Seno Dan Dika

Selamat! Membaca 🤗

🍁🍁🍁

Setelah bertemu Rana dan menatap wajahnya sedekat itu, Seno menjadi gelisah, entah apa yang dipikirkan lelaki itu sehingga ia lebih banyak diam daripada berbicara.

"Duduklah, jangan kau terus berdiri seperti manekin usang,"kata Dika sambil memberikan bangku pada teman sekaligus ketua Timnya itu.

"Apa yang kau pikirkan?"tanya Dika setelah temannya duduk di bangku yang ia berikan.

"Apa! Jangan berpikir macam-macam,"sahut Seno.

"Aku tidak berpikir macam-macam aku hanya bertanya. Kenapa pikiranmu ini selalu buruk tentangku,"kesal Dika.

Seno hanya membuang wajahnya, malas untuk meladeni temannya yang memang selalu kepo itu, namun bagaimanapun juga Dika tetap menjadi teman yang paling dekat untuk Seno, dan ialah satu-satunya orang di anggota Tim SAR yang mengetahui bahwa Seno sudah berpisah dengan istrinya 4 tahun yang lalu.

"Setelah 4 tahun aku tidak bertemu dengannya, Rana benar-benar berubah drastis. Aku sungguh tidak menyangka bisa bertemu kembali dengannya di sini, wah dia ternyata hebat sekali, menjadi seorang Perawat sekaligus relawan di kondisi yang mencekam di sini, sepertinya Rana sangat cocok denganku karena kita sama-sama bagian dari Tim Penyelamat untuk orang-orang yang membutuhkan pertolongan dan bantuan,"oceh Dika, yang di maksud dengan, menyindir Seno.

Seno meliriknya dengan tajam.

"Kenapa kau menatapku seperti itu! Apa ada yang salah dengan kata-kataku? Tidak kan,"lalu Dika mendekatkan diri persis di telinga Seno dan berbisik,"kau dan Rana kan sudah berpisah sejak lama, jadi tidak masalah bukan jika aku mendekatinya karena aku merasa sangat cocok dengan dia, sekarang Rana juga begitu sangat cantik dan terlihat dewasa. Sungguh dia adalah wanita yang aku idam-idamkan selama ini."

PLAK!

Seno menggeplak wajah Dika menggunakan topi yang ia pegang sejak tadi.

"Tutup mulutmu!"

"Aaawww, kenapa kau jadi sekejam ini, lagi pula kenapa aku harus menutup mulutku. Mulut diciptakan untuk berbicara bukan untuk ditutup."Balas Dika, yang kesal, sambil mengusap-usap wajahnya.

"Dika!"Seno memanggil namanya dengan nada yang mengarang, pertanda jika lelaki itu sudah berada di mode buas, karena tengah kesal dengan dirinya.

"Baiklah! aku akan diam, kau ini aneh sekali aku berucap seperti itu aja kau marah, sungguh sangat sensitif."Cibir Dika, namun di akhir kalimatnya ia merendahkan volume suara agar tidak terdengar oleh Seno.

*

*

*

Setelah beberapa menit menunggu.

"Seno, apa kita akan tetap menunggu di sini? bukankah kita masih melakukan pencarian di sana?"kata Dika dengan berdiri tegap di hadap ketuanya.

"Aku ingin memastikan jika anak itu baik-baik saja."

"Kau ingin memastikan anak itu baik-baik saja apa kau ingin memastikan.......!"

Dika sengaja menggantungkan ucapannya karena ia takut kembali digeplak oleh Seno.

Namun Seno sangat mengerti arti dari gantungan ucapan Dika.

"Sudah kubilang tutup mulutmu, dan jika kau memaksa membuka mulutmu, jangan bicara dan berpikir macam-macam!"

"Sebenarnya aku salah apa! Padahal aku tidak mengatakan apapun tapi aku masih juga dimarahi, sungguh malang nasibmu Dika."Keluh Dika yang menyayangkan nasibnya.

"Cepat kau pergi dari sini bukankah masih ada tugas di sana!"usir Seno.

"Hai Pak Seno, bukankah kau ketua Tim kami! seharusnya kau juga ada di sana di saat kita melakukan evakuasi pencarian, kenapa Anda malah duduk di sini!"

Seno yang benar-benar kesal dengan temannya itu bangkit dari duduk.

"Kau!'

"Apa!"

