Disaat Fujin hendak membawa mereka meninggalkan tempat persembunyian itu, tiba-tiba saja seorang pemuda melesatkan anak panahnya ke arah Fujin.
SRREETTT ...
Namun Fujin yang menyadarinya dengan mudahnya segera menangkap anak panah itu. Terlihat dari kejauhan seorang pemuda yang juga mengenakan pakaian suku memegang sebuah busur panah.
Lalu pemuda itu melompat tinggi ke udara dan kembali melesatkan anak panahnya ke arah Fujin. Dan lagi-lagi Fujin bisa menangkap anak panah itu.
"Lepaskan mereka! Atau aku akan menghukummu!!" tandas pemuda itu kembali melesatkan anak panahnya.
"Yu'er, hentikan! Kakak akan menerima hukuman karena kakak sudah bersalah." Xiao Yin berkata kepada pemuda yang tak lain adalah adiknya.
"Kakak Yin tidak bersalah! Semua hanya sebuah kecelakaan!" tandas pemuda itu kekeh dan kembali melompat di udara.
Namun dengan cepat Fujin menggerakkan jemarinya hingga sebuah tali api berwarna jingga miliknya juga melilit tubuh pemuda itu hingga pemuda itu terjatuh di atas tanah.
BRUGHH ...
Tanpa berkata-kata, Fujin segera menarik paksa beberapa tali api yang sudah melilit tubuh mereka semua. Fujin menggiring mereka untuk meninggalkan tempat persembunyian mereka, meskipun sebenarnya pemuda bernama Xiao Yu dan gadis bernama Xiao Lin berusaha untuk menahan tarikan itu. Namun pemberontakan mereka berdua sia-sia, karena semakin mereka berusaha untuk memberontak maka akan semakin kuat tarikan dari Fujin.
Dua prajurit yang masih menunggu di luar cukup terkejut disaat melihat Fujin yang sudah berhasil menemukan dan menangkap suku Ainu itu. Namun dibandingkan dengan rasa terkejut dan takjub, mereka segera membantu mengawasi mereka semua yang berjumlah sekitar 10 orang.
Perjalanan yang cukup panjang mereka tempuh. Hingga akhirnya mereka sampai di kekaisaran Fumio disaat dini hari. Kedatangan mereka disambut oleh keluarga istana. Beberapa prajurit segera menangkap mereka dan membawanya ke dalam penjara bawah tanah untuk sementara waktu.
"Yang Mulia Kaisar akan memberikan hukuman untukmu. Namun saat ini, kalian akan ditempatkan di dalam penjara bawah tanah." ucap Fujin menatap sang kepala suku, Xiao Yin.
Gadis itu hanya mengangguk pasrah dengan ekspresi datar.
"Kakakku tidak bersalah! Sebaiknya kamu menyelidiki semuanya terlebih dulu!!" Xiao Yu memekik tak terima akan perlakuan dari Fujin.
Fujin tak menjawabnya, dia hanya menatap dingin Xiao Yu, lalu segera memberikan isyarat untuk para prajurit agar segera membawanya ke penjara bawah tanah.
...⚜⚜⚜...
Di dalam aula utama istana, Kaisar Zhou mengumpulkan beberapa orang-orangnya untuk membahas hukuman yang akan diberikan untuk suku Ainu.
"Mereka sudah mencelakai putri keempat dan hampir membuat putri keempat kehilangan nyawanya. Tidak ada hukuman yang lebih pantas selain hukuman mati untuk mereka!" ucap sang penasehat istana, Daisuke.
"Benar! Tidak ada hukuman yang lebih pantas dari itu. Masih beruntung putri keempat terselamatkan saat itu karena pangeran Honshu yang berbaik hati mau menolongnya. Jika tidak, karena racun es itu, putri keempat akan benar-benar tiada." sahut seorang Daimyo.
Fujin tak mengatakan sepatah kata apapun. Dia hanya mendengarkan para senior itu berunding.
"Baiklah! Hukuman pancung akan diberikan untuk pemimpin mereka yang mencelakai Yona saat itu. Eksekusi dalam 3 hari lagi! Untuk yang lainnya, penjarakan mereka seumur hidup!" tandas Zhou menegaskan.
"Baik, Yang Mulia Kaisar yang bijaksana!" sahut mereka semua.
...⚜⚜⚜...
Di dalam kamarnya, Yona baru saja meneguk madu suci terakhir pemberian dari pangeran Honshu. Saat ini, dia sudah merasa lebih baik. Bahkan Yona juga sudah bisa menggunakan kekuatannya kembali meskipun belum sempurna.
Dia memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar istana dan meninggalkan kamarnya karena bosan. Namun tak sengaja dia mendengarkan perbincangan dari dua orang pelayan istana yang sedang melenggang tak jauh darinya.
