Devan yang lama mendapatkan balasan kesal, dan akhirnya menghubungi karena rasa penasarannya. Devan yakin pasti ada sesuatu hal yang terjadi.
Drt....Drt...
Davin melihat panggilan masuk dari Devan. Ia menatap ponselnya, bingung mau mengangkat atau tidak. Tapi jika tidak, ia tidak tahu apa yang harus di lakukan nya, ia tidak berpengalaman.
Hah,
Davin menghela nafas sebelum menjawab panggilan tersebut. Ia menatap ke arah ranjang dimana Rerena sedang tidur.
"Aku berharap dia sudah terlelap," takut Rerena mendengar apa yang di katakan nya.
Tut.
"Apa yang terjadi?" tanya Devan saat panggilannya di angkat.
"Tidak ada,"
"Bohong! pasti ada hak kau sembunyikan kan?"
"Tidak ada, aku hanya ingin bertanya apa Mommy dan Daddy baik-baik saja," jawabnya beralasan, tidak ingin mengatakan sejujurnya tentang apa yang di alaminya sekarang. Takut di tertawakan oleh adiknya yang playboy cap kaki tiga itu.
"Oh, benarkah?" Devan memicingkan mata, seperti ada bau-bau kebohongan, tidak percaya sedikitpun. "Katakan, apa ada hal yang terjadi?"
"Sudah ku katakan, tidak ada. Lebih baik kau tidur, mendengar mu berbicara terus membuat telinga ku panas,"
Hahaha.....Devan tertawa lepas, ia semakin yakin ada sesuatu yang di sembunyikan kakaknya. Tidak pernah bertemu dan hafal karakter kakaknya pasti sekarang sedang terjadi sesuatu. Jika tidak, tidak mungkin dia menghubunginya.
"Sudahlah katakan apa masalah mu, aku tahu kau memiliki masalah. Apa saat ini kau sedang mengatasi wanita yang mencoba merayu mu, hm...? Aku akan memberi mu bimbingan bagaimana cara menaklukan seorang wanita. Atau ku kasih saran, lebih baik kau bawa saja wanita itu ke sebuah hotel dan...."
Mendengar itu Davin sangat kesal, selalu saja Devan membuatnya jengkel dengan nada bicaranya itu. Otaknya benar-benar penuh dengan wanita dan hal mesum. Dan akhirnya ia memilih memutus panggilan tersebut.
"Hah, kepala ku semakin pusing," gumamnya menatap punggung Rerena.
Sedangkan Devan yang melihat panggilannya di matikan oleh Davin tertawa keras. Ia semakin yakin jika kakaknya pasti sedang ada masalah dengan wanita.
"Kak, cobalah untuk merasakan wanita agar kau tahu indahnya surga dunia, hahahaha......"
Davin yang membaca pesan yang baru saja di kirim Devan meremat ponsel itu dengan kuat. Dasar adik tidak ada akhlak. Geritunya sangat kesal.
Davin mencoba memejamkan mata, tapi lagi-lagi bayangan tubuh telan jang dan dua gundungan kembar yang terlihat jelas seakan menari-menari di pikirannya. Dan itu membuatnya tidak bisa tidur, gelisah dan pusing. Pusing kepala atas dan bawah.
.
.
Malam semakin larut, Davin masih saja belum bisa memejamkan mata. Matanya terus menatap Rerena yang terlelap dengan tenang. Tiba-tiba jakunnya naik turun saat selimut yang di pakai melorot dan memperlihatkan paha putih mulut, seolah meminta nya untuk di raba dan di elus.
Glek...
"Aku menginginkan nya," gumamnya tidak bisa menahan lagi.
Davin berjalan mendekati Rerena, menatap tubuh nya dari atas hingga bawah, sungguh ia tidak tahan untuk menyentuhnya. Davin berjongkok, menatap Rerena. Tangannya tanpa sadar terulur menyentuh wajah lebam itu, lembut, sangat lembut, takut Rerena bangun.
Davin beralih ke dada, terlihat sesuatu yang menonjol karena Rerena tidak memakai pakaian dalam.
Glek...
Pikiran mesum terus saja muncul di kepalanya, memintanya untuk membuka dan merasakannya.
"Pasti rasanya nikmat,"
Dengan hati-hati seperti seorang pencuri, Davin perlahan membuka kencing kemeja tersebut dan kini terlihatlah dua gundukan yang menyenbul dari balik kemeja.
