"Ya kalau kamu pengen, gampang ko. Kamu ikut aja." Kata Yeni membalas ucapan Rindi.
"Beneran boleh ikut." Kata Rindi yang tak percaya dengan ucapan Yeni yang memperbolehkan ia untuk ikut. Sampai reaksi terkejut pun di tujukan oleh Rindi saat ini.
"Iya lah boleh, tapi..." Kata Yeni yang sengaja menggantung ucapannya.
"Tapi... apa sih Yeni? Kenapa lama kamu jawab nya?" Kata Rindi yang sudah tak sabar dengan jawaban dari Yeni.
"Em... sengaja, nggak boleh emangnya." Kata Yeni membalas ucapan Rindi.
"Iya lah nggak boleh. Kamu tau kan nunggu jawaban itu nggak enak. Apalagi kalau sampai lama." Kata Rindi membalas ucapan Yeni.
"Hem... iya deh iya, ya udah yuk. Langsung ke salon aja. Udah risih nih rambut aku bau kotoran burung." Kata Yeni membalas ucapan Rindi.
"Nah, dari tadi kek bilang gini. Nggak akan panjang lebar kan jadinya." Kata Rindi membalas ucapan Yeni.
"Iya bawel, yuk berangkat." Kata Yeni pada Rindi.
"Ya udah ayo kalau mau berangkat." Kata Rindi membalas ucapan Yeni.
"Tukeran." Kata Yeni yang membuat Rindi menjadi kebingungan.
"Tukeran apa?" Kata Rindi.
"Ya tukeran bawa motornya. Sekarang kamu yang bawa motor. Aku yang di belakang kamu. Ayo coba jangan lama - lama." Kata Yeni yang langsung meminta Rindi untuk menjalankan motornya.
"Lah ko jadi aku yang bawa motor. Nggak mau kamu aja yang bawa." Kata Rindi menolak permintaan Yeni.
"Ya ampun Rindi kamu nggak liat apa. Pertama rambut aku ada kotoran burung, kalau aku bawa motor terus pake helm. Maka helm aku akan ikutan kena sama kotoran burung nya. Dan kalau aku nggak pake help besar kemungkinan akan kena tilang kalau ada pemeriksaan. Selain itu, aku posisi di depan dan kamu di belakang aku. Bukannya secara tidak langsung kamu akan menghirup bau kotoran yang ada di rambut aku. Jadi sekarang aku tanya ke kamu. Masih mau berada di belakang aku atau mau pilih buat yang bawa motor nya." Kata Yeni membalas ucapan Rindi dengan detail.
"Hem... ucapan kamu ada bener nya. Ya udah deh aku yang bawa aja motornya. Kita mau ke salon mana?" Kata Rindi menyetujui ucapan Yeni dan bertanya juga kepada Yeni.
"Yang deket aja. Jangan yang jauh - jauh." Kata Yeni membalas ucapan Rindi.
"Oke." Kata Rindi yang telah berada di depan dan telah siap untuk menjalankan motornya.
"Udah siap belum" kata Rindi sebelum menjalankan motornya kepada Yeni.
"Udah, langsung gas." Kata Yeni membalas ucapan Rindi.
"Siap." Kata Rindi yang langsung menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi.
"Eh... ya ampun Rindi jangan keceng - kenceng bawa motornya. Ih... Pelanin." Kata Yeni yang tak suka karena Rindi menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi.
"Gak papa Yeni di bawa enjoy aja, oke." Kata Rindi bukannya langsung memenuhi permintaan Yeni. Ia malah menambah kecepatan laju motornya.
Sampai pada akhirnya Yeni mulai menjerit karena terlalu was - was saat Rindi menjalankan motor dengan kecepatan tinggi.
"Rindi lo mau mati apa. Kenapa kenceng gini bawa motornya. Udah berhenti coba. Salah nih gue minta lo yang bawa motornya." Kata Yeni dengan berteriak pada Rindi.
Rindi yang pertama kali mendengar Yeni berkata lo gue seketika mendadak menghentikan motornya. Sampai membuat Yeni hampir terbentur ke tubuh belakang ia.
