Kenyataan Untuk Rana

Selamat! Membaca 🤗

🍁🍁

"Ada apa dengan Rana, kenapa wajahnya nampak sedih seperti itu?"tanya Dika.

"Sudah diam! Kenapa kau selalu tertarik dengan urusan orang lain,"sahut Seno, dengan kesal dan bergegas meninggalkan Dika yang masih nampak bingung.

"Kenapa semuanya nampak aneh!"Dika menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Ah, terserah mereka sajalah. Yang penting bukan aku yang aneh."

**

Seno berjalan sedikit berlari untuk menyusul Rana, namun ia sudah terlambat karena istrinya sudah menaiki angkutan umum.

Ia menghela nafas berat, sambil menatap angkutan yang membawa Rana pergi.

🍁🍁

Rana menghapus air matanya, yang entah kenapa harus keluar di saat yang tidak tepat, karena saat ini ia berada di angkutan umum yang di penuhi penumpang.

"Mbak kenapa?"tanya seorang wanita tua yang mungkin khawatir dengan Rana yang masuk angkot dalam keadaan menangis.

"Tidak apa-apa Bu, ini saya hanya kelilipan debu saja."

"Saya kira terjadi sesuatu, jangan sungkan untuk meminta bantuan orang jika ada yang mengganggumu di jalan, karena akhir-akhir ini banyak terjadi kejahatan di jalan."

"Baik Bu, terima kasih."

***

Sesampainya di Rumah, Rana langsung merebahkan diri di atas kasur dan bayangan Seno membuang makanannya kembali terlintas di benak.

"Apa makananku segitu buruk, sampai Mas Seno enggan untuk memakannya, ia lebih memilih untuk membuangnya."

Rana melirik ponselnya, dalam lubuk hatinya yang paling dalam berharap, Seno mengirim pesan atau meneleponnya untuk meminta maaf.

Tapi nihil, tidak ada satupun pesan dari lelaki itu.

Hingga Sore hari menjelang, Seno pulang lebih awal.

Tidak ada kata apapun yang keluar dari mulut lelaki itu, ia sepertinya melupakan kejadian siang tadi, atau mungkin Seno tidak menganggapnya sebagai kesalahan.

**

"Apa Kakek menyuruhmu datang juga?"tanya Seno. Yang tau jika Kakek menyuruhnya datang, padahal Rana belum sempat memberi tahunya.

Rana mengangguk.

"Kalau begitu bersiap-siaplah, kita berangkat sekarang."Ujar Seno dan ia berlalu masuk kedalam kamarnya, tanpa memperdulikan Rana yang masih berharap ia bicara sesuatu, selain soal kakek.

Rana menatap Seno yang berlalu.

"Apa kamu tidak berniat meminta maaf Mas,"gumamnya, dengan nada penuh kecewa,"Bahkan kamu bersikap, seperti tidak terjadi apa-apa,"sambungnya.

Meskipun kecewa, namun seperti biasa. Rana akan kembali berbesar hati dan melupakan semua kekecewaannya kepada Seno. Mungkin cinta wanita ini terlalu besar untuk suaminya sampai ia mengabaikan semua sikap mengecewakan Seno, dan menganggap tidak terjadi apa-apa.

***

Hari ini adalah hari ulang tahun Seno, Rana dan Kakek berniat memberikan kejutan untuk lelaki itu. Rana juga mengundang kedua orang tua Seno untuk datang ke kediaman Kakek Arief agar mereka bisa merayakan hari jadi Seno dengan makan malam bersama. Sungguh indah kebersamaan yang di bayangkan Rana malam ini.

Rana datang bersama Seno dan disambut hangat oleh kakek Arif.

Kakek Arif, pria tua inilah yang mengatur pernikahan Seno dan Rana, jadi Kakek lah yang paling bahagia ketika melihat pasangan Rana dan Seno bahagia. Padahal kenyataannya tidak seperti yang Kakek Arief pikir.

