Gugatan Cerai

Selamat! Membaca 🤗

Seno hanya bisa menatap punggung Rana, yang perlahan menghilang di balik pintu.

Tak ada niatan Seno untuk menahan istrinya, tapi tubuhnya ingin sekali berlari mengejar Rana dan meminta untuk bertahan, tapi ego di hati Seno juga terlalu tinggi untuk mempertahankan apa yang menjadi keputusannya.

*

Rana menunggu di depan pagar

dan beberapa menit kemudian, Aurel datang dengan mobil berwarna putih.

"Rana!"

Aurel turun dari mobil dan menatap sahabatnya yang sangat menyedihkan itu.

Ia sedikit berlari untuk memberi pelukan hangat pada Rana.

"Sudah, jangan menangis, tidak perlu menangis dia. Pikirkan saja dirimu pikirkan kebahagiaanmu, lupakan semuanya dan mulailah semuanya dari awal,"ujar Aurel sambil mengusap-usap punggung Rana.

Sementara dari dalam Rumah, Seno yang membuka sedikit gorden melihat kesedihan Rana di dalam pelukan Aurel.

"Maafkan aku!"lirihnya.

Kembali pada Aurel.

Setelah menyalurkan energi positif pada Rana, ia menarik koper dan memasukkannya ke bagasi.

"Ayo masuk, aku akan membawamu pergi dari sini,"ajak Aurel.

perlahan Rana membuka pintu mobil, tapi untuk sekali lagi ia ingin menoleh dan memastikan apakah Seno benar-benar tidak ingin melihatnya, walaupun untuk yang terakhir kali.

"Rana!"Aurel menahan pundak Rana, yang ingin melihat kebelakang, "Jangan pernah melihat kebelakang lagi karena itu hanya akan membuatmu lebih terluka, tetep lah maju dan lihat kedepan, karena di sana ada kebahagiaan yang sesungguhnya sedang menantimu."

Kali ini Rana mengangguk menuruti apa yang dikatakan sahabatnya.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang hingga dalam beberapa detik saja sudah meninggalkan lokasi Rumah Seno.

"Apa kau ingin pulang ke rumah Kak Sarah?"tanya Aurel.

"Tidak! Aku masih belum siap untuk menceritakan semua ini pada Kak Sarah, aku masih butuh waktu untuk menyiapkan hati dan diri agar aku bisa bercerita tanpa meneteskan air mata."Ujar Rana yang lemah.

"Baiklah kalau begitu, kau bisa tinggal di rumahku dulu."

✨✨✨

Keesokan harinya.

Rana yang sudah bisa mengontrol emosi dan kesedihannya, datang ke rumah Sarah, kakaknya.

Di sana Ia menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya dan Seno, tidak seperti yang diharapkan Rana, yang seharusnya terlihat tegar tanpa rapuh sedikitpun, apa lagi sampai menangis di hadapan kakaknya. Tapi nyatanya, saat ini, kedua bola mata Rana tak kuasa mengeluarkan bulir kesedihan hingga membasahi pipinya.

"Maafkan Kakak, ini semua salah Kakak, kakak tidak mengetahui dan menyadari ini,"ucap Sarah yang saat ini tengah memeluk adiknya.

"Kenapa menyalahkan diri, ini tentu bukan salah kakak, aku yang bodoh karena terlalu lama menutup mata."

"Apa aku perlu bicara dengan Seno?"sahut Bima, yang tidak tega melihat Rana sedih seperti ini.

"Tidak mas, tidak perlu. Aku ingin mengakhiri semua ini tanpa ada masalah, aku ingin melupakan semuanya."

Bima dan Sarah mengangguk.

"Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya? Apa kau ingin pulang ke kota XXX bertemu Ibu dan Ayah, mereka harus tau, jangan ada yang di tutupi."

Rana mengangguk.

"Tentu kak, aku akan pulang ke Rumah Ibu dan Ayah, aku juga sudah memutuskan untuk kembali mengejar Cita-cita ku, hari ini juga aku akan ke Kota Xxx aku ingin kembali meneruskan sekolah keperawatan ku yang tertunda."

"Ya, kau bahkan belum lulus untuk itu, karena kau lebih memilih fokus dangan Seno."Sahut Sarah.

"Bolehkah aku meminta bantuan Kakak?"

"Katakan, apa yang bisa kakak lakukan untukmu?"

"Tolong bantu aku untuk mengurus perpisahanku dan Mas Seno, aku akan mengajukan gugatan cerai ke pengadilan."