Tidak mau menjadi perhatian orang-orang yang ada di sana karena ia terus berdebat dengan Dika, Seno pun memilih mengalah dan pergi dari sana.

"Hai Kau mau ke mana?"

"Ke mana lagi! Masih bertanya."Sahut Seno tanpa melihat dan ia terus melanjutkan langkahnya menjauhi tenda yang memiliki nomor 20 itu.

"Nenek tunggu di sini, saya akan kembali lagi nanti."Ucap Dika pada nenek yang masih setia duduk menunggu cucunya.

"Iya nak terima kasih, lakukanlah tugas mulia kalian, sampaikan rasa terima kasih terdalam nenek kepada temanmu tadi."

Dika mengangguk dan ia berlari menyusul Seno.

🍁🍁🍁

"Bagaimana Dok?"tanya Rana pada Vir yang baru menyelesaikan tugasnya.

"Syukur, pendarahan sudah bisa dihentikan. Tapi secepatnya kita harus bisa membawa anak ini ke Rumah Sakit yang ada di Kota, karena di sini tidak bisa menjamin keselamatan anak ini."Sahut Dokter Vir.

Kirana mengangguk.

"Saya akan bicarakan ini pada ketua agar segera membawa anak ini ke Rumah Sakit."

*

*

Rana dan Vir keluar dan menemui nenek tadi.

Sebelum menyampaikan kondisi cucunya, Vir bertanya nama anak itu terlebih dahulu kepada sang nenek dan ternyata gadis Malang itu memiliki nama Bella, Dokter Vir menyampaikan tentang kondisi Bella, yang mengharuskan dan secepatnya membawa anak itu ke Rumah Sakit.

"Tolong lakukan apapun untuk kesembuhan cucu saya Dokter."Pinta nenek itu dengan memohon.

"Kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan Bella nek, dan kita juga terus berdoa agar yang kuasa membantu kita."

Sementara Rana tengah mengedarkan bola matanya memperhatikan di sekeliling, sepertinya ia tengah mencari sosok laki-laki yang pernah hadir dalam hidupnya itu. Namun Seno tidak ada di sana membuat Rana sedikit lega karena ia tidak harus berpacu jantung kembali ketika bertemu dengan mantan suaminya itu.

Melihat kondisi nenek yang juga terlihat sangat lemah serta pucat, Rana membawanya ke dalam tenda untuk memeriksa keadaannya.

"Nenek beristirahatlah di sini, tidak perlu memikirkan apapun kita sama-sama berdoa dan berusaha, kita juga harus yakin jika Bella akan baik-baik saja dan bisa kembali pulih seperti semula,"ucap Rana menenangkan nenek yang sudah sangat tua itu dan nampak sedih itu.

🍁🍁🍁🍁

Malam menjelang, dan proses evakuasi pencarian pun dihentikan dan akan kembali dilanjutkan esok

"Hari ini benar-benar air mataku habis karena terus menangis, menyaksikan kondisi yang ada di sini,"ucap salah satu rekan Seno di saat mereka berjalan beriringan menuju ke tenda.

"Benar! Aku benar-benar tersayat melihat mereka yang menangis histeris kehilangan anggota keluarganya,"sahut rekannya lagi.

Dika yang tak mau untuk tidak menyumbangkan suaranya, menyahuti apa yang mereka katakan namun sahutan itu malah membuat sang ketua Tim melotot padanya. Karena pada saat itu Dika berkata.

"Selain kita yang merasakan sedih dan tersayat, sepertinya ada yang tengah merasakan galau, gelisah, tapi juga berbunga-bunga di hatinya, ketika berada di tempat ini."

"Apa maksudmu Dik! Siapakah orang yang merasakan hal banyak seperti itu! sungguh luar biasa, disaat genting seperti ini dia masih bisa berbunga-bunga, ingin sekali aku memetik semua bunga yang ada di hatinya itu dan melemparkan ke wajahnya, sungguh tidak berperasaan!"maki temannya.

Tanpa sadar, yang sedang ia maki adalah ketua Tim, yang saat ini ada di sampingnya.

