Dokter Windy

Selamat! Membaca 🤗

🍁🍁🍁🍁

Karena tidak mau kehilangan mangsa bagus, ke 3 Preman itu mengejar Rana.

"Kenapa mereka malah mengejar! Aku harus lari kemana!"Rana melihat jalanan yang sepi dan gelap, ini tempat yang sangat asing baginya tuntu Rana tidak tahu di mana ada tempat yang aman untuk bersembunyi.

"Ah, ke mana saja yang penting aku bisa menghindari ke 3 orang itu."Rana semakin mempercepat larinya, namun tenaganya tentu tidak sehebat tenaga Pria. Rana sudah mulai lelah sampai ia menunduk dan mengatur nafasnya yang tidak karuan.

Sementara ke 3 Preman itu semakin dekat.

"Aku, sudah tidak kuat untuk berlari!"keluh yang masih mengatur nafasnya.

Tiba-tiba.

Greb.

Ada tangan misterius yang menarik Rana, dan membawanya ke sebuah mobil berwarna hitam.

"Cepat masuk! Kau akan aman di dalam,"ujar pemilik tangan misterius dan langsung mendorong Rana masuk ke dalam mobilnya.

Meskipun Rana tidak tahu siapa orang itu, namun tidak ada pilihan lain baginya selain mengikuti kata orang tersebut.

Di dalam mobil, Rana masih mengatur nafas dan dekup jantungnya yang berdebar hebat. Ia pun langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan ketika Preman itu berada di sekitar mobil.

"Di mana dia Bos! Kenapa larinya cepat sekali!'

"Tidak mungkin jika dia sudah menghilang dari tempat ini, gadis itu pasti masih bersembunyi di sekitar sini."

Pembicaraan ke 3 Pria itu memang tidak terdengar begitu jelas, namun Rana tahu jika mereka masih menginginkan dirinya.

"Bos!"kata si preman sambil melirik mobil yang ada di sampingnya.

Dan di sahuti dengan senyum miring penuh makna dari Bos mereka.

Ia tau apa yang ada di dalam mobil tersebut.

Mereka pun perlahan mengetuk pintu mobil agar sang pemilik membuka nya.

Namun, bukannya di buka, mobil itu malah melaju kencang sampai membuat Preman yang tengah mengetuk pintu mobil tersungkur.

"Sial!"Umpat Preman yang mendapati mangsanya kabur.

Dan tentu saja mereka memilih untuk menyerah, karena mengejarpun rasanya tidak mungkin terkejar.

Di dalam Mobil, Rana yang masih belum mengetahui siapa yang menolongnya malah merasa takut, kalau-kalau diapun orang jahat.

Tapi setelah Rana melihat orang itu ternyata Wanita, Rana menghilangkan perasangka buruknya.

"Terima kasih sudah membantu saya."Ucap Rana, memulai pembicaraan dengan wanita tersebut.

"Tidak apa, kita memang harus saling tolong-menolong kan. Di tempat itu memang sangat rawan, kebetulan aku melintas di sana dan melihat kau sedang berlari, lalu aku menepikan mobil, maaf jika aku membuatmu terkejut."Sahut wanita itu dengan sangat Ramah, bahkan di pertemuan pertamanya ini dia bersikap santai.

"Aku yang justru meminta maaf karena sudah mengganggu perjalanan Anda, sekali lagi terima kasih sudah menolong saya."Ucap. Rana, lalu ia meminta diturunkan di jalan karena Rana takut, jika Aurel mencarinya.

"Apa kau yakin aku tidak perlu mengantarmu sampai tujuan?"

"Tidak, terima kasih banyak, aku sudah berjanji akan menunggu temanku untuk menjemput. Aku khawatir dia mencariku di Terminal, dan tidak ada di sana,"sahut Rana memberi alasan, karena tidak mau merepotkan wanita itu kembali, dan ia langsung mengirimkan pesan kepada Aurel jika ia sudah tidak ada di Terminal.

"Baiklah, kalau begitu aku akan menemanimu di sini sampai temanmu datang."

