Selamat! Selamat membaca 🤗
Seno bangkit dari duduknya. Ia tidak mau lagi mendengar perkataan Lina yang selalu menyebut nama Windy.
"Kamu mau ke mana, Seno?" tanya Lina.
"Aku keluar sebentar. Aku harus memberi tahu tim jika aku tidak bisa mengikuti latihan," ucap Seno sambil terus berjalan dan membuka pintu.
Seno terlihat kesal karena ibunya terus membahas Windy. Dia berjalan menuju kantin RS dengan harapan bisa menemukan sesuatu yang dapat menenangkan hatinya yang entah kenapa merasa panas.
Seno duduk di bangku kantin RS yang menghadap ke jalan raya, dan ia juga mengirimkan pesan kepada rekannya bahwa hari ini ia tidak dapat mengikuti latihan.
"Jus mangga satu," ucap Seno, pada penjaga kantin yang menjual berbagai macam jus buah segar.
"Baik, Pak. Mohon tunggu!" jawab pelayan wanita dengan sigap sambil meracik pesanan Seno.
"Tante, aku mau jus jeruk!" seru seorang anak laki-laki dengan bersemangat menuju kantin.
"Mbak, jus jeruk satu dan jus alpukat satu," sahut seorang wanita yang datang bersama anak laki-laki tersebut.
Percakapan kedua orang itu seketika menarik indra pendengaran Seno, yang tengah fokus pada ponselnya. Suara ini sangat tidak asing di telinga Seno, sehingga ia memutar kepalanya perlahan untuk melihat sumber suara.
Ia melihat dua punggung berbeda, anak laki-laki dan seorang wanita yang berambut ikal. Meskipun Seno hanya baru melihat punggungnya, degup jantungnya sudah berpacu lebih cepat.
"Tante, kenapa pesan jus alpukat? Bukankah Tante lebih suka jus buah naga?" tanya anak laki-laki tersebut.
"Tidak! Tante sudah tidak suka lagi dengan jus buah naga, sekarang lebih suka jus alpukat!" jawab sang Tante.
Pertanyaan dan jawaban itu semakin membuat hati Seno tidak karuan.
"Aku sangat mengenali suara ini, tapi apa mungkin itu dia? Dan jus buah naga! Ya, dulu dia sangat suka dengan itu," batin Seno, yang masih menatap punggung wanita itu.
Seno tidak mengalihkan pandangannya dari pemilik punggung yang belum juga membalikkan badannya.
"Aku tunggu di sana ya, Tante!" ucap anak itu. Dan setelah mendapatkan izin, ia berlalu menuju kursi tunggu.
Seno mengalihkan pandangannya pada anak yang baru saja mendudukkan dirinya di bangku, yang jaraknya tidak terlalu jauh namun tidak juga dekat.
"Dino!" gumam Seno, ketika ia melihat anak itu. Ya, itu adalah Dino, anak pertama Sarah dan Bima, yang tak lain tak bukan adalah keponakan mantan istrinya Kirana.
Jika itu Dino, wanita yang disebut Tante oleh anak itu sudah pasti... Ya, benar, itu adalah Rana.
Ternyata istilah "Dunia tak selebar daun kelor" tidak berlaku untuk Seno. Karena di dunia yang begitu luas ini, ia kembali dipertemukan dengan mantan istrinya setelah 4 tahun berpisah.
Namun, penampilan Rana sangat berbeda. Dulu ia selalu menampakan rambut lurus dan rapi, namun sekarang rambutnya terlihat ikal. Tapi inilah penampilan asli Rana, dulu ia meluruskan rambut hanya untuk menarik perhatian Seno karena dia tahu bahwa lelaki itu menyukai wanita berambut lurus. Namun sekarang Rana mengembalikan dirinya seperti dulu sebelum ia menikah dengan Seno. Dengan penampilan yang berbeda inilah membuat Seno sedikit ragu jika itu benar-benar Rana.
