Anak buah Fin yang mencari keberadaan Davin tidak menemukan, karena mereka tidak mengetahui identitas asli siapa kepala pelayan tersebut.
"Tuan, kami tidak menemukan keberadaan pelayan itu," lapor bawahan itu.
"Kurang ajar! Kemana larinya pria sialan itu." geramnya dan tidak bisa melakukan apapun karena dirinya sendiri juga tidak mengetahui siapa Teo sebenarnya.
"Pergilah," perintahnya dan anak buah itu pergi.
Fin berpikir keras kemana dirinya harus mencari keberadaan pelayan itu. Identitas dan siapa nama asli pelayan itu sama sekali tidak ia ketahui. Hah, Fin menghela nafas, karena ia yakin tuannya akan marah mengetahui hal ini.
Fin beranjak dari duduknya dan pergi untuk menemui Nile. Dan setelah beberapa menit perjalanan, Fin kini sampai di perusahaan dimana tuannya saat ini berada.
Tok...Tok...Tok...
"Masuk," jawab Nile dari dalam ruangan.
Cklek.....
Fin membuka pintu dan berjalan, berdiri di depan tuannya.
"Tuan,"
"Bagaimana?"
"Maaf tuan kami tidak menemukan keberadaan pelayan itu,"
Nile yang mendengar langsung menghentikan aktifitas nya, mendongak menatap Fin.
Brak...
"Apa kau bilang? Kau tidak menemukan pelayan itu?"
"Benar tuan," jawabnya mengangguk dan menunduk.
"Dasar tidak berguna!" marahnya melempar pena ke arah Fin, dan tepat mengenai kening, membuatnya terkena ujung pena dan sedikit berdarah. Fin tidak mengeluh, ia hanya diam menunduk, tahu akan kesalahan nya.
"Lalu bagaimana dengan wanita itu?"
"Nyonya di bawa pergi oleh pelayan itu, tuan,"
"Apa!! Kurang ajar! Beraninya dia membawa wanita ku!" marahnya benar-benar meledak. "Apapun caranya temukan wanita itu dan pelayan sialan itu, aku tidak mau tahu, entah bagaimana cara mu kau harus membawa mereka berdua di hadapan ku,"
Rahangnya mengeras dan tangan nya mengepal erat, marah dengan apa yang terjadi hari ini. Bisa-bisanya dia di bodohi oleh seorang pelayan sialan.
"Baik, tuan," jawab Fin dan undur diri.
Setelah Fin pergi, Nile duduk di kursi kebesarannya, memijit keningnya yang terasa pusing gara-gara ulah seorang pelayan.
"Aku yakin dia bukan pria biasa. Tapi siapa?" gumamnya berpikir keras. Selama ini tidak ada yang mencoba mengusiknya dan sekarang orang itu datang dan membuatnya marah. Ia merasa tidak menyinggung siapapun.
Nile berpikir sangat keras, mengingat apakah dia menyinggung orang akhir-akhir ini? Nile menggeleng, tidak melakukannya sama sekali. Dan lama berpikir, Nile memiliki pemikiran mungkin orang itu datang karena Rerena, jika itu benar, berarti wanita itu sudah merencakan semuanya.
"Dasar wanita sialan, beraninya kau melawan ku!" geramnya dan tidak akan melepaskan Rerena, sampai di ujung dunia akan ia cari sampai ketemu.
.
.
Di mansion, Davin langsung mengganti pakaian nya, malam ini dengan terpaksa ia harus menghadiri pertemuan di istana karena sebulan sebelumnya para panatua telah mengonfirmasi bahwa Davin harus datang untuk memutuskan menerima Tahta, jika tidak tahta itu akan di berikan kepada keturunan kerajaan lainnya, Richard Dominic, Cucu dari Arthur, putra Darius, paman dari Tian Dominic.
Davin yang mengetahui tentu saja tidak akan membiarkan Tahta itu jatuh di tangan Richard si anak ingusan itu. Ia tidak akan membiarkan miliknya di ambil alih oleh orang lain.
