Setelah kejadian malam itu, Davin maupun Rerena semakin akrab. Mereka sering kali mengobrol dan hal itu membuat Rerena nyaman.
Davin yang malam itu melakukan hal memalukan kepada Rerena entah kenapa muncul sesuatu yang aneh di hatinya. Setiap kali ia melihat wajah cantik itu, ada suatu debaran yang tidak pernah ia rasakan. Kadang saat berdua, jantungnya berdetak dengan sangat cepat. Ia tidak tahu apa itu karena baru kali ini ia merasakan nya.
"Ada apa dengan hati ku?" batinnya merasakan jantungnya berdebar.
Saat ini Davin menemani Rerena menyiram tanaman di halaman. Setelah Nile berhasil menyentuh tubuhnya, Nile tidak lagi menyentuh tubuh asli Rerena melainkan menyentuh tubuh Rerena palsu yang tidak di ketahui bahwa yang selama ini di setubuhi adalah Rerena palsu, bukan istrinya.
Selama hampir satu bulan Davin di kediaman Nile, Davin mengetahui bahwa Nile sering tidak ada di rumah, dan itu membuatnya tahu kemana Nile pergi, ke suatu tempat yang tak jauh dari mansion.
Selama ini Davin memberi perintah untuk anak buahnya untuk memata matai kemana Nile pergi selain perusahaan. Dan menurut pemikirannya, mungkin saja Nile menyembunyikan kedua orang tua Rerena di tempat itu.
"Nyonya, bagaimana jika ada yang membawa anda pergi dari sini?" tanya Davin berdiri tak jauh dari Rerena.
Rerena diam, tentu saja ia senang. Ia berharap segera pergi dari tempat ini. Tapi jika dirinya pergi bagaimana dengan kedua orang tuanya.
"Tentu saja aku senang. Aku berharap bisa pergi dari neraka ini. Tapi jika aku pergi, apa yang akan terjadi dengan kedua orang tua ku?" Jawab Rerena sedih, tidak ingin kedua orang tuanya mati di tangan Nile gara-gara dirinya pergi.
"Bagaimana jika orang tersebut juga bisa menyelamatkan kedua orang tua anda,"
Rerena yang mendengar langsung menoleh, menatap pelayan yang selalu membantunya.
"Siapa yang berani melakukan itu? Aku tidak yakin ada yang berani berurusan dengan Nile Alvarendra, yang di ketahui dia anak dari orang berkuasa,"
"Saya, saya yang akan melakukannya," jawab Davin membuat Rerena menatapnya tidak percaya.
Rerena tersenyum, menggelengkan kepala tidak yakin pelayan di depannya berani melakukannya.
"Jangan bercanda. Kamu hanyalah seorang pelayan, bagaimana bisa kamu yang hanya seorang pelayan menyelamatkan ku dan kedua orang tua ku. Berhentilah dengan angan-angan mu untuk menyelamatkan ku, aku tidak ingin kamu dalam masalah," jawab Rerena tidak ingin menyeret orang lain dalam masalahnya.
"Saya tidak bercanda nyonya," jawab Davin dengan nada yakin, tidak main-main.
Rerena yang mendengar menggeleng, "Tidak, jangan buat hidup mu susah karena ku,"
"Tidak sama sekali,"
Apa yang di lakukan mereka akhir-akhir ini dan kedekatan mereka ternyata di awasi oleh seseorang. Orang tersebut yang melihat merasa curiga, seolah ada sesuatu dengan mereka berdua.
"Aku harus melaporkan semua ini pada tuan," ucap orang tersebut yang tak lain adalah anak buah Nile dan pergi dari tempat persembunyiannya.
Davin yang merasa ada yang memperhatikan, menoleh ke arah tempat tersebut. Matanya memicing, curiga. Seolah ada sesuatu yang memperhatikannya.
Sepertinya ada yang mulai curiga dengan apa yang ku lakukan. Baiklah, jika tidak bisa melanjutkannya lagi, maka akan ku hentikan sampai di sini," batin Davin yang sudah mengetahui semuanya dan siap menyelamatkan Rerena dan membawanya pergi.
Sedangkan orang yang mengintai kini menghubungi asisten tuannya lewat telepon.
Drt...Drt...
"Ada apa?" tanya Asisten Nile bernama Fin.
"Ada yang perlu saya bicarakan dengan anda tuan, ini tentang kepala pelayan di rumah," jelasnya membuat Fin mengerutkan kening, ada apa dengan kepala pelayan di mansion?
"Katakan," perintah Fin. Dan orang tersebut menyampaikan apa yang di lihatnya selama ini.
