Tiba-tiba saja raut wajah Honshu menjadi terkejut dan rumit disaat melihat Yona yang masih terbaring dengan lemah di atas pembaringannya. Dan hal ini disadari oleh Fujin yang berdiri di sebelahnya.
"Ada apa, Pangeran Honshu?" tanya Fujin.
"Oh ... tidak ada." sahut Honshu saat tersadar kembali dari lamunannya. "Dua orang tolong bantu putri keempat dalam posisi duduk!" imbuhnya memberikan titah.
Akhirnya Fujin dan putri kelima Shirayuki yang sudah menyusul masuk mulai membantu merubah posisi Yona untuk duduk. Sementara Honshu duduk di belakang Yona dan bersiap untuk melakukan pengobatannya.
Sementara ibu suri Lily sudah menunggu bersama kedua putranya di luar.
Honshu mengeluarkan sebuah kotak kayu berwarna kecoklatan gelap dan mulai mempersiapkan beberapa jarum kecil yang sudah tersusun di dalam kotak itu.
Lalu Honshu memejamkan matanya dan berkonsentrasi untuk memusatkan chakra pada kedua telapak tangannya, lalu mengarahkannya pada beberapa jarum kecil itu hingga membuatnya memancarkan sinar kebiruan.
Beberapa jarum kecil itu melayang di udara mengikuti pergerakan dari jemari Honshu, lalu mulai menancap pada beberapa titik di punggung Yona. Beberapa saat tubuh Yona mengalami perubahan dan dia mulai mengeluarkan keringat dingin dengan aroma yang sedikit berbeda.
Jarum-jarum itu berubah memancarkan aura jingga kehitaman dan disaat itulah Honshu mulai menarik kembali dari tubuh Yona hanya dengan menggerakkan jemarinya.
Yoona terbatuk dan mengeluarkan seteguk darah segar.
"Baringkan putri keempat dan biarkan dia beristirahat. Racun es itu sudah berhasil aku keluarkan dari dalam tubuhnya. Hanya saja saat ini tubuhnya masih lemah dan masih masa pemulihan. Berikan madu suci itu disaat dia sudah terbangun. Itu akan membantunya menjaga dan memperbaiki vitalitas tubuhnya."
Ucap Honshu mulai bangkit dari duduk bersilanya dan berdiri.
Sementara Fujin dan Shurayuki segera membaringkan kembali tubuh Yona yang masih terlihat pucat. Hanya saja demamnya sudah mulai turun dan dia sudah tidak menggigil.
Honshu dan Fujin meninggalkan kamar itu. Sementara Shirayuki masih menjaga Yona di dalam kamar.
"Bagaimana keadaan Yona? Apa racun itu bisa dikeluarkan?" tanya ibu suri Lily tak sabaran saar melihat Fujin yang keluar bersama Honshu.
"Putri keempat Yona berhasil diselamatkan, Ibu suri. Racun es sudah berhasil dikeluarkan dari dalam tubuhnya. Hanya saja saat ini tubuhnya masih lemah dan harus beristirahat dengan baik." sahut Honshu dengan hormat.
"Terima kasih, Pangeran Honshu. Kami tidak akan melupakan kebaikan pangeran." ucap Lily dengan penuh binar. "Aku akan menemani dan menjaga Yona dulu ..." imbuhnya lalu memasuki kamar Yona.
Honshu dan Fujin menunduk dan memberikan salam hormatnya untuk Lily.
"Terima kasih, Pangeran Honshu. Berkat kebaikanmu, adikku bisa terlepas dari racun es itu." ucap Fujin dengan tulus.
"Tidak perlu berlebihan, Pangeran pertama Fujin. Hal ini sudah sepantasnya aku lakukan. Kamu bahkan pernah menolongku saat itu. Hhm ... namun dibandingkan itu semua, mengapa putri Yona bisa sampai terkena racun es itu? Racun itu hanya dimiliki oleh suku Ainu, suku asli yang hidup dalam persembunyiannya selama ini. Lalu mengapa putri Yona bisa terkena racun itu?"
Gumam Honshu kebingungan.
Karena selama ini suku tersebut hanya akan selalu bersembunyi dan tidak suka memperlihatkan keberadaan mereka. Salah satu teknik andalannya adalah racun es itu.
"Aku juga tidak tau. Tapi ibunda mengatakan jika Yona terkena racun itu saat bermain di luar istana." sahut Fujin.
"Itu artinya ada suku Ainu yang berada di sekitar kekaisaran Fumio." sela pangeran ketiga Azai yang berada bersama mereka di luar kamar Yona.