"Indah sekali,"
Tidak seperti biasanya Davin begitu menginginkan. Nafasnya memburu dan tubuhnya terasa panas. Dengan sangat hati-hati, Davin menyibak kemeja tersebut, setelah itu menyentuh dengan pelan dan hati-hati, mere masnya dengan lembut.
Rerena yang tidur melenguh, tapi tidak bangun. Matanya tetap terpejam, dalam mimpi ia memimpikan sesuatu yang mesum, bercumbu dengan seorang pria yang tidak jelas wajahnya.
Ugh...
Davin yang mendengar lenguhan itu berhenti, menatap Rerena. Tetap terpejam.
Huh, Davin membuang nafas. Sungguh ia sangat gila dan tidak pantas. Bagaimana bisa seorang bos mafia dan calon raja melakukan hal yang menjijikkan seperti saat ini. Davin ingin berhenti. Tapi rasa ingin tahu nya yang besar mengalahkan rasa malunya dan akhirnya melanjutkan aksi nakalnya.
Davin tak hanya mere mas nya bahkan bibirnya juga bertindak, menghi sap dan menikmati pucuk merah muda tersebut. Nikmat, sungguh nikmat. Ternyata seperti ini rasanya, sangat memabukkan. Pantas saja Devan sering melakukan hal seperti ini. Ternyata ini sungguh membuatnya gila dan panas.
Davin semakin gila menyentuh tubuh Rerena. Sedangkan Rerena tidak sadar jika tubuhnya di sentuh bahkan di nikmati oleh Davin. Yang hanya ia pikirkan sentuhan itu ada di dalam mimpi, tidak di dunia nyata.
Beberapa kali Rerena mende sah menikmati apa yang di lakukan Davin. Ia menikmati, seolah itu adalah nyata. Davin yang melihat Rerena menikmati sentuhannya, semakin menggila. Tangannya pun tidak bisa di kondisikan lagi, menyentuh bagian tubuh lainnya yang membuatnya penasaran.
Davin kini berada di atas tubuh Rerena, turun ke bawah. Membuka kedua kaki tersebut, hingga terlihat jelas sesuatu yang membuatnya menginginkan. Lembah kenikmatan.
Davin menelan ludah saat melihat hal itu. Wajahnya ia dekatkan dan lidahnya perlahan mengbsen lembah kenikmatan, bergerak menjilat mencari kenikmatan.
Argh....
De sah Rerena tetap dalam keadaan mata terpejam.
Davin yang mendengar semakin bersemangat. Ia memasukkan lidahnya dan menyesap rasa yang menurutnya nano-nano. Dan hal itu di lakukan hingga Davin puas dan akhirnya berhenti setelah sesuatu yang ada di dirinya berhasil ia tumpah kan.
Setelah melakukan aksi tak senonohnya, Davin merapikan pakaian yang di kenakan Rerena agar dia tidak curiga tentang apa yang di lakukannya. Davin pun merasa malu tentang apa yang di lakukannya, seolah ia tidak mampu menyewa seorang wanita untuk memuaskan dan malah mencuri dari seorang wanita yang tidak berdaya.
.
.
Pagi hari sebelum para pelayan bangun dan melakukan pekerjaannya, Davin membangunkan Rerena agar kembali ke tempatnya. Ia tidak ingin ada yang curiga tentang apa yang terjadi tadi malam tentang dirinya yang menyelamatkan Rerena dari tangan Nile.
Rerena pun mengerti dan dengan cepat kelaur dari kamar Davin dan pergi menuju kamarnya dengan selimut yang menutupi tubuhnya.
Sedangkan di kamar Nile, Rerena palsu pun sama, ia juga keluar dari kamar Nile sebelum Nile bangun dan mengetahui jika dia bukan Rerena karena tidak adanya luka di tubuh akibat siksaannya.
Semuanya berjalan lancar seperti yang di harapkan Davin. Dan setelah ini tugas Rerena palsu adalah menggantikan Rerena asli saat Nile menginginkannya.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Tinny Kecil
lanjuuuut thoor
2023-06-09
2
🐊⃝⃟ ⃟🍒⁰¹
astga kira mrka kbur Dar rmh Niel
2023-05-28
1
Tuti Tyastuti
lanjut💪💪
2023-05-23
1