"Lepaskan wanita itu," seru seorang di antara bawahan Nile.
Varo yang mendengar hanya menatap dengan diam. Siapa dia, beraninya memberi perintah padanya.
"Siapa kau?" tanya Varo tanpa takut sedikitpun, dengan nada dingin.
"Jangan ikut campur urusan kami. Lepaskan dia, maka kau akan hidup,"
Varo yang mendengar tertawa, membunuh? Hmmm, apakah mereka mampu. "Ucapan mu membuat ku geli," jawab Varo membuat mereka mengenakan tangan, marah.
"Kau...!" geramnya. "Singkirkan pria itu dan bawa nona," perintah ketua dari kelompok tersebut.
Semuanya maju mendekati Varo siap menghajar dan memukul. Varo yang melihat menarik tubuh Rerena di balik tubuhnya, melindungi. "Tetap berada di belakang ku, jika perlu masuklah di dalam mobil dan anda akan aman,"
Rerena yang mendengar gelisah, takut jika pria yang mencoba melindungi nya terjadi sesuatu yang tidak di inginkan, di buat babak belum oleh anak buah suaminya.
"Lebih baik anda masuk kedalam mobil dan pergi. Biar saya yang mengurus mereka," Rerena tidak ingin melibatkan orang lain dalam masalahnya, apalagi sampai membuat orang tersebut terluka karenanya.
"Rerena maju, membelakangi Varo, berdiri melindungi. "Jangan sakiti dia," ucapnya merentangkan tangan, melindungi.
"Jika anda tidak ingin pria itu terluka, ikut kembali dengan kami,"
Rerena diam, tidak ingin kembali. Ia tahu jika kembali apa yang akan terjadi dengannya, tentunya mendapatkan kemarahan dari Nile.
Glek....
Rerena menelan ludah, membayangkan apa yang akan di lakukan Nile padanya.
"Pergilah, biar saya yang mengurus mereka," ucapnya Rerena agar Varo tidak membantunya.
"Tapi_"
Tiba-tiba datang sebuah mobil, dan turun seorang pria yang sangat di kenal oleh Rerena, Nile. Ya, Nile lah yang datang kini setelah mendapatkan panggilan dari bawahannya tentang Rerena bersama dengan seorang pria.
Plok...Plok...Plok...
Nile bertepuk tangan melihat Rerena melindungi Varo.
"Bagus ya, dari pada tinggal di rumah ternyata lebih senang di luar dan bertemu dengan pria lain," ucapnya Nile mendekat dan dengan nada dingin.
Rerena yang melihat kedatangan Nile di depannya tubuhnya berkeringat dingin, ia sungguh takut dengan apa yang di lakukan Nile.
"Pergi, cepatlah pergi dari sini," usir Rerena mendorong tubuh Varo untuk pergi.
"Hei, kenapa mengusir ku?"
"saya tidak ingin anda terluka," jawab Rerena membuat senyum seringai fi bibir Nile muncul. Sungguh berani sekali wanitanya bersikap melindungi pria si hadapannya.
Seret dia dan beri pelajaran pada pria itu," perintahnya untuk membawa paksa Rerena dan memberi pelajaran pada Varo.
Beberapa anak buah Nile langsung menarik paksa Rerena "Lepaskan aku," teriaknya memberontak.
"Menurutlah, nona. Jika tidak tuan akan marah," jawab orang yang menarik Rerena.
Davin yang ada di dalam mobil melihat Rerena di perlakukan seperti itu mengepalkan tangan dan keluar dari mobil menghampiri mereka.
Greb....
Davin mencengkram pergelangan tangan pria yang menarik tangan Rerena, memberikan tatapan tajam pada pria tersebut.
Semua yang ada di sana terkejut melihat seorang pria asing ikut campur urusan mereka.
"Siapa kau?" tanya bawahan Nile yang tangannya di cengkram.
"Lepaskan dia," jawab Davin masih dengan nada dingin.
Nile yang melihat Davin mengeraskan rahangnya, ada seseorang lagi yang mencoba ikut campur.
