Aku Menyerah Mas.

Selamat! Membaca 🤗

"Mbak Rana, ini kue nya taruh di mana?"Bibi masuk, dengan kue cantik berukuran besar di kedua tangannya.

Semua diam tidak bisa berkata apapun, mereka sangat mengerti perasaan Rana yang pasti sangat terluka dengan perkataan Seno, Bibi yang membawakan kue ulang tahun untuk Seno merasa bingung dengan situasi yang dingin di ruang makan yang seharusnya hangat, karena mereka semua berkumpul di sana.

"Letakkan di sini Bi,"kata Fery yang melihat Bibi kebingungan.

"Baik, pak!"

Seno menatap kue di meja, kue yang nampak indah dengan karakter seorang pria pemberani bagai pahlawan, yang bertuliskan

(HBD suamiku tercinta)

"Aku permisi!"

Rana yang tidak kuat, memilih untuk pergi dari sana sebelum ada yang memberikan penjelasan padanya.

"Rana! Tunggu Nak."Lina mencegah, dengan menahan tangan Rana, dan ia melirik Seno penuh harap, agar anaknya itu ikut menahan Rana.

Namun, tekat Seno untuk menyadarkan semua sudah bulat, sudah kepalang tanggung. Untuk apalagi di cegah.

"Maaf Bu, aku harus pergi,"Rana yang lemah, melepaskan diri dari Lina. Ia tak sanggup jika harus kembali mendengar pengakuan Seno.

Dengan membawa kekecewaan dan penyesalan serta ketidakberdayaan, Rana keluar dari kediaman Arif.

Hanya air mata yang menemani setiap langkah gontai gadis itu.

🍁

"Seno, cepat kejar Rana, jelaskan padanya."Pinta Lina.

"Apa yang harus di jelaskan Bu, aku yakin Rana sudah mendengarnya dengan jelas."Seno yang angkuh.

"Seno! Cepat susul Rana!"bentak kakek Arif.

Seno bangun dari duduknya dengan gerakan kasar sampai kursi yang ia duduk terjungkal.

"Untuk apalagi aku menyusulnya! Apa kalian ingin aku kembali berpura-pura mencintainya, dan membujuknya untuk kembali! Tidak, aku tidak akan pernah melakukan itu lagi. Bagus bukan jika Rana tau, jadi aku tidak perlu memberi tahunya lagi."

"SENO!"

Suara Fery menggema, ia sangat kecewa dengan ucapan anak sematawayangnya.

"Apa Ayah pernah mengajari atau memberimu contoh untuk tidak menghargai wanita?"Fery berkata sambil menatap mata Seno.

Seno diam, karena Fery memang tidak pernah mencontohkan hal buruk pada anaknya.

Tapi Seno juga tidak mau melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hatinya.

"Cepat pergi, dan jelaskan semuanya pada Rana. Jangan sampai kau menyesal nantinya."Titah Kakek Arief, dengan sedikit marah.

Seno yang benar-benar tidak tahan dengan ulti orang tua serta kakeknya memilih pergi dari sana.

🍁🍁🍁

Di Ramah.

Rana duduk diam di depan cermin sambil menatap dirinya yang nampak begitu menyediakan.

Dadanya sesak. Dan seluruh badannya bergetar, karena tidak kuat menahan sedih. Istri mana yang tak sedih mendengar ucapan suaminya yang begitu lantang mengatakan! bahwa ia tidak pernah mencintai dan menerima istri.

"Jadi selama ini kau hanya berpura-pura Mas, kenapa tega! Kenapa kau tega menipu hatiku seperti ini, seandainya kau tidak berpura-pura mencintaiku mungkin aku tidak akan sesakit ini. Aku sudah menyia-nyiakan hidup dan waktuku selama ini hanya untuk berharap padamu."

Untuk beberapa saat Rana tertunduk, meluapkan semua kesedihannya dan kilas balik momennya bersama Seno ia putar secara berulang-ulang.

Setelah beberapa menit merenung, Rana bangkit dari duduknya dan berjalan lunglai menuju lemari besar.

Ia berjinjit untuk meraih koper besar di atas lemari. Rana menatap koper yang ia letakkan di atas kasur.

2 tahun yang lalu, Rana membawa koper itu dengan hati yang berbunga-bunga, dan saat ini ia kembali membawa koper itu dengan perasaan hancur.

Rana menghapus air mata yang seperti tak ada habisnya.

Gadis itu kembali menguatkan hati dan membuka lemari pakaian, ia mengemasi beberapa pakaian yang ia miliki.

