Apa Kau Mencintainya?

Setelah menempuh perjalanan beberapa jam, Davin telah sampai di bandara Negara N, disana beberapa prajurit istana telah menyambutnya. Dan ada pula Devan yang juga ikut menyambut kedatangan nya.

Dengan langkah tegas ia dan wajah dingin, ia menuri tangga. Di bawah Devan yang melihat memutar matanya dengan malas, selalu menunjukkan wajah dinginnya.

"Heh, apa dia kira memperlihatkan wajah dinginnya akan terlihat tampan?" kesal Devan yang selalu melihat wajah dingin kakaknya sedari kecil.

Devan menghampiri dan langsung merangkul bahu Davin, memberikan senyuman manisnya.

"Akhirnya kau sampai juga,"

Davin yang melihat hanya mengacuh kan, membuat Devan benar-benar kesal, ingin sekali ia meninju kepala kembarannya itu.

Mereka pun masuk kedalam mobil dan pergi langsung ke istana. Dan setelah beberapa menit perjalanan, mereka akhirnya sampai di istana. Di sana Queen, Gavin dan seluruh keluarga lainnya menunggu, menyambut kedatangannya.

"Selamat datang putra ku," ucap Queen memeluk tubuh Davin. Davin mengangguk, membalas pelukan Mommy nya yang sudah lama tidak ia temui.

Queen menatap wajah putranya, dan mendengus. Kenapa putranya yang satu ini mahal sekali untuk senyum, berbeda dengan Devan yang murah senyum dan berakhir banyak wanita yang mengejar-ngejarnya. Sedangkan putranya yang dingin ini, sampai sekarang belum ada wanita yang mau menjadi pendamping nya, mungkin takut dengan tatapan tajam Davin.

"Tidak bisakah kau seperti adik mu," kesal Queen dengan sikap putranya yang acuh, dingin dan cuek.

"Aku lelah, ingin istirahat," jawabnya membuat Queen benar-benar kesal. Ia mengeraskan rahangnya ingin sekali meninju kepala Davin.

"Anak ini sungguh sangat menyebalkan," gumamnya dalam hati. Tapi Queen tidak menunjukkan kekesalannya, ia tersenyum, di istana dia harus menunjukkan sikap elegannya layaknya dia waktu dulu menjadi seorang putri.

"Baiklah, kalau begitu istitahatlah," Davin mengangguk dan pergi. Devan yang melihat kakaknya pergi langsung menyusul nya.

Semuanya yang melihat Davin pergi dari hadapan mereka langsung bubar, kembali ke kamar mereka masing-masing karena memang waktu masihlah malam.

Sedangkan Devan terus mengikuti Davin sampai masuk kekamar, merebahkan tubuh dan menatap kakaknya.

"Bagaimana disana, apa menyenangkan?"

Davin tidak menjawab, ia melepas jam tangannya dan meletakkan nya di meja. Devan yang di acuhkan mendengus kesal. Tapi setelah itu tersenyum saat tahu apa yang di lakukan Davin selama ini.

"Apa wanita itu cantik?" tanya Devan membuat Davin langsung menatapnya tajam.

"Wanita? Apa maksudnya?" batin Davin bingung, tapi tidak berkata sama sekali.

Sedangkan Devan, menyandarkan tubuhnya dengan senyum aneh, membuat Davin yang melihat menyipitkan mata, menyelidik.

"Siapa ya namanya, aku lupa. Em...kalau gak salah......Re, em siapa ya, Re..Rerena. Ya, Rerena," jawabnya berpikir keras mengingat wanita yang mencoba di dekati Davin.

Davin yang mendengar langsung melotot, menatap tajam adiknya. Bagaimana bisa Devan tahu? Apa mungkin Varo yang memberitahukan nya.

"Apa dia wanita mu?" sambung Devan dengan menaikkan alisnya.

Davin yang melihat kesal, ia membuang kemeja nya tepat di wajah Devan, membuat Devan tertawa.

"Hohoho....Apa tebakan ku benar?"

"Berisik," kesal Davin.

Devan yang melihat kekesalan Davin semakin tertawa dan ingin mengerjai. "Apa dia sangat cantik?"

Devan terus bertanya dan bertanya membuat telinga Davin panas, kesal dengan Devan yang terus mengoceh tanpa henti, padahal dirinya sama sekali tidak menjawab setiap pertanyaannya.

"Tidak bisakah mulut mu diam!"

"Tidak," jawab Devan santai sampai ia mengetahui kebenaran nya dari kulit Davin sendiri.

"Apa kau mengawasi ku?"

"Mana ada, aku sibuk. Waktu ku tidak hanya untuk mengawasi mu dan mengetahui apa yang kau lakukan,"

"Lalu dari mana kau tahu tentang Rerena?"