"Siapa kau?" tanya Nile memegang tangan Davin. "Lepaskan tangan mu," sambung menepis tangan Davin. "Jangan ikut campur urusan kami, jika kau berani aku tidak akan segan memberi perintah pada bawahan ku untuk menghajar mu,"
Davin yang mendengar tersenyum kecil. Nile yang melihat senyum itu geram, seolah dirinya di remehkan.
"Kurang ajar. Hajar mereka dan jangan beri ampun," perintahnya pada bawahannya.
Semua bawahan Nile pun maju mengeroyok Davin dan Varo, sedangkan Rerena ditahan oleh Nile tidak boleh sedikitpun mendekat dan mencoba membantu Davin dam Varo.
"Lepaskan saya, tuan," Rerena berusaha melepas tangan yang menahannya. Namun Nile tidak melepaskan begitu saja, ia sudah terlanjur kesal karena Rerena mencoba kabur darinya.
Davin dan Varo yang melihat anak buah Nile menyerangnya, menendang tubuh mereka yang mendekat dengan kaki panjang mereka.
Bugh...
Tubuh dua orang terpental karena tendangan kuat itu membuat yang lainnya berhenti, menoleh ke arah rekannya yang dengan mudah di kalahkan.
"Kuat sekali," gumam mereka semua. Namun semuanya tidak menyerahkan atau takut sedikitpun, mereka kembali maju dan menyerang Davin dan Varo.
Bugh....
Bugh....
Bugh....
Davin dan Varo memukul, meninju dan menendang tubuh mereka satu persatu, membuat mereka babak belur. Mereka seakan tidak sempat untuk melawan, bahkan memukul pun mereka seakan tidak bisa.
Bugh....
Uhuk....
Semuanya tergeletak di tanah merasakan sakit di tubuh. Sedangkan Davin dan Varo tersenyum meremehkan.
"Apakah hanya seperti ini?" tanya Davin pada Nile yang menatap tajam, marah.
"Badjingan sialan! Sebenarnya apa mau mu?" tanya Nile benar-benar kesal dengan priantam di kenalnya.
"Lepaskan wanita itu,"
Nile menoleh ke arah Rerena, sebenarnya apa hubungan pria itu dengan istrinya sampai pria asing itu menginginkan istri tajam di anggapnya.
"Melepaskan nya? Kenapa aku harus melepaskan istri ku? Seharusnya kau itu yang pergi dan jangan ganggu urusan rumah tangga ku," jawab Nile membuat Davin terkejut.
"Istri?" batin Davin menatap Rerena. Benarkah wanita itu istri dari pria di depannya. Jika memang benar, dirinya tidak boleh ikut campur urusan orang lain.
"Ayo pergi," ucap Davin pada Varo.
Varo yang mendengar diam, apakah benar tuannya akan melepaskan wanita itu. "Tuan,"
"Kita tidak boleh ikut campur urusan mereka," jawab Davin dan masuk ke mobil. Varo menatap punggung tuannya dan beralih menatap Rerena yang menatapnya sedih. Tapi melihat tuannya sudah masuk ke mobil, Varo pun ikut menyusul dan mereka pun pergi.
Nile yang melihat mobil Davin telah pergi, langsung melepas tangan Rerena dengan kasar dan menimpanya dengan kuat.
Plak....
Rerena memegang pipinya yang terasa panas saat mendapatkan tamparan keras itu.
"Dasar wanita sialan, beraninya kau kabur dari rumah. Apa kau tidak takut lagi dengan ku, ha..?" Jambaknya hingga membuat Rerena mendongak kesakitan.
"Tuan," Rintihnya
"Kau itu benar-benar wanita murahan. Dasar pelacur," Nile menarik paksa Rerena masih dengan mencengkram kuat rambut, membawanya ke mobil dan akan membuat perhitungan setelah sampai di rumah.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Tinny Kecil
lanjut thorr
2023-06-09
2
Yuni Verro
kasar niel
2023-05-18
1
🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹
🥰🥰thorr smngtt aku tunggu kelanjutanya
2023-05-16
1