Shirayuki mengantarkan Yona untuk mendatangi pavilliun Ginko, karena Yona bersikeras untuk menemui seseorang yang telah menyelamatkannya. Padahal Yona masih terlihat begitu pucat.
Namun baru saja tiba di pertengahan jalan, mereka berdua malah berpapasan dengan Fujin.
"Kalian mau pergi kemana? Seharusnya Yona masih harus beristirahat di kamarnya." ucap Fujin terdengar datar seperti biasanya.
"Kakak pertama ... ini ..." ucap Shirayuki merasa sangat bersalah karena merasa tidak bisa menjaga Yona dengan baik.
Namun Yona segera mengangkat tangan kirinya dan berusaha untuk melindungi Shirayuki agar Fujin tidak memarahinya.
"Ini salahku, Kak Fujin. Aku yang bersikeras untuk meninggalkan kamarku. Aku hanya ingin menemui pangeran Honshu dan berterima kasih padanya." ucap Yona berharap Fujin tidak akan memarahi sang adik.
"Sebaiknya kamu kembali ke kamarmu dan beristirahatlah. Karena pangeran Honshu sudah kembali ke wilayahnya sejak dua jam yang lalu." ucap Fujin dengan nada rendah dan datar.
Bahkan tak ada kemurkaan sama sekali tergambar dalam setiap ucapan maupun pandangannya.
"Apa? Pangeran Honshu sudah kembali? Bahkan dia tidak memberikan kesempatan untukku berterima kasih padanya?" celutuk Yona hampir saja tak mempercayai semua ini.
"Dia sedang terburu-buru dan hanya menitipkan ini untukmu ..." sahut Fujin mengulurkan sebuah bingkisan kecil dengan kain pembungkus berwarna kecoklatan untuk Yona.
"Segera kembalilah dan beristirahatlah! Aku harus pergi." ucap Fujin kembali lalu melenggang meninggalkan kedua adik cantiknya itu.
Yona dan Shirayuki memberikan salam penghormatan dan menatap kepergian Fujin. Lalu mereka memutuskan untuk kembali lagi ke kamar Yona.
.
.
.
Sesampainya di dalam kamarnya seorang diri, Yoona terduduk di atas pembaringannya dan memandangi sebuah bingkisan kecil berwarna kecoklatan itu. Setelah menimang-nimang cukup lama akhirnya Yona mulai membukanya.
Terlihat ada sebuah gelang giok berwarna kehijauan dengan manik-manik kristal-kristal kehijauan yang indah menghiasi sebagian sisi luarnya dengan manik-manik lainnya membentuk sebuah binatang spirutual yang menyerupai seekor burung merak.
Yona terlihat terpukau takjub karena melihat gelang giok yang cantik dan indah itu. Namun bukan hanya ada itu saja. Masih ada sebuah sisir berwarna kecoklatan berbentuk lucu dan manis.
Lagi-lagi Yona mengukir sebuah senyuman indah menghiasi wajah ayunya karena melihat benda-benda indah yang terlihat berharga serta memilikk sebuah keistimewaan.
Yona mulai melihat ada buah gulungan kertas kecil di dalam bingkisan itu. Karena merasa cukup penasaran, akhirnya dia mulai meraih dan segera membacanya.
...▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎...
Yang terhormat, Putri keempat Yona. Semoga kondisi putri Yona segera membaik dan sepenuhnya bisa segera pulih sempurna. Tolong minum madu suci yang telah aku bawakan secara rutin untuk tetap menjaga dan memulihkan vitalitas tubuh putri Yona.
Aku juga memberikan gelang giok yang merupakan salah satu barang sihir dari wilayahku. Sebenarnya gelang ini terbuat dari artefak pelindung kelas tinggi dan sebuah sumsum tulang leluhurku. Gelang ini akan selalu menjaga tuan putri Yona dari energi negatif. Jangan pernah melepasnya kemanapun tuan putri Yona pergi.
Dan ... sisir ini ... sebenarnya tidak ada istimewanya sama sekali. Hanya saja ... aku rasa akan terlihat sangat aneh jika aku selalu menyimpannya. Jadi aku memutuskan untuk memberikannya untuk tuan putri Yona. Semoga tuan puti Yona menyukainya.
Maaf jika aku telah meninggalkan istana Fumio dengan terburu. Karena ada sesuatu yang terjadi di istanaku. Dan aku harus segera kembali. Mudah-mudahan kita bisa bertemu kembali. Dan semoga lekas sembuh.
Honshu
...▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎...
