Tap... Tap...
Suara langkah kaki yang berasal dari Gani pun terdengar oleh Aldiano.
Dengan cepat pandangan Aldiano langsung mengarah ke sumber suara tersebut.
Lalu Gani yang melihat Aldiano sedang melihat ke arahnya pun menjadi tak bisa menunggu lagi. Ia kemudian mengeluarkan suara nya saat menuju ke arah Aldiano.
"Tuan, boleh saya tau kenapa tuan memanggil saya?" Kata Gani pada Aldiano.
"Kira - kira kamu tau, saya panggil kamu ke sini itu karena apa?" Kata Aldiano bukannya menjawab ucapan Gani. Ia malah bertanya balik pada Gani.
"Gak tau tuan" kata Gani sambil menggelengkan kepalanya.
"Kalau gitu, sekarang kamu cari tau. Kenapa saya panggil kamu ke sini." Kata Aldiano membuat Gani menjadi bingung.
"Maksudnya tuan saya cari tau kaya gitu." Kata Gani bertanya pada Aldiano.
"Iya lah Gani memangnya apa lagi." Kata Aldiano yang mulai geram dengan jawaban Gani.
"Tapi tuan kalau saya cari tau sendiri. Itu artinya saya harus tanya lagi ke tuan. Terus nanti kalau saya udah tanya ke tuan. Tuan mau jawab gak ucapan saya." Kata Gani membalas ucapan Aldiano dengan terbelit - belit yang ujung - ujung nya ucapan ia tersebut membuat Aldiano menjadi pusing.
"Kamu tanya ke saya atau mau buat saya pusing. Panjang banget ucapannya." Kata Aldiano membalas ucapan Gani.
"Maaf tuan saya gak bermaksud buat tuan menjadi pusing. Sekali lagi saya minta maaf." Kata Gani meminta maaf dengan tulus pada Aldiano.
"Hem... ya udah sekarang kamu duduk." Kata Aldiano membalas ucapan Gani dan meminta Gani untuk duduk.
Gani yang di minta Aldiano untuk duduk bukannya langsung duduk ia malah bertanya lagi pada Aldiano.
"Duduk tuan, maksudnya tuan saya yang duduk nya." Kata Gani membalas ucapan Aldiano.
"Bukan, bukan kamu tapi orang lain. Ya iya lah kamu, masa iya istri kamu." Kata Aldiano menjawab asal ucapan Gani.
"Ya ampun tuan, tuan ko bilang istri. Saya kan belum nikah." Kata Gani membalas ucapan Aldiano.
"Masa sih, perasaan udah deh." Kata Aldiano yang tak percaya dengan jawaban Gani.
"Belum tuan, saya belum nikah." Kata Gani membalas ucapan Aldiano.
"Saya kira udah nikah. Ya udah duduk." Kata Aldiano membalas ucapan Gani.
"Belum tuan pacar aja belum punya maksud saya deket sama cewe aja gak pernah apalagi kalau nikah. Tuan nih suka bikin kaget deh." Kata Gani yang malah menjelaskan ucapannya pada Aldiano.
"Perasaan saya barusan suruh kamu duduk kan. Bukan suruh kamu buat jelasin seperti barusan." Kata Aldiano yang aneh mendengar ucapan Gani.
"Maaf tuan, barusan saya pengen tuan tau. Kalau saya belum nikah. Maaf ya tuan." Kata Gani membalas ucapan Aldiano.
"Hem... ya udah duduk." Kata Aldiano membalas ucapan Gani dan meminta Gani lagi untuk duduk.
"Baik tuan" kata Gani membalas ucapan Aldiano dan tanpa menunggu lama lagi Gani mulai duduk di kursi yang ada di hadapan Aldiano yang terdapat jarak antara ia dan Aldiano dengan sebuah meja kerja Aldiano.
Setelah melihat Gani sudah duduk di hadapannya. Aldiano kemudian mengeluarkan suara nya lagi.
"Gani coba sekarang kamu liat rencana yang saya buat ini. Menurut kamu cara yang mana yang lebih cocok." Kata Aldiano yang langsung berbicara pada intinya.
Gani yang baru saja duduk langsung menghela napas karena mendengar ucapan Aldiano.