Namun di saat mereka berada di satu meja yang sama, Kekek Arif menyadari jika ada yang lain dari Seno. Cucunya itu nampak cuek dan tak perduli pada Rana.

"Seno, bagaimana dengan pekerjaanmu?"tanya Ayah Seno, yang bernama Fery, di tengah-tengah makan malam mereka.

"Seperti biasa,"sahut Seno enggan.

"Seno, kamu dan Rana menikah sudah dua tahun lebih, apa kalian tidak berniat memiliki momongan?"Tanya Lina, Ibu Seno.

Seno dan Rana saling pandang, mereka bingung harus menjawab apa, karena fakta dalam hal ini, Seno lah yang meminta Rana untuk menunda mempunyai anak dengan alasan, ia belum siap.

Namun, baik Kakek Arif dan orang tua Seno tidak mengetahui kebenaran ini.

"Mungkin belum saatnya aku di beri kepercayaan untuk memiliki anak Bu,"sahut Rana yang menjawab pertanyaan ibu mertuanya, dengan menutupi Fakta yang ada.

"Kamu yang sabar ya nak, jangan berputus asa, teruslah berdoa dan berusaha ibu yakin kalian berdua pasti akan segera memiliki momongan."

Rana mengangguk, tapi dalam hatinya berkata.

"Bagaimana bisa kita memiliki anak jika mas Seno melarang ku untuk hamil, dan sudah beberapa bulan ini Mas Seno tidak pernah menyentuh ku lagi."

"Rana, kamu baik-baik saja nak, maafkan ibu jika pertanyaan ibu membuatmu sedih." Lina, merasa bersalah, melihat Rana tertunduk, mengira jika ucapan tadi membuat menantunya sedih.

"Tidka apa-apa Bu, kenapa Ibu harus meminta maaf, Ibu tidak salah."

"Lain kali jangan menanyakan itu lagi, jika sudah waktunya Rana dan Seno pasti mempunyai anak dan kita bisa menimang cucu, bersabarlah."Sahut Fery.

**

"Rana, apa kau sudah menyiapkan kejutan untuk Seno?" Tanya Kekek dengan berbisik.

"Sudah Kek, aku akan ambil dulu, ya."Sahut Rana yang juga berbisik agar yang ingin diberi kejutan tidak mendengar percakapan nya dan Kakak Arif.

Rana bangun dari duduknya dan berpamitan untuk mengambil sesuatu yang akan Ia berikan kepada Seno.

Di saat Rana tidak ada, kakek Arif mulai mempertanyakan yang menjadi kekhawatirannya. Sejak tadi lelaki tua itu menahan diri untuk tidak bertanya di depan Rana, karena ia menangkap ada yang lain dengan Seno, dan ia harus mempertanyakan secara langsung pada cucunya.

"Apa hubungan kau dan Rana baik-baik saja?"

"Kenapa kakek bertanya seperti itu? Kakek bisa lihat sendiri kan!"Seno menjawab tanpa melihat.

"Seno, Kakek tau jika kau tidak mencintai dan menerima Rana dalam hati dan hidupmu, tapi kamu harus melihat bahwa Rana sangat mencintaimu dengan tulus. Setidaknya kau pertimbangkan itu agar kamu bisa membuka diri untuk mencintai dan menerima wanita sebaik Rana,"Tegas Arif.

Ternyata, Kakek Arif sudah mengetahui bahwa Seno tidaklah mencintai Rana, selama ini Seno menjadi suami yang baik, penuh cinta. Namum semua itu palsu karena Seno melakukan itu dengan terpaksa dan atas perintah kakek Arif.

"Rana gadis baik dan tulus, kakek sudah mengenalnya lama, dan tentu saja kakek memilihkan Rana untukmu karena kakek tahu Rana lah yang terbaik untuk menjadi pendamping hidupmu."Fery ikut bersuara, menguatkan ucapan Arif.

"Benar Seno, ibu juga sangat yakin jika Rana yang terbaik untukmu. Kamu harus bisa menerima Rana dalam hidupmu."Sambung Lina.