"Apa? Jadi yang mencelakai putri keempat sudah ditemukan oleh pangeran pertama Fujin? Dan dalam 3 hari ini dia akan mendapatkan hukuman pancung?" tanya salah satu pelayan itu.
"Benar. Aku dengar sih begitu. Untung saja sudah ditemukan ya. Gara-gara dia tuan putri keempat hampir celaka dan kehilangan nyawanya. Beruntung ada pangeran Honshu dari ras binatang mau datang menyelamatkannya. Jika tidak ... entah apa yang akan terjadi." sahut pelayan lainnya lagi.
"Oh ya. Memang siapa yang mencelakai putri keempat? Apakah dari klan musuh?"
"Tidak. Aku dengar dia adalah pemimpin dari ras suku Ainu. Dan saat ini mereka sedang berada di penjara bawah tanah."
Apa? Orang yang saat itu tak sengaja untuk mencelakaiku sudah ditemukan? Dan dia akan mendapatkan hukuman pancung dari ayahanda? Oh tidak! Aku harus berbuat sesuatu!
Batin Yona lalu berlarian di sepanjang koridor dan halaman luar. Dia terlihat sedang terburu-buru untuk menemui seseorang yang dianggap bisa membantunya.
Setelah berlarian selama beberapa saat, akhirnya Yona memasuki sebuah ruangan terbuka. Dimana tempat itu adalah tempat khusus untuk berlatih sang kakak, Fujin. Dan biasanya Fujin akan lebih sering menghabiskan waktunya untuk berlatih di tempat ini.
Dan benar saja, kini Yona melihat Fujin yang sedang melatih kekuatan apinya yang sudah semakin kuat dan bisa dikendalikan sepenuhnya olehnya. Sangat berbeda dengan kemampuannya 3 tahun yang lalu yang masih belum stabil.
"Kak Fujin!" seru Yona sambil memberikan sebuah penghormatan untuk Fujin dengan menautkan kedua tangannya.
"Ada apa, Yona? Bagaimana keadaanmu? Apa sudah merasa lebih baik?" tanya Fujin dengan ekspresi datar dan kembali meredamkan api yang pada awalnya menjalar di hampir seluruh tubuhnya.
"Aku sudah merasa lebih baik, Kak." sahut Yona masih berusaha mengatur nafasnya yang tidak beraturan.
"Syukurlah kalau begitu." sahut Fujin yang cukup merasa lega, namun tetap dengan ekspresi datar dan dingin.
"Kak Fujin. Kakak harus mendengarkan aku! Kakak harus membantuku ..." ucap Yona terburu dan sangat panik, membuat Fujin menatap rumit Yona.
"Katakan, apa yang bisa kakak lakukan untukmu." sahut Fujin datar seperti biasanya.
"Begini, Kak. Sebenarnya saat itu gadis itu tak berniat untuk mencelakaiku. Saat itu ada siluman kecil yang sedang merusuh di kota. Dia hanya berusaha untuk menyerang siluman itu, namun malah tak sengaja serangannya mengenaiku saat itu. Dia tidak sengaja melakukan semua itu padaku, Kak. Tolong katakan semua ini pada ayahanda, Kak Fujin. Jangan sampai hukuman pancung benar-benar diberikan padanya."
Ucap Yona memohon kepada Fujin.
Fujin terdiam selama beberapa saat dan menatap sang adik datar.
"Tolong, Kak Fujin ..." ucap Yona kembali.
"Baiklah. Kakak akan berusaha untuk mengatakannya pada ayahanda. Kamu kembalilah beristirahat. Kamu masih terlihat pucat."
"Terima kasih, Kak Fujin." ucap Yona terlihat berbinar. "Sebenarnya aku terlihat pucat karena aku tidak sedang memakai riasan kok. Hehe ..." imbuhnya dengan tawa kecil
"Tapi baiklah. Karena aku adik yang penurut, maka aku akan segera kembali dan beristirahat deh." imbuh Yona lagi sambil memberikan penghormatan sebelum dia meninggalkan Fujin.
Fujin hanya terdiam menatap kepergian Yona. Namun perlahan bibir tipisnya menyembulkan sebuah senyum samar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
yona ini memang ceroboh dan selalu terburu buru tapi yoona orsng nya ceria dan psti akan selalu membela kebenaran,, semamgay yona 💪💪
2023-10-06
1
❤️⃟WᵃfAlena ⍣⃝కꫝ🎸
oh jadi gitu toh ternyata memang gak sengaja ya, hhmm Fujin kenapa senyum itu 🤭
2023-07-10
1
❤️⃟WᵃfAlena ⍣⃝కꫝ🎸
apakah Yona akan menyelamatkan mereka ya,
2023-07-10
1