"What? Yeni kamu bilang apa barusan ke aku." Kata Rindi yang langsung menolehkan kepalanya kepada Yeni.
"Minta kamu buat turunin kecepatan atau nggak berhentiin motor nya. Memangnya ada yang salah ya." Kata Yeni membalas ucapan Rindi.
"Bukan yang itu Yeni, tapi yang lainnya coba. Kamu ingat - ingat lagi." Kata Rindi yang masih ingin Yeni menjawab ucapannya dengan hal lain tentang perkataan nya.
"Yang mana," kata Yeni membalas ucapan Rindi.
"Itu yang satunya lagi. Yang terakhir kamu bilang. Coba kamu ulang lagi ucapannya." Kata Rindi membalas ucapan Yeni.
"Oh yang aku bilang lo gue bukan." Kata Yeni membalas ucapan Rindi.
"Nah, iya yang itu. Kenapa ko tumben ucapin kata itu. Kamu kan si paling anti berkata dengan perkataan itu." Kata Rindi membalas ucapan Yeni sambil bertanya.
"Em... sepertinya karena refleks kamu jalankan motornya dengan kenceng kaya barusan. Jadi kata - kata itu spontan keluar dari bibir aku." Kata Yeni membalas ucapan Rindi.
"Hem... jadi karena refleks dan spontan. Aku kira karena kamu mau ganti perkataan kita dengan lo gue. Padahal aku udah senang loh kalau kita bicaranya lo gue." Kata Rindi membalas ucapan Yeni.
"Gak lah, aku nggak suka kita bicara kaya gitu." Kata Yeni.
"Setuju aja dong, ya kita bilangnya jadi lo gue." Kata Rindi mencoba membujuk Yeni.
"Kalau aku bilang gak itu artinya gak." Kata Yeni tak mau memenuhi keinginan Rindi.
"Iya deh, kalau kamu maunya kaya gitu. Aku bisa apa." Kata Rindi yang langsung menjalankan lagi motor. Tetapi dengan jauh berbeda dari yang sebelumnya. Menjalankan motor dengan kecepatan tinggi. Namun, saat ini ia menjalankan laju motornya dengan sangat pelan.
"Kalau kamu jalanin motor seperti ini. Tahun depan deh kita baru sampai." Kata Yeni yang mulai protes.
"Terserah kamu lah Yeni, aku pusing. Tadi saat aku lajuin motornya kenceng kamu gak suka. Sekarang aku jalani motornya dengan kecepatan sangat pelan masih gak suka juga. Terus aku harus kaya gimana?" Kata Rindi.
"Ya yang biasa aja Rindi jalani nya dengan kecepatan sedang. Itu kan berada di antara kedua nya. Jadi lebih baik yang sedang aja, lajuin motornya." Kata Yeni.
"Hem... ya udah aku tambah lagi kecepatannya, segini cukup gak." Kata Rindi kemudian menambah kecepatan laju motor sambil bertanya dengan keinginan Yeni mengenai kelajuan motor.
"Naikin dikit lagi coba," kata Yeni membalas ucapan Rindi.
Tanpa nunggu lama Rindi langsung memenuhi permintaan Yeni.
"Segini," kata Rindi setelah menambah kecepatan laju motor berbicara pada Yeni.
"Iya, udah cukup segini." Kata Yeni.
"Oke" kata Rindi membalas ucapan Yeni.
Kemudian tak ada lagi yang berbicara. Karena kini Rindi dan Yeni sedang fokus mencari salon terdekat dengan memperhatikan di sekitar jalan yang mereka lalui saat ini.
Sampai kurang lebih sekitar lima menit baru lah mereka mulai menemukan sebuah salon.
"Yeni itu di depan ada salon. Mau ke sana atau mau cari lagi." Kata Rindi pada Yeni.
"Di sana aja Rindi. Kalau kita cari lagi ntar kelamaan. Jadi lebih baik ke sana aja." Kata Yeni membalas ucapan Rindi.
"Oke, aku langsung bawa motornya ke sana ya." Kata Rindi membalas ucapan Yeni.
"Oke" kata Yeni hanya menjawab ucapan Rindi dengan satu kata saja.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments