Fujin melihat ada seorang gadis berpakaian serba hitam yang sedang menggendong seekor kelinci. Mereka sedang berada di atas sebuah perahu kecil di tengah perairan itu. Dan gadis itu kini sedang diincar oleh seekor siluman air yang rupanya sudah mengawasinya cukup lama.
Fujin yang menyadari semua itu kini bersiap dengan salah satu pedang andalannya, yaitu pedang Langit Pengumpul Awan Surga. Dia melompat tinggi ke udara dan tiba-tiba mendarat di ujung perahu yang sedang dinaiki gadis itu.
Dengan cepat gadis itu segera berbalik siaga dan sudah bersiap dengan sebuah pedang yang mengeluarkan aura hitam keemasan. Namun tiba-tiba saja Fujin mulai mengayunkan pedang Langit Pengumpul Awan Surga ke arah gadis itu.
Gadis itu membulatkan sepasang mata kecoklatannya namun tak berusaha untuk menghentikan serangan Fujin. Namun dia semakin menvcngkeram pedangnya dan bersiaga jika Fujin akan melukainya.
SWOSSHH ...
JLEBBB ...
Ternyata Fujin mengayunkan pedangnya untuk menyerang siluman air yang saat itu sudah melompat dan berada di sisi samping belakang gadis itu.
Siluman itu bisa terkena serangan Fujin, namun dia berhasil melarikan diri di dalam air. Pandangan Fujin masih dia edarkan menatap perairan yang cukup luas itu untuk mencari keberadaan monster air itu.
Sementara gadis itu hanya menatap Fujin dengan tatapan terkejut dan sangat tidak menyangka, jika kini dia akan kembali bertemu dengan Fujin.
Dia? Mengapa dia ada disini? Bagaimana jika dia menyadari sesuatu dan mengingatku?
Batin gadis yang tak lain adalah Saika masih menatap waspada Fujin.
Namun tiba-tiba Fujin menghentakkan kakinya dengan kuat di atas perahu kecil itu sambil bersiul. Setelah itu Fujin melompat tinggi di udara dan mengatakan sesuatu untuk Saika.
"Nona, melompatlah!"
Saika masih menengadahkan wajahnya ke atas menatap Fujin yang sudah melompat dengan raut dingin dan masih penuh waspada. Namun ketika dia mulai merasakan ada sebuah pergerakan di bawah perahu kecil itu, Saika mulai menyadari sesuatu hingga akhirnya Saika juga mulai melompat tinggi di udara.
Dan dua detik kemudian perahu itu terbelah menjadi dua dan terhempas ke atas karena serangan dari monster air itu.
Hal ini cukup mengejutkan Saika hingga dia hampir terjatuh karena kehilangan keseimbangan. Namun Fujin segera meraih tangannya dan menariknya kuat hingga mereka kini sudah mendarat di atas tubuh besar Hokou dan terbang di udara.
Mereka berdua mendarat di atas tubuh Hokou dengan posisi salah satu tangan Fujin menahan tubuh Saika sedangkan tangan yang lainnya masih meraih tangan Saika. Dan Saika terjatuh di dalam pangkuan Fujin.
Pandangan mereka sempat bertatapan selama beberapa saat. Dan hal ini sempat membuat Fujin merasa sangat tidak asing dengan sepasang mata Saika.
Sepasang mata kecoklatan yang dingin dan tajam ini sepertinya sangat tidak asing. Sepertinya aku pernah melihat dan mengenalnya. Tapi ... kapan dan dimana?
Batin Fujin mengerutkan sepasang alis tegasnya dan berusaha untuk mengingat sesuatu. Namun belum sempat Fujin mengingatnya dengan baik, kini Saika segera duduk dengan benar dan menarik tangannya dari Fujin. Dia segera duduj membelakangi Fujin, karena dia adaa di depan Fujin.
"Siluman air akan sangat kuat jika mereka di perairan. Berhati-hatilah ..." ucap Fujin memperingatkan Saika yang saat ini sudah terduduk di depannya.
Namun belum sempat Saika menjawabnya, kini Fujin mulai membentuk chakra miliknya menjadi sebuah bola api yang menyala-nyala lalu menghempaskan bola api itu dengan cukup kuat disaat siluman air itu memperlihatkan diriny di atas air.
BUUMM ...
Serangan Fujin tepat mengenai siluman air itu dan membuatnya binasa dalam hitungan detik saja.