"Benar. Namun apa tujuan mereka? Ini cukup aneh. Apakah tidak ada orang kepercayaanmu yang melihat mereka memasuki wilayah Fumio?" tanya Honshu
Fujin menggeleng samae, karena sampai saat ini tak ada informasi apapun yang diterima oleh pengintai bawahannya.
"Uhuuukkk ..."
Tiba-tiba saja Honshu terbatuk dan memuntahkan seteguk darah segar.
"Pangeran Honshu, apa kamu baik-baik saja?" tanya Fujin, namun Honshu hanya mengangkat tangan kanannya menandakan jika dia baik-baik saja.
"Adik ketiga Hanbei, tolong antarkan pangeran Honshu untuk beristirahat. Biar bagaimanapun pangeran Honshu sudah menggunakan cukup banyak chakranya disaat mengeluarkan racun es itu. Dia harus memulihkan diri dan beristirahat." titah Fujin menatap Hanbei.
"Baik, Kakak pertama!" sahut Hannei penuh hormat dan segera mengantarkan Honshu ke sebuah pavilliun untuk beristirahat.
...⚜⚜⚜...
Di dalam pavilliun Ginko, Honshu hanya bermeditasi. Dia duduk bersilang dan nerusaha untuk memulihkan tubuhnya sendiri setelah kehilangan cukup banyak chakra untuk menyelamatkan Yona.
Setelah seharian bermeditasi, dia mulai membuka sepasang matanya. Pikirannya kembali teringat oleh sosok Yona.
"Setelah sekian lama tidak melihat dan bertemu dengannya, kini kita malah bertemu kembali. Aku sungguh tidak menyangka jika dia adalah putri keempat Fumio. Pantas saja saat pertama kali memasuki istana ini, aku mencium bau yang familiar. Ternyata memang dia ..." gumamnya tersenyum samar.
"Untung saja aku memutuskan untuk datang menolong pangeran Fujin. Dan untung saja aku masih memiliki kesempatan untuk menyelamatkannya. Jika tidak, mungkin aku tak akan pernah melihatnya lagi ..." gumamnya lagi penuh binar.
...⚜⚜⚜...
Sementara itu di kamar Yona.
Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya sore harinya Yona mulai tersadar kembali. Sepasang matanya mulai terbuka dengan berat. Pandangan yang pada awalnya berbayang, perlahan mulai terlihat jelas.
Dia melihat sekelilingnya dan melihat ada adik kelimanya-Shirayuki masih menunggunya dengan sabar. Memgetahui sang kakak sudah tersadar dan berniat untuk duduk, Shirayuki tersenyum penuh binar dan segera membantunya.
"Syukurlah jika kak Yona sudah sadar. Aku lega sekali ..." ucap Shirayuki penuh binar.
"Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri, Adik kelima Shirayuki?" tanya Yona lirih.
"Tiga hari, Kak. Oh iya. Kak Yona harus meminum ini dulu." ucap Shirayuki mulai memberikan sebuah mangkok kecil yang berisi dengan sebuah cairan lengket berwarna jingga keemasan.
"Apa ini, Shirayuki?" tanya Yona lirih dan memandangi isi di dalam mangkok itu.
"Ini adalah madu suci yang akan menjaga dan memperbaiki vitalitas tubuh kakak. Madu suci ini juga akan memperbaiki beberapa organ dalam tubuh kakak dengan baik akibat kerusakan yang disebabkan oleh racun es sebelumnya." jelas Shirayuki.
Yona terdiam dan akhirnya mulai meminum madu suci itu dengan pelan.
"Dimana yang lainnya?"
"Ibunda baru saja kembali untuk mengantarkan ayahanda yang akan bepergian ke suatu tempat. Yang lainnya masih berada di luar kamar, Kak Yona." jawab Shirayuki
"Siapa yang menyelamatkan aku? Apakah itu kak Fujin? Atau ayahanda?" tanya Yona menerka-nerka.
Shirayuki menggeleng pelan dan berkata, "Yang menyelamatkan kak Yona adalah pangeran Honshu dari ras binatang."
"Pangeran Honshu dari ras binatang?" gumam Yona lirih.
Bersambung ...
...⚜⚜⚜...
Bonus visual putri keempat Fumio, Yona. Memiliki kepribadian ceria namun tegas. Pemberani dan terkadang suka nekat. Sangat mengidolakan Fujin, dibanding dengan kedua kakak laki-lakinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
yona kayaknya ingat lagi ni demgan honshu ,eh cie cie adik fujin ni kayak udah pandai jatuh cinta
2023-09-11
1
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
honshu kamu jatuh cintakah dulu dengan yoona
2023-09-11
1
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
syukurlah yoona terselamatkan dan sepertinya asa ceeta menarik antara yoona dan honshu nih.😎😎
2023-07-25
2