Mereka bertiga kompak mendukung Rana untuk Seno.

Namun seperti Seno tidak terima itu, ia sudah jengah harus di atur seperti ini.

"Kalian tidak bisa terus-terusan memaksaku untuk mencintai dan menerima Rana dalam hidupku, karena seperti apapun kalian memaksa dan aku berusaha, aku tetep tidak bisa memberikan hatiku pada Rana. Aku tidak bisa mencintainya, semakin aku memaksa dan mencoba, aku semakin tertekan. Cukup sudah selama ini aku berpura-pura mencintai dan menerima Rana, aku tidak bisa melanjutkannya lagi aku juga tidak mau membuat Rana terluka dan terus berharap. Aku ingin mengakhiri semuanya, tolong mengertilah! aku mempunyai jalan hidupku sendiri."

BRAK!

Suara Benda jatuh, terdengar nyaring bersamaan dengan Seno yang selesai menuntaskan unek-uneknya selama ini.

Semua terkejut dan spontan menolah ke sumber suara.

"Rana!"Lina, sampai bergetar melihat menantunya tengah berdiri mematung di ambang pintu, dan Benda jatuh itu adalah sebuah kotak berbalut kertas kado berwarna Gold.

Bukan hanya kotak berwarna Gold itu saja yang jatuh, tapi bulir bening pun ikut terjatuh dari kedua bola mata Rana.

Sudah bisa di pastikan jika Rana mendengar semua yang di katakan Seno.

Lina bergegas menghampiri Rana.

"Sayang, kamu tidak apa-apa, jangan pedulikan apapun, Seno hanya...!"

"Aku tidak apa-apa Bu."Potong Rana, namun ia mengusap air matanya yang semakin mengalir deras.

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁

Terima kasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏

Minta dukungannya ya 🤗

Tolong koreksi jika ada Kesalahan dalam tulisan ini 🙏

Lope banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️

Terpopuler

Comments

Ma E

Ma E

Sesek banget ya Rana,udah mendingan mundur aja....

