Davin yang duduk di singgahsananya menatap para tamu yang hadir, dan tanpa sengaja matanya melihat orang yang di kenalnya, Nile dan Haidar. Davin sempat bingung kenapa mereka mengundang keduanya, dan ia pun bertanya kepada pengawal yang mendapinginya.
"Kenapa Nile dan Haidar datang ke acara ini?"
"Mereka perwakilan dari Tuan Alvarendra dan Tuan Tanson Yang Mulia, karena mereka tidak bisa hadir dalam acara anda. Kedua keluarga itu adalah keluarga yang cukup terpandang, jadi Tuan Jaeden mengundang mereka."
Davin diam, sebenarnya dia tidak senang melihat dua orang itu, ingin sekali ia mengusirnya dan menendangnya. Tapi saat tahu opanya-lah yang mengundang, Davin hanya bisa menyambut dan menyimpan kekesalannya dalam hati.
"Aku harus mendapatkannya apapun yang terjadi. Tidak akan ku biarkan dia menjadi milik kalian berdua,"
Keputusan Davin sudah bulat bahwa ia akan merebut Rerena dari tangan Nile dan Haidar. Ia tidak akan melepaskan Rerena bersama mereka. Menurutnya jika Rerena bersama mereka dia tidak akan bahagia dan kebahagian Rerena hanya bersama dengan nya.
Davin menghubungi Varo memintanya untuk mencari dimana Haidar membawa Rerena pergi. Ia akan melakukan rencananya kembali dan kali ini dengan niat memiliki.
"Cari tahu dimana dadar gulung itu menyembunyikan wanita ku," perintah Davin pada Varo.
Varo yang mendengar kata aneh keluar dari mulut nya bingung. Dadar gulung, apa itu? Dan sejak kapan dadar gulung mengambil wanita tuannya, kenapa ia tidak tahu sama sekali?
"Maaf tuan, dadar gulung itu apa?" tanyanya bingung, benar-benar tidak paham.
"Ya dadar gulung yang membawa Rerena pergi saat itu," kesal Davin karena Varo tidak mengerti maksudnya. Sebenarnya bukan Varo tidak mengerti hanya saja kata yang di ucapkan Davin memang susah mengerti Varo.
Mendengar nama Rerena, Varo baru mengerti apa yang di maksud dadar gulung, ternyata itu Haidar. Mengetahui itu Varo geleng-geleng kepala, ternyata tuannya sungguh ngelawak.
"Baik, tuan," jawabnya dan akan melaksanakan tugas tersebut.
Acara di istana pun telah selesai, dan Davin sudah resmi menjadi Raja di Kerajaan NAVOLEON. Namun Davin malas mengurus tentang masalah kerajaan, ia malah memberikan semua pekerjaannya kepada orang kepercayaan istana, Wazir, yang bernama Elvan.
"Kau urus masalah ini, aku ada hal penting yang harus ku lakukan," ucapnya memberi perintah pada Elvan.
Varo yang juga ada disana hanya diam, namun kedua matanya dengan Elvan saling bertemu dan memberi perintah untuk mengangguk saja. Karena jika dia berani membantah tmatau berkata satu kata pun, hal yang tidak di inginkan pasti akan terjadi dan itu sudah di pastikan Elvan akan menyesal.
"Ta___" Baru saja Elvan mau berkata, tatapan tajam langsung menusuk Elvan, membuatnya bengkam.
"Jika kau membantah ku, pergilah ke Negara R, aku akan memberikan mu kenyamanan dan pekerjaan mudah," ucap Davin dan pergi.
Elvan yang mendengar tentu saja tahu maksud yang di katakan Rajanya. Negara R, tentu saja ia tidak akan mau. Yang sudah banyak ia ketahui, setiap bawahan di istana yang melakukan hal buruk, Davin pasti akan mengirimnya ke Negara R. Dan Apa yang terjadi setelahnya, semuanya mati mengenaskan dengan tubuh membusuk.
Davin melakukan itu agar tidak ada seorang pun yang berani padanya dan menghianati serta membantahnya. Bahkan ia sendiri yang akan melakukannya hal mengerikan itu.
Varo yang melihat wajah pucat Elvan menepuk bahunya dengan pelan.
