Misi Penyelamatan Rana.

Selamat! Membaca 🤗

🍁🍁🍁🍁

"Sakit... Tolong... Sakit...!"

Seno mendengar suara rintihan seorang anak kecil dari balik reruntuhan.

"Cepat! Bantu sebelah sini!"teriak Seno pada rekannya, dan ia sudah lebih dulu memeriksa sumber suara.

Setelah memeriksa, Seno melihat seorang anak perempuan yang berada di bawah puing pepohonan.

"Tolong...!"rinti anak itu sambil menangis karena menahan rasa sakit.

"Tenang! Om akan segera mengeluarkan mu dari sini,"kata Seno, dengan meraih tangan anak, yang tertimbun, hanya satu tangan dan kepalanya saja yang terlihat.

Beberapa teman Seno datang, dan memeriksa situasi.

"Ayo cepat! Kita harus segera singkirkan pohon ini!"

Dengan bersusah payah, mereka menyingkirkan pohon yang berukuran besar tersebut dan syukur, anak kecil itu bisa diselamatkan meskipun harus mengalami beberapa luka di tubuhnya terutama di bagian kaki yang mengalami patah tulang.

Seno menggendong anak itu dan berlari menuju tenda darurat.

"Cepat! Periksa dan obatnya anak ini!"panik Seno yang menerobos masuk ke tenda tempat para korban di tangani.

Dan dengan cepat beberapa perawat menyambut anak itu dan menyerahkannya kepada dokter Windy untuk melakukan pemeriksaan.

"Kita, harus segera membawa anak ini ke Rumah Sakit!"kata Dokter Windy, setelah ia memastikan kondisi anak itu yang ternyata cukup parah.

Tim penyelamat segera menyiapkan Ambulan dan membawa beberapa korban yang memang harus segera dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.

Setelah beberapa jam lamanya hingga subuh menjelang Seno dan timnya baru usai melakukan penyelamatan.

Dan sungguh sangat menyayat hati bagi mereka, karena sebagian besar korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

"Kita sudah melakukan yang terbaik, dan para korban memang tidak bisa diselamatkan, itu sudah kehendak Tuhan kita doakan saja semoga mereka ditempatkan di tempat terbaik di sisi sang pencipta!"ujar Seno menyemangati rekannya yang terlihat sangat terpukul.

Yah, inilah yang mereka rasakan ketika mereka lebih banyak menyelamatkan korban yang sudah tidak bernyawa, rasa sedih selalu menyelimuti hati mereka ditambah lagi ketika mendengar tangis para keluarga ketika mendapati salah satu dari keluarganya sudah tidak bernyawa.

"Ini untukmu."Windy datang seraya menyerahkan satu botol air mineral kepada Seno.

"Terima kasih!"sahut Seno dengan meraih botol itu namun tidak melihat Windy karena matanya tertuju pada orang-orang yang tengah menangis.

"Kau sudah melakukan yang terbaik, aku bangga padamu!"ujar Windy.

Seno hanya mengangguk tanpa ingin menimpali perkataan Windy.

Dan beberapa menit kemudian beberapa Tim medis sudah kembali ke Rumah Sakit, begitupun juga dengan Tim SAR yang sudah kembali ke markas.

🍁🍁🍁🍁

Di tempat lain.

Kabar bencana alam pun kembali terdengar, namun kali ini berlokasi sangat jauh dari Kota, karena berada di pedalaman.

Gempa Bumi dan Tsunami menerjang sebuah Kota kecil yang bernama, Kota Perjuangan, meskipun kota itu kecil

Namun tidak sedikit juga korban jiwa di sana.

Pemerintah membutuhkan banyak sekali relawan untuk dikerahkan di lokasi, akses menuju ke Kota tersebut sudah tidak bisa ditempuh dengan jalur darat karena beberapa akses jalanan baik di darat maupun di laut sudah sangat tidak aman dan rusak parah. Sehingga menyulitkan para relawan untuk terjun langsung ke Kota tersebut.