Bima dan Sarah terdiam sejenak lalu berkata.

"Apa kau sudah yakin?"

"Aku yakin kak, sangat yakin,"sahut Rana dengan mantap.

"Baiklah, kau pergi saja, kejar apa yang menjadi cita-citamu, jangan pernah kembali ke masa lalu dan berbahagialah di masa depan, kakak dan Mas Bima akan mengurus semuanya untukmu."

"Terima kasih Kak."

✨✨

Dan seperti apa yang di katakan Rana.

Hari itu juga ia berangkat ke Kota XXX di mana ia dilahirkan dan di besarkan, Kota tersebut menjadi tempat tinggal tetep orang tuanya.

Butuh waktu 7 jam untuk sampai di sana, dan Rana pergi menggunakan transportasi umum, Bus.

✨✨✨

Satu Minggu setelah kepergian Rana, tidak ada yang berubah dari Seno, malah ia seperti menikmati kesendiriannya saat ini, meskipun ia selalu mendapat tekanan dari orang tua dan kakek Arif, tapi Seno tetap pada pendiriannya.

Hingga hari ini, di siang hari pukul 13:00

Lina di datangi seorang pria yang mengantar sebuah surat.

"Untuk siapa ini Pak?" tanya Lina Bingung, setelah menerima Amplop dari Pria tersebut.

"Maaf Bu, ini surat dari Pengadilan, sebenarnya ini untuk Pak Senopati. Tapi saat saya mengantarkan ke alamat beliau, Pak Seno tidak ada di Rumah, kebetulan ada yang mengenal Ibu selaku orang tua Pak Seno dan memberikan alamat ini, lalu saya berinisiatif untuk mengantarkannya ke sini."

"Pe.. Pengadilan?"tanya Lina kaku.

"Bener Bu."

"Baik, terima kasih Mas!"

"Sama-sama Bu, kalau begitu saya permisi."

Selepas kepergian pengantar surat, tubuh Lina seketika bergetar hebat sambil menatap amplop yang kini ada di tangannya.

"Siap yang datang?"tanya kakek Arif, seraya melihat Lina menghampirinya.

Dengan perasaan campur aduk, Lina memberi Amplop itu pada Kakek Arief, ia tentu tidak kuasa untuk melihatnya, karena ia sudah menduga isi di dalamnya.

✨✨✨

PLAK!

"Apa ini Seno!"

Kakek Arief melemparkan Amplop dia atas meja tepat di hadapan Seno yang tengah berdiri kokoh.

Seno melirik benda yang kini ada di atas meja, dan ia membaca logo di ujung amplop tersebut.

Seno cukup terkejut!

"Buka!"titah kakek Arif.

Seno meraih dan membukanya perlahan.

"Apa kau puas! Ini kan yang kau mau? Padahal kakek memintamu untuk membujuk dan membawa kembali Rana, tapi kenapa malah surat gugatan cerai yang kau dapat! Apa sebenarnya kau tidak pernah menemui Rana setelah ia pergi dari Rumah?"tanya Kakek Arif dengan Emosi.

Seno diam tak menjawab sepatah kata pun, dan dari diamnya itu, kakek Arif sudah bisa menduga jika lelaki itu memang tidak pernah menemui Rana seperti apa yang ia perintahkan.

"Seno!"panggil kakek Arif dengan nada tertahan karena menahan geram.

Seno hanya menatapnya sekilas lalu ia kembali menunduk.

"Cepat cari Rana dan meminta maaflah padanya."

"Tidak Kek, aku tidak akan pernah melakukan itu. Kali ini aku ingin menjalani hidup sesuai apa yang menjadi keinginanku tanpa di atur siapapun, termasuk Kakek."

Kakek Arif menatap Seno tajam.

"Maaf kek, jika aku mengecewakan kakek, tapi inilah pilihanku. Dan ini juga sudah menjadi pilihan Rana, tolong hormati pilihan kami, aku permisi."

Setelah mengatakan itu, Seno melangkahkan kakinya keluar dari kediaman kakek Arif, sambil membawa amplop yang berisi surat gugatan cerai dari Rana.

Bersambung..

