Fujin, beberapa prajurit istana dan Hokou yang sudah bersama dengan mereka kini memutuskan untuk beristirahat sejenak di dalam hutan ilusi itu.
Namun disaat mereka meninggalkan Hokou sendirian yang sedang memulihkan energinya kembali, sementara Fujin dan beberapa prajurit istana yang mendatangi anak sungai, tiba-tiba ada sosok berpakaian serba hitam dan bercaping mulai melesat mendekati Hokou.
Seperti biasa, tak mau membuang-buang waktu lagi, sosok bercaping itu mulai menggunakan formasi pengunci dan bersiap untuk menyerap energi spiritual milik siluman-siluman yang telah menjadi targetnya.
Sebuah formasi berbentuk segi lima dengan aura hitam keemasan mulai terlihat tepat di atas Hokou yang belum sepenuhnya pulih. Karena sebelumnya kondisinya memang sedang sekarat sebelum dia ditolong oleh Fujin. Dan saat ini dia belum sepenuhnya pulih.
Dan kini Hokou itu mulai meringkik kesakitan dan tak berdaya untuk melakukan sebuah perlawanan. Sebagian energi spiritual milik Hokou sudah terserap oleh sosok bercaping itu. Bahkan batu kristal putih milik Hokou juga sudah terlepas dari tubuhnya dan mulai melayang di udara hingga hampir mencapai sosok bercaping itu.
Namun belum sempat menyelesaikan semua itu dengan baik, seseorang mulai melemparkan serangan bola apinya untuk sosok bercaping itu hingga membuatnya terhempas beberapa meter ke sisi samping.
BRUUGGHH ...
"Uhuukk ... uhukk ..."
Sosok bercaping itu memuntahkan seteguk darah segar, namun dia segera bangkit kembali dan mengulurkan tangan kanannya ke sisi samping. Sebuah aura gelap keemasan mulai menyelimuti tangan kanannya dan sebuah naginata bilah ganda mulai berada di dalam genggamannya.
Batu spiritual milik Hokou kembali lagi ke dalam tubuhnya. Sementara sosok bercaping itu kini bersiap untuk melawan Fujin yang datang dan mengganggu aksinya kali ini. Tentu saja hal ini membuatnya sangat murka.
Tak mau diam saja Fujin juga mulai mengulurkan tangan kanannya ke sisi samping. Sebuah aura putih kebiruan juga mulai terlihat bersamaan dengan terlihatnya sebuah pedang Langit Pengumpul Awan Surga.
Sosok bercaping itu sudah melesat di udara dan mengayunkan naginata bilang ganda itu ke arah Fujin. Namun Fujin menghalangi serangan itu dengan Pedang Langit Pengumpul Awan Surga miliknya.
Kedua senjata itu saling beradu dengan memancarkan aura masing-masing yang tentunya sangat berlawanan. Pandangan mereka sempat saling bertemu, namun Fujin tak bisa melihat wajah sosok bercaping itu. Karena sosok bercaping itu mengenakan kain hitam untuk menutupi wajah bagian bawahnya. Namun Fujin bisa menatap sepasang mata kecoklatan yang terlihat tajam dan dingin itu.
TRANGG ...
Kedua senjata itu masih saling beradu selama beberapa saat. Dan keduanya juga mulai merasakan jika lawan yang sedang mereka hadapi bukanlah sembarangan lawan.
"Siapa kamu? Mengapa kamu mau mengambil energi spiritual serta batu spiritualnya?!" selidik Fujin disela-sela pertarungan sengit di antara mereka berdua.
Sosok bercaping itu tak menjawabnya, dia hanya terus memberikan serangan untuk Fujin dan terkadang menahan serangan dari Fujin.
TRANG ...
SRRTTT ...
Sebuah tebasan kuat kembali Fujin layangkan. Sosok bercaping itu berhasil menangkis serangan itu, namun dia juga kembali terseret cukup kuat ke belakang hingga jejak kakinya terlihat di atas tanak sejauh 2 meter.
Sial! Gara-gara serangan bola api miliknya yang mengenaiku beberapa saat yang lalu, kini membuatku tidak bisa maksimal dalam pertarungan ini. Jika terus begini aku akan benar-benar kalah darinya. Dan aku akan gagal untul merebut batu spiritual serta energi spiritual milik siluman Hokou. Tidak bisa dibiarkan!!
Batin sosok bercaping itu mulai merentangkan kedua tangannya dan memejamkan matanya. Dan tiba-tiba saja di sekitar Fujin mulai terlihat kabut pekat berwarna hitam keemasan yang muncul dari dalam tanah.
Bayangan kematian! Rasakan salah satu jurus andalanku ini!!