Satu-satunya akses menuju ke Kota tersebut lewat jalur udara.

Rumah Sakit tempat Rana bekerja menjadi salah satu RS yang ditunjuk pemerintah, dan meminta beberapa Perawatan dan Dokter terbang ke lokasi bencana. Karena di sana sangat kekurangan tenaga Medis.

Sebenarnya para Dokter dan perawat ragu untuk pergi ke kota tersebut, karena resikonya sangat besar, BMKG pun memperingatkan! jika Kota tersebut tidak aman, karena akan terjadi Gempa dan Tsunami susulan.

"Jadi, siapa yang bersedia untuk pergi ke Kota Perjuangan?"tanya kepala Rumah Sakit kepada, perawatan dan Dokter yang sudah berkumpul di satu ruangan.

Sebagian besar Dokter dan Perawat diam, mungkin mereka tidak mau mengambil resiko jika harus terbang langsung ke Kota yang sudah berada di zona merah tersebut.

Namun tetap saja banyak jiwa yang membutuhkan pertolongan di Kota tersebut hingga mereka pun tidak boleh mengabaikan keselamatan penduduk di sana.

"Aku yang akan pergi!"Rana mengangkat tangannya, menandakan jika ia bersedia untuk diterbangkan ke Kota tersebut.

Semua menatap Rana. Begitu juga dengan Dokter Vir.

"Kau yakin?"tanya kepala Rumah Sakit memastikan niat dari Rana.

"Yakin!"jawab Rana dengan mantap, karena sebagai seorang perawat, ia tidak mungkin membiarkan warga yang ada di Kota tersebut merintih kesakitan membutuhkan obat dan pertolongan.

"Saya juga ikut!"Melly, teman baik Rana selama di Rumah Sakit ikut mengangkat tangannya.

Vir yang tidak mungkin membiarkan Rana terbang di sana hanya berdua, tentu saja memasang badan dan mengatakan dengan yakin jika ia pun akan berangkat.

"Ada lagi?"tanya sang kepala Rumah Sakit.

Setelah menunggu beberapa detik hanya ada satu orang saja yang mengangkat tangannya dia adalah wahyu Dokter umum di Rumah Sakit tersebut!

"Baiklah, dua Dokter dan dua Perawat sepertinya sudah cukup untuk menyumbang tenaga medis di Kota tersebut. Kalian akan berangkat sore ini juga! Jadi bersiap-siaplah untuk itu, dan hubungi atau pulanglah sejenak untuk mengabari keluarga kalian, ini demi rasa kemanusiaan dan tanggung jawab kita sebagai seorang tenaga medis untuk mengutamakan kesembuhan dan keselamatan orang yang membutuhkan. Mengerti!"

"Mengerti Tuan!"

Seperti arahan kepala Rumah Sakit 4 orang yang bersedia pun mempersiapkan diri untuk terbang ke Kota Perjuangan sore itu juga.

"Rana!"Panggil dokter Vir ketika Rana akan keluar Rumah Sakit bersama Melly.

"Kita akan berjuang bersama-sama di sana, dan semua akan baik-baik saja!"ucap Dokter Vir.

Rana mengangguk.

"Iya Dok, aku sangat yakin itu!"

🍁🍁🍁

"Apa! Pergi ke Kota Perjuangan!"Kartika sungguh sangat syok, mendengar ucapan Rana yang berpamitan ingin terbang ke kota yang ia tahu sangat berbahaya itu, "Bagaimana jika Ibu tidak mengijinkannya,"sambung Kartika.

"Bu, aku seorang perawat. Ini sudah menjadi tugasku dan ini pun bukan hanya sekedar tugas, aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk membantu siapapun yang membutuhkan tenagaku. Aku mohon Bu izinkan aku untuk terbang ke sana!"pinta Rana dengan sungguh-sungguh sambil membekap kedua tangan ibunya.