"Bukankah aku sudah memperingati mu? Lebih baik sekarang kau turuti apa saja yang tuan katakan. Jangan membantah dan jangan membuatnya marah. Jika kau tidak ingin tubuh bagus mu ini membusuk," bisiknya dan menyusul Davin.
Elvan menatap kepergian mereka yang mulai menjauh. Tubuhnya tiba-tiba merinding. "Sungguh mengerikan,"
.
.
Di dalam mobil, Davin menatap jalanan, ia melihat tempat itu sungguh makmur seperti yang di harapkan. Ia tersenyum kecil, namun senyuman itu sama sekali tidak ketara, hanya hatinya yang tahu ia bahagia. Namun kebahagian itu seakan tidak lengkap karena ada sesuatu yang harus di perjuangkan, Rerena, wanita yang kini mengobrak-abrik hatinya.
"Tunggu aku, aku akan mendapatkan mu," batinnya tidak sabar untuk melihat wajah Rerena.
Tak terasa kini mereka sampai di bandara, dan akan pergi ke Negara sebelumnya, Negara dimana Rerena tinggal.
"Apa kau sudah menemukan dimana Rena berada?"
"Sudah tuan,"
"Bagus. Lalu bagaimana dengan Nile?"
"Tuan Nile kini sedang mencari keberadaan Nona Rerena. Dan dari pemantauan anak buah kita, Tuan Nile sepertinya telah menemukan Nona Rerena yang saat ini berada bersama dengan Tuan Haidar,"
"Jadi Nile telah menemukan nya?"
"Benar tuan. Tapi saya rasa walaupun Tuan Nile mengetahui, Tuan Haidar pasti tidak akan melepaskan. Dan saya yakin keduanya tidak akan menyerah untuk mendapatkan Nona Rerena,"
Davin yang mendengar diam, berpikir. Sudah di pastikan baik Haidar dan Nile tidak akan melepaskan Rerena. Nile dengan niatan ingin menjerat dan menyiksa Rerena, Haidar ingin menyelamatkan dan memiliki.
Davin menyentuh dagunya, "Saingan ku ada dua. Bagaimana aku harus mendapatkannya?" gumamnya berpikir mencari ide.
Menempuh perjalanan lumayan lama, Davin dan Varo kini telah sampai di bandara. Dan kini kembali ke mansion. Ia akan memantau terlebih dahulu bagaimana Nile dan Haidar mememenangkan Rerena. Dan akan mencari tahu siapa pemenangnya, setelah itu baru ia akan menjalan kan ide gilanya.
.
.
Di mansion, Nile Alvarendra, Nile mendapatkan Informasi tentang keberadaan Rerena. Dan saat tahu siapa yang membawa Rerena, Nile marah. Ia berpikir pelayan yang menyamar adalah Haidar.
"Bajingan sialan! Akan ku rebut apa yang menjadi milik ku. Tak akan ku biarkan kau senang. Tunggu saja akan ku buat kau menderita," Nile mengeraskan rahangnya, ia bersumpah akan membuat Haidar menyesal karena berani mengusiknya.
Nile salah sasaran, yang seharusnya mendapatkan pelajaran darinya adalah Davin. Tapi kini malah Haidar yang harus menanggungnya. Sedangkan yang melakukannya malah begitu santai menonton pertunjukan yang akan mereka buat.
.
.
Hari ini Nile datang ke tempat Haidar untuk menjemput Rerena, istrinya. Tapi semua itu di ketahui oleh Haidar karena ada seseorang yang memberitahunya, tentang Nile yang akan mengambil Rerena dengan membawa beberapa anak buahnya. Haidar yang tahu tentu saja tidak tinggal diam, ia menghubungi polisi, mengatakan jika akan ada seseorang yang berniat buruk di kediamannya. Dan polisi pun membantunya apalagi Haidar juga menunjukan bukti-bukti foto tentang tindak kekerasan yang di alami Rerena, orang yang ingin di selamatkan nya. Mengetahui itu polisi langsung bertindak dan tidak akan melepaskan Nile Alvarendra.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹
naw benar dadar gulung saja😂😂
2023-06-02
2
Tuti Tyastuti
davin bisa ngelawak juga dadar gulung😂😂😂😂
2023-05-30
1
Astuti Setiorini
rerena diperebutkan 3 cwok..yang pasti raja davin menang
2023-05-30
1