Saika sudah bersiap dengan pedang pemotong jiwa miliknya. Pedang ini memiliki bentuk shikai yang mirip seperti pemotong daging raksasa dan bankai yang panjang, bilah tipis dengan pegangan berbentuk manji.
Saat dibawa untuk berperang, pedang ini bisa mengeluarkan aura sihir kuat dan bahkan menyerapnya chakra milik lawan. Pedang ini juga sangat tajam dan bisa memotong apapun tanpa ampun. Bahkan batu, kapal perang dan bongkahan es, semuanya bisa dihancurkan oleh pedang pemotong jiwa milik Saika.
Sama kuatnya dengan Pedang Langit Pengumpul Awan Surga milik Fujin. Hanya saja fungsi keduanya berbeda. Jika pedang pemotong jiwa milik Saika bisa menyerap chakra dan mengeluarkan sihir dan ilusi yang kuat, maka Pedang Langit Pengumpul Awan Surga milik Fujin akan menyerap energi sihir dan ilusi untuk menetralkannya.
Saika yang sudah mengacungkan pedang pemotong jiwa miliknya yang sudah mengeluarkan aura hitam kelam keemasan kini sudah bersiap untuk menyerang ketika sesuatu yang sedang bersembunyi di balik semak-semak itu mulai keluar.
Namun betapa terkejutnya dia ketika melihat makhluk itu. Makhluk itu bukanlah siluman ataupun bandit yang suka membuat kericuhan di berbagai tempat, melainkan makhluk itu adalah seekor kelinci lucu dengan bulu putihnya yang lembut.
Hanya saja bagian kaki kelinci itu sedang terluka. Saika kembali menyimpan pedang pemotong jiwa miliknya dan meraih kelinci malang itu. Dia menggendongnya dan mulai menyembuhkannya dengan chakra miliknya.
"Kelinci yang malang. Bagaimana kamu bisa terluka seperti ini?" ucapnya ketika hampir menyudahi proses pengobatannya.
Kelinci itu hanya terdiam dan memandangi Saika dengan sepasang mata merah yang lucu itu.
"Kembalilah berkumpul bersama dengan keluargamu ..." ucap Saika sambil menurunkan kelinci itu.
Namun kelinci itu tak mau pergi dan masih berada di tempatnya. Dan disaat Saika berniat untuk meninggalkan tempat itu, kelinci itu malah melompat mendekati Saika dan menarik-narik hakama samurai milik Saika.
"Apa kamu ingin ikut bersama denganku?" tanya Saika kembali duduk bersimpuh dan mengusap lembut kelinci itu, hingga akhirnya kelinci itu mulai melompat pada pangkuan Saika, membuat gadis itu tersenyum tipis.
"Baiklah! Mulai sekarang kita akan berteman! Ayo! Kita harus mendapatkan sesuatu untuk pangeran Kenshin!" ucapnya lagi mulai mengibaskan tangannya dan menggunakan jurus mengjilangnya.
...⚜⚜⚜...
Tiga tahun kemudian ...
Fujin yang baru saja kembali untuk memeriksa perbatasan bersama beberapa prajurit, kini mulai mendatangi sebuah tempat makan yang merangkap sebagai tempat peristirahatan.
Mereka memutuskan untuk mengisi perut terlebuh dulu sebelum kembali ke kekaisaran Fumio yang masih akan memakan waktu yang cukup lama.
Namun tak sengaja dia mulai mendengarkan pembicaraan beberapa pria yang juga sedang berada di tempat makan ini.
"Sepertinya mereka adalah orang yang sama. Mereka selalu mengambil inti kekuatan spiritual serta batu kristal milik para siluman itu. Kali ini siluman ular yang sudah ribuan tahun tertidur di goa terpencil itu yang menjadi sasarannya. Seorang pengembara menemukan tubuh siluman ular bersisik putih itu mati tanpa batu spiritual di dalam tubuhnya. Bahkan ular itu juga kehilangan energi spiritualnya."
Ucap seorang pria bercerita bersama beberapa pria lainnya.
"Mengerikan! Sebelumnya juga ada siluman air penunggu Lautan Merah. Siluman itu juga dikabarkan mati dengan ciri-ciri yang sama." timpal pria lainnya lagi.
"Sebenarnya siapa pelakunya? Mengapa seolah-olah mereka menargetkan para siluman kuat dan mengambil 2 hal itu darinya?"
"Mungkinkah ada sebuah sekte yang memiliki aliran sesat dengan mengumpulkan energi-energi para siluman itu untuk memperkuat kekuatannya? Jika ada, maka itu akan sangat mengerikan bukan?"
Sekte aliran sesat dengan mengumpulkan energi negatif dari para siluman? Mungkinkah dia adalah orang yang berada di dalam ramalan itu? Keturunan iblis yang memiliki hawa iblis kuat di masa depan? Siapakah sebenarnya mereka? Jika saja aku bisa mengetahuinya dari sekarang ...