"Ayah mengizinkanmu Nak!"sahut Malik ayah dari Rana.

Dan Rana tersenyum senang ketika mendapat restu dari Ayahnya.

Kartika meneteskan air mata, tentu saja! tidak ada seorang ibu pun di dunia ini, yang rela melepaskan anaknya ke tempat yang diklaim berbahaya. Namun dengan berbesar hati dan nasehat dari suaminya, Kartika mengizinkan dan mengikhlaskan Rana untuk pergi.

"Ibu dan Ayah jangan khawatir, aku akan baik-baik saja di sana dan aku sudah meminta Mbak Sarah untuk pulang ke sini agar menemani Ibu dan Ayah!"

"Kau jangan selalu memikirkan Ibu dan Ayahmu ini, pikirkan dirimu sendiri di sana dan Jaga kesehatanmu, kabari Ibu jika kau sudah sampai di sana dan pastikan jika kau baik-baik saja."Ucap Kartika sambil terisak, karena harus melepaskan Putri bungsunya.

"Bu, tentu saja Rana akan baik-baik saja jangan berpikir negatif, Ayah yakin Rana kuat dan dia adalah kebanggaan kita, kita harus mendukung semua niat baiknya,"sahut Malik.

"Terima kasih Yah!"Rana memeluk ayahnya lalu bergantian memeluk ibunya yang masih tersedu.

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁

Terima kasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏

Minta dukungannya ya 🤗

Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini 🙏

Lope banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

fixs....2pasang an...semoga serasi

2023-12-12

2

Anny Suprapti

Anny Suprapti

kok g ada cerita rana sdh kembali ke kotanya...tiba2 sdh di kampungnya.

2023-11-28

0

Suhana Sulaiman

Suhana Sulaiman

bapaknya rana kan ridwan.. kok jadi malik...