Rana terkejut sekaligus terkesima, dengan niat baik wanita ini, dia benar-benar menolong orang secara bersungguh-sungguh dan sampai tuntas.

"Apa aku tidak merepotkan Anda?"Tanya Rana, yang sebenarnya, ia juga tidak berani di sana sendirian.

"Tentu saja tidak, justru aku akan merasa bersalah jika meninggalkanmu sendirian di sini."

'Ternyata masih ada orang yang luar biasa baik di Dunia, seperti wanita ini.'Gumam Rana.

"Saya tidak tahu harus berterima kasih dengan cara apa lagi."

"Jangan seperti itu, aku juga wanita, tentu saja aku tahu apa yang akan kau rasakan jika aku meninggalkanmu sendirian di sini."

Rana mengangguk dan ia kembali mengirimkan pesan pada Aurel memberikan lokasinya saat ini.

"Oh ya Siapa namamu! Sejak tadi kita berbicara tapi aku belum tahu namamu?"tanya wanita itu, seraya mengulurkan tangannya.

"Ah, maaf, saya sampai lupa memperkenalkan diri. Nama saya Kirana, tapi Anda bisa memanggil saya Rana saja."Ujar Rana, seraya membalas uluran tangan wanita yang menolongnya.

"Aku Windy."Sahut Wanita penolong.

"Senang berkenalan dengan Anda Nona Windy."

"Jangan terlalu formal seperti itu panggil saja namaku, Windy."

Dan setelah itu, mereka bercerita banyak, mulai dari pekerjaan sampai di mana mereka tinggal saat ini. Hingga dalam waktu beberapa menit saja Windy dan Rana terlihat sangat akrab.

Kriiiing...

Dering ponsel Rana menunda sementara obrolan kedua gadis itu, dan ternyata yang menghubungi adalah Aurel yang menanyakan titik lokasi tepatnya.

🍁🍁

"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih Dokter Windy, semoga di lain waktu kita bisa bertemu kembali."Ujar Rana, setelah ia turun dari mobil Windy, karena Aurel sudah tiba.

"Aku senang bertemu denganmu Rana, jika ada waktu, sebelum kau kembali ke Kota XXX, datanglah berkunjung ke Rumah Sakit ANUGERAH, Aku bekerja di sana."

"Baik! aku akan menyempatkan diri untuk berkunjung."

Windy pun kembali melajukan mobilnya, meneruskan perjalanannya pulang ke Rumah, begitu juga dengan Rana yang mengikuti Aurel kerumahnya.

"Kau tidak apa-apa kan Rana, Maafkan Aku. Tadi mobilku mengalami pecah ban dan aku harus memperbaikinya secara manual dibantu dengan warga yang ada di sekitaran, sedangkan ponselku mati karena aku lupa mengisi daya,"sesal Aurel dengan menjelaskan penyebab ia terlambat menjemput Rana.

"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja, dan untung saja ada Dokter Windy yang menolong ku tadi."

"Aku lega mendengarnya."

🍁🍁🍁🍁

Keesokan harinya.

Beberapa orang yang ada di Terminal, tengah berkumpul memperhatikan Koper dan beberapa tas yang tergeletak di sana.

"Saya sangat ingat, Koper ini milik wanita yang semalam ada di warung saya,"ujar pemilik warung yang sangat mengingat betul koper itu.

"Lalu, di mana wanita itu. Kenapa meninggalkan barang-barang di sini?"

"Benar juga, di mana dia?"

"Wanita itu, sampai tengah malam ada di sini, mungkin saja terjadi sesuatu padanya. Karena di saat saya tutup warung, dia masih di sini."

Karena khawatir dan tidak mau terlibat dan terjadi apa-apa. Mereka menghubungi Damkar untuk mengevakuasi Koper tersebut.

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terima kasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏

Minta dukungannya ya 🤗

Tolong koreksi jika ada kesalahan dalam tulisan ini 🙏

Lope Banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Qorie Izraini

Qorie Izraini

lah..
kenapa pulak Damjar yg di hubungi
bukan ny Polisi ..???

