Fujin memasuki kedai makan dan penginapan itu lalu memilih sebuah bangku yang dianggap terletak strategis dari para pengunjung lainnya. Sementara kedua prajurit yang selalu menemaninya juga mengambil meja lain yang berada di dekat para pelayan.
Seperti biasanya, kedai ini selalu saja ramai akan kunjungan dari samurai, bangsawan, maupun para pengembara yang memutuskan untuk hanya sekedar beristirahat maupun menginap dengan didampingi para wanita panggilan. Karena tempat ini juga menyediakan hal seperti itu.
Sudah selama beberapa jam Fujin menghabiskan waktu di tempat ini hanya untuk menikmati makanannya sambil mencari beberapa informasi dari orang-orang di sekitarnya. Namun dia tak menemukan apa-apa.
"Hallo ..." tiba-tiba saja seorang wanita dengan pakaian warna cetar menghampiri Fujin dengan suara yang mendayu-dayu.
"Aku sudah memperhatikanmu sejak beberapa saat yang lalu. Apa kamu sedang mencari seseorang?" imbuh wanita itu memamerkan senyuman manisnya menatap Fujin dengan penuh percaya diri, karena dia sama sekali tidak mengetahui jika Fujin adalah seorang pangeran.
Yeap, penampilan Fujin saat ini lebih terlihat seperti seorang samurai dan tidak mengenakan beberapa barang mewah. Sehingga hampir semua orang menganggap Fujin adalah ksatria biasa.
Fujin tak menjawabnya dan mengabaikan wanita itu. Dia menyelesaikan suapan terakhir ikan dojo miliknya lalu mulai menikmati minumannya.
"Namaku adalah Kagome. Aku bisa membantumu. Aku bisa memberikan informasi apapun yang kamu inginkan. Asalkan kamu ... memberikan bayaran untukku! Aku juga bisa menemanimu tidur ..." ucap wanita itu berusaha untuk merayu Fujin.
"Kamu bisa memberikan informasi apapun untukku? Apa kamu yakin?" tanya Fujin mulai mengalihkan pandangannya menatap wanita itu.
"Tentu saja aku yakin. Aku cukup mengetahui apapu yang terjadi di wilayah ini. Asalkan kamu bisa memberikan bayaran yang tinggi, maka aku akan memberikan semua informasi untukmu." sahut wanita itu dengan cepat.
"Baiklah! Saat ini aku sedang mencari seseorang. Jika kamu berhasil memberitahukan informasi dan keberadaannya padaku, maka aku akan memberikan bayaran yang sangat besar untukmu. Seribu koin emas! Bagaimana?" sahut Fujin tak mau berlama-lama lagi.
"Se-seribu koin emas? Apa kamu serius? Sekaya itukah kamu?" ucap wanita berparas jelita itu berbinar dan kembali menatap lekat Fujin dari ujung kaki hingga ujung kepala, seakan masih saja tak mempercayainya.
"Tentu saja aku serius. Sekarang katakan padaku. Apakah kamu pernah melihat sekelompok orang ataukah seseorang yang berasal dari suku tersembunyi Ainu?" tanya Fujin tak mau membuang-buang waktu lagi.
"Suku tersembunyi Ainu?" gumam Kagome seketika merubah ekspresinya menjadi serius.
"Ya! Apa kamu mengetahui sesuatu tentang mereka?" selidik Fujin seolah-olah bisa membaca pikiran Kagome yang mengetahui tentang suku tersembunyi Ainu.
"Sebenarnya beberapa hari yang lalu aku pernah melihat beberapa dari mereka yang berkunjung dan menginap di tempat ini. Namun tiba-tiba saja mereka sudah meninggalkan penginapan ini sebelum batas waktu persewaan berakhir. Mereka pergi dengan terburu-buru. Dan sehari kemudian aku baru mendengar kabar jika salah satu dari mereka tak sengaja mencelakai putri keempat kekaisaran Fumio. Mungkin mereka ketakutan dan bersembunyi."
Jelas Kagome berusaha untuk mengingat-ingat sosok beberapa gadis yang pernah ditemuinya beberapa hari yang lalu.
"Sebenarnya mereka bukanlah penduduk asli di wilayah kita. Aku sempat berbincang dengan dua orang pelayannya. Mereka menyebrang dari lautan perbatasan dan tiba di Jepang." imbuh Kagome mengingat-ingat perbincangannya dengan pelayan suku tersembunyi Ainu itu.
"Benar. Lalu apa kamu tau dimana mereka saat ini?" sela Fujin tak sabaran.