2023-11-24

6

lihat semua
Episodes
1 Perubahan
2 Suami Yang Sudah Tidak perduli.
3 Tips dan Trik meluluhkan hati Suami
4 Usaha Yang Tidak Di Hargai
5 Kenyataan Untuk Rana
6 Aku Menyerah Mas.
7 Gugatan Cerai
8 Setelah 4 Tahun
9 Berkunjung Ke Kota Penuh Kenangan
10 Di Ganggu Preman
11 Dokter Windy
12 Bertemu Windy kembali
13 Pertemuan Setelah 4 Tahun Berpisah
14 Bencana Longsor
15 Misi Penyelamatan Rana.
16 Tim Penyelamat.
17 Perjuangan Tim Penyelamat
18 Kembali Di Pertemukan
19 Seno Dan Dika
20 Aku Akan Mendekati Mantan Istrimu
21 Ada Apa Dengan Seno
22 Kenapa Takdir Harus Membawaku Kembali Bertemu Dengannya?
23 Sikap Rana Yang Dingin.
24 Keadaan Darurat
25 Menolak Kebaikan Seno
26 Kemarahan Rana
27 Usaha Menyelamatkan Bella
28 PLAK
29 Apa Yang Terjadi Dengan Seno 4 Tahun Yang Lalu?
30 Pengakuan Cinta Dokter Vir
31 Ucapan Seno Yang Mengguncang Hati Rana.
32 Kecemasan Rana
33 Apakah. Aku Harus Membuka Hatiku Untuknya?
34 Vir Yang Bersungguh-sungguh
35 Seno Kenapa?
36 Apa Yang Di Sembunyikan Sarah?
37 Alasan 4 Tahun Yang Lalu
38 Alasan, 4 Tahun Yang Lalu. Bagian Ke 2
39 Kenyataan Yang Membuat Rana Merasa Bersalah.
40 Seno Vs Vir
41 Mendatangi Rumah Seno.
42 Kebahagiaan Ibu Mertua.
43 Keputusan Rana.
44 Aku, Akan Melakukan Apapun Untuk Mempertahankan Mu.
45 Jangan Memaksanya.
46 Memaafkan, tapi tidak harus kembali
47 Aurel Sahabat Terbaik
48 Kau Lebih Berhak Atas Rana Dari Siapapun!
49 Tidak Ada Yang Mau Mengalah
50 Dia Istriku!
51 Sahabat Yang Saling Mendukung
52 Apa Yang Di Sembunyikan Windy?
53 Menghabiskan Waktu Bersamamu.
54 Rana Masih Ragu.
55 Aku Mencintaimu. Tolong Beri Aku Kesempatan Untuk Menjadi Suami Mu Kembali.
56 Sedikit Agresif.
57 Aku Hanya Meminta Hak-ku Sebagai Suamimu!
58 Datang Bulan.
59 Drama Membeli Pembalut
60 Jangan Terpengaruh Oleh Apapun.
61 Rasa Penasaran Rana.
62 Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy
63 Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy. Bagian Ke Dua
64 Nasib Tragis Yang Menimpa Windy 6 Tahun Yang Lalu.
65 Tidak Akan Merubah Semua Yang Sudah Terjadi.
66 Kegelisahan Rana Setelah Tahu Semuanya
67 Masa Lalu Yang Membuat Gelisah
68 Bangkitlah Windy. Lupakan Semuanya.
69 Permohonan Winda! Tolong Mengalah lah Untuk Windy.
70 Jangan Ada Yang Di Tutup-tutupi
71 Aku Akan Tetap Memilih Rana Apapun Yang Terjadi
72 Bakat Baru Dika.
73 Mayang Menemui Rana.
74 Windy Marah!
75 Ucapan Mayang Yang Sangat Menyakitkan.
76 Menyalahkan Seno
77 Apa Kau Merindukannya?
78 Seno Datang!
79 Apa, Ayah Dan Ibu Mertua Sudah Memaafkan Aku?
80 Usaha Ke Dua Seno
81 Semua Keputusan Ada Pada Rana
82 Jangan Pernah Mengharapkan Istri Orang.
83 Dika Tertarik Pada Aurel.
84 Kedatangan Wahyu Dan Windy
85 Windy, Jauhi Rana!
86 Seno VS Wahyu
87 Ada Apa Dengan Sarah?
88 Aku Akan Berhenti Sampai Di Sini
89 Ke Hotel
90 "Jika Kau Suda Tidak Mau Kembali Padaku, aku Akan menyerah."
