
81
BCR #81. SIRAMAN
82
BCR #82. JANJIKU
83
BCR #83. SAH DUNIA AKHIRAT
84
BCR # 84. AKU RASHMI SUNDARI
85
Bagaskara Ragatan Niskala vs R.r. Arum Sasmita Kertawidjaja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!