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁

Terima kasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏

Minta dukungannya ya 🤗

Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini 🙏

Lope banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Esty Nurti Esty

Esty Nurti Esty

lanjut

2024-01-02

1

revinurinsani

revinurinsani

aduh Dika ngakak banget

2023-12-07

1

Muhammad Aufa

Muhammad Aufa

penyesalan slalu datang belakangan sen,karna kalo duluan itu pendaftaran,heheee

2023-12-06

1

lihat semua
Episodes
1 Perubahan
2 Suami Yang Sudah Tidak perduli.
3 Tips dan Trik meluluhkan hati Suami
4 Usaha Yang Tidak Di Hargai
5 Kenyataan Untuk Rana
6 Aku Menyerah Mas.
7 Gugatan Cerai
8 Setelah 4 Tahun
9 Berkunjung Ke Kota Penuh Kenangan
10 Di Ganggu Preman
11 Dokter Windy
12 Bertemu Windy kembali
13 Pertemuan Setelah 4 Tahun Berpisah
14 Bencana Longsor
15 Misi Penyelamatan Rana.
16 Tim Penyelamat.
17 Perjuangan Tim Penyelamat
18 Kembali Di Pertemukan
19 Seno Dan Dika
20 Aku Akan Mendekati Mantan Istrimu
21 Ada Apa Dengan Seno
22 Kenapa Takdir Harus Membawaku Kembali Bertemu Dengannya?
23 Sikap Rana Yang Dingin.
24 Keadaan Darurat
25 Menolak Kebaikan Seno
26 Kemarahan Rana
27 Usaha Menyelamatkan Bella
28 PLAK
29 Apa Yang Terjadi Dengan Seno 4 Tahun Yang Lalu?
30 Pengakuan Cinta Dokter Vir
31 Ucapan Seno Yang Mengguncang Hati Rana.
32 Kecemasan Rana
33 Apakah. Aku Harus Membuka Hatiku Untuknya?
34 Vir Yang Bersungguh-sungguh
35 Seno Kenapa?
36 Apa Yang Di Sembunyikan Sarah?
37 Alasan 4 Tahun Yang Lalu
38 Alasan, 4 Tahun Yang Lalu. Bagian Ke 2
39 Kenyataan Yang Membuat Rana Merasa Bersalah.
40 Seno Vs Vir
41 Mendatangi Rumah Seno.
42 Kebahagiaan Ibu Mertua.
43 Keputusan Rana.
44 Aku, Akan Melakukan Apapun Untuk Mempertahankan Mu.
45 Jangan Memaksanya.
46 Memaafkan, tapi tidak harus kembali
47 Aurel Sahabat Terbaik
48 Kau Lebih Berhak Atas Rana Dari Siapapun!
49 Tidak Ada Yang Mau Mengalah
50 Dia Istriku!
51 Sahabat Yang Saling Mendukung
52 Apa Yang Di Sembunyikan Windy?
53 Menghabiskan Waktu Bersamamu.
54 Rana Masih Ragu.
55 Aku Mencintaimu. Tolong Beri Aku Kesempatan Untuk Menjadi Suami Mu Kembali.
56 Sedikit Agresif.
57 Aku Hanya Meminta Hak-ku Sebagai Suamimu!
58 Datang Bulan.
59 Drama Membeli Pembalut
60 Jangan Terpengaruh Oleh Apapun.
61 Rasa Penasaran Rana.
62 Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy
63 Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy. Bagian Ke Dua
64 Nasib Tragis Yang Menimpa Windy 6 Tahun Yang Lalu.
65 Tidak Akan Merubah Semua Yang Sudah Terjadi.
66 Kegelisahan Rana Setelah Tahu Semuanya
67 Masa Lalu Yang Membuat Gelisah
68 Bangkitlah Windy. Lupakan Semuanya.
69 Permohonan Winda! Tolong Mengalah lah Untuk Windy.
70 Jangan Ada Yang Di Tutup-tutupi
71 Aku Akan Tetap Memilih Rana Apapun Yang Terjadi
72 Bakat Baru Dika.
73 Mayang Menemui Rana.
74 Windy Marah!
75 Ucapan Mayang Yang Sangat Menyakitkan.
76 Menyalahkan Seno
77 Apa Kau Merindukannya?