Di luar Rumah.

Seno baru saja memarkirkan mobilnya. Setelah berpikir dengan matang Seno memutuskan kembali ke rumah untuk bicara dengan Rana.

Pintu tidak terkunci sehingga lelaki itu bisa langsung masuk tanpa harus mengetuk.

Lampu ruang tengah dan keluarga masih gelap, sepertinya Rana tidak menyalakan lampu, mungkin ia sedang menandakan ruangan itu sama seperti hatinya saat ini.

Tak!

Seno menekan saklar lampu, agar ia bisa melangkah dengan jelas.

Tidak ada Rana di ruangan itu, begitupun di dapur yang menyatu dengan ruang keluarga, tak nampak wanita yang ia nikahi dengan keterpaksaan itu.

Hanya satu tempat yang belum Seno lihat, yaitu kamar. Tapi lelaki itu menghentikan langkahnya untuk memasuki kamar.

Seno memilih untuk duduk di sofa ruang keluarga, menunggu Rana keluar dari kamar.

30 menit sudah Seno menunggu dengan perasaan yang campur aduk, ada sedikit rasa bersalah pada Rana, Ia juga menganggap dirinya kejam telah melukai hati Rana secara tidak langsung. Tapi apa boleh buat, inilah kenyataan yang sebenarnya. Apapun yang terjadi ia dan Rana harus menerima kenyataan ini, bahwa mereka tidak akan pernah bisa bersama.

CKLEK..

Suara pintu terbuka. Langsung menarik pandangan Seno untuk melihat Rana keluar kamar.

Rana berjalan perlahan sambil menyeret kopernya dan berdiri tepat di hadapan Seno, yang saat itu juga berdiri menatapnya.

Dan posisi mereka saat ini saling berhadapan.

"Mas, maafkan aku jika selama ini membuatmu tersiksa dengan pernikahan kita, aku sungguh bodoh yang tidak menyadari ini semua. Mungkin saat itu aku terlalu bahagia hingga tidak menyadari jika semua itu palsu. Selama 2 tahun ini aku berusaha keras untuk menjadi istrimu yang baik, agar kau bisa bangga denganku, tanpa ragu, aku berikan semua kasih sayang dan cintaku padamu Mas,"Rana menatap langit-langit untuk menahan air matanya, jangan sampai ia menangis di hadapan lelaki ini, lalu ia kembali melanjutkan perkataannya, "Tapi sekarang aku menyerah Mas, aku menyerah menjadi istrimu, aku menyerah memperjuangkan cintamu, karena aku tau semua itu akan sia-sia, seperti apapun yang aku lakukan kau tidak akan pernah melihat apa lagi mencintaiku, aku membebaskan mu dari pernikahan ini. Semoga kau bahagia dengan hidupmu, aku berharap takdir tidak akan pernah mempertemukan kita kembali dengan alasan apapun. Aku pamit Mas, jaga kesehatanmu."

Seno hanya menunduk mendengar ucapan pilu Rana, tanpa ingin membalasnya.

Dengan menahan gemuruh di dalam dadanya, Rana kembali menyeret koper dan berjalan menuju pintu keluar. Ia berjalan perlahan masih berharap Seno menahannya untuk sekali saja.

"Rana!"

Akhirnya, Seno menyebut namanya dan Rana langsung menghentikan langkahnya.

Apa Seno akan mencegah Rana pergi?

Itu hanya harapan Rana. Karena ketika ia menoleh, lelaki itu berkata.

"Kau mau pergi kemana, ini sudah malam. Aku bisa mengantarmu!"

Ya, yang namanya harapan akan tetep menjadi harapan. Semakin di harap akan semakin sulit untuk di harap.

(Ais, Otor ngomong apa sih)

Rana menarik nafasnya dalam-dalam dan berkata.

"Tidak perlu Mas, aku sudah meminta Aurel untuk menjemput ku."

Karena tau harapannya tidak akan pernah tercapai, tanpa ragu dan menoleh kebelakang, Rana berjalan dengan yakin, keluar dari rumah yang sudah menjadi saksi bisu perjalanan rumah tangganya dengan Seno yang penuh dengan kepalsuan.

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁

Terima kasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏

Minta dukungannya ya 🤗

Tolong koreksi jika ada kesalahan dalam tulisan ini 🤗

Lope banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Zerlynda Syakira

Zerlynda Syakira

Gadis ditujukan perempuan yang belum nikah atau masih remaja sedangkan wanita ditujukan untuk perempuan yang sudah/pernah menikah atau perempuan yang sudah berumur

2023-12-26

3

Ma E

Ma E

seandainya saya jadi Rana ga mungkin ngomong panjang kali lebar Thor..