Batin sosok bercaping itu mulai melakukan beberapa pergerakan tangannya hingga dia mulai mengendalikan kabut asap hitam keemasan yang begitu pekat itu.
Kabut asap itu semakin mendekati Fujin dan dan perlahan membentuk sebuah bentuk seperti sebuah tangan raksasa berwarna hitam keemasan. Bayangan potongan tangan raksasa itu berusaha untuk menangkap tubuh Fujin, namun ternyata pergerakan Fujin lebih cepat, hingga dia berhasil melompat tinggi sebelum bayangan tangan raksasa itu meraih tubuhnya.
Dan disaat Fujin melompat tinggi, dia melakukan tebasan tepat pada bayangan tangan raksasa yang masih bertengger di atas tanah itu.
"Tebasan langit pengumpul awan surga!! Hiathh!!"
Aura yang berasal dari pedang Fujin seketika melenyapkan bayangan tangan raksasa itu. Tak berhenti sampai disana saja. Kini Fujin juga mulai memberikan tebasan ke arah sosok bercaping itu. Namun sosok bercaping itu dengan begitu gesit bisa menghindarinya dengan baik.
Apa? Tidak mungkin! Bagaimana mungkin dia bisa menghindari bayangan kematian milikku? Sebenarnya siapa pemuda ini? Mengapa dia begitu kuat? Dia memiliki kekuatan yang begitu menekan dan sangat sulit untuk dikalahkan.
Batin sosok bercaping itu yang sebenarnya tak pernah mengenali wajah Fujin. Karena disaat berada di pedesaan Asuka dia tak melihat Fujin secara langsung. Dia hanya melihat punggung Fujin yang sudah mulai menjauh meninggalkan pedesaan Asuka saat itu.
"Pangeran pertama Fujin! Apa pangeran baik-baik saja?" tiba-tiba saja beberapa prajurit istana mulai berdatangan menghampiri Fujin.
Apa? Pangeran pertama Fujin? Jadi dia adalah pangeran pertama dari kekaisaran Fumio yang berhasil mengalahkan siluman Jorogumo saat itu? Pantas saja dia sangat kuat. Aku harus segera pergi dari tempat ini!
Batin sosok bercaping itu mulai mengibaskan tangannya dan menggunakan jurus menghilangnya.
Fujin membiarkannya dan tak mengejarnya kembali. Namun pandangannya masih menatap ke arah sosok bercaping itu menghilang.
"Aku baik-baik saja. Siapkan tenda! Malam ini kita akan bermalam di tempat ini! Hokou masih belum bisa banyak bergerak. Aku tak bisa meninggalkannya." titah Fujin mulai meninggalkan para prajurit itu.
"Baik, Pangeran pertama Fujin." sahut para prajurit serempak.
...⚜⚜⚜...
Di tepian danau yang sunyi, sosok bercaping itu mulai membuka penutup wajah dan capingnya. Dia sedikit membuka bagian atas pakaiannya untuk melihat luka akibat serangan bola api milik Fujin yang mengenai bahu kirinya.
Ada sebuah bekas luka kemerahan menyala pada bahu kirinya, tepatnya pada ujung bagian tulang selangkanya. Sosok berpenampilan layaknya seorang samurai itu adalah Saika. Kini dia mulai menggerai rambut hitam indahnya dan segera melakukan pengobatan untuk dirinya sendiri.
Dia duduk bersila dan mulai menggunakan chakra miliknya untuk mengobati lukanya.
"Argghh ... luka ini benar-benar menyakitkan dan terasa sangat perih dan panas. Kekuatan api milik pangeran Fujin benar-benar tak bisa diremehkan. Bahkan aku sudah cukup mengeluarkan banyak chakraku, tapi masih belum sepenuhnya bisa menyembuhkan luka ini." gumamnya mulai menghentikan pengobatan mandirinya karena sudah kelelahan.
KRASAKKK ...
Sebuah suara mulai terdengar dari balik semak-semak belukar yang berada tak terlalu jauh darinya. Saika segera memakai pakaiannya kembali dengan benar dan mengikat rambutnya. Dia juga segera memakai caping serta penutup wajahnya kembali.
Sebuah pedang juga sudah dia keluarkan untuk bersiap menghadapinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩմოí⁰³
seperti nya kamu ni diperbudakkan nakai dan kenshin saja saika buat mereka, slah orang jika kamu melawan fujin
2023-08-12
1
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
ternyata saika ya ,tapi kenapa fujin gak ngejar apa karena ada rasa apa gitu secara mereka saudara
2023-08-11
0
Rindi Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
lagian saika menyerang hokou yg sedang memulihkan diri tanpa menyelidiki terlebih dahulu kan jadinya tabrakan lagi ama fujin tuh
2023-06-23
2