✨✨✨✨

Terima kasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏

Minta dukungannya ya 🤗

Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini 🙏

Lope banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Tati Suwarsih

Tati Suwarsih

aqu harap mereka tdk balikan

2023-12-10

3

revinurinsani

revinurinsani

1 kata untuk Seno ( bego )

2023-12-07

1

Muhammad Aufa

Muhammad Aufa

berhati batu

2023-12-06

1

lihat semua
Episodes
1 Perubahan
2 Suami Yang Sudah Tidak perduli.
3 Tips dan Trik meluluhkan hati Suami
4 Usaha Yang Tidak Di Hargai
5 Kenyataan Untuk Rana
6 Aku Menyerah Mas.
7 Gugatan Cerai
8 Setelah 4 Tahun
9 Berkunjung Ke Kota Penuh Kenangan
10 Di Ganggu Preman
11 Dokter Windy
12 Bertemu Windy kembali
13 Pertemuan Setelah 4 Tahun Berpisah
14 Bencana Longsor
15 Misi Penyelamatan Rana.
16 Tim Penyelamat.
17 Perjuangan Tim Penyelamat
18 Kembali Di Pertemukan
19 Seno Dan Dika
20 Aku Akan Mendekati Mantan Istrimu
21 Ada Apa Dengan Seno
22 Kenapa Takdir Harus Membawaku Kembali Bertemu Dengannya?
23 Sikap Rana Yang Dingin.
24 Keadaan Darurat
25 Menolak Kebaikan Seno
26 Kemarahan Rana
27 Usaha Menyelamatkan Bella
28 PLAK
29 Apa Yang Terjadi Dengan Seno 4 Tahun Yang Lalu?
30 Pengakuan Cinta Dokter Vir
31 Ucapan Seno Yang Mengguncang Hati Rana.
32 Kecemasan Rana
33 Apakah. Aku Harus Membuka Hatiku Untuknya?
34 Vir Yang Bersungguh-sungguh
35 Seno Kenapa?
36 Apa Yang Di Sembunyikan Sarah?
37 Alasan 4 Tahun Yang Lalu
38 Alasan, 4 Tahun Yang Lalu. Bagian Ke 2
39 Kenyataan Yang Membuat Rana Merasa Bersalah.
40 Seno Vs Vir
41 Mendatangi Rumah Seno.
42 Kebahagiaan Ibu Mertua.
43 Keputusan Rana.
44 Aku, Akan Melakukan Apapun Untuk Mempertahankan Mu.
45 Jangan Memaksanya.
46 Memaafkan, tapi tidak harus kembali
47 Aurel Sahabat Terbaik
48 Kau Lebih Berhak Atas Rana Dari Siapapun!
49 Tidak Ada Yang Mau Mengalah
50 Dia Istriku!
51 Sahabat Yang Saling Mendukung
52 Apa Yang Di Sembunyikan Windy?
53 Menghabiskan Waktu Bersamamu.
54 Rana Masih Ragu.
55 Aku Mencintaimu. Tolong Beri Aku Kesempatan Untuk Menjadi Suami Mu Kembali.
56 Sedikit Agresif.
57 Aku Hanya Meminta Hak-ku Sebagai Suamimu!
58 Datang Bulan.
59 Drama Membeli Pembalut
60 Jangan Terpengaruh Oleh Apapun.
61 Rasa Penasaran Rana.
62 Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy
63 Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy. Bagian Ke Dua
64 Nasib Tragis Yang Menimpa Windy 6 Tahun Yang Lalu.
65 Tidak Akan Merubah Semua Yang Sudah Terjadi.
66 Kegelisahan Rana Setelah Tahu Semuanya
67 Masa Lalu Yang Membuat Gelisah
68 Bangkitlah Windy. Lupakan Semuanya.
69 Permohonan Winda! Tolong Mengalah lah Untuk Windy.
70 Jangan Ada Yang Di Tutup-tutupi
71 Aku Akan Tetap Memilih Rana Apapun Yang Terjadi
72 Bakat Baru Dika.
73 Mayang Menemui Rana.
74 Windy Marah!
75 Ucapan Mayang Yang Sangat Menyakitkan.
76 Menyalahkan Seno
77 Apa Kau Merindukannya?
78 Seno Datang!
79 Apa, Ayah Dan Ibu Mertua Sudah Memaafkan Aku?