Batin Fujin mulai ingin tau, karena jika perkiraannya benar, maka orang tersebutlah yang mungkin kelak akan menjadi lawannya.
"Paman! Apa kalian tau siapakah mereka?" tanya Fujin yang sudah tak tahan untuk tetap diam saja.
Rasa keingintahuannya seolah-olah sedang menggelitikinya untuk ingin segera mencari tau siapakah mereka yang sedang mereka bicarakan saat ini.
Ketiga pria itu menoleh ke arah Fujin. Namun mereka tak mengenali sosok Fujin jika Fujin adalah seorang pangeran dari kekaisaran Fumio. Karena mereka sama sekali belum pernah bertemu dengan para pangeran dan putri kekaisaran Fumio.
Mereka hanya sering mendengar berita dari mulut ke mulut, jika para pangeran dan putri itu cantik, tampan dan rupawan. Dan sosok yang paling terkenal adalah Fujin yang terkenal kuat, tampan, namun sangat dingin dan datar. Namun mereka hanya bisa membayangkan sosok itu, karena belum memiliki sebuah kesempatan untuk bertemu secara langsung.
"Sebenarnya kami juga tidak mengetahuinya siapakah mereka. Tidak ada yang pernah benar-benar melihat mereka secara langsung. Para penduduk hanya menemukan beberapa jasad para siluman itu yang sudah kehilangan batu kristal miliknya serta energi spiritualnya sebelum mereka mati." jawab salah satu dari mereka.
"Kehilangan energi spiritualnya sebelum para siluman itu mati? Itu artinya ada yang pernah bertemu dengan para siluman itu sebelum mereka mati?" ucap Fujin menyimpulkan.
"Benar. Beberapa penduduk sempat bertemu dengan para siluman itu. Bisa dikatakan disaat mereka sedang sekarat. Namun baru beberapa saat meninggalkannya untuk mencari bantuan untuk menangkap para siluman itu, tiba-tiba saja mereka sudah mati dengan batu spuritual yang sudah menghilang dari tubuhnya dengan luka yang tidak beraturan. Seolah-olah mereka sangat terburu-buru dan sangat brutal saat melakukan semua itu." jelas pria itu.
Sungguh sangat mencurigakan dan seolah-olah mereka tak ingin aksi mereka terendus oleh para penduduk setempat. Jika mereka memang berniat baik untuk menyelamatkan penduduk dari ancaman para siluman itu, tidak seharusnya mereka melakukan semua ini dengan cara sembunyi-sembunyi seperti ini. Aku harus mencari tau tentang semua ini!
Batin Fujin menyimpulkan dan mengambil keputusan.
"Kita akan menginap beberapa malam disini! Pesankan kamar untukku!" titah Fujin kepada prajurit yang selalu membersamainya.
"Baik, Pangeran pertama!" sahut prajurit Hidemitsu patuh.
...⚜⚜⚜...
Fujin memutuskan untuk menginap beberapa hari di kota Fujiwara. Namun hingga sampai saat ini dia masih belum menemukan petunjuk apapun. Bahkan semenjak dia memutuskan untuk berada di kota tersebut, tak ada lagi siluman kuat yang terbunuh secara mengenaskan seperti itu.
Hal ini cukup membuatnya kesulitan untuk mencari tau tentang sekelompok orang dari sekte sesat itu.
Senja itu Fujin mendatangi sebuah perairan yang masih berada di kota tersebut seorang diri. Perairan itu cukup tenang, dan hal itulah yang membuat Fujin cukup betah menghabiskan waktu yang cukup lama di tempat ini. Karena dia memang menyukai ketenangan.
Sementara kedua orang prajurit yang selalu menemaninya kemanapun Fujin pergi kini hanya menunggunya dari tempat yang tak jauh dari perairan itu.
Namun tiba-tiba saja dia melihat ada seorang gadis berpakaian serba hitam yang sedang menggendong seekor kelinci. Mereka di atas sebuah perahu kecil di tengah perairan itu. Dan gadis itu kini sedang diincar oleh seekor siluman air yang rupanya sudah mengawasinya cukup lama.
Fujin yang menyadari semua itu kini bersiap dengan salah satu pedang andalannya, yaitu pedang Langit Pengumpul Awan Surga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
saika kenapa di incar siluman air,apa fia melakukan kesalahan sebelumnya.fujin setelah dari sini semoga kamu dapat petunjuk ya
2023-09-04
1
Rindi Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
sepertinya dimana ada saika disitu ada fujin 😂😂😂
2023-06-23
2
❤️⃟WᵃfAlena ⍣⃝కꫝ🎸
dulu ayah nya saling menyerang dan sekarang turun ke Fujin dan Khensin
2023-06-22
1