Davin menarik tangan Rerena untuk pergi dari tempat itu. Ia yakin Varo sudah menunggu mereka di luar. Tapi baru saja mereka keluar dan bertemu dengan Varo dan hendak masuk kedalam mobil, sebuah mobil berhenti dan seorang pria turun menghentikan mereka.
"Berhenti!"
Semua nya menoleh ke arah suara yang menghentikan mereka.
Davin yang tidak mengenal siapa pria yang menghentikan nya dan ikut campur urusannya menatap dingin. Sedangkan Rerena yang melihat senyumnya tiba-tiba merekah saat tahu siapa pria tersebut, Haidar, kekasihnya yang tak lama ia jumpa.
"Haidar," gumam Rerena terkejut, tidak percaya akan bertemu dengan Haidar di tempat ini.
Haidar Tanson yang tadi melihat sekelibat wajah wanita yang cintainya yang telah menghilang selama satu tahun lebih, langsung menghentikan mobilnya, berharap apa yang di lihatnya benar. Dan ternyata memang benar, bahwa wanita tersebut memanglah Rerena, kekasihnya.
Haidar mendekati mereka, Davin yang melihat memberikan tatapan tidak suka. Saat dirinya hendak membuka mulut dan bertanya siapa pria tersebut, Rerena melepas tangannya dengan paksa, dan berlari ke arah Haidar, memeluknya dengan erat.
"Haidar,"
"Re," balas Haidar senang karena bisa bertemu dengan pujaan hatinya.
Berbeda dengan Davin, ia benar-benar tidak suka melihat kedekatan mereka berdua.
"Siapa anda?" tanya Davin mengepalkan tangan melihat Rerena di peluk pria asing yang tidak di kenalnya.
Varo yang ada di samping nya langsung berbisik, mengatakan siapa pria muda tersebut.
"Namanya Haidar tuan, putra dari keluarga Tanson," jelas Varo membuat Davin menatap Varo. Haidar, putra dari keluarga Tanson?
"Sejak kapan keluarga Tanson memiliki seorang anak laki-laki?" tanya Davin yang memang mengenal keluarga Tanson, dan sepertinya ia belum mendengar bahwa Keluarga Tanson memiliki anak laki-laki selama ini, karena yang ia tahu anak dari Tuan Tanson adalah perempuan.
"Dia anak dari Nyonya Refita, tuan, istri kedua Tuan Tanson yang selama ini di sembunyikan dari publik,"
Davin yang mendengar diam, kini dia tahu siapa pria yang berani menghentikannya, ternyata anak tidak sah dari Tuan Tanson.
Haidar yang mendengar seseorang bertanya siapa dirinya langsung melepas pelukan tersebut, menatap Davin yang sama sekali tidak ia kenal karena Davin dalam wajah penyamarannya.
"Saya Haidar, kekasih Rena, tuan" jawab Haidar sopan dan tersenyum membuat wajah Davin terkejut. Kekasih?
Davin menatap Rerena, seolah meminta penjelasan, benarkah yang dikatakan pria tersebut, "Dia kekasih ku sebelum aku bersama pria itu," jelas Rerena karena ia tahu Davin mengetahui alasan dia menikah dengan Nile.
"Jika boleh saya tahu siapa anda?" tanya Haidar menatap Davin dan Varo, tidak mengenal Davin karena dalam penyamarannya, tapi saat melihat Varo ia seolah pernah bertemu, tapi ia lupa.
Belum juga Davin menjawab pertanyaan Haidar, Rerena lebih dulu menjawab siapa Davin sebenarnya.
"Dia pelayan ku," jawab Rerena, membuat Haidar menatap Davin, seolah tidak percaya. Benarkah pria di depannya seorang pelayan? Di lihat dari sekelilingnya, pria di depannya seolah bukanlah pria biasa. Apalagi yang bersama Davin adalah seorang pria yang sepertinya memiliki kedudukan tinggi.
"Oh, pelayan ya," jawab Haidar menutupi kecurigaannya. Sedangkan Davin menatap dingin, tidak suka. Entah kenapa perasaannya begitu kesal setelah mendengar Rerena mengatakan jika pria yang menurutnya tidak selevel dengannya adalah kekasihnya. Ia begitu marah, tidak terima.
Varo yang melihat perasaan tuannya tidak baik, berbisik. "Lebih baik kita pergi dari sini, tuan, sebelum Fin dan bawahannya tiba,"
Tanpa berkata, Davin melangkah dan masuk kedalam mobil dengan perasaan tidak senang. Sedangkan Haidar dan Rerena yang melihat bingung, ada apa dengan pelayan itu.
"Maaf tuan saya pergi pergi dulu," pamitnya namun di cegah oleh Haidar.
"Tunggu!"
"Ada apa tuan?"
"Boleh anda katakan siapa sebenarnya dia?" tany Haidar masih penasaran.
"Beliau klien saya tuan, orang yang menyewa kami untuk menjemputnya dan menyelamatkan Nona Rerena," jelas Varo menutupi identitas Davin.
