Selamat! Membaca 🤗
🍁🍁🍁🍁
Setelah dapat laporan dari warga, beberapa petugas Damkar datang untuk mengevakuasi koper tersebut. Tidak ada identitas apapun di dalam sana selain beberapa pakaian dan mainan anak-anak.
"Biarkan saja dulu di sini, saya sudah menghubungi pihak Terminal jika ada seseorang yang mencari barang miliknya dia akan datang ke sini,"ujar petugas yang sudah membawa koper tersebut di kantor Damkar.
Di saat yang bersamaan Seno datang untuk mengunjungi temannya yang ada di sana, secara tidak sengaja ia melihat koper tersebut dan Seno jadi teringat sesuatu.
"Kenapa Sen, apa kau mengenali koper tersebut?"
"Tidak!"Jawab Seno, karena ia juga tidak yakin jika itu barang milik seseorang yang ia kenal dulu, padahal hati kecilnya mengatakan iya.
"Menurut warga itu barang milik seorang wanita yang baru melakukan perjalanan dari kotak XXX dan dia kemalaman sampai, Terminal dan entah kenapa dia meninggalkan koper tersebut di sana,"ujar teman Seno memberi penjelasan, padahal Seno tidak bertanya. Dan Seno menimpalinya hanya dengan anggukan kepala.
"Ada apa kau datang kemari Sen! apa ada sesuatu?"
"Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin menanyakan beberapa hal padamu."
"Baiklah! Mari ikut denganku."Ajak, teman Seno dan membawa ia ke ruangannya.
🍁🍁🍁
"Biar aku yang mengambil barangmu yang tertinggal di Terminal, kau ke Rumah Sakit saja untuk menjenguk ka Sarah,"ucap Aurel ketika Rana menyadari bahwa barang-barangnya masih tertinggal di sana.
"Baiklah! Terima kasih banyak kalau begitu. Kau tidak perlu mengantarku ke Rumah sakit, aku bisa pergi sendiri."
"Ok, berhati-hatilah."
Sahut Aurel dan mereka pun pergi ke tempat tujuan masing-masing.
Rna menuju Rumah Sakit tempat di mana Sarah dirawat, ia memasuki Rumah Sakit besar, yang tanpa ia sadari jika itu Rumah Sakit tempat Windy bekerja.
Ia bertanya kepada Suster yang berjaga di sana, dan Rana pun ditujukan pada sebuah Ruangan uangan yang berada sebelah kiri di RS tersebut.
"Terima kasih!"
dengan langkah cepat Rana menuju ruangan tersebut dan mencari kamar rawat kakaknya.
🍁🍁🍁🍁
"Aku akan menanyakan hal itu pada Pak Agus!"
"Kalau begitu aku pergi dulu."
"Kenapa kau buru-buru?"
"Ada latihan."
"Ah, baiklah!"
Itu adalah beberapa percakapan antara Seno dan temannya, dan setelah usai dengan urusannya Seno bergegas meninggalkan Kantor Damkar.
Di saat Seno melajukan mobilnya keluar dari parkiran, secara tak sengaja ia berpapasan dengan mobil milik Aurel yang memasuki parkiran.
Jika saja mereka sampai bertemu di sana mungkin Seno akan tahu jika Koper itu milik seseorang yang memang ia kenali.
(Sen, kakek masuk Rumah Sakit!)
Satu pesan dari Ibunya, sontak membuat Seno menghentikan laju mobilnya secara tiba-tiba.
(Di Rumah Sakit mana?)
balas Seno.
(Anugrah)
Tanpa berpikir panjang dan membalas kembali pesan dari ibunya, ia kembali melajukan mobilnya bergegas menuju Rumah Sakit tersebut.
Hanya berapa menit saja, Seno sampai di Rumah Sakit Anugrah! karena memang jaraknya tidak terlalu jauh.
Ia bergegas menuju Kamar di mana Kakek Arif di rawat yang sebelumnya sudah di beri tahu Ibunya.
CKLEK.
Di saat membuka pintu, yang pertama kali Seno lihat adalah Windy. Ya, Dokter Windy ada di sana dan dia Dokter yang menangani kakek Arif.