"Jangan harap mengambil hak ku," gumamnya dengan aura yang mengerikan.
Entah kenapa setelah mengetahui Rerena memiliki kekasih emosinya tidak terkontrol, ingin meledak setiap kali melihat siapapun, tak terkecuali Varo yang selalu ada di dekatnya.
Davin seolah cemburu apalagi saat mengingat betapa Rerena seperti merindukan pria tak selevel dengannya, dan lebih menyebalkannya lagi Rerena menunjukkan wajah bahagianya di depannya dirinya, berpelukan dengan tidak pantas di depan matanya, membuat matanya sakit dan kepalanya pusing mengingatnya.
Setelah selesai mengganti pakaiannya, Davin keluar dan menuruni tangga, berjalan ke arah Varo yang sedari tadi menunggu. Varo yang melihat aura yang keluar dari Tuannya bergidik ngeri, ia merasa berada di dekat malaikat pencabut nyawa, menyesakkan.
"Tuan,"
Tanpa menjawab Davin berjalan melewati, membuat Varo menjadi serba salah.
"Semoga hari ini nasib ku baik," elusnya pada dadanya. Berharap tidak mendapatkan amukan tuannya yang sekarang dalam mode mengerikan.
Brak....
Davin membanting pintu mobil dengan keras, membuat Varo dan anak buah yang ada di sekitar sana terkejut dan kaget.
"Ada apa dengan Tuan?" batin mereka bertanya-tanya.
Seseorang bawahan Varo yang melihat hal itu, bertanya lewat mata pada Varo, sebenarnya apa yang terjadi. Dan Varo yang melihat hanya mengangkat kedua bahunya, seolah tidak tahu apa yang terjadi dengan tuannya.
"Semoga nasib anda baik hari ini bos," Batin mereka memberi tanda jempol pada Varo, memberikan semangat lahir batin.
Varo yang melihat mendengus, "Kurang ajar! Dasar anak buah sialan!" umpatnya kesal dan masuk dalam mobil.
Varo melirik tuannya dari kaca spion, menghela nafas. Dan setelah itu menyalakan mobil, untuk pergi ke bandara, dan menuju Negara N, dimana semuanya telah menunggu kehadirannya.
Beberapa mobil pengawal ikut mengiring mobil Varo, mengantarkannya sampai bandara dengan aman. Dan setelah setengah jam perjalanan, Varo dan lainnya sampai di bandara. Dan mereka pun naik Jet pribadi yang sedari tadi pilotnya telah menunggu kedatangan tuan mereka.
"Tuan," sapa Ruben, pilot khusus yang di datangkan dari kerajaan NAVOLEON.
Sama halnya dengan Varo, Ruben juga di acuhkan oleh Davin membuatnya bingung dan bertanya-tanya sebenarnya ada apa.
Davin melewati Ruben begitu saja tanpa berkata satu patah kata pun, dan Ruben yang melihat Varo hendak melewatinya, menarik lengannya, menghentikan.
"Hei, ada apa dengan Tuan?" tanya Ruben penasaran.
"Tidak tahu," jawabnya melanjutkan langkahnya. Tapi lagi-lagi di hentikan oleh Ruben.
"Tidak mungkin kau tidak tahu,"
Varo yang melihat Ruben ingin tahu sekali, menghela nafas. "Lebih baik kau jangan membuat tuan marah. Jika sampai melakukannya, aku tidak tahu apa yang akan terjadi setelahnya. Yang pasti akan mendapatkan amukan dan pelajaran, dan pastinya sangat mengerikan."
Ruben diam, dan mengengaguk. Ia semakin yakin bahwa tuannya dalam keadaan emosi tidak baik. Dan berharap tidak mendapatkan hukuman dan amukan dari tuannya.
Huh, menghela nafas dan masuk kedalam jet pribadi untuk siap berangkat ke Negara N.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Tinny Kecil
lanjut kk
2023-06-09
2
Tuti Tyastuti
davin cemburu
2023-05-30
1
🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹
smngt thor
2023-05-29
1