78 Seno Datang!
79 Apa, Ayah Dan Ibu Mertua Sudah Memaafkan Aku?
80 Usaha Ke Dua Seno
81 Semua Keputusan Ada Pada Rana
82 Jangan Pernah Mengharapkan Istri Orang.
83 Dika Tertarik Pada Aurel.
84 Kedatangan Wahyu Dan Windy
85 Windy, Jauhi Rana!
86 Seno VS Wahyu
87 Ada Apa Dengan Sarah?
88 Aku Akan Berhenti Sampai Di Sini
89 Ke Hotel
90 "Jika Kau Suda Tidak Mau Kembali Padaku, aku Akan menyerah."
91 Malam Pertama Setelah 4 Tahun Berpisah
92 Dingin Tapi Terasa Panas!
93 Sekali Lagi.
94 Tindakan Mayang
95 Apa Kau Sudah Puas?
96 Di Keluarkan Dari Rumah Sakit Harapan
97 Memberi Sedikit Pelajaran.
98 Kembali Pulang Ke Rumah
99 Tidak Kuat Menahannya
100 Kebingungan dan Rasa Penasaran Seno
101 Apa Kau Mengenal Seseorang Yang Bernama Wisnu?
102 Kecelakaan 7 Tahun Yang Lalu, Penyebab Sarah Membenci Seno
103 Alasan Sarah Membenci Seno
104 Memberi Pengertian Pada Sarah
105 Saling Memaafkan Dan Mengerti
106 Semakin Hari, Mas Seno Semakin Aneh.
107 Pergi Makan Malam Bersama Aurel
108 Gagal Pergi Bulan Madu
109 Tips Dan Trik Membujuk Istri
110 Ternyata Seperti Ini Cara Membujuknya.
111 Windy Menghilang
112 Kemana Sebenarnya Windy Berada?
113 Semua Rekayasa Winda
114 Dia Tidak Pernah Mengungkapkan Perasaannya Padaku.
115 Apa Yang Dika Lihat?
116 Dika Tidak Akan Menyerah.
117 Tidak Ada Pertemanan Yang Murni Antara Laki-laki Dan Perempuan
118 Windy Semakin Berani
119 Ingin Memberi Kejutan
120 Di Luar Dugaan Windy.
121 Semoga Windy Sadar.
122 Tolong Kembalikan Seno Padaku.
123 Masih Soal Rana dan Windy.
124 Dika Dan Ardi
125 Mendambakan Cucu
126 Usaha Penyelamatan.
127 Terima Kasih!
128 Windy Menyerah. Memilih Tempat Berbulan Madu
129 Tolong Lahirkan Putra Dan Putri Untukku
130 Pergi Bulan Madu.
131 Winda Yang Keras
132 Demi Aurel
133 Saingan Yang Mengganggu
134 Antara Dika Dan Ardi
135 Dika Galau
136 Sepertinya Dika Sudah Tidak Memiliki Harapan. Atas Cintanya.
137 Harap Besar Lina
138 Jangan Di Pikirkan
139 Memeriksakan Diri
140 Harus Menceritakannya
141 Tidak Akan Ada Yang Berubah, Ibu Dan Seno Akan Tetap Dan Selalu Menyayangimu
142 Akhir Dari Kisah Seno Dan Rana
143 Kisah Baru, Di Mulai.
144 Menemui Gadis Pilihan Ibu
145 Perjodohan Di Batalkan
146 Hari Bahagia Aurel. Dukanya Dika
147 Kesalnya Dika
148 Ingin Nasi Goreng
149 Memasak Di Jam Kramat
150 Jika Kak Dika Mau, Aku Bersedia Menjadi Kekasihnya!
151 Ingat, Dika! Waktu Tiga Bulan, Bukan Waktu Yang Lama.
152 Membersihkan Apartemen
153 Tetangga Apartemen
154 Kabar Dari Dokter
155 Tidak Ada Yang Tidak Mungkin Jika Tuhan Sudah Berkehendak
156 Gelar Dan Panggilan
157 Ingin Kursus Memasak
158 Ketahuan
159 Tolong, jangan Beritahu Mamah.
160 Hari Pertama Kursus
161 Menyelesaikan Tantangan Pertama
162 Apa Ide Cemerlang Dari Seorang Dika Perkasa?
163 Lakukan Apa Yang Ingin Kau Lakukan
164 Apa Kau Mengenal Olivia?
165 Terbongkar!
166 Kerjasama.
167 Sepakat!
168 Usaha Memasak Ke-Dua Seno
169 Telor Ceplok, atau Telor Mata Sapi?
170 Sandiwara Pertama
171 Mengantar Olivia Pulang .