2023-11-26

10

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

sepertinya akan saling bersinggungan yah antara 2 mantannya si Seno☺☺

2023-09-17

3

Jang Nara

Jang Nara

ceritanya semakin menarik semangat ya ntor.

2023-07-04

1

lihat semua
Episodes
1 Perubahan
2 Suami Yang Sudah Tidak perduli.
3 Tips dan Trik meluluhkan hati Suami
4 Usaha Yang Tidak Di Hargai
5 Kenyataan Untuk Rana
6 Aku Menyerah Mas.
7 Gugatan Cerai
8 Setelah 4 Tahun
9 Berkunjung Ke Kota Penuh Kenangan
10 Di Ganggu Preman
11 Dokter Windy
12 Bertemu Windy kembali
13 Pertemuan Setelah 4 Tahun Berpisah
14 Bencana Longsor
15 Misi Penyelamatan Rana.
16 Tim Penyelamat.
17 Perjuangan Tim Penyelamat
18 Kembali Di Pertemukan
19 Seno Dan Dika
20 Aku Akan Mendekati Mantan Istrimu
21 Ada Apa Dengan Seno
22 Kenapa Takdir Harus Membawaku Kembali Bertemu Dengannya?
23 Sikap Rana Yang Dingin.
24 Keadaan Darurat
25 Menolak Kebaikan Seno
26 Kemarahan Rana
27 Usaha Menyelamatkan Bella
28 PLAK
29 Apa Yang Terjadi Dengan Seno 4 Tahun Yang Lalu?
30 Pengakuan Cinta Dokter Vir
31 Ucapan Seno Yang Mengguncang Hati Rana.
32 Kecemasan Rana
33 Apakah. Aku Harus Membuka Hatiku Untuknya?
34 Vir Yang Bersungguh-sungguh
35 Seno Kenapa?
36 Apa Yang Di Sembunyikan Sarah?
37 Alasan 4 Tahun Yang Lalu
38 Alasan, 4 Tahun Yang Lalu. Bagian Ke 2
39 Kenyataan Yang Membuat Rana Merasa Bersalah.
40 Seno Vs Vir
41 Mendatangi Rumah Seno.
42 Kebahagiaan Ibu Mertua.
43 Keputusan Rana.
44 Aku, Akan Melakukan Apapun Untuk Mempertahankan Mu.
45 Jangan Memaksanya.
46 Memaafkan, tapi tidak harus kembali
47 Aurel Sahabat Terbaik
48 Kau Lebih Berhak Atas Rana Dari Siapapun!
49 Tidak Ada Yang Mau Mengalah
50 Dia Istriku!
51 Sahabat Yang Saling Mendukung
52 Apa Yang Di Sembunyikan Windy?
53 Menghabiskan Waktu Bersamamu.
54 Rana Masih Ragu.
55 Aku Mencintaimu. Tolong Beri Aku Kesempatan Untuk Menjadi Suami Mu Kembali.
56 Sedikit Agresif.
57 Aku Hanya Meminta Hak-ku Sebagai Suamimu!
58 Datang Bulan.
59 Drama Membeli Pembalut
60 Jangan Terpengaruh Oleh Apapun.
61 Rasa Penasaran Rana.
62 Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy
63 Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy. Bagian Ke Dua
64 Nasib Tragis Yang Menimpa Windy 6 Tahun Yang Lalu.
65 Tidak Akan Merubah Semua Yang Sudah Terjadi.
66 Kegelisahan Rana Setelah Tahu Semuanya
67 Masa Lalu Yang Membuat Gelisah
68 Bangkitlah Windy. Lupakan Semuanya.
69 Permohonan Winda! Tolong Mengalah lah Untuk Windy.
70 Jangan Ada Yang Di Tutup-tutupi
71 Aku Akan Tetap Memilih Rana Apapun Yang Terjadi
72 Bakat Baru Dika.
73 Mayang Menemui Rana.
74 Windy Marah!