80 Usaha Ke Dua Seno
81 Semua Keputusan Ada Pada Rana
82 Jangan Pernah Mengharapkan Istri Orang.
83 Dika Tertarik Pada Aurel.
84 Kedatangan Wahyu Dan Windy
85 Windy, Jauhi Rana!
86 Seno VS Wahyu
87 Ada Apa Dengan Sarah?
88 Aku Akan Berhenti Sampai Di Sini
89 Ke Hotel
90 "Jika Kau Suda Tidak Mau Kembali Padaku, aku Akan menyerah."
91 Malam Pertama Setelah 4 Tahun Berpisah
92 Dingin Tapi Terasa Panas!
93 Sekali Lagi.
94 Tindakan Mayang
95 Apa Kau Sudah Puas?
96 Di Keluarkan Dari Rumah Sakit Harapan
97 Memberi Sedikit Pelajaran.
98 Kembali Pulang Ke Rumah
99 Tidak Kuat Menahannya
100 Kebingungan dan Rasa Penasaran Seno
101 Apa Kau Mengenal Seseorang Yang Bernama Wisnu?
102 Kecelakaan 7 Tahun Yang Lalu, Penyebab Sarah Membenci Seno
103 Alasan Sarah Membenci Seno
104 Memberi Pengertian Pada Sarah
105 Saling Memaafkan Dan Mengerti
106 Semakin Hari, Mas Seno Semakin Aneh.
107 Pergi Makan Malam Bersama Aurel
108 Gagal Pergi Bulan Madu
109 Tips Dan Trik Membujuk Istri
110 Ternyata Seperti Ini Cara Membujuknya.
111 Windy Menghilang
112 Kemana Sebenarnya Windy Berada?
113 Semua Rekayasa Winda
114 Dia Tidak Pernah Mengungkapkan Perasaannya Padaku.
115 Apa Yang Dika Lihat?
116 Dika Tidak Akan Menyerah.
117 Tidak Ada Pertemanan Yang Murni Antara Laki-laki Dan Perempuan
118 Windy Semakin Berani
119 Ingin Memberi Kejutan
120 Di Luar Dugaan Windy.
121 Semoga Windy Sadar.
122 Tolong Kembalikan Seno Padaku.
123 Masih Soal Rana dan Windy.
124 Dika Dan Ardi
125 Mendambakan Cucu
126 Usaha Penyelamatan.
127 Terima Kasih!
128 Windy Menyerah. Memilih Tempat Berbulan Madu
129 Tolong Lahirkan Putra Dan Putri Untukku
130 Pergi Bulan Madu.
131 Winda Yang Keras
132 Demi Aurel
133 Saingan Yang Mengganggu
134 Antara Dika Dan Ardi
135 Dika Galau
136 Sepertinya Dika Sudah Tidak Memiliki Harapan. Atas Cintanya.
137 Harap Besar Lina
138 Jangan Di Pikirkan
139 Memeriksakan Diri
140 Harus Menceritakannya
141 Tidak Akan Ada Yang Berubah, Ibu Dan Seno Akan Tetap Dan Selalu Menyayangimu
142 Akhir Dari Kisah Seno Dan Rana
143 Kisah Baru, Di Mulai.
144 Menemui Gadis Pilihan Ibu
145 Perjodohan Di Batalkan
146 Hari Bahagia Aurel. Dukanya Dika
147 Kesalnya Dika
148 Ingin Nasi Goreng
149 Memasak Di Jam Kramat
150 Jika Kak Dika Mau, Aku Bersedia Menjadi Kekasihnya!
151 Ingat, Dika! Waktu Tiga Bulan, Bukan Waktu Yang Lama.
152 Membersihkan Apartemen
153 Tetangga Apartemen
154 Kabar Dari Dokter
155 Tidak Ada Yang Tidak Mungkin Jika Tuhan Sudah Berkehendak
156 Gelar Dan Panggilan
157 Ingin Kursus Memasak
158 Ketahuan
159 Tolong, jangan Beritahu Mamah.
160 Hari Pertama Kursus
161 Menyelesaikan Tantangan Pertama
162 Apa Ide Cemerlang Dari Seorang Dika Perkasa?
163 Lakukan Apa Yang Ingin Kau Lakukan
164 Apa Kau Mengenal Olivia?
165 Terbongkar!
166 Kerjasama.
167 Sepakat!
168 Usaha Memasak Ke-Dua Seno
169 Telor Ceplok, atau Telor Mata Sapi?
170 Sandiwara Pertama
171 Mengantar Olivia Pulang .
172 Persiapan Ke-Dokter Kandungan
173 Seno Oh Seno.