2023-12-19

1

revinurinsani

revinurinsani

dahhh pergi ajah deh jangan oon nyiain waktu mu rana

2023-12-07

2

lihat semua
Episodes
1 Perubahan
2 Suami Yang Sudah Tidak perduli.
3 Tips dan Trik meluluhkan hati Suami
4 Usaha Yang Tidak Di Hargai
5 Kenyataan Untuk Rana
6 Aku Menyerah Mas.
7 Gugatan Cerai
8 Setelah 4 Tahun
9 Berkunjung Ke Kota Penuh Kenangan
10 Di Ganggu Preman
11 Dokter Windy
12 Bertemu Windy kembali
13 Pertemuan Setelah 4 Tahun Berpisah
14 Bencana Longsor
15 Misi Penyelamatan Rana.
16 Tim Penyelamat.
17 Perjuangan Tim Penyelamat
18 Kembali Di Pertemukan
19 Seno Dan Dika
20 Aku Akan Mendekati Mantan Istrimu
21 Ada Apa Dengan Seno
22 Kenapa Takdir Harus Membawaku Kembali Bertemu Dengannya?
23 Sikap Rana Yang Dingin.
24 Keadaan Darurat
25 Menolak Kebaikan Seno
26 Kemarahan Rana
27 Usaha Menyelamatkan Bella
28 PLAK
29 Apa Yang Terjadi Dengan Seno 4 Tahun Yang Lalu?
30 Pengakuan Cinta Dokter Vir
31 Ucapan Seno Yang Mengguncang Hati Rana.
32 Kecemasan Rana
33 Apakah. Aku Harus Membuka Hatiku Untuknya?
34 Vir Yang Bersungguh-sungguh
35 Seno Kenapa?
36 Apa Yang Di Sembunyikan Sarah?
37 Alasan 4 Tahun Yang Lalu
38 Alasan, 4 Tahun Yang Lalu. Bagian Ke 2
39 Kenyataan Yang Membuat Rana Merasa Bersalah.
40 Seno Vs Vir
41 Mendatangi Rumah Seno.
42 Kebahagiaan Ibu Mertua.
43 Keputusan Rana.
44 Aku, Akan Melakukan Apapun Untuk Mempertahankan Mu.
45 Jangan Memaksanya.
46 Memaafkan, tapi tidak harus kembali
47 Aurel Sahabat Terbaik
48 Kau Lebih Berhak Atas Rana Dari Siapapun!
49 Tidak Ada Yang Mau Mengalah
50 Dia Istriku!
51 Sahabat Yang Saling Mendukung
52 Apa Yang Di Sembunyikan Windy?
53 Menghabiskan Waktu Bersamamu.
54 Rana Masih Ragu.
55 Aku Mencintaimu. Tolong Beri Aku Kesempatan Untuk Menjadi Suami Mu Kembali.
56 Sedikit Agresif.
57 Aku Hanya Meminta Hak-ku Sebagai Suamimu!
58 Datang Bulan.
59 Drama Membeli Pembalut
60 Jangan Terpengaruh Oleh Apapun.
61 Rasa Penasaran Rana.
62 Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy
63 Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy. Bagian Ke Dua
64 Nasib Tragis Yang Menimpa Windy 6 Tahun Yang Lalu.
65 Tidak Akan Merubah Semua Yang Sudah Terjadi.
66 Kegelisahan Rana Setelah Tahu Semuanya
67 Masa Lalu Yang Membuat Gelisah
68 Bangkitlah Windy. Lupakan Semuanya.
69 Permohonan Winda! Tolong Mengalah lah Untuk Windy.
70 Jangan Ada Yang Di Tutup-tutupi
71 Aku Akan Tetap Memilih Rana Apapun Yang Terjadi
72 Bakat Baru Dika.
73 Mayang Menemui Rana.
74 Windy Marah!
75 Ucapan Mayang Yang Sangat Menyakitkan.
76 Menyalahkan Seno
77 Apa Kau Merindukannya?
78 Seno Datang!
79 Apa, Ayah Dan Ibu Mertua Sudah Memaafkan Aku?
80 Usaha Ke Dua Seno
81 Semua Keputusan Ada Pada Rana
82 Jangan Pernah Mengharapkan Istri Orang.
83 Dika Tertarik Pada Aurel.
84 Kedatangan Wahyu Dan Windy
85 Windy, Jauhi Rana!
86 Seno VS Wahyu
87 Ada Apa Dengan Sarah?
88 Aku Akan Berhenti Sampai Di Sini
89 Ke Hotel
90 "Jika Kau Suda Tidak Mau Kembali Padaku, aku Akan menyerah."
91 Malam Pertama Setelah 4 Tahun Berpisah
92 Dingin Tapi Terasa Panas!
93 Sekali Lagi.
94 Tindakan Mayang
95 Apa Kau Sudah Puas?
96 Di Keluarkan Dari Rumah Sakit Harapan
97 Memberi Sedikit Pelajaran.
98 Kembali Pulang Ke Rumah
99 Tidak Kuat Menahannya
100 Kebingungan dan Rasa Penasaran Seno
101 Apa Kau Mengenal Seseorang Yang Bernama Wisnu?
102 Kecelakaan 7 Tahun Yang Lalu, Penyebab Sarah Membenci Seno
103 Alasan Sarah Membenci Seno
104 Memberi Pengertian Pada Sarah
105 Saling Memaafkan Dan Mengerti
106 Semakin Hari, Mas Seno Semakin Aneh.
107 Pergi Makan Malam Bersama Aurel
108 Gagal Pergi Bulan Madu
109 Tips Dan Trik Membujuk Istri
110 Ternyata Seperti Ini Cara Membujuknya.
111 Windy Menghilang
112 Kemana Sebenarnya Windy Berada?
113 Semua Rekayasa Winda
114 Dia Tidak Pernah Mengungkapkan Perasaannya Padaku.
115 Apa Yang Dika Lihat?
116 Dika Tidak Akan Menyerah.
117 Tidak Ada Pertemanan Yang Murni Antara Laki-laki Dan Perempuan
118 Windy Semakin Berani
119 Ingin Memberi Kejutan
120 Di Luar Dugaan Windy.
121 Semoga Windy Sadar.
122 Tolong Kembalikan Seno Padaku.
123 Masih Soal Rana dan Windy.
124 Dika Dan Ardi
125 Mendambakan Cucu
126 Usaha Penyelamatan.
127 Terima Kasih!
128 Windy Menyerah. Memilih Tempat Berbulan Madu
129 Tolong Lahirkan Putra Dan Putri Untukku
130 Pergi Bulan Madu.
131 Winda Yang Keras
132 Demi Aurel
133 Saingan Yang Mengganggu
134 Antara Dika Dan Ardi
135 Dika Galau
136 Sepertinya Dika Sudah Tidak Memiliki Harapan. Atas Cintanya.
137 Harap Besar Lina
138 Jangan Di Pikirkan
139 Memeriksakan Diri
140 Harus Menceritakannya
141 Tidak Akan Ada Yang Berubah, Ibu Dan Seno Akan Tetap Dan Selalu Menyayangimu
142 Akhir Dari Kisah Seno Dan Rana
143 Kisah Baru, Di Mulai.
144 Menemui Gadis Pilihan Ibu
145 Perjodohan Di Batalkan
146 Hari Bahagia Aurel. Dukanya Dika
147 Kesalnya Dika
148 Ingin Nasi Goreng
149 Memasak Di Jam Kramat
150 Jika Kak Dika Mau, Aku Bersedia Menjadi Kekasihnya!
151 Ingat, Dika! Waktu Tiga Bulan, Bukan Waktu Yang Lama.
152 Membersihkan Apartemen
153 Tetangga Apartemen
154 Kabar Dari Dokter
155 Tidak Ada Yang Tidak Mungkin Jika Tuhan Sudah Berkehendak
156 Gelar Dan Panggilan
157 Ingin Kursus Memasak
158 Ketahuan
159 Tolong, jangan Beritahu Mamah.
160 Hari Pertama Kursus
161 Menyelesaikan Tantangan Pertama
162 Apa Ide Cemerlang Dari Seorang Dika Perkasa?
163 Lakukan Apa Yang Ingin Kau Lakukan
164 Apa Kau Mengenal Olivia?
165 Terbongkar!
166 Kerjasama.
167 Sepakat!
168 Usaha Memasak Ke-Dua Seno
169 Telor Ceplok, atau Telor Mata Sapi?
170 Sandiwara Pertama
171 Mengantar Olivia Pulang .
172 Persiapan Ke-Dokter Kandungan
173 Seno Oh Seno.
174 Pertemuan Yang Tidak Disenaja.
175 Dika, Sepertinya Dia Menyukai Mu
176 Rasa Penasaran Dika.
177 Pengumuman! 4 Tahun Setelah Berpisah Selesai.
178 Promosi Novel Baru