2023-12-19

2

Tati Suwarsih

Tati Suwarsih

hancur hatinya

2023-12-10

1

revinurinsani

revinurinsani

tor kok banyak bawangnya tor asli nyesekkk

2023-12-07

1

lihat semua
Episodes
1 Perubahan
2 Suami Yang Sudah Tidak perduli.
3 Tips dan Trik meluluhkan hati Suami
4 Usaha Yang Tidak Di Hargai
5 Kenyataan Untuk Rana
6 Aku Menyerah Mas.
7 Gugatan Cerai
8 Setelah 4 Tahun
9 Berkunjung Ke Kota Penuh Kenangan
10 Di Ganggu Preman
11 Dokter Windy
12 Bertemu Windy kembali
13 Pertemuan Setelah 4 Tahun Berpisah
14 Bencana Longsor
15 Misi Penyelamatan Rana.
16 Tim Penyelamat.
17 Perjuangan Tim Penyelamat
18 Kembali Di Pertemukan
19 Seno Dan Dika
20 Aku Akan Mendekati Mantan Istrimu
21 Ada Apa Dengan Seno
22 Kenapa Takdir Harus Membawaku Kembali Bertemu Dengannya?
23 Sikap Rana Yang Dingin.
24 Keadaan Darurat
25 Menolak Kebaikan Seno
26 Kemarahan Rana
27 Usaha Menyelamatkan Bella
28 PLAK
29 Apa Yang Terjadi Dengan Seno 4 Tahun Yang Lalu?
30 Pengakuan Cinta Dokter Vir
31 Ucapan Seno Yang Mengguncang Hati Rana.
32 Kecemasan Rana
33 Apakah. Aku Harus Membuka Hatiku Untuknya?
34 Vir Yang Bersungguh-sungguh
35 Seno Kenapa?
36 Apa Yang Di Sembunyikan Sarah?
37 Alasan 4 Tahun Yang Lalu
38 Alasan, 4 Tahun Yang Lalu. Bagian Ke 2
39 Kenyataan Yang Membuat Rana Merasa Bersalah.
40 Seno Vs Vir
41 Mendatangi Rumah Seno.
42 Kebahagiaan Ibu Mertua.
43 Keputusan Rana.
44 Aku, Akan Melakukan Apapun Untuk Mempertahankan Mu.
45 Jangan Memaksanya.
46 Memaafkan, tapi tidak harus kembali
47 Aurel Sahabat Terbaik
48 Kau Lebih Berhak Atas Rana Dari Siapapun!
49 Tidak Ada Yang Mau Mengalah
50 Dia Istriku!
51 Sahabat Yang Saling Mendukung
52 Apa Yang Di Sembunyikan Windy?
53 Menghabiskan Waktu Bersamamu.
54 Rana Masih Ragu.
55 Aku Mencintaimu. Tolong Beri Aku Kesempatan Untuk Menjadi Suami Mu Kembali.
56 Sedikit Agresif.
57 Aku Hanya Meminta Hak-ku Sebagai Suamimu!
58 Datang Bulan.
59 Drama Membeli Pembalut
60 Jangan Terpengaruh Oleh Apapun.
61 Rasa Penasaran Rana.
62 Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy
63 Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy. Bagian Ke Dua
64 Nasib Tragis Yang Menimpa Windy 6 Tahun Yang Lalu.
65 Tidak Akan Merubah Semua Yang Sudah Terjadi.
66 Kegelisahan Rana Setelah Tahu Semuanya
67 Masa Lalu Yang Membuat Gelisah
68 Bangkitlah Windy. Lupakan Semuanya.
69 Permohonan Winda! Tolong Mengalah lah Untuk Windy.
70 Jangan Ada Yang Di Tutup-tutupi
71 Aku Akan Tetap Memilih Rana Apapun Yang Terjadi
72 Bakat Baru Dika.
73 Mayang Menemui Rana.
74 Windy Marah!
75 Ucapan Mayang Yang Sangat Menyakitkan.
76 Menyalahkan Seno
77 Apa Kau Merindukannya?
78 Seno Datang!
79 Apa, Ayah Dan Ibu Mertua Sudah Memaafkan Aku?
80 Usaha Ke Dua Seno
81 Semua Keputusan Ada Pada Rana
82 Jangan Pernah Mengharapkan Istri Orang.
83 Dika Tertarik Pada Aurel.
84 Kedatangan Wahyu Dan Windy
85 Windy, Jauhi Rana!
86 Seno VS Wahyu