Sial! Gara-gara kehadirannya aku malah kehilangan siluman itu! Namun mengapa aku sampai lengah hingga tak menyadari kehadiran siluman itu? Jika saja pangeran Fujin tidak datang menyelamatkanku, mungkin saja aku ... ahh!! Tidak-tidak! Tetap saja gara-gara dia aku jadi kehilangan siluman itu! Dan kini aku harus mencari target baru lagi untuk pangeran Kenshin ... bahkan kini dia dan Hokou malah berteman baik! Tidak aku sangka!
Batin Saika cukup merasa kesal, dan dia mulai melompat turun ketika Hokou sudah mulai terbang lebih rendah di tepian perairan.
Saika pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata apapun untuk Fujin. Namun Fujin tak mempermasalahkanya. Dia hanya menatap punggung Saika yang semakin menjauh dan perlahan mulai menghilang dari pelupuk matanya.
...⚜⚜⚜...
Satu pekan telah berlalu, namun Fujin masih saja tak berhasil menamukan pentunjuk apapun. Bahkan kabar kematian siluman kuat kini benar-benar tak dia dengarkan lagi. Kota ini seakan tengaj aman jaya dan makmur tanpa memiliki masalah.
Hingga akhirnya Fujin memutuskan untuk kembali ke kekaisaran karena sebenarnya ini sudah sangat terlambat untuk kembali. Dan pastinya hal ini akan membuat ibundanya mengkhawatirkannya.
Mereka menempuh perjalanan yang cukup jauh dengan berkuda. Karena Fujin hanya akan memanggil Hokou dan menggunakannya untuk kendaraan disaat-saat terdesak saja.
...⚜⚜⚜...
Kedatangan Fujin disambut hangat oleh keluarga istana, namun kali ini ada uang sedikit berbeda. Fujin sama sekali tidak melihat sang ibunda yang menyambutnya. Sebenarnya ada rasa kecewa dan sedih saat melihat semua ini. Karena biasanya sang ibu suri akan selalu berada di barisan terdepan untuk menyambut kepulangannya.
Di sepanjang menuju ke kamarnya, wajah datar dan dinginnya semakin terlihat murung. Dan tentu saja hal ini disadari oleh salah satu pelayan yang biasanya selalu melayaninya sejak kecil.
"Pangeran pertama Fujin. Pemandian air hangat dengan sumber mata air suci khusus untuk pangeran sudah disiapkan." ucap pelayan wanita paruh baya itu dengan nada rendah.
Sejak kecil Fujin selalu berendam dengan mata air khusus yang suci dan sangat berkhasiat untuk melancarkan seluruh peredaran darahnya serta membersihkan setiap energi negatif yang berada di dalam tubuhnya.
Fujin tak menjawabnya. Dia berniat untuk segera mendatangi ruangan khusus tempatnya untuk berendam itu. Namun suara pelayan wanita paruh baya itu kini sukses menahan langkah kakinya untuk beberapa saat.
"Pangeran pertama Fujin jangan bersedih. Ibu suri saat ini sedang menjaga putri keempat yang sedang sakit. Tubuhnya sangat panas tapi dia seakan merasa selalu kedinginan. Dan putri keempat juga terus mengigau seperti mendapatkan sebuah mimpi buruk." ucap pelayan wanita paruh baya itu akhirnya mengatakan yang sedang terjadi saat ini.
"Yona sakit?"
"Sepertinya putri keempat Yona terkena sebuah racun disaat dia bermain luar istana. Yang mulia kaisar sudah memerintahkan tabib istana untuk memeriksa dan menyembuhkannya. Namun tak ada yang memiliki penawar racun itu."
Tak menjawabnya lagi, akhirnya Fujin segera bergegas untuk menemui ibunda dan melihat keadaan adik keempatnya. Ada raut kekhawatiran yang terukir menghiasi wajah Fujin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
saika dan fujin posisi kalian gak.bikin jatuh cinta pada pandanggan pertama kah,kasihan banget fujin ka ibunya ada tapi mereka.seakaan jauh,aish zhou gak.belajar dr masa lalu membesar tanpa kasih sayang ibu
2023-09-04
1
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
untuk sesaat saika terpana oleh ketampana fujin hingga tak menyadari sang monster yg muncul d bawah beruntung saika cepat tersadar hingga ia pun melambung tinggi untuk menghindarinya 😎😎
2023-07-25
3
❤️⃟WᵃfAlena ⍣⃝కꫝ🎸
apakah Fujin punya penawar nya ya dan bisa menyembuhkan Yona
2023-06-28
1