Haidar mengangguk mengerti, jadi ternyata pria itu memang benar seorang pelayan, bukan seperti yang di pikirkan nya.
"Oh baiklah, terimakasih," jawab Haidar Dan Varo pun pergi. Tapi sebelum pergi, Varo mengingatkan untuk cepat membawa Rerena pergi dari sana sebelum anak buah Nile tiba.
Haidar dan Rerena mengangguk dan setelah mereka pun pergi dengan jalan arah berlawanan. Dan Selang beberapa menit, Fin dan anak buahnya tiba di mansion. Dan saat sampai di mansion, ia terkejut melihat para penjaga pada tergeletak tak bernyawa di lantai dengan bersimbah darah.
"Apa yang terjadi?"
Para pelayan wanita yang dikumpulkan dan kini bersimpuh di hadapan Fin, di minta penjelasan tentang apa yang terjadi kini tubuhnya gemetar, apalagi saat mengingat kejadian yang baru saja terjadi. Sesuatu yang tidak mereka duga, pembunuhan dengan begitu keji. Mereka seakan tidak percaya jika kepala pelayan di mansion melakukan hal mengerikan itu.
"Katakan apa yang terjadi?" tanya Fin ingin tahu kejadiannya.
"Ke...kepala pelayan Teo, tuan, yang melakukan semua ini bersama dengan seorang wanita," jawab Keyna dengan terbata.
Brak....
"Sudah ku duga, kepala pelayan sialan itu yang melakukannya." marah Fin menggembrak meja, membuat seluruh pelayan wanita kaget di buahnya.
"Kau tahu dimana dia sekarang?"
"Dia membawa Nyonya pergi tuan,"
"Brengsek! Beraninya dia membawa istri tuan," marahnya dengan mata merah dan mengepalkan tangan, "Temukan pelayan sialan itu. Bawa dia hidup atau mati di hadapan ku,"
"Baik tuan," jawab anak buah Fin dan langsung pergi mencari keberadaan Davin.
.
.
Sedangkan Davin yang kini berada di mobil bersama Varo melepas topeng palsunya, dan melempar asal, menghadap keluar jendela dengan perasaan tak jelas, apalagi saat memikirkan tentang Rerena yang bersama dengan Haidar.
"Sialan!" umpatnya kesal.
Varo yang mendengar umpatan tuannya hanya diam, tahu perasaan tuannya sedang tidak baik-baik saja.
.
.
Sedangkan di mobil lain, dimana Rerena dan Haidar berada. Haidar bertanya kemana Rerena selama ini berada, meninggalkan nya tanpa kabar serikitpun dan Rerena pun menjawab dengan jujur alasan dirinya pergi tanpa kabar.
Haidar yang mendengar tentu saja marah, ia tidak menyangka kekasihnya mengalami hal mengerikan itu di tangan pengusaha sukses Nile Alvarendra.
"Badjingan sialan! Beraninya dia melakukan hal itu," marahnya memukul stir.
Rerena yang melihat menggenggam tangan Haidar, menenangkan. "Maafkan aku," sedihnya karena telah meninggalkan Haidar tanpa memberi kabar. Dan lebih parahnya ia telah menikah dengan pria kejam itu.
Haidar yang mendengar nada sedih Rerena, menatapnya dan balik mengenggam tangan. "Aku yang salah karena tidak bisa membantu dan melindungi mu. Maafkan aku yang tidak berguna ini,"
Rerena menggeleng, ini bukan salah Haidar, ini salahnya karena terlalu lemah. "Kamu tidak salah, akulah yang salah. Apalagi saat ini aku telah menjadi istri orang. Maafkan aku telah menghianati mu," jawab Rerena dengan menangis.
"Kamu tidak salah. Kamu melakukan itu juga karena terpaksa, aku mengerti. Tapi setelah ini aku tidak akan melepaskan mu. Akan ku rebut apa yang seharusnya menjadi milik ku," jawab Haidar akan menyelamatkan Rerena dari pernikahan paksaan itu.
Reena menggeleng, ia tidak mau Haidar memiliki masalah dengan Nile karena dirinya. Ia tahu siapa Nile. Ia tidak ingin Haidar terjadi sesuatu. Ia tidak ingin kehilangan orang di cintainya.
"Tidak, jangan lakukan itu. Nile pria yang mengerikan, aku takut terjadi sesuatu dengan mu. Aku tidak ingin kehilangan mu," jawab Rerena dengan mata sedih, menatap Haidar penuh mohon agar tidak melawan Nile.
Haidar hanya tersenyum, mengelus lembut pipi Rerena dengan penuh cinta dan sayang.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Tinny Kecil
lanjut kk upnya
2023-06-09
2
Tuti Tyastuti
lanjut
2023-05-30
1
🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹
lah klau di dpt dari Niel bgmna,,Rena jga bdoh knpa ikut dg si Haidar sih ,,sdah di tlong mlah ga tau diri
2023-05-28
4