Fin yang mendengar tentu saja terkejut, benarkah kepala pelayan itu mata-mata dan mencoba untuk merebut Nyonya dari tangan tuannya? Jika itu benar tidak bisa di biarkan. Dia harus segera melaporkan hal ini pada Tuannya.
"Kau awasi pelayan itu, jangan biarkan dia melakukan hal yang akan membuat tuan marah."
"Baik tuan," jawabnya dan memutus panggilan.
Orang tersebut merasa senang, ia yakin akan mendapatkan bonus tentang apa yang lakukan nya. Tapi kesenangan itu hanya sesaat, saat dirinya berbalik, ia terkejut dengan seorang pria yang berdiri di depannya, dengan senyum seringainya.
"Mau apa kau?" tanyanya menatap tajam Davin.
"Tentu saja membuat mu diam untuk selama-lamanya," jawab Davin dan maju.
Melihat pelayan di depannya maju mendekat, Pria itu hendak berbalik dan lari. Tapi sebelum itu terjadi, Davin mencekal tangannya dan mencekik leher, dan setelah dalam gerakan cepat ia memelintir mematahkan lehernya dalam sekejap.
Bug,
Tubuh itu ambruk tidak bernyawa, tergelatak di lantai dengan mata terbuka.
"Ini akibat jika kau mencoba merusak rencana ku," gumamnya dan pergi, melangkahi tubuh pria tersebut.
Davin tidak merasa bersalah atau takut saat membunuh anak buah Nile, ia begitu santai, berjalan menuju Rerena berada. Ia akan mengatakan dan memaksa Rerena malam untuk ikut bersamanya pergi dari kediaman Nile. Mau tidak mau, Davin akan tetap membawa Rerena bersama nya. Untuk masalah lain, akan ia selesaikan setelah ini.
"Dari mana?"
"Dari toilet," jawab Davin melihat matahari yang mulai terik. "Lebih baik nyonya masuk. Matahari sudah mulai terik,"
"Baiklah," jawab Rerena dan mematikan keran.
Davin mengikuti Rerena dari belakang, hingga sampai di bangunan kecil di belakang rumah.
"Nyonya," panggil Davin membuat Rerena langsung menoleh.
"Ada apa?" tanya Rerena dengan mata indahnya. Davin yang melihat terpesona dan menurutnya itu sangat menggemaskan. Melihat wajah cangik Rerena wajah nya tiba-tiba terasa panas, merah. Ia mengalihkan pandangannya agar
Rerena tidak tahu, jika dirinya tersipu.
"Ehem...Malam ini saya akan membawa anda pergi dari tempat ini. Bersiaplah saya akan menyelamatkan anda, nyonya," ucap Davin dan langsung pergi.
Rerena yang mendengar terus menatap Davin hingga punggung itu menghilang dari pandangannya. Tidak percaya dengan apa yang di katakannya.
"Dasar pelayan aneh," gelengnya kepala dan masuk ke tempat tinggalnya. Tempat tinggal yang seharusnya tidak di huni oleh seorang yang menyandang nama Nyonya.
.
.
Di kantor, di ruangan Nile. Fin kini menyampaikan apa yang di katakan anak buahnya yang ada di mansion tentang kecurigaannya terhadap kepala pelayan yang bernama Teo itu.
Nile yang mendengar berpangku tangan. Sebenarnya ia juga sempat curiga, jika Teo yang masih muda mau menjadi seorang pelayan. Tapi kecurigaan nya tidak ada bukti, dan akhirnya membuat nya percaya begitu saja.
"Selidiki siapa pelayan itu sebenarnya,"
"Baik, tuan," jawab Fin dan langsung menyelidiki latar belakang siapa Teo, mencari informasi lengkap tentang keluarga dan dari mana asalnya.
Tidak butuh waktu lama, Fin pun kini telah mendapatkan informasi tersebut. Yang ternyata informasi Teo tidak akurat dengan data yang di terima saat menerima Teo menjadi pelayan.
"Tuan, seperti nya pelayan itu memang bukanlah pelayan sungguhan tuan. Saya khawatir apa yang di katakan bawahan kita benar, bahwa pria itu memiliki maksud masuk ke tempat kita,"
Brak....
"Kurang ajar! Beraninya pelayan itu menipu ku! Seret dia san bawa ke hadapan ku," marah Nile murka. Ia harus memberi pelajaran, bahkan bila perlu harus membunuhnya.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Tinny Kecil
semoga rerena happy ending
2023-06-09
3
🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹
naw loh
2023-05-28
1
Tuti Tyastuti
semoga davin berhasil bawa rerena
2023-05-25
1