"Huh... tuan kebiasaan banget sih. Baru juga duduk. Eh... udah di kasih liat rencana bahwa saya harus pilih lagi. Tuan... tuan... bisa gak sekali aja. Kalau saya baru duduk tuh di sediain apa kek, bukan langsung di kasih pertanyaan dan di suruh pilih kaya gini." Kata Gani berbicara di dalam benaknya.
"Ya ampun Gani kamu ko berkhayal berlebihan, masa iya harus di sajikan dulu makanan. Ckckck... Ckckck... Gani, Gani." Kata Gani lagi berbicara di dalam benak nya.
Di saat Gani sedang sibuk berbicara di dalam benaknya. Aldiano yang menunggu jawaban dari Gani menjadi bosan karena Gani tak kunjung menjawab ucapannya sama sekali.
"Gani kamu nih ya, kenapa ucapan saya malah kamu diemin, memangnya ucapan saya itu sulit apa? Kamu kan tinggal pilih aja. Apa sulitnya sih." Kata Aldiano pada Gani karena Gani yang tak kunjung menjawab ucapannya.
"Bukan sulit lagi tuan, udah is the best deh pokok nya tingkat kesulitannya. Tuan nih bisa nya bilang gitu aja. Tapi gak tau di sini saya lagi mempertimbangkan jawaban yang tepat agar tuan gak marah atau emosi saat saya udah pilih jawabannya. Jadi tuan sabar dulu. Saya lagi berpikir dan mempertimbangkan." Kata Gani yang malah berbicara panjang lebar pada dirinya sendiri.
Membuat Aldiano yang melihat Gani masih diam dan tak berniat menjawab ucapannya. Kini mulai bersiap untuk memukul meja dengan salah satu tangannya yang bermaksud agar Gani langsung menjawab ucapannya.
Namun, saat tangan Aldiano hampir menyentuh meja. Tiba - tiba ia mendengar suara Gani.
"Tuan" kata Gani hanya memanggil Aldiano.
Tangan yang sudah bersiap memukul meja kini sudah ia hindarkan dari meja yang hampir di pukul nya.
Lalu ia pun mulai berucap "Apa?" Kata Aldiano dengan menekankan ucapannya.
"Saya mau bilang maaf tuan karena sudah buat tuan nunggu ucapan saya." Kata Gani membalas ucapan Aldiano.
"Hem... ya udah sekarang jawab ucapan saya." Kata Aldiano membalas ucapan Gani.
"Baik tuan, sebelumnya boleh saya minta waktu buat memahami maksud dari beberapa rencana tuan ini. Selain..." Kata Gani yang baru akan melanjutkan lagi ucapannya tetapi harus di potong oleh Aldiano.
"Tiga menit dari sekarang. Setelah itu kamu harus jawab." Kata Aldiano yang memotong ucapan Gani.
"Tuan... apa boleh minta kelebihan waktu nya lagi." Kata Gani yang memberanikan diri meminta waktu tambahan pada Aldiano.
"Saya kan udah bilang tiga itu artinya ya tiga. Kamu tau kan." Kata Aldiano yang tak ingin di bantah lagi ucapannya dan yang ia mau Gani langsung setuju sama ucapannya.
"Iya tuan saya tau. Kalau begitu saya liat dan pahami dulu tuan rencana tuan ini." Kata Gani membalas ucapan Aldiano.
Aldiano pun tak langsung menjawab ucapan Gani. Tetapi ia malah membuat Gani menunggu sekitar satu menit. Baru lah Aldiano menjawab ucapan nya.
Silahkan, tapi inget gak boleh lebih dari tiga menit kalau kurang itu lebih baik. Biar saya gak terlalu lama menunggu jawaban kamu." Kata Aldiano membalas ucapan Gani.
Gani yang mendengar ucapan Aldiano langsung menjawab ucapan Aldiano.
"Baik tuan" kata Gani menjawab ucapan Aldiano dengan dua kata.
Setelah itu, Gani mulai menyibukkan dirinya untuk memahami rencana yang Aldiano buat. Walau sebenar nya dengan waktu yang sesingkat itu. Ia masih belum yakin bisa menjawab ucapan Aldiano dengan baik. Tetapi apa boleh buat ia tak punya pilihan lagi selain menyetujui keinginan Aldiano.
Sekitar tiga menit, baru lah Gani mulai lagi mengeluarkan suara nya pada Aldiano.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments