Davin menahan kesadarannya hingga akhirnya sampai di rumah sakit. Saat sampai dengan membopong tubuh gadis tersebut, di depan rumah sakit tubuhnya pingsan membuat petugas rumah sakit panik dan langsung membawa mereka masuk untuk di operasi karena tahu tubuh mereka terdapat banyak luka.
Di tempat lain, di sebuah kerajaan NAVOLEON, seorang kepercayaan kerajaan mengetahui jika calon raja mereka hilang dan kabur dari istana.
"Temukan pangeran sekarang juga. Jangan biarkan musuh di luar mengetahui pangeran pergi dari istana,"
"Baik," jawab pasukan kerajaan yang menghadap.
Davin memang berniat keluar dari istana karena jenuh harus di kawal dan tidak bebas keluar seperti orang pada umumnya. Hidup di istana dengan kakeknya sedari kecil membuat dirinya harus mengemban menjadi penerus kerajaan karena keturunan langsung Tian Dominic tidak satu pun mau menjadi penerusnya dan akhirnya mau tidak mau harus mengangkat Davin menjadi raja kerajaan NAVOLEON dan mewarisi mafia dan perusahaan King. Sedangkan Devan lebih memilih menjadi penerus perusahaan keluarga Tesla karena dia tidak tertarik dengan urusan kerajaan dan Mafia sedikitpun.
Dan kini Davin kabur hanya ingin merasakan hidup di luar, namun apa yang di dapat tidak seperti yang di inginkan, baru saja dirinya kabur dari istana, ia sudah berhadapan dengan musuh yang menginginkan kematiannya, agar penerus kerajaan NAVOLEON mati.
Banyak pasukan kerajaan di kerahkan mencari keberadaan Davin, dan beberapa menit akhirnya mereka kini menemukannya. Atas kekuasaan kerajaan NAVOLEON, dengan mudah mereka membawa Davin yang telah di operasi membawanya ke istana dan akan menjalani perawatan dengan dokter pribadi istana. Sedangkan Gadis yang bersama dengan Davin sebelumnya di tinggal seorang diri, namun semua biaya perawatan telah di selesaikan oleh pihak istana. Dan sejak saat itu Davin tidak pernah bertemu dengan Gadis yang pernah menolongnya.
...----------------...
Davin menghela nafas mengingat hal itu, "Cari tahu siapa wanita itu dan dimana tempat tinggalnya," perintah Davin pada asistennya, Varo.
"Baik, tuan," jawab Varo mengangguk dan secepatnya akan mencari informasi tentang wanita yang menabrak tuannya.
.
.
.
Di sebuah rumah mewah nan besar, seorang gadis bernama Rerena sedang mengatur nafasnya karena baru saja berlari dengan terburu.
"Semoga tuan tidak marah," gumamnya dan masuk lewat pintu belakang, khusus untuk para pelayan. Namun saat beberapa langkah dirinya masuk, seorang berdehem dan membuat tubuhnya kaku, terkejut.
Rerena, gadis yang menabrak Davin kini menunduk di depan seorang pria yang tak lain adalah suaminya. Suami yang tidak pernah menganggapnya karena Rerena adalah tawanan keluarga Alvarendra atas alasan keluarga Rerena adalah musuh.
"Beginikah jika ku perintah?" ucap Nile dengan nada dingin dan dengan tatapan tajam.
"Maaf tuan," jawab Rerena hanya bisa meminta maaf, "Ini pesanan yang anda minta," sambung nya menyerahkan pesanan yang di minta Nile.
Nile menatap paper bag itu dengan dingin, mengambilnya dan melemparkannya dengan kasar, membuat Rerena terkejut dan kaget.
"Tidak butuh lagi," jawab Nile dengan suara keras dan menggema.
Grep....
Nile mencengkram rahang Rerena dengan keras, membuat Rerena merasakan sakit di tulang pipinya.
"Sakit tuan," rintih Rerena dengan lirih, dan mencoba melepas tangan Nile.