"Pangeran Honshu dari ras binatang?" gumam Yona sambil menimang-nimang gelang berwarna kehijauan itu.
"Mengapa sepertinya aku sangat tidak asing dengan manik-manis yang ada di dalam gelang pelindung ini?" gumamnya lagi.
...⚜⚜⚜...
Di dalam sebuah aula utama istana Fumio, lagi-lagi kaisar Zhou mengumpulkan beberapa orang-orangnya untuk membahas sesuatu. Kali ini dia mengutus beberapa prajurit untuk menemukan orang yang sudah berusaha untuk mencelakai Yona dengan racun es.
Beberapa prajurit meninggalkan istana untuk mencari orang yang berasa dari suku tersembunyi Ainu. Dan kali ini Fujin juga ikut bersama dengan para prajurit untuk pencariannya.
Mereka saling berpencar di wilayah sekitar istana, ibu kota maupun pedesaan-pedesaan kecil yang masih berada di sekitar kekaisaran Fumio.
Dan seperti biasa, Fujin selalu ditemani oleh prajurit Ieyasu dan prajurit Hidemitsu. Mereka memeriksa dan mengumpulkan beberapa informasi melalui penduduk yang mereka temui.
Namun tak ada satupun yang pernah melihat salah satu suku Ainu yang berada di sekitar istana Fumio. Seakan pencarian mereka adalah sia-sia saja.
"Apakah mungkin mereka sudah pergi jauh dan meninggalkan wilayah Fumio setelahencelakai putri keempat saat itu?" celutuk prajurit Hidemitsu berpikir ke arah sana.
"Tidak menutup kemungkinan memang seperti itu. Mungkin dia terlalu takut dan segera meninggalkan wilayah ini secepat mungkin." sahut prajurit Ieyasu.
"Tidak mungkin! Karena semenjak kedatangan bersama pangeran Honshu saat itu, ayahanda sudah memerintahkan beberapa Daimyo dan prajurit untuk menjaga dan memblokir daerah perbatasan dan laju laut. Seharusnya orang itu masih berada di sekitar wilayah ini."
Sahut Fujin dengan tatapan yang masih selalu mengekori sekitarnya, berharap dia akan menemukan sesuatu. Hingga akhirnya sepasang netra Fujin kini mulai melihat sebuah kedai makan yang cukup besar dan ramai dengan para pengunjung yang berdatangan.
Kedai makan itu merangkap juga sebagai penginapan yang disediakan untuk para samurai ataupun pengunjung lain yang sedang membutuhkan sebuah tempat untuk beristirahat. Dan tempat itu berada tak jauh dari Fujin saat ini, tepatnya di seberang jalan.
"Ayo kita pergi kesana!" seru Fujin memutuskan untuk mendatangi kedai makan itu.
"Makan lagi? Bukankah kita baru saja memakan ikan panggang beberapa saat yang lalu, Pangeran? Apakah ikan hasil memancing dan pangganganku belum membuat pangeran Fujin merasa kenyang?".
Celutuk prajurit Ieyasu malah merasa sangat bersalah karena beberapa jam yang lalu dia hanya berhasil mendapatkan 3 ekor ikan di sungai dan memanggangnya untuk Fujin.
"Bukan hanya untuk sekedar makan saja. Apa kamu melupakan sesuatu, Ieyasu?? Jika sebuah kedai makan dan penginapan itu adalah gudang dan sumber dari banyak informasi apapun itu." sahut Fujin masih melenggang di depan kedua prajurit itu.
"Ahhh ... iya! Benar! Itu adalah benar!" sahut prajurit Ieyasu meringis karena hampir saja melupakan hal besar itu.
Bersambung ...
...⚜⚜⚜...
Hari ini bonus visual putri kelima, Shirayuki. Jika dibandingkan dengan sang kakak Yona, Shirayuki terlihat lebih anggun, kalem, manis dan penurut. Dari keempat saudaranya, Shirayuki yang paling mewarisi darah ras langit yang lebih kental dibandingkan dengan darah ras manusia bumi.
Maka dari itu, selain melatih Fujin, Amaterasu terkadang juga suka melatih dan mengajari Shirayuki untuk mempelajari teknik yang hanya bisa dikuasai oleh ras Dewa langit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
syirayuki calon dewi langit dong 😇
2023-10-02
1
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
shirayuki bisa awet mufa kayak neneknya kah🤔
2023-09-11
1
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
kenapa jadi terharu baca yg ni yona dilindungi honshu
2023-09-11
1