87 Ada Apa Dengan Sarah?
88 Aku Akan Berhenti Sampai Di Sini
89 Ke Hotel
90 "Jika Kau Suda Tidak Mau Kembali Padaku, aku Akan menyerah."
91 Malam Pertama Setelah 4 Tahun Berpisah
92 Dingin Tapi Terasa Panas!
93 Sekali Lagi.
94 Tindakan Mayang
95 Apa Kau Sudah Puas?
96 Di Keluarkan Dari Rumah Sakit Harapan
97 Memberi Sedikit Pelajaran.
98 Kembali Pulang Ke Rumah
99 Tidak Kuat Menahannya
100 Kebingungan dan Rasa Penasaran Seno
101 Apa Kau Mengenal Seseorang Yang Bernama Wisnu?
102 Kecelakaan 7 Tahun Yang Lalu, Penyebab Sarah Membenci Seno
103 Alasan Sarah Membenci Seno
104 Memberi Pengertian Pada Sarah
105 Saling Memaafkan Dan Mengerti
106 Semakin Hari, Mas Seno Semakin Aneh.
107 Pergi Makan Malam Bersama Aurel
108 Gagal Pergi Bulan Madu
109 Tips Dan Trik Membujuk Istri
110 Ternyata Seperti Ini Cara Membujuknya.
111 Windy Menghilang
112 Kemana Sebenarnya Windy Berada?
113 Semua Rekayasa Winda
114 Dia Tidak Pernah Mengungkapkan Perasaannya Padaku.
115 Apa Yang Dika Lihat?
116 Dika Tidak Akan Menyerah.
117 Tidak Ada Pertemanan Yang Murni Antara Laki-laki Dan Perempuan
118 Windy Semakin Berani
119 Ingin Memberi Kejutan
120 Di Luar Dugaan Windy.
121 Semoga Windy Sadar.
122 Tolong Kembalikan Seno Padaku.
123 Masih Soal Rana dan Windy.
124 Dika Dan Ardi
125 Mendambakan Cucu
126 Usaha Penyelamatan.
127 Terima Kasih!
128 Windy Menyerah. Memilih Tempat Berbulan Madu
129 Tolong Lahirkan Putra Dan Putri Untukku
130 Pergi Bulan Madu.
131 Winda Yang Keras
132 Demi Aurel
133 Saingan Yang Mengganggu
134 Antara Dika Dan Ardi
135 Dika Galau
136 Sepertinya Dika Sudah Tidak Memiliki Harapan. Atas Cintanya.
137 Harap Besar Lina
138 Jangan Di Pikirkan
139 Memeriksakan Diri
140 Harus Menceritakannya
141 Tidak Akan Ada Yang Berubah, Ibu Dan Seno Akan Tetap Dan Selalu Menyayangimu
142 Akhir Dari Kisah Seno Dan Rana
143 Kisah Baru, Di Mulai.
144 Menemui Gadis Pilihan Ibu
145 Perjodohan Di Batalkan
146 Hari Bahagia Aurel. Dukanya Dika
147 Kesalnya Dika
148 Ingin Nasi Goreng
149 Memasak Di Jam Kramat
150 Jika Kak Dika Mau, Aku Bersedia Menjadi Kekasihnya!
151 Ingat, Dika! Waktu Tiga Bulan, Bukan Waktu Yang Lama.
152 Membersihkan Apartemen
153 Tetangga Apartemen
154 Kabar Dari Dokter
155 Tidak Ada Yang Tidak Mungkin Jika Tuhan Sudah Berkehendak
156 Gelar Dan Panggilan
157 Ingin Kursus Memasak
158 Ketahuan
159 Tolong, jangan Beritahu Mamah.
160 Hari Pertama Kursus
161 Menyelesaikan Tantangan Pertama
162 Apa Ide Cemerlang Dari Seorang Dika Perkasa?
163 Lakukan Apa Yang Ingin Kau Lakukan
164 Apa Kau Mengenal Olivia?
165 Terbongkar!
166 Kerjasama.
167 Sepakat!
168 Usaha Memasak Ke-Dua Seno
169 Telor Ceplok, atau Telor Mata Sapi?
170 Sandiwara Pertama
171 Mengantar Olivia Pulang .
172 Persiapan Ke-Dokter Kandungan
173 Seno Oh Seno.
174 Pertemuan Yang Tidak Disenaja.
175 Dika, Sepertinya Dia Menyukai Mu
176 Rasa Penasaran Dika.
177 Pengumuman! 4 Tahun Setelah Berpisah Selesai.