Dreett! Ponsel Rana bergetar, bertanda sebuah panggilan masuk dan memaksa gadis itu untuk menjawab siapa yang menghubunginya. Dan pada saat inilah Rana membalikkan badannya, menghadap Seno, sehingga Seno bisa melihat jelas bahwa itu benar-benar Rana, mantan istrinya. Namun tidak seperti Seno, Rana tidak menyadari kehadiran lelaki itu. Ia berjalan mendekati Dino dan berkata, "Kamu tunggu di sini sebentar ya, Tante mau angkat telepon."
Dino mengangguk.
"Iya, Tante."
Bola mata Seno terus berjalan mengikuti langkah Rana yang menjauh dari sana untuk menghindari bisingnya suara blender.
Sedangkan Dino melirik ke arah Seno dan memperhatikannya. Mungkin saja Dino mengingat wajah Seno meskipun sudah lama ia tidak bertemu dengannya.
"Rana, itu benar kamu," gumam Seno.
Dari kejauhan Seno masih terus memandangi Rana yang tengah berbicara lewat sambungan telepon.
"Ini jus mangganya, Pak!" suara pemilik kantin membuyarkan pandangan Seno.
"Iya, terima kasih!" Seno mengeluarkan satu lembar uang kertas untuk membayar jus tersebut dan berkata, "Sekalian untuk membayar jus yang dipesan anak itu," Seno melirik ke arah Dino yang masih memperhatikannya.
"Baik, Pak!"
Dan pada saat yang bersamaan, Rana kembali dan arah Rana saat ini tentu menghadap Seno, namun Seno memilih untuk membalikkan badannya karena ia sudah melihat mantan istrinya dengan cukup jelas.
"Mbak, ini pesanannya!" ucap penjual jus sambil menyerahkan dua cup jus pada Rana.
"Jadi semuanya berapa?" tanya Rana.
"Tidak perlu, Mbak. Karena jus ini sudah dibayar oleh lelaki yang duduk di sebelah sana," sahut wanita penjual jus sambil menunjuk kursi yang diduduki Seno.
Namun anehnya, Seno sudah tidak ada di sana. Seperti kilat, ia meninggalkan tempatnya. Namun Rana masih bisa melihat punggung lelaki itu dari kejauhan dan ia ingin mengejarnya, namun lelaki itu sudah cukup jauh.
"Tapi maaf, Mbak. Sepertinya saya tidak kenal dengan lelaki itu, jadi saya ingin tetap membayar jus ini." ujar Rana anak yang sudah siap mengeluarkan dompet dari dalam tasnya.
"Maaf, Mbak. Tidak bisa. Jika Mbak membayar kembali jus ini, itu sama saja meminta saya untuk tidak amanah pada lelaki tadi. Jadi tolong diterima!" tolak penjual jus dengan tegas.
Dengan terpaksa, Rana menerima jus tersebut.
Rana berjalan menuntun Dino ingin kembali ke kamar Sarah.
"Dino, sejak tadi kau duduk di sana, kan? Apa kau melihat wajah orang yang membayarkan jus kita tadi?" tanya Rana kepada anak laki-laki yang berumur 7 tahun itu.
"Iya," sahut Dino mantap, karena sepertinya ia sudah mengingat dengan betul wajah lelaki itu dan memastikannya.
"Seperti apa ciri-cirinya?"
"Dia, Om...!"
"Rana!"
Ucapan Dino terhenti, karena ada seseorang yang memanggil Rana.
"Dokter Windy!"
Ya, yang memanggil Rana adalah Dokter Windy.
"Kenapa kamu ada di sini? Apa kamu sakit atau ada saudaramu yang dirawat di sini?" tanya Windy.
"Ah, benar. Kakak saya melahirkan di rumah sakit ini."
Bersambung...
🍁🍁🍁🍁🍁
Terima kasih atas kunjungan Anda di cerita ini 🙏
Mohon dukungannya ya 🤗
Tolong koreksi jika ada kesalahan dalam teks ini 🙏
Lope Banyak-banyak buat semuanya ❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
ratna sulastri
seno akan menyesal telah berbuat seperti itu pada Rana.
2023-12-21
2
adning iza
nahh loh sen bangkit dr mati rsa kn lo smp jedug² gtu
2023-12-05
2
Mrs.Labil
hayo seno😍
Rana terlihat lebih menarik stelah jdi Mantan
eyaaaa 💃💃💃
2023-11-22
7