91 Malam Pertama Setelah 4 Tahun Berpisah
92 Dingin Tapi Terasa Panas!
93 Sekali Lagi.
94 Tindakan Mayang
95 Apa Kau Sudah Puas?
96 Di Keluarkan Dari Rumah Sakit Harapan
97 Memberi Sedikit Pelajaran.
98 Kembali Pulang Ke Rumah
99 Tidak Kuat Menahannya
100 Kebingungan dan Rasa Penasaran Seno
101 Apa Kau Mengenal Seseorang Yang Bernama Wisnu?
102 Kecelakaan 7 Tahun Yang Lalu, Penyebab Sarah Membenci Seno
103 Alasan Sarah Membenci Seno
104 Memberi Pengertian Pada Sarah
105 Saling Memaafkan Dan Mengerti
106 Semakin Hari, Mas Seno Semakin Aneh.
107 Pergi Makan Malam Bersama Aurel
108 Gagal Pergi Bulan Madu
109 Tips Dan Trik Membujuk Istri
110 Ternyata Seperti Ini Cara Membujuknya.
111 Windy Menghilang
112 Kemana Sebenarnya Windy Berada?
113 Semua Rekayasa Winda
114 Dia Tidak Pernah Mengungkapkan Perasaannya Padaku.
115 Apa Yang Dika Lihat?
116 Dika Tidak Akan Menyerah.
117 Tidak Ada Pertemanan Yang Murni Antara Laki-laki Dan Perempuan
118 Windy Semakin Berani
119 Ingin Memberi Kejutan
120 Di Luar Dugaan Windy.
121 Semoga Windy Sadar.
122 Tolong Kembalikan Seno Padaku.
123 Masih Soal Rana dan Windy.
124 Dika Dan Ardi
125 Mendambakan Cucu
126 Usaha Penyelamatan.
127 Terima Kasih!
128 Windy Menyerah. Memilih Tempat Berbulan Madu
129 Tolong Lahirkan Putra Dan Putri Untukku
130 Pergi Bulan Madu.
131 Winda Yang Keras
132 Demi Aurel
133 Saingan Yang Mengganggu
134 Antara Dika Dan Ardi
135 Dika Galau
136 Sepertinya Dika Sudah Tidak Memiliki Harapan. Atas Cintanya.
137 Harap Besar Lina
138 Jangan Di Pikirkan
139 Memeriksakan Diri
140 Harus Menceritakannya
141 Tidak Akan Ada Yang Berubah, Ibu Dan Seno Akan Tetap Dan Selalu Menyayangimu
142 Akhir Dari Kisah Seno Dan Rana
143 Kisah Baru, Di Mulai.
144 Menemui Gadis Pilihan Ibu
145 Perjodohan Di Batalkan
146 Hari Bahagia Aurel. Dukanya Dika
147 Kesalnya Dika
148 Ingin Nasi Goreng
149 Memasak Di Jam Kramat
150 Jika Kak Dika Mau, Aku Bersedia Menjadi Kekasihnya!
151 Ingat, Dika! Waktu Tiga Bulan, Bukan Waktu Yang Lama.
152 Membersihkan Apartemen
153 Tetangga Apartemen
154 Kabar Dari Dokter
155 Tidak Ada Yang Tidak Mungkin Jika Tuhan Sudah Berkehendak
156 Gelar Dan Panggilan
157 Ingin Kursus Memasak
158 Ketahuan
159 Tolong, jangan Beritahu Mamah.
160 Hari Pertama Kursus
161 Menyelesaikan Tantangan Pertama
162 Apa Ide Cemerlang Dari Seorang Dika Perkasa?
163 Lakukan Apa Yang Ingin Kau Lakukan
164 Apa Kau Mengenal Olivia?
165 Terbongkar!
166 Kerjasama.
167 Sepakat!
168 Usaha Memasak Ke-Dua Seno
169 Telor Ceplok, atau Telor Mata Sapi?
170 Sandiwara Pertama
171 Mengantar Olivia Pulang .
172 Persiapan Ke-Dokter Kandungan
173 Seno Oh Seno.
174 Pertemuan Yang Tidak Disenaja.
175 Dika, Sepertinya Dia Menyukai Mu
176 Rasa Penasaran Dika.
177 Pengumuman! 4 Tahun Setelah Berpisah Selesai.
178 Promosi Novel Baru
179 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Perubahan