178 Promosi Novel Baru
179 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Perubahan
2
Suami Yang Sudah Tidak perduli.
3
Tips dan Trik meluluhkan hati Suami
4
Usaha Yang Tidak Di Hargai
5
Kenyataan Untuk Rana
6
Aku Menyerah Mas.
7
Gugatan Cerai
8
Setelah 4 Tahun
9
Berkunjung Ke Kota Penuh Kenangan
10
Di Ganggu Preman
11
Dokter Windy
12
Bertemu Windy kembali
13
Pertemuan Setelah 4 Tahun Berpisah
14
Bencana Longsor
15
Misi Penyelamatan Rana.
16
Tim Penyelamat.
17
Perjuangan Tim Penyelamat
18
Kembali Di Pertemukan
19
Seno Dan Dika
20
Aku Akan Mendekati Mantan Istrimu
21
Ada Apa Dengan Seno
22
Kenapa Takdir Harus Membawaku Kembali Bertemu Dengannya?
23
Sikap Rana Yang Dingin.
24
Keadaan Darurat
25
Menolak Kebaikan Seno
26
Kemarahan Rana
27
Usaha Menyelamatkan Bella
28
PLAK
29
Apa Yang Terjadi Dengan Seno 4 Tahun Yang Lalu?
30
Pengakuan Cinta Dokter Vir
31
Ucapan Seno Yang Mengguncang Hati Rana.
32
Kecemasan Rana
33
Apakah. Aku Harus Membuka Hatiku Untuknya?
34
Vir Yang Bersungguh-sungguh
35
Seno Kenapa?
36
Apa Yang Di Sembunyikan Sarah?
37
Alasan 4 Tahun Yang Lalu
38
Alasan, 4 Tahun Yang Lalu. Bagian Ke 2
39
Kenyataan Yang Membuat Rana Merasa Bersalah.
40
Seno Vs Vir
41
Mendatangi Rumah Seno.
42
Kebahagiaan Ibu Mertua.
43
Keputusan Rana.
44
Aku, Akan Melakukan Apapun Untuk Mempertahankan Mu.
45
Jangan Memaksanya.
46
Memaafkan, tapi tidak harus kembali
47
Aurel Sahabat Terbaik
48
Kau Lebih Berhak Atas Rana Dari Siapapun!
49
Tidak Ada Yang Mau Mengalah
50
Dia Istriku!
51
Sahabat Yang Saling Mendukung
52
Apa Yang Di Sembunyikan Windy?
53
Menghabiskan Waktu Bersamamu.
54
Rana Masih Ragu.
55
Aku Mencintaimu. Tolong Beri Aku Kesempatan Untuk Menjadi Suami Mu Kembali.
56
Sedikit Agresif.
57
Aku Hanya Meminta Hak-ku Sebagai Suamimu!
58
Datang Bulan.
59
Drama Membeli Pembalut
60
Jangan Terpengaruh Oleh Apapun.
61
Rasa Penasaran Rana.
62
Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy
63
Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy. Bagian Ke Dua
64
Nasib Tragis Yang Menimpa Windy 6 Tahun Yang Lalu.
65
Tidak Akan Merubah Semua Yang Sudah Terjadi.
66
Kegelisahan Rana Setelah Tahu Semuanya
67
Masa Lalu Yang Membuat Gelisah
68
Bangkitlah Windy. Lupakan Semuanya.
69
Permohonan Winda! Tolong Mengalah lah Untuk Windy.
70
Jangan Ada Yang Di Tutup-tutupi
71
Aku Akan Tetap Memilih Rana Apapun Yang Terjadi
72
Bakat Baru Dika.
73
Mayang Menemui Rana.
74
Windy Marah!
75
Ucapan Mayang Yang Sangat Menyakitkan.
76
Menyalahkan Seno
77
Apa Kau Merindukannya?
78
Seno Datang!
79
Apa, Ayah Dan Ibu Mertua Sudah Memaafkan Aku?
80
Usaha Ke Dua Seno
81
Semua Keputusan Ada Pada Rana
82
Jangan Pernah Mengharapkan Istri Orang.
83
Dika Tertarik Pada Aurel.
84
Kedatangan Wahyu Dan Windy
85
Windy, Jauhi Rana!
86
Seno VS Wahyu
87
Ada Apa Dengan Sarah?
88
Aku Akan Berhenti Sampai Di Sini
89
Ke Hotel
90