179 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Perubahan
2
Suami Yang Sudah Tidak perduli.
3
Tips dan Trik meluluhkan hati Suami
4
Usaha Yang Tidak Di Hargai
5
Kenyataan Untuk Rana
6
Aku Menyerah Mas.
7
Gugatan Cerai
8
Setelah 4 Tahun
9
Berkunjung Ke Kota Penuh Kenangan
10
Di Ganggu Preman
11
Dokter Windy
12
Bertemu Windy kembali
13
Pertemuan Setelah 4 Tahun Berpisah
14
Bencana Longsor
15
Misi Penyelamatan Rana.
16
Tim Penyelamat.
17
Perjuangan Tim Penyelamat
18
Kembali Di Pertemukan
19
Seno Dan Dika
20
Aku Akan Mendekati Mantan Istrimu
21
Ada Apa Dengan Seno
22
Kenapa Takdir Harus Membawaku Kembali Bertemu Dengannya?
23
Sikap Rana Yang Dingin.
24
Keadaan Darurat
25
Menolak Kebaikan Seno
26
Kemarahan Rana
27
Usaha Menyelamatkan Bella
28
PLAK
29
Apa Yang Terjadi Dengan Seno 4 Tahun Yang Lalu?
30
Pengakuan Cinta Dokter Vir
31
Ucapan Seno Yang Mengguncang Hati Rana.
32
Kecemasan Rana
33
Apakah. Aku Harus Membuka Hatiku Untuknya?
34
Vir Yang Bersungguh-sungguh
35
Seno Kenapa?
36
Apa Yang Di Sembunyikan Sarah?
37
Alasan 4 Tahun Yang Lalu
38
Alasan, 4 Tahun Yang Lalu. Bagian Ke 2
39
Kenyataan Yang Membuat Rana Merasa Bersalah.
40
Seno Vs Vir
41
Mendatangi Rumah Seno.
42
Kebahagiaan Ibu Mertua.
43
Keputusan Rana.
44
Aku, Akan Melakukan Apapun Untuk Mempertahankan Mu.
45
Jangan Memaksanya.
46
Memaafkan, tapi tidak harus kembali
47
Aurel Sahabat Terbaik
48
Kau Lebih Berhak Atas Rana Dari Siapapun!
49
Tidak Ada Yang Mau Mengalah
50
Dia Istriku!
51
Sahabat Yang Saling Mendukung
52
Apa Yang Di Sembunyikan Windy?
53
Menghabiskan Waktu Bersamamu.
54
Rana Masih Ragu.
55
Aku Mencintaimu. Tolong Beri Aku Kesempatan Untuk Menjadi Suami Mu Kembali.
56
Sedikit Agresif.
57
Aku Hanya Meminta Hak-ku Sebagai Suamimu!
58
Datang Bulan.
59
Drama Membeli Pembalut
60
Jangan Terpengaruh Oleh Apapun.
61
Rasa Penasaran Rana.
62
Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy
63
Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy. Bagian Ke Dua
64
Nasib Tragis Yang Menimpa Windy 6 Tahun Yang Lalu.
65
Tidak Akan Merubah Semua Yang Sudah Terjadi.
66
Kegelisahan Rana Setelah Tahu Semuanya
67
Masa Lalu Yang Membuat Gelisah
68
Bangkitlah Windy. Lupakan Semuanya.
69
Permohonan Winda! Tolong Mengalah lah Untuk Windy.
70
Jangan Ada Yang Di Tutup-tutupi
71
Aku Akan Tetap Memilih Rana Apapun Yang Terjadi
72
Bakat Baru Dika.
73
Mayang Menemui Rana.
74
Windy Marah!
75
Ucapan Mayang Yang Sangat Menyakitkan.
76
Menyalahkan Seno
77
Apa Kau Merindukannya?
78
Seno Datang!
79
Apa, Ayah Dan Ibu Mertua Sudah Memaafkan Aku?
80
Usaha Ke Dua Seno
81
Semua Keputusan Ada Pada Rana
82
Jangan Pernah Mengharapkan Istri Orang.
83
Dika Tertarik Pada Aurel.
84
Kedatangan Wahyu Dan Windy
85
Windy, Jauhi Rana!
86
Seno VS Wahyu
87
Ada Apa Dengan Sarah?
88
Aku Akan Berhenti Sampai Di Sini
89
Ke Hotel
90
"Jika Kau Suda Tidak Mau Kembali Padaku, aku Akan menyerah."