75 Ucapan Mayang Yang Sangat Menyakitkan.
76 Menyalahkan Seno
77 Apa Kau Merindukannya?
78 Seno Datang!
79 Apa, Ayah Dan Ibu Mertua Sudah Memaafkan Aku?
80 Usaha Ke Dua Seno
81 Semua Keputusan Ada Pada Rana
82 Jangan Pernah Mengharapkan Istri Orang.
83 Dika Tertarik Pada Aurel.
84 Kedatangan Wahyu Dan Windy
85 Windy, Jauhi Rana!
86 Seno VS Wahyu
87 Ada Apa Dengan Sarah?
88 Aku Akan Berhenti Sampai Di Sini
89 Ke Hotel
90 "Jika Kau Suda Tidak Mau Kembali Padaku, aku Akan menyerah."
91 Malam Pertama Setelah 4 Tahun Berpisah
92 Dingin Tapi Terasa Panas!
93 Sekali Lagi.
94 Tindakan Mayang
95 Apa Kau Sudah Puas?
96 Di Keluarkan Dari Rumah Sakit Harapan
97 Memberi Sedikit Pelajaran.
98 Kembali Pulang Ke Rumah
99 Tidak Kuat Menahannya
100 Kebingungan dan Rasa Penasaran Seno
101 Apa Kau Mengenal Seseorang Yang Bernama Wisnu?
102 Kecelakaan 7 Tahun Yang Lalu, Penyebab Sarah Membenci Seno
103 Alasan Sarah Membenci Seno
104 Memberi Pengertian Pada Sarah
105 Saling Memaafkan Dan Mengerti
106 Semakin Hari, Mas Seno Semakin Aneh.
107 Pergi Makan Malam Bersama Aurel
108 Gagal Pergi Bulan Madu
109 Tips Dan Trik Membujuk Istri
110 Ternyata Seperti Ini Cara Membujuknya.
111 Windy Menghilang
112 Kemana Sebenarnya Windy Berada?
113 Semua Rekayasa Winda
114 Dia Tidak Pernah Mengungkapkan Perasaannya Padaku.
115 Apa Yang Dika Lihat?
116 Dika Tidak Akan Menyerah.
117 Tidak Ada Pertemanan Yang Murni Antara Laki-laki Dan Perempuan
118 Windy Semakin Berani
119 Ingin Memberi Kejutan
120 Di Luar Dugaan Windy.
121 Semoga Windy Sadar.
122 Tolong Kembalikan Seno Padaku.
123 Masih Soal Rana dan Windy.
124 Dika Dan Ardi
125 Mendambakan Cucu
126 Usaha Penyelamatan.
127 Terima Kasih!
128 Windy Menyerah. Memilih Tempat Berbulan Madu
129 Tolong Lahirkan Putra Dan Putri Untukku
130 Pergi Bulan Madu.
131 Winda Yang Keras
132 Demi Aurel
133 Saingan Yang Mengganggu
134 Antara Dika Dan Ardi
135 Dika Galau
136 Sepertinya Dika Sudah Tidak Memiliki Harapan. Atas Cintanya.
137 Harap Besar Lina
138 Jangan Di Pikirkan
139 Memeriksakan Diri
140 Harus Menceritakannya
141 Tidak Akan Ada Yang Berubah, Ibu Dan Seno Akan Tetap Dan Selalu Menyayangimu
142 Akhir Dari Kisah Seno Dan Rana
143 Kisah Baru, Di Mulai.
144 Menemui Gadis Pilihan Ibu
145 Perjodohan Di Batalkan
146 Hari Bahagia Aurel. Dukanya Dika
147 Kesalnya Dika
148 Ingin Nasi Goreng
149 Memasak Di Jam Kramat
150 Jika Kak Dika Mau, Aku Bersedia Menjadi Kekasihnya!
151 Ingat, Dika! Waktu Tiga Bulan, Bukan Waktu Yang Lama.
152 Membersihkan Apartemen
153 Tetangga Apartemen
154 Kabar Dari Dokter
155 Tidak Ada Yang Tidak Mungkin Jika Tuhan Sudah Berkehendak