Nile tidak melepaskan, ia malah semakin memperkuat cengkeramannya. "Kenapa kau ini sama sekali tidak berguna? Kau tahu, aku sebenarnya muak melihat wajah mu. Tapi karena demi perintah ayah untuk bisa mengawasi mu, apa boleh buat, aku hanya bisa tetap mempertahankan pernikahan konyol ini,"
"Rerena, asal kau tahu ingin sekali aku membunuh kedua orang tua mu agar hubungan ini berakhir, tapi___" belum juga Nile selesai berbicara, Rerena yang mendengar Nile ingin membunuh ayah dan ibunya dengan cepat Rerena menyela dan memohon.
"Jangan lakukan, tuan. Jangan bunuh kedua orang tua saya. Saya mohon, saya akan menjadi wanita yang baik dan akan menuruti perintah anda tanpa membuat salah. Tapi saya mohon jangan sakiti mereka," Rerena memohon karena tidak ingin keluarga Alvarendra menghabisi nyawa kedua orang tuanya. Rerena tahu keluarga Alvarendra kejam, bahkan jika dirinya satu kali saja melawan, kedua orang tuanyalah yang akan menjadi pelampiasan, bahkan menghajarnya hingga tak berdaya.
Nile yang mendengar tersenyum menyeringai. "Rerena, aku sudah bosan mendengarnya, hampir setiap hari kau berkata seperti itu. Dan itu sangat membuat ku muak," Nile melepas cengkeramannya dengan kasar membuat Rerena jatuh ke lantai.
"Tuan, saya akan menjadi wanita penurut, tapi saya mohon jangan sakiti mereka. Hanya kedua orang tua saya yang saya punya saat ini," Rerena bersimpuh di kaki Nile yang bersedekap dada, acuh dengan apa yang di katakan Rerena.
"Minggir kau," tendang tubuh itu hingga terjungkal.
Nile berjongkok dan menarik rambut Rerena dengan kasar, membuat Rerena mendongak menatap wajah Nile yang tampan.
"Benarkah kau akan menjadi wanita penurut?" Rerena mengangguk, matanya berair menahan rasa sakit akibat jambakan kuat itu. "Layani dan puaskan aku malam ini," sambung Nile membuat Rerena terkejut sampai membuat matanya melotot. Melayani? Tidak, Rerena tidak mau. Karena sampai Rerena mau, maka tidak tahu kedepannya nanti akan menjadi apa.
Rerena menggeleng tidak mau. Nile yang melihat mengeraskan rahangnya hingga terdengar suaranya gemerutuk dari giginya. "Dasar wanita sialan! Kau itu istri ku, tapi selalu saja kau menolak ku." marahnya dengan mata merah, melotot.
Argh...
Nile semakin menarik kuat rambut itu membuat Rerena merintih kesakitan. "Tuan, lepaskan saya,"
"Kau itu seharusnya beruntung wanita sialan, karena aku mau menyentuh mu. Tapi apa, kau selalu menolak ku. Tidak ada bantahan untuk saat ini, kau harus melayani ku hingga puas. Jika tidak, orang tua mu lah yang akan menanggung siksaan karena kau membantah ku," ucapnya dengan seringai dan melepas rambut itu dengan kasar membuat tubuh Rerena lunglai dan rambut berantakan.
"Tidak, tuan. Jangan lakukan. Jangan sakiti mereka." Air matanya menetes, tidak bisa di tahan lagi. Siksaan dan ancaman seperti ini terus saja berlangsung setiap hari. Jika dirinya tidak di siksa, maka orang tuanya lah yang akan di siksa untuk bisa menyenangkan perasaan mereka.
Rerena bukan tidak mau melayani suaminya, ia hanya takut hamil dan berakhir Nile tidak mau mengakui bayinya dan khawatir Nile akan membunuh nya dan bayinya karena dirinya tidak bisa menjaga untuk tidak hamil anaknya. Karena Nile tidak ingin memiliki anak dari musuh keluarganya, hanya menjadikan dirinya pemuas naf sunya.
.
.
.
Bersambung
Yuk dukung karya author agar author semakin semangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Tinny Kecil
bikin nel kena karma thor
2023-06-09
2
Yuni Verro
kejam. banget niel
2023-05-15
1
Astuti Setiorini
jgn sapai rena kehilangan mahkotanya
2023-05-14
1