91
Malam Pertama Setelah 4 Tahun Berpisah
92
Dingin Tapi Terasa Panas!
93
Sekali Lagi.
94
Tindakan Mayang
95
Apa Kau Sudah Puas?
96
Di Keluarkan Dari Rumah Sakit Harapan
97
Memberi Sedikit Pelajaran.
98
Kembali Pulang Ke Rumah
99
Tidak Kuat Menahannya
100
Kebingungan dan Rasa Penasaran Seno
101
Apa Kau Mengenal Seseorang Yang Bernama Wisnu?
102
Kecelakaan 7 Tahun Yang Lalu, Penyebab Sarah Membenci Seno
103
Alasan Sarah Membenci Seno
104
Memberi Pengertian Pada Sarah
105
Saling Memaafkan Dan Mengerti
106
Semakin Hari, Mas Seno Semakin Aneh.
107
Pergi Makan Malam Bersama Aurel
108
Gagal Pergi Bulan Madu
109
Tips Dan Trik Membujuk Istri
110
Ternyata Seperti Ini Cara Membujuknya.
111
Windy Menghilang
112
Kemana Sebenarnya Windy Berada?
113
Semua Rekayasa Winda
114
Dia Tidak Pernah Mengungkapkan Perasaannya Padaku.
115
Apa Yang Dika Lihat?
116
Dika Tidak Akan Menyerah.
117
Tidak Ada Pertemanan Yang Murni Antara Laki-laki Dan Perempuan
118
Windy Semakin Berani
119
Ingin Memberi Kejutan
120
Di Luar Dugaan Windy.
121
Semoga Windy Sadar.
122
Tolong Kembalikan Seno Padaku.
123
Masih Soal Rana dan Windy.
124
Dika Dan Ardi
125
Mendambakan Cucu
126
Usaha Penyelamatan.
127
Terima Kasih!
128
Windy Menyerah. Memilih Tempat Berbulan Madu
129
Tolong Lahirkan Putra Dan Putri Untukku
130
Pergi Bulan Madu.
131
Winda Yang Keras
132
Demi Aurel
133
Saingan Yang Mengganggu
134
Antara Dika Dan Ardi
135
Dika Galau
136
Sepertinya Dika Sudah Tidak Memiliki Harapan. Atas Cintanya.
137
Harap Besar Lina
138
Jangan Di Pikirkan
139
Memeriksakan Diri
140
Harus Menceritakannya
141
Tidak Akan Ada Yang Berubah, Ibu Dan Seno Akan Tetap Dan Selalu Menyayangimu
142
Akhir Dari Kisah Seno Dan Rana
143
Kisah Baru, Di Mulai.
144
Menemui Gadis Pilihan Ibu
145
Perjodohan Di Batalkan
146
Hari Bahagia Aurel. Dukanya Dika
147
Kesalnya Dika
148
Ingin Nasi Goreng
149
Memasak Di Jam Kramat
150
Jika Kak Dika Mau, Aku Bersedia Menjadi Kekasihnya!
151
Ingat, Dika! Waktu Tiga Bulan, Bukan Waktu Yang Lama.
152
Membersihkan Apartemen
153
Tetangga Apartemen
154
Kabar Dari Dokter
155
Tidak Ada Yang Tidak Mungkin Jika Tuhan Sudah Berkehendak
156
Gelar Dan Panggilan
157
Ingin Kursus Memasak
158
Ketahuan
159
Tolong, jangan Beritahu Mamah.
160
Hari Pertama Kursus
161
Menyelesaikan Tantangan Pertama
162
Apa Ide Cemerlang Dari Seorang Dika Perkasa?
163
Lakukan Apa Yang Ingin Kau Lakukan
164
Apa Kau Mengenal Olivia?
165
Terbongkar!
166
Kerjasama.
167
Sepakat!
168
Usaha Memasak Ke-Dua Seno
169
Telor Ceplok, atau Telor Mata Sapi?
170
Sandiwara Pertama
171
Mengantar Olivia Pulang .
172
Persiapan Ke-Dokter Kandungan
173
Seno Oh Seno.
174
Pertemuan Yang Tidak Disenaja.
175
Dika, Sepertinya Dia Menyukai Mu
176
Rasa Penasaran Dika.
177
Pengumuman! 4 Tahun Setelah Berpisah Selesai.
178
Promosi Novel Baru
179
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!