172 Persiapan Ke-Dokter Kandungan
173 Seno Oh Seno.
174 Pertemuan Yang Tidak Disenaja.
175 Dika, Sepertinya Dia Menyukai Mu
176 Rasa Penasaran Dika.
177 Pengumuman! 4 Tahun Setelah Berpisah Selesai.
178 Promosi Novel Baru
179 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Perubahan
2
Suami Yang Sudah Tidak perduli.
3
Tips dan Trik meluluhkan hati Suami
4
Usaha Yang Tidak Di Hargai
5
Kenyataan Untuk Rana
6
Aku Menyerah Mas.
7
Gugatan Cerai
8
Setelah 4 Tahun
9
Berkunjung Ke Kota Penuh Kenangan
10
Di Ganggu Preman
11
Dokter Windy
12
Bertemu Windy kembali
13
Pertemuan Setelah 4 Tahun Berpisah
14
Bencana Longsor
15
Misi Penyelamatan Rana.
16
Tim Penyelamat.
17
Perjuangan Tim Penyelamat
18
Kembali Di Pertemukan
19
Seno Dan Dika
20
Aku Akan Mendekati Mantan Istrimu
21
Ada Apa Dengan Seno
22
Kenapa Takdir Harus Membawaku Kembali Bertemu Dengannya?
23
Sikap Rana Yang Dingin.
24
Keadaan Darurat
25
Menolak Kebaikan Seno
26
Kemarahan Rana
27
Usaha Menyelamatkan Bella
28
PLAK
29
Apa Yang Terjadi Dengan Seno 4 Tahun Yang Lalu?
30
Pengakuan Cinta Dokter Vir
31
Ucapan Seno Yang Mengguncang Hati Rana.
32
Kecemasan Rana
33
Apakah. Aku Harus Membuka Hatiku Untuknya?
34
Vir Yang Bersungguh-sungguh
35
Seno Kenapa?
36
Apa Yang Di Sembunyikan Sarah?
37
Alasan 4 Tahun Yang Lalu
38
Alasan, 4 Tahun Yang Lalu. Bagian Ke 2
39
Kenyataan Yang Membuat Rana Merasa Bersalah.
40
Seno Vs Vir
41
Mendatangi Rumah Seno.
42
Kebahagiaan Ibu Mertua.
43
Keputusan Rana.
44
Aku, Akan Melakukan Apapun Untuk Mempertahankan Mu.
45
Jangan Memaksanya.
46
Memaafkan, tapi tidak harus kembali
47
Aurel Sahabat Terbaik
48
Kau Lebih Berhak Atas Rana Dari Siapapun!
49
Tidak Ada Yang Mau Mengalah
50
Dia Istriku!
51
Sahabat Yang Saling Mendukung
52
Apa Yang Di Sembunyikan Windy?
53
Menghabiskan Waktu Bersamamu.
54
Rana Masih Ragu.
55
Aku Mencintaimu. Tolong Beri Aku Kesempatan Untuk Menjadi Suami Mu Kembali.
56
Sedikit Agresif.
57
Aku Hanya Meminta Hak-ku Sebagai Suamimu!
58
Datang Bulan.
59
Drama Membeli Pembalut
60
Jangan Terpengaruh Oleh Apapun.
61
Rasa Penasaran Rana.
62
Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy
63
Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy. Bagian Ke Dua
64
Nasib Tragis Yang Menimpa Windy 6 Tahun Yang Lalu.
65
Tidak Akan Merubah Semua Yang Sudah Terjadi.
66
Kegelisahan Rana Setelah Tahu Semuanya
67
Masa Lalu Yang Membuat Gelisah
68
Bangkitlah Windy. Lupakan Semuanya.
69
Permohonan Winda! Tolong Mengalah lah Untuk Windy.
70
Jangan Ada Yang Di Tutup-tutupi
71
Aku Akan Tetap Memilih Rana Apapun Yang Terjadi
72
Bakat Baru Dika.
73
Mayang Menemui Rana.
74
Windy Marah!
75
Ucapan Mayang Yang Sangat Menyakitkan.
76
Menyalahkan Seno
77
Apa Kau Merindukannya?
78
Seno Datang!
79
Apa, Ayah Dan Ibu Mertua Sudah Memaafkan Aku?
80
Usaha Ke Dua Seno
81
Semua Keputusan Ada Pada Rana
82
Jangan Pernah Mengharapkan Istri Orang.
83
Dika Tertarik Pada Aurel.
84
Kedatangan Wahyu Dan Windy
85
Windy, Jauhi Rana!
86
Seno VS Wahyu
87
Ada Apa Dengan Sarah?