156 Gelar Dan Panggilan
157 Ingin Kursus Memasak
158 Ketahuan
159 Tolong, jangan Beritahu Mamah.
160 Hari Pertama Kursus
161 Menyelesaikan Tantangan Pertama
162 Apa Ide Cemerlang Dari Seorang Dika Perkasa?
163 Lakukan Apa Yang Ingin Kau Lakukan
164 Apa Kau Mengenal Olivia?
165 Terbongkar!
166 Kerjasama.
167 Sepakat!
168 Usaha Memasak Ke-Dua Seno
169 Telor Ceplok, atau Telor Mata Sapi?
170 Sandiwara Pertama
171 Mengantar Olivia Pulang .
172 Persiapan Ke-Dokter Kandungan
173 Seno Oh Seno.
174 Pertemuan Yang Tidak Disenaja.
175 Dika, Sepertinya Dia Menyukai Mu
176 Rasa Penasaran Dika.
177 Pengumuman! 4 Tahun Setelah Berpisah Selesai.
178 Promosi Novel Baru
179 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Perubahan
2
Suami Yang Sudah Tidak perduli.
3
Tips dan Trik meluluhkan hati Suami
4
Usaha Yang Tidak Di Hargai
5
Kenyataan Untuk Rana
6
Aku Menyerah Mas.
7
Gugatan Cerai
8
Setelah 4 Tahun
9
Berkunjung Ke Kota Penuh Kenangan
10
Di Ganggu Preman
11
Dokter Windy
12
Bertemu Windy kembali
13
Pertemuan Setelah 4 Tahun Berpisah
14
Bencana Longsor
15
Misi Penyelamatan Rana.
16
Tim Penyelamat.
17
Perjuangan Tim Penyelamat
18
Kembali Di Pertemukan
19
Seno Dan Dika
20
Aku Akan Mendekati Mantan Istrimu
21
Ada Apa Dengan Seno
22
Kenapa Takdir Harus Membawaku Kembali Bertemu Dengannya?
23
Sikap Rana Yang Dingin.
24
Keadaan Darurat
25
Menolak Kebaikan Seno
26
Kemarahan Rana
27
Usaha Menyelamatkan Bella
28
PLAK
29
Apa Yang Terjadi Dengan Seno 4 Tahun Yang Lalu?
30
Pengakuan Cinta Dokter Vir
31
Ucapan Seno Yang Mengguncang Hati Rana.
32
Kecemasan Rana
33
Apakah. Aku Harus Membuka Hatiku Untuknya?
34
Vir Yang Bersungguh-sungguh
35
Seno Kenapa?
36
Apa Yang Di Sembunyikan Sarah?
37
Alasan 4 Tahun Yang Lalu
38
Alasan, 4 Tahun Yang Lalu. Bagian Ke 2
39
Kenyataan Yang Membuat Rana Merasa Bersalah.
40
Seno Vs Vir
41
Mendatangi Rumah Seno.
42
Kebahagiaan Ibu Mertua.
43
Keputusan Rana.
44
Aku, Akan Melakukan Apapun Untuk Mempertahankan Mu.
45
Jangan Memaksanya.
46
Memaafkan, tapi tidak harus kembali
47
Aurel Sahabat Terbaik
48
Kau Lebih Berhak Atas Rana Dari Siapapun!
49
Tidak Ada Yang Mau Mengalah
50
Dia Istriku!
51
Sahabat Yang Saling Mendukung
52
Apa Yang Di Sembunyikan Windy?
53
Menghabiskan Waktu Bersamamu.
54
Rana Masih Ragu.
55
Aku Mencintaimu. Tolong Beri Aku Kesempatan Untuk Menjadi Suami Mu Kembali.
56
Sedikit Agresif.
57
Aku Hanya Meminta Hak-ku Sebagai Suamimu!
58
Datang Bulan.
59
Drama Membeli Pembalut
60
Jangan Terpengaruh Oleh Apapun.
61
Rasa Penasaran Rana.
62
Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy
63
Flash Back. Masa Lalu Seno Dan Windy. Bagian Ke