"Ho....jadi benar kau dekat dengan wanita itu?" bukannya menjawab pertanyaan, tapi Devan malah baik menjawab membuat Devan memukul kepala adiknya dengan pelan.

"Apa Varo memberitahu mu?"

"Kau pikir Asisten mu itu akan mengatakannya pada ku,"

"Berarti kau memang mengawasi ku."

"Bukan,"

"Anak buah mu,"

"Tepat," jawabnya dengan mengacungkan kedua jempolnya.

Davin yang mendengar mendengus, ingin marah tapi tidak bisa, bagaimana pun Devan adiknya. "Kenapa mematai ku?"

"Penasaran aja," jawabnya begitu santai. "Oh ya katakan, apa kau menyukainya? Lalu bagaimana dia,"

"Aku tidak tahu," jawabnya lemas dan ikut membaring kan tubuhnya, menatap langit-langit kamar memikirkan Rerena.

Devan yang ingin tahu menatap Davin, seolah ada yang di pikirkan. "Ada apa?" tanya Devan penasaran.

"Tidak ada," jawabnya tidak jujur.

"Katakan, apa kamu ada masalah?"

"Tidak,"

"Jangan bohong, aku tahu kau pasti ada masalah. Apa ini tentang wanita itu?"

Davin diam, dan Devan yang melihat tahu jika Davin memang ada masalah. Ia pun mendesak Davin untuk mengatakan apa yang terjadi, dan Davin pun menceritakan semuanya. Devan yang mendengar menghela nafas, ternyata ada kejadian seperti itu.

"Apa kau mencintainya?"

"Tidak tahu," jawabnya bingung dengan perasaan nya.

"Cobalah rasakan apa yang kau rasakan saat bersama dengannya. Apakah kau memiliki rasa aneh di hati mu atau tidak. Jika kau merasakan perasaan aneh yang belum pernah kau rasakan dan jantung mu berdebar-debar, maka itu artinya kau mencintai nya,"

Davin diam memikirkan apa yang di katakan Devan. Benarkah ia mencintai Rerena? Jika benar lalu apa yang harus di lakukan?

"Lalu apa yang harus ku lakukan?"

"Jika kau mencintainya, berusahalah untuk mendapatkannya."

"Walaupun dia istri orang?"

Em, Devan mengangguk. Davin yang melihat anggukan itu memukul kepalanya, sungguh ide yang gila.

"Aku bukan pebinor. Aku tidak akan melakukannya."

"Jika kau tidak melakukannya, maka kau akan kehilangan dia," jawab Devan begitu santai. Dan setelah itu tidur, biarkan Davin berpikir keras tentang usulannya. Dan benar saja, Davin berpikir keras tentang ide yang di berikan Devan untuk merebut Rerena dari tangan Nile dan Haidar.

.

.

.

Pagi hari, semuanya berkumpul, membahas tentang Tahta kerajaan. Dan Davin yang saat ini menghadiri menerima dan akan melakukan penobatan dua hari kemudian.

Penobatan calon raja membuat para pelayan di istana sibuk, hingga tak terasa dua hari pun berlalu dan Davin kini resmi menjadi Raja di Kerajaan NAVOLEON. Semua tamu undangan bersorak-sorai bahagia ikut merayakan acara besar itu. Tak hanya tamu dari Negara N yang hadir, dari negara lain pun juga banyak yang hadir, seperti halnya Nile Alvarendra dan Haidar Tanson.

.