88
Aku Akan Berhenti Sampai Di Sini
89
Ke Hotel
90
"Jika Kau Suda Tidak Mau Kembali Padaku, aku Akan menyerah."
91
Malam Pertama Setelah 4 Tahun Berpisah
92
Dingin Tapi Terasa Panas!
93
Sekali Lagi.
94
Tindakan Mayang
95
Apa Kau Sudah Puas?
96
Di Keluarkan Dari Rumah Sakit Harapan
97
Memberi Sedikit Pelajaran.
98
Kembali Pulang Ke Rumah
99
Tidak Kuat Menahannya
100
Kebingungan dan Rasa Penasaran Seno
101
Apa Kau Mengenal Seseorang Yang Bernama Wisnu?
102
Kecelakaan 7 Tahun Yang Lalu, Penyebab Sarah Membenci Seno
103
Alasan Sarah Membenci Seno
104
Memberi Pengertian Pada Sarah
105
Saling Memaafkan Dan Mengerti
106
Semakin Hari, Mas Seno Semakin Aneh.
107
Pergi Makan Malam Bersama Aurel
108
Gagal Pergi Bulan Madu
109
Tips Dan Trik Membujuk Istri
110
Ternyata Seperti Ini Cara Membujuknya.
111
Windy Menghilang
112
Kemana Sebenarnya Windy Berada?
113
Semua Rekayasa Winda
114
Dia Tidak Pernah Mengungkapkan Perasaannya Padaku.
115
Apa Yang Dika Lihat?
116
Dika Tidak Akan Menyerah.
117
Tidak Ada Pertemanan Yang Murni Antara Laki-laki Dan Perempuan
118
Windy Semakin Berani
119
Ingin Memberi Kejutan
120
Di Luar Dugaan Windy.
121
Semoga Windy Sadar.
122
Tolong Kembalikan Seno Padaku.
123
Masih Soal Rana dan Windy.
124
Dika Dan Ardi
125
Mendambakan Cucu
126
Usaha Penyelamatan.
127
Terima Kasih!
128
Windy Menyerah. Memilih Tempat Berbulan Madu
129
Tolong Lahirkan Putra Dan Putri Untukku
130
Pergi Bulan Madu.
131
Winda Yang Keras
132
Demi Aurel
133
Saingan Yang Mengganggu
134
Antara Dika Dan Ardi
135
Dika Galau
136
Sepertinya Dika Sudah Tidak Memiliki Harapan. Atas Cintanya.
137
Harap Besar Lina
138
Jangan Di Pikirkan
139
Memeriksakan Diri
140
Harus Menceritakannya
141
Tidak Akan Ada Yang Berubah, Ibu Dan Seno Akan Tetap Dan Selalu Menyayangimu
142
Akhir Dari Kisah Seno Dan Rana
143
Kisah Baru, Di Mulai.
144
Menemui Gadis Pilihan Ibu
145
Perjodohan Di Batalkan
146
Hari Bahagia Aurel. Dukanya Dika
147
Kesalnya Dika
148
Ingin Nasi Goreng
149
Memasak Di Jam Kramat
150
Jika Kak Dika Mau, Aku Bersedia Menjadi Kekasihnya!
151
Ingat, Dika! Waktu Tiga Bulan, Bukan Waktu Yang Lama.
152
Membersihkan Apartemen
153
Tetangga Apartemen
154
Kabar Dari Dokter
155
Tidak Ada Yang Tidak Mungkin Jika Tuhan Sudah Berkehendak
156
Gelar Dan Panggilan
157
Ingin Kursus Memasak
158
Ketahuan
159
Tolong, jangan Beritahu Mamah.
160
Hari Pertama Kursus
161
Menyelesaikan Tantangan Pertama
162
Apa Ide Cemerlang Dari Seorang Dika Perkasa?
163
Lakukan Apa Yang Ingin Kau Lakukan
164
Apa Kau Mengenal Olivia?
165
Terbongkar!
166
Kerjasama.
167
Sepakat!
168
Usaha Memasak Ke-Dua Seno
169
Telor Ceplok, atau Telor Mata Sapi?
170
Sandiwara Pertama
171
Mengantar Olivia Pulang .
172
Persiapan Ke-Dokter Kandungan
173
Seno Oh Seno.
174
Pertemuan Yang Tidak Disenaja.
175
Dika, Sepertinya Dia Menyukai Mu
176
Rasa Penasaran Dika.
177
Pengumuman! 4 Tahun Setelah Berpisah Selesai.
178
Promosi Novel Baru
179
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!