2
Suami Yang Sudah Tidak perduli.
3
Tips dan Trik meluluhkan hati Suami
4
Usaha Yang Tidak Di Hargai
5
Kenyataan Untuk Rana
6
Aku Menyerah Mas.
7
Gugatan Cerai
8
Setelah 4 Tahun
9
Berkunjung Ke Kota Penuh Kenangan
10
Di Ganggu Preman
11
Dokter Windy
12
Bertemu Windy kembali
13
Pertemuan Setelah 4 Tahun Berpisah
14
Bencana Longsor
15
Misi Penyelamatan Rana.
16
Tim Penyelamat.
17
Perjuangan Tim Penyelamat
18
Kembali Di Pertemukan
19
Seno Dan Dika
20
Aku Akan Mendekati Mantan Istrimu
21
Ada Apa Dengan Seno
22
Kenapa Takdir Harus Membawaku Kembali Bertemu Dengannya?
23
Sikap Rana Yang Dingin.
24
Keadaan Darurat
25
Menolak Kebaikan Seno
26
Kemarahan Rana
27
Usaha Menyelamatkan Bella
28
PLAK
29
Apa Yang Terjadi Dengan Seno 4 Tahun Yang Lalu?
30
Pengakuan Cinta Dokter Vir
31
Ucapan Seno Yang Mengguncang Hati Rana.
32
Kecemasan Rana
33
Apakah. Aku Harus Membuka Hatiku Untuknya?
34
Vir Yang Bersungguh-sungguh
35
Seno Kenapa?
36
Apa Yang Di Sembunyikan Sarah?
37
Alasan 4 Tahun Yang Lalu
38
Alasan, 4 Tahun Yang Lalu. Bagian Ke 2
39
Kenyataan Yang Membuat Rana Merasa Bersalah.
40
Seno Vs Vir
41
Mendatangi Rumah Seno.
42
Kebahagiaan Ibu Mertua.
43
Keputusan Rana.
44
Aku, Akan Melakukan Apapun Untuk Mempertahankan Mu.
45
Jangan Memaksanya.
46
Memaafkan, tapi tidak harus kembali
47
Aurel Sahabat Terbaik
48
Kau Lebih Berhak Atas Rana Dari Siapapun!
49
Tidak Ada Yang Mau Mengalah
50
Dia Istriku!
51
Sahabat Yang Saling Mendukung
52
Apa Yang Di Sembunyikan Windy?
53
Menghabiskan Waktu Bersamamu.
54
Rana Masih Ragu.
55
Aku Mencintaimu. Tolong Beri Aku Kesempatan Untuk Menjadi Suami Mu Kembali.
56
Sedikit Agresif.
57
Aku Hanya Meminta Hak-ku Sebagai Suamimu!
58
Datang Bulan.
59
Drama Membeli Pembalut
60
Jangan Terpengaruh Oleh Apapun.
61
Rasa Penasaran Rana.
62
Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy
63
Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy. Bagian Ke Dua
64
Nasib Tragis Yang Menimpa Windy 6 Tahun Yang Lalu.
65
Tidak Akan Merubah Semua Yang Sudah Terjadi.
66
Kegelisahan Rana Setelah Tahu Semuanya
67
Masa Lalu Yang Membuat Gelisah
68
Bangkitlah Windy. Lupakan Semuanya.
69
Permohonan Winda! Tolong Mengalah lah Untuk Windy.
70
Jangan Ada Yang Di Tutup-tutupi
71
Aku Akan Tetap Memilih Rana Apapun Yang Terjadi
72
Bakat Baru Dika.
73
Mayang Menemui Rana.
74
Windy Marah!
75
Ucapan Mayang Yang Sangat Menyakitkan.
76
Menyalahkan Seno
77
Apa Kau Merindukannya?
78
Seno Datang!
79
Apa, Ayah Dan Ibu Mertua Sudah Memaafkan Aku?
80
Usaha Ke Dua Seno
81
Semua Keputusan Ada Pada Rana
82
Jangan Pernah Mengharapkan Istri Orang.
83
Dika Tertarik Pada Aurel.
84
Kedatangan Wahyu Dan Windy
85
Windy, Jauhi Rana!
86
Seno VS Wahyu
87
Ada Apa Dengan Sarah?
88
Aku Akan Berhenti Sampai Di Sini
89
Ke Hotel
90
"Jika Kau Suda Tidak Mau Kembali Padaku, aku Akan menyerah."
91