Kagome menggeleng pelan, namun dia mengeluarkan sesuatu dari balik pakaian berwarna kontras dan cetar itu.
"Disaat aku memeriksa kamar mereka, aku menemukan ini. Sepertinya ini adalah milik salah satu dari mereka." ucap Kagome memberikan benda kecil berbentuk roda berputar dengan ukiran-ukiran di sekelilingnya dan memiliki sebuah pegangan.
Fujin menerima benda itu dan mulai menelisiknya.
"Roda doa lebah dari tangan murni yang antik? Benda murni yang hanya dimiliki oleh suku Ainu yang merupakan suku luar Jepang?" gumam.Fujin menyimpulkan.
"Entahlah. Aku baru pertama kali melihat benda seperti itu. Dan aku tidak terlalu memahaminya. Namun energi dari benda itu sedikit berbeda." ucap Kagome tak mengerti.
"Baiklah. Terima kasih! Dan ini adalah bayaranmu!" ucap Fujin memberikan sekantong besar kain hitam yang berisi dengan kepingan-kepingan emas untuk wanita itu.
Fujin segera bergegas untuk meninggalkan kedai makan dan penginapan itu sambil membawa benda murni dan antik itu. Kedua prajurit yang mengetahui pergerakan Fujin juga segera mengikutinya meninggalkan tempat ini.
Teriakan dari Kagome sama sekali tak dihiraukan oleh Fujin. Dia tetap melenggang meninggalkan tempat ini.
"Huft ... padahal aku hanya sedikit memberikan informasi untuknya. Bahkan aku sama sekali tak membantunya karena tidak bisa memberitahukan keberadaan mereka kepadanya. Tapi dia masih saja membayarku dengan cukup banyak koin emas. Ahhh aku sungguh sangat beruntung hari ini!! Bertemu dengan seorang pemuda yang baik hati dan dermawan ...." gumam Kagome penuh binar sambil memeriksa isi kantong yang berisi dengan koin-koin emas itu.
...⚜⚜⚜...
Di pinggiran sebuah pinggiran perairan, Fujin menimang-nimang benda antik murni yang merupakan milik dari suku tersembunyi Ainu. Tidak ada petunjuk apapun yang berhasil Fujin temukan.
Namun tiba-tiba saja benda antik tersebut mulai memnacarkan cahaya yang sangat redup ketika Fujin mulai melakukan perjalanan di sekitar lahan kosong yang dipenuhi dengan bebatuan dan pepohonan.
Cahaya itu sebenarnya sangat redup dan hampir tak terlihat. Namun Fujin menyadari hal itu. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk tetap berjalan menyisiri sekitarnya. Cahaya pada benda antik itu masih saja redup selama beberapa saat.
Namun disaat Fuji mendekati sebuah bebatuan tinggi dan memanjang hingga beberapa kilo, cahaya itu semakin memancar dengan terang. Hal ini membuat Fujin berpikir jika benda antik tersebut memiliki ikatan yang cukup kuat dengan si pemilik. Dan benda itu akan memancarkan cahaya yang semakin terang jika semakin dekat dengan si empu. Itulah kesimpulan dari pemikiran Fujin saat ini.
"Bebatuan memanjang ini tak memiliki celah sedikitpun untuk tempat bersembunyi, Pangeran Fujin. Mereka tidak ada di sekitar tempat ini." ucap prajurit Ieyasu setelah kembali dari menjalankan perintah Fujin untuk memeriksa sekitar bebatuan itu.
"Benar, Pangeran Fujin. Aku juga tidak menemukan sebuah tempat rahasia di sepanjang bebatuan ini." sahut prajurit Hidemitsu.
Fujin terdiam selama beberapa saat lalu mengangkat benda antik milik dari suku tersembunyi Ainu itu. Benda itu masih saja memancarkan cahaya yang semakin terang.
Masih dengan mengangkat benda antik itu, Fuji menatap kembali bebatuan memanjang itu.
"Pasti ada sesuatu di sekitar tempat ini. Aku harus bisa menemukannya!" gumamnya merasa sangat yakin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
informasi yg kamu berikan sangat berguna kagome apalagi benda milik suku ainu itu , pasti akan sangat membantu fujin dalam pencarian nya
2023-10-02
1
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
bermanfaatbsekali benda antik,gak sia2 fujin ngasih banyak koin emas
2023-09-18
1
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
informasi yg sedikit tu berharga untuk fujin kagome
2023-09-18
1