174 Pertemuan Yang Tidak Disenaja.
175 Dika, Sepertinya Dia Menyukai Mu
176 Rasa Penasaran Dika.
177 Pengumuman! 4 Tahun Setelah Berpisah Selesai.
178 Promosi Novel Baru
179 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Perubahan
2
Suami Yang Sudah Tidak perduli.
3
Tips dan Trik meluluhkan hati Suami
4
Usaha Yang Tidak Di Hargai
5
Kenyataan Untuk Rana
6
Aku Menyerah Mas.
7
Gugatan Cerai
8
Setelah 4 Tahun
9
Berkunjung Ke Kota Penuh Kenangan
10
Di Ganggu Preman
11
Dokter Windy
12
Bertemu Windy kembali
13
Pertemuan Setelah 4 Tahun Berpisah
14
Bencana Longsor
15
Misi Penyelamatan Rana.
16
Tim Penyelamat.
17
Perjuangan Tim Penyelamat
18
Kembali Di Pertemukan
19
Seno Dan Dika
20
Aku Akan Mendekati Mantan Istrimu
21
Ada Apa Dengan Seno
22
Kenapa Takdir Harus Membawaku Kembali Bertemu Dengannya?
23
Sikap Rana Yang Dingin.
24
Keadaan Darurat
25
Menolak Kebaikan Seno
26
Kemarahan Rana
27
Usaha Menyelamatkan Bella
28
PLAK
29
Apa Yang Terjadi Dengan Seno 4 Tahun Yang Lalu?
30
Pengakuan Cinta Dokter Vir
31
Ucapan Seno Yang Mengguncang Hati Rana.
32
Kecemasan Rana
33
Apakah. Aku Harus Membuka Hatiku Untuknya?
34
Vir Yang Bersungguh-sungguh
35
Seno Kenapa?
36
Apa Yang Di Sembunyikan Sarah?
37
Alasan 4 Tahun Yang Lalu
38
Alasan, 4 Tahun Yang Lalu. Bagian Ke 2
39
Kenyataan Yang Membuat Rana Merasa Bersalah.
40
Seno Vs Vir
41
Mendatangi Rumah Seno.
42
Kebahagiaan Ibu Mertua.
43
Keputusan Rana.
44
Aku, Akan Melakukan Apapun Untuk Mempertahankan Mu.
45
Jangan Memaksanya.
46
Memaafkan, tapi tidak harus kembali
47
Aurel Sahabat Terbaik
48
Kau Lebih Berhak Atas Rana Dari Siapapun!
49
Tidak Ada Yang Mau Mengalah
50
Dia Istriku!
51
Sahabat Yang Saling Mendukung
52
Apa Yang Di Sembunyikan Windy?
53
Menghabiskan Waktu Bersamamu.
54
Rana Masih Ragu.
55
Aku Mencintaimu. Tolong Beri Aku Kesempatan Untuk Menjadi Suami Mu Kembali.
56
Sedikit Agresif.
57
Aku Hanya Meminta Hak-ku Sebagai Suamimu!
58
Datang Bulan.
59
Drama Membeli Pembalut
60
Jangan Terpengaruh Oleh Apapun.
61
Rasa Penasaran Rana.
62
Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy
63
Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy. Bagian Ke Dua
64
Nasib Tragis Yang Menimpa Windy 6 Tahun Yang Lalu.
65
Tidak Akan Merubah Semua Yang Sudah Terjadi.
66
Kegelisahan Rana Setelah Tahu Semuanya
67
Masa Lalu Yang Membuat Gelisah
68
Bangkitlah Windy. Lupakan Semuanya.
69
Permohonan Winda! Tolong Mengalah lah Untuk Windy.
70
Jangan Ada Yang Di Tutup-tutupi
71
Aku Akan Tetap Memilih Rana Apapun Yang Terjadi
72
Bakat Baru Dika.
73
Mayang Menemui Rana.
74
Windy Marah!
75
Ucapan Mayang Yang Sangat Menyakitkan.
76
Menyalahkan Seno
77
Apa Kau Merindukannya?
78
Seno Datang!
79
Apa, Ayah Dan Ibu Mertua Sudah Memaafkan Aku?
80
Usaha Ke Dua Seno
81
Semua Keputusan Ada Pada Rana
82
Jangan Pernah Mengharapkan Istri Orang.
83
Dika Tertarik Pada Aurel.
84
Kedatangan Wahyu Dan Windy
85
Windy, Jauhi Rana!
86
Seno VS Wahyu
87
Ada Apa Dengan Sarah?
88