"Jika Kau Suda Tidak Mau Kembali Padaku, aku Akan menyerah."
91
Malam Pertama Setelah 4 Tahun Berpisah
92
Dingin Tapi Terasa Panas!
93
Sekali Lagi.
94
Tindakan Mayang
95
Apa Kau Sudah Puas?
96
Di Keluarkan Dari Rumah Sakit Harapan
97
Memberi Sedikit Pelajaran.
98
Kembali Pulang Ke Rumah
99
Tidak Kuat Menahannya
100
Kebingungan dan Rasa Penasaran Seno
101
Apa Kau Mengenal Seseorang Yang Bernama Wisnu?
102
Kecelakaan 7 Tahun Yang Lalu, Penyebab Sarah Membenci Seno
103
Alasan Sarah Membenci Seno
104
Memberi Pengertian Pada Sarah
105
Saling Memaafkan Dan Mengerti
106
Semakin Hari, Mas Seno Semakin Aneh.
107
Pergi Makan Malam Bersama Aurel
108
Gagal Pergi Bulan Madu
109
Tips Dan Trik Membujuk Istri
110
Ternyata Seperti Ini Cara Membujuknya.
111
Windy Menghilang
112
Kemana Sebenarnya Windy Berada?
113
Semua Rekayasa Winda
114
Dia Tidak Pernah Mengungkapkan Perasaannya Padaku.
115
Apa Yang Dika Lihat?
116
Dika Tidak Akan Menyerah.
117
Tidak Ada Pertemanan Yang Murni Antara Laki-laki Dan Perempuan
118
Windy Semakin Berani
119
Ingin Memberi Kejutan
120
Di Luar Dugaan Windy.
121
Semoga Windy Sadar.
122
Tolong Kembalikan Seno Padaku.
123
Masih Soal Rana dan Windy.
124
Dika Dan Ardi
125
Mendambakan Cucu
126
Usaha Penyelamatan.
127
Terima Kasih!
128
Windy Menyerah. Memilih Tempat Berbulan Madu
129
Tolong Lahirkan Putra Dan Putri Untukku
130
Pergi Bulan Madu.
131
Winda Yang Keras
132
Demi Aurel
133
Saingan Yang Mengganggu
134
Antara Dika Dan Ardi
135
Dika Galau
136
Sepertinya Dika Sudah Tidak Memiliki Harapan. Atas Cintanya.
137
Harap Besar Lina
138
Jangan Di Pikirkan
139
Memeriksakan Diri
140
Harus Menceritakannya
141
Tidak Akan Ada Yang Berubah, Ibu Dan Seno Akan Tetap Dan Selalu Menyayangimu
142
Akhir Dari Kisah Seno Dan Rana
143
Kisah Baru, Di Mulai.
144
Menemui Gadis Pilihan Ibu
145
Perjodohan Di Batalkan
146
Hari Bahagia Aurel. Dukanya Dika
147
Kesalnya Dika
148
Ingin Nasi Goreng
149
Memasak Di Jam Kramat
150
Jika Kak Dika Mau, Aku Bersedia Menjadi Kekasihnya!
151
Ingat, Dika! Waktu Tiga Bulan, Bukan Waktu Yang Lama.
152
Membersihkan Apartemen
153
Tetangga Apartemen
154
Kabar Dari Dokter
155
Tidak Ada Yang Tidak Mungkin Jika Tuhan Sudah Berkehendak
156
Gelar Dan Panggilan
157
Ingin Kursus Memasak
158
Ketahuan
159
Tolong, jangan Beritahu Mamah.
160
Hari Pertama Kursus
161
Menyelesaikan Tantangan Pertama
162
Apa Ide Cemerlang Dari Seorang Dika Perkasa?
163
Lakukan Apa Yang Ingin Kau Lakukan
164
Apa Kau Mengenal Olivia?
165
Terbongkar!
166
Kerjasama.
167
Sepakat!
168
Usaha Memasak Ke-Dua Seno
169
Telor Ceplok, atau Telor Mata Sapi?
170
Sandiwara Pertama
171
Mengantar Olivia Pulang .
172
Persiapan Ke-Dokter Kandungan
173
Seno Oh Seno.
174
Pertemuan Yang Tidak Disenaja.
175
Dika, Sepertinya Dia Menyukai Mu
176
Rasa Penasaran Dika.
177
Pengumuman! 4 Tahun Setelah Berpisah Selesai.
178
Promosi Novel Baru
179
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!