Malam Pertama Setelah 4 Tahun Berpisah
92
Dingin Tapi Terasa Panas!
93
Sekali Lagi.
94
Tindakan Mayang
95
Apa Kau Sudah Puas?
96
Di Keluarkan Dari Rumah Sakit Harapan
97
Memberi Sedikit Pelajaran.
98
Kembali Pulang Ke Rumah
99
Tidak Kuat Menahannya
100
Kebingungan dan Rasa Penasaran Seno
101
Apa Kau Mengenal Seseorang Yang Bernama Wisnu?
102
Kecelakaan 7 Tahun Yang Lalu, Penyebab Sarah Membenci Seno
103
Alasan Sarah Membenci Seno
104
Memberi Pengertian Pada Sarah
105
Saling Memaafkan Dan Mengerti
106
Semakin Hari, Mas Seno Semakin Aneh.
107
Pergi Makan Malam Bersama Aurel
108
Gagal Pergi Bulan Madu
109
Tips Dan Trik Membujuk Istri
110
Ternyata Seperti Ini Cara Membujuknya.
111
Windy Menghilang
112
Kemana Sebenarnya Windy Berada?
113
Semua Rekayasa Winda
114
Dia Tidak Pernah Mengungkapkan Perasaannya Padaku.
115
Apa Yang Dika Lihat?
116
Dika Tidak Akan Menyerah.
117
Tidak Ada Pertemanan Yang Murni Antara Laki-laki Dan Perempuan
118
Windy Semakin Berani
119
Ingin Memberi Kejutan
120
Di Luar Dugaan Windy.
121
Semoga Windy Sadar.
122
Tolong Kembalikan Seno Padaku.
123
Masih Soal Rana dan Windy.
124
Dika Dan Ardi
125
Mendambakan Cucu
126
Usaha Penyelamatan.
127
Terima Kasih!
128
Windy Menyerah. Memilih Tempat Berbulan Madu
129
Tolong Lahirkan Putra Dan Putri Untukku
130
Pergi Bulan Madu.
131
Winda Yang Keras
132
Demi Aurel
133
Saingan Yang Mengganggu
134
Antara Dika Dan Ardi
135
Dika Galau
136
Sepertinya Dika Sudah Tidak Memiliki Harapan. Atas Cintanya.
137
Harap Besar Lina
138
Jangan Di Pikirkan
139
Memeriksakan Diri
140
Harus Menceritakannya
141
Tidak Akan Ada Yang Berubah, Ibu Dan Seno Akan Tetap Dan Selalu Menyayangimu
142
Akhir Dari Kisah Seno Dan Rana
143
Kisah Baru, Di Mulai.
144
Menemui Gadis Pilihan Ibu
145
Perjodohan Di Batalkan
146
Hari Bahagia Aurel. Dukanya Dika
147
Kesalnya Dika
148
Ingin Nasi Goreng
149
Memasak Di Jam Kramat
150
Jika Kak Dika Mau, Aku Bersedia Menjadi Kekasihnya!
151
Ingat, Dika! Waktu Tiga Bulan, Bukan Waktu Yang Lama.
152
Membersihkan Apartemen
153
Tetangga Apartemen
154
Kabar Dari Dokter
155
Tidak Ada Yang Tidak Mungkin Jika Tuhan Sudah Berkehendak
156
Gelar Dan Panggilan
157
Ingin Kursus Memasak
158
Ketahuan
159
Tolong, jangan Beritahu Mamah.
160
Hari Pertama Kursus
161
Menyelesaikan Tantangan Pertama
162
Apa Ide Cemerlang Dari Seorang Dika Perkasa?
163
Lakukan Apa Yang Ingin Kau Lakukan
164
Apa Kau Mengenal Olivia?
165
Terbongkar!
166
Kerjasama.
167
Sepakat!
168
Usaha Memasak Ke-Dua Seno
169
Telor Ceplok, atau Telor Mata Sapi?
170
Sandiwara Pertama
171
Mengantar Olivia Pulang .
172
Persiapan Ke-Dokter Kandungan
173
Seno Oh Seno.
174
Pertemuan Yang Tidak Disenaja.
175
Dika, Sepertinya Dia Menyukai Mu
176
Rasa Penasaran Dika.
177
Pengumuman! 4 Tahun Setelah Berpisah Selesai.
178
Promosi Novel Baru
179
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!