Aku Akan Berhenti Sampai Di Sini
89
Ke Hotel
90
"Jika Kau Suda Tidak Mau Kembali Padaku, aku Akan menyerah."
91
Malam Pertama Setelah 4 Tahun Berpisah
92
Dingin Tapi Terasa Panas!
93
Sekali Lagi.
94
Tindakan Mayang
95
Apa Kau Sudah Puas?
96
Di Keluarkan Dari Rumah Sakit Harapan
97
Memberi Sedikit Pelajaran.
98
Kembali Pulang Ke Rumah
99
Tidak Kuat Menahannya
100
Kebingungan dan Rasa Penasaran Seno
101
Apa Kau Mengenal Seseorang Yang Bernama Wisnu?
102
Kecelakaan 7 Tahun Yang Lalu, Penyebab Sarah Membenci Seno
103
Alasan Sarah Membenci Seno
104
Memberi Pengertian Pada Sarah
105
Saling Memaafkan Dan Mengerti
106
Semakin Hari, Mas Seno Semakin Aneh.
107
Pergi Makan Malam Bersama Aurel
108
Gagal Pergi Bulan Madu
109
Tips Dan Trik Membujuk Istri
110
Ternyata Seperti Ini Cara Membujuknya.
111
Windy Menghilang
112
Kemana Sebenarnya Windy Berada?
113
Semua Rekayasa Winda
114
Dia Tidak Pernah Mengungkapkan Perasaannya Padaku.
115
Apa Yang Dika Lihat?
116
Dika Tidak Akan Menyerah.
117
Tidak Ada Pertemanan Yang Murni Antara Laki-laki Dan Perempuan
118
Windy Semakin Berani
119
Ingin Memberi Kejutan
120
Di Luar Dugaan Windy.
121
Semoga Windy Sadar.
122
Tolong Kembalikan Seno Padaku.
123
Masih Soal Rana dan Windy.
124
Dika Dan Ardi
125
Mendambakan Cucu
126
Usaha Penyelamatan.
127
Terima Kasih!
128
Windy Menyerah. Memilih Tempat Berbulan Madu
129
Tolong Lahirkan Putra Dan Putri Untukku
130
Pergi Bulan Madu.
131
Winda Yang Keras
132
Demi Aurel
133
Saingan Yang Mengganggu
134
Antara Dika Dan Ardi
135
Dika Galau
136
Sepertinya Dika Sudah Tidak Memiliki Harapan. Atas Cintanya.
137
Harap Besar Lina
138
Jangan Di Pikirkan
139
Memeriksakan Diri
140
Harus Menceritakannya
141
Tidak Akan Ada Yang Berubah, Ibu Dan Seno Akan Tetap Dan Selalu Menyayangimu
142
Akhir Dari Kisah Seno Dan Rana
143
Kisah Baru, Di Mulai.
144
Menemui Gadis Pilihan Ibu
145
Perjodohan Di Batalkan
146
Hari Bahagia Aurel. Dukanya Dika
147
Kesalnya Dika
148
Ingin Nasi Goreng
149
Memasak Di Jam Kramat
150
Jika Kak Dika Mau, Aku Bersedia Menjadi Kekasihnya!
151
Ingat, Dika! Waktu Tiga Bulan, Bukan Waktu Yang Lama.
152
Membersihkan Apartemen
153
Tetangga Apartemen
154
Kabar Dari Dokter
155
Tidak Ada Yang Tidak Mungkin Jika Tuhan Sudah Berkehendak
156
Gelar Dan Panggilan
157
Ingin Kursus Memasak
158
Ketahuan
159
Tolong, jangan Beritahu Mamah.
160
Hari Pertama Kursus
161
Menyelesaikan Tantangan Pertama
162
Apa Ide Cemerlang Dari Seorang Dika Perkasa?
163
Lakukan Apa Yang Ingin Kau Lakukan
164
Apa Kau Mengenal Olivia?
165
Terbongkar!
166
Kerjasama.
167
Sepakat!
168
Usaha Memasak Ke-Dua Seno
169
Telor Ceplok, atau Telor Mata Sapi?
170
Sandiwara Pertama
171
Mengantar Olivia Pulang .
172
Persiapan Ke-Dokter Kandungan
173
Seno Oh Seno.
174
Pertemuan Yang Tidak Disenaja.
175
Dika, Sepertinya Dia Menyukai Mu
176
Rasa Penasaran Dika.
177
Pengumuman! 4 Tahun Setelah Berpisah Selesai.
178
Promosi Novel Baru
179
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!