Pandangan mata Windy bertemu dengan mata Seno. Dan Windy tersenyum hangat.
"Masuklah sayang kenapa malah berdiri di situ."Sapa Windy, yang melihat Seno malah berdiri di ambang pintu.
Tampa menimpali perkataan Windy, Seno pun masuk dan menghampiri Kakek Arif yang tengah terbaring dengan selang infus yang terpasang di lengannya.
"Bagaimana dengan keadaan Kakek?"tanya Seno dan pertanyaan itu Ia berikan kepada Lina ibunya.
"Kakek Arif kelelahan!"dan Windy yang menyahuti pertanyaan Seno.
"Kenapa Kakek bisa kelelahan Bu! Memangnya Apa yang dilakukan Kakek?"tanya Seno kembali.
"Kakekmu lari pagi mengitari kompleks, dan beliau melakukan itu secara berlebihan sehingga beliau lelah dan jatuh pingsan."Sahut Lina.
"Kau tidak perlu khawatir Sen, dengan istirahat yang cukup, kakek Arif akan sehat kembali, meskipun beliau sudah tidak muda lagi, tapi semangat dan fisiknya cukup kuat di banding dengan Pria yang seumuran dengan beliau."Windy, kembali menyahuti pertanyaan Seno. Dokter Windy memang terkenal baik dan ramah, hingga ia selalu banyak berinteraksi dengan pasien maupun keluarganya.
"Terima kasih, Dokter!"
Windy hanya tersenyum, dan ia kembali mengingat perkataan Seno beberapa waktu lalu, di saat mereka pertama kali bertemu.
Lina sudah mengenal Windy sejak dulu, dan ia juga tahu bahwa Windy mantan kekasih Seno.
Windy gadis baik dan ia juga sangat dekat dengan Lina.
"Kalau begitu saya permisi dulu, Tante, Seno!"pamit Windy, yang selesai melakukan pemeriksaan pada Kakek Arif.
"Iya terima kasih Windy!"sahut Lina.
"Tante tidak perlu sungkan, karena ini menang sudah menjadi tugasku."
Windy berlalu keluar dari kamar rawat Arif, dan Seno tidak beraksi apapun saat mantan kekasihnya itu berlalu.
"Sen!"panggil Lina.
"Iya Bu!"
"Apa sebelum ini kau sudah bertemu dengan Windy?"
Dan Seno menjawabnya hanya dengan anggukan kepala.
"Windy jauh lebih cantik, dan dia tetap seperti dulu baik dan ramah."Puji Lina.
Seno tak menggubris perkataan Lina, ia menarik kursi dan duduk di samping kakek Arif yang tengah terlelap.
"Seno!"panggil Lina kembali.
"Ada apa Bu! jika Ibu bicara hanya untuk memuji dan bertanya soal wanita itu, aku tidak mau mendengarnya dan menjawabnya."
"Apa kau masih kecewa dengan Windy?"
"Sudahlah Bu, aku bilang, aku tidak mau menjawab pertanyaan ibu, jika itu tentang Windy."
"Ibu mengerti Seno, tapi setidaknya berhubungan baiklah dengan Windy. setidaknya sebagai seorang teman."
Lina sengaja melakukan ini bukan karena ia ingin menjodohkan Seno dengan Windy, tapi ia ingin anaknya itu membuka diri. Karena semenjak ia berpisah dengan Rana, Seno semakin tertutup apalagi soal asmaranya dan selama 4 tahun itu juga, Seno tidak pernah menjalin hubungan apapun dengan seorang wanita, awalnya Lina mengira, Seno meminta berpisah dengan Rana karena ia ingin hidup bersama dengan wanita yang ia pilih dan cintai, tapi nyatanya! sampai sekarang Seno tetap sendiri.
Bersambung..
🍁🍁🍁
Terima kasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏
Minta dukungannya ya 🤗
Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini 🙏
Lope banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
nanti perawat e rana..yg ngurus i kakek arif...cakep tuh
2023-12-12
3
Hartaty
nyesel kali Pisah dgn Rana ternyata ada rasa
2023-11-30
3
Bun SanMar
Seno sama Windy terus Rana sama vir.
2023-11-26
0