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

saingan datang loh vin😁😁

2023-05-30

2

🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹

🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹

astga

2023-05-29

1

Diana Dwiari

Diana Dwiari

Eh, 2 rivalnya jg hadir

2023-05-28

1

lihat semua
Episodes
1 Menyelamatkan
2 Rerena Aprilia Marcell
3 Kabur
4 Kemarahan Nile
5 Penyelidikan.
6 Memiliki Rencana
7 Kepala Pelayan
8 Bertemu
9 Iba
10 Melayani Nile
11 Menolong Rerena
12 Ini benar-benar menyiksa
13 Aku Menginginkannya.
14 Aku Yang Akan Menolong Mu.
15 Membawa Pergi
16 Haidar Tanson
17 Pergi Ke Istana
18 Apa Kau Mencintainya?
19 Tunggu Aku.....
20 Menangkap Nile Alvarendra
21 Ancaman Untuk Arkana
22 Kesepakatan Berhasil
23 Kemarahan Taksa Alvarendra
24 Membawa Paksa Haidar Tanson
25 Dengan Cara Merebut Istri Orang?
26 Perceraian Nile Dan Rerena.
27 Lakukan Rencana
28 Rencana Menyelamatkan
29 Menjadi Pelayan Dan Pengawal
30 Aku Malaikat Yang Akan Mencabut Nyawa Mu.
31 Aku Hanya Bisa Menyintaimu Dalam Diam Untuk Saat Ini
32 Tak Akan Ku Biarkan Kamu Menjadi Miliknya
33 Kedatangan Bella Dan Nadira
34 Mencari Lawan Yang Salah.
35 Pagi Yang Menyebalkan
36 Terserah
37 Akan Saya Usahakan
38 Sangat Cantik
39 Aku Siap Menjadi Tempat Bersandar Mu
40 Apakah Aku Harus Menyerah
41 Ingin Memeluk Dan Mencium Mu
42 Kecelakaan
43 Kebencian Nadira
44 Penjagaan Ketat
45 Aksi Bella.
46 Racun
47 Menangkap Anak Buah Nadira
48 Membuat Nile Bangkrut
49 Wanita Rubah
50 Penyerangan Di Rumah Sakit
51 Sisi Kejam Davin
52 Penawar Racun
53 Lebih Baik
54 Membuat Nile Marah
55 Sadar
56 Menuju Tempat Taksa
57 Menyerang Markas RED BLOOD
58 Menyelamatkan Kedua Orang Tua Rerena
59 Membawa Pulang Orang Tua Rerena
60 Bertemu
61 Aku Mencinta Mu
62 Aku Menginginkannya
63 Nyonya Queen
64 Kenikmatan Di Malam Jumat
65 Mengirim Mayat Anak Buah Nadira.
66 Menculik Nadira
67 Siksaan Nikmat
68 Marahnya Paleo
69 Menunjukkan Diri Sebagai Dalangnya
70 Bermanja
71 Menawarkan Kerjasama
72 Mengirim Pergi
73 Rencana Penyerangan
74 Penyerangan Coky Millano
75 Pasukan Tengan Bergerak
76 Pertarungan Varo
77 Menuju Kemenangan
78 Kemenangan Mafia THE GOLD HOLD
79 KOMA
80 HARI BAHAGIA
81 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Menyelamatkan
2
Rerena Aprilia Marcell
3
Kabur
4
Kemarahan Nile
5
Penyelidikan.
6
Memiliki Rencana
7
Kepala Pelayan
8
Bertemu
9
Iba
10
Melayani Nile
11
Menolong Rerena
12
Ini benar-benar menyiksa
13
Aku Menginginkannya.
14
Aku Yang Akan Menolong Mu.
15
Membawa Pergi
16
Haidar Tanson
17
Pergi Ke Istana
18
Apa Kau Mencintainya?
19
Tunggu Aku.....
20
Menangkap Nile Alvarendra
21
Ancaman Untuk Arkana
22
Kesepakatan Berhasil
23
Kemarahan Taksa Alvarendra
24
Membawa Paksa Haidar Tanson
25
Dengan Cara Merebut Istri Orang?
26
Perceraian Nile Dan Rerena.
27
Lakukan Rencana
28
Rencana Menyelamatkan
29
Menjadi Pelayan Dan Pengawal
30
Aku Malaikat Yang Akan Mencabut Nyawa Mu.
31
Aku Hanya Bisa Menyintaimu Dalam Diam Untuk Saat Ini
32
Tak Akan Ku Biarkan Kamu Menjadi Miliknya
33
Kedatangan Bella Dan Nadira
34
Mencari Lawan Yang Salah.
35
Pagi Yang Menyebalkan
36
Terserah
37
Akan Saya Usahakan
38
Sangat Cantik
39
Aku Siap Menjadi Tempat Bersandar Mu
40
Apakah Aku Harus Menyerah
41
Ingin Memeluk Dan Mencium Mu
42
Kecelakaan
43
Kebencian Nadira
44
Penjagaan Ketat
45
Aksi Bella.
46
Racun
47
Menangkap Anak Buah Nadira
48
Membuat Nile Bangkrut
49
Wanita Rubah
50
Penyerangan Di Rumah Sakit
51
Sisi Kejam Davin
52
Penawar Racun
53
Lebih Baik
54
Membuat Nile Marah
55
Sadar
56
Menuju Tempat Taksa
57
Menyerang Markas RED BLOOD
58
Menyelamatkan Kedua Orang Tua Rerena
59
Membawa Pulang Orang Tua Rerena
60
Bertemu
61
Aku Mencinta Mu
62
Aku Menginginkannya
63
Nyonya Queen
64
Kenikmatan Di Malam Jumat
65
Mengirim Mayat Anak Buah Nadira.
66
Menculik Nadira
67
Siksaan Nikmat
68
Marahnya Paleo
69
Menunjukkan Diri Sebagai Dalangnya
70
Bermanja
71
Menawarkan Kerjasama
72
Mengirim Pergi
73
Rencana Penyerangan
74
Penyerangan Coky Millano
75
Pasukan Tengan Bergerak
76
Pertarungan Varo
77
Menuju Kemenangan
78
Kemenangan Mafia THE GOLD HOLD
79
KOMA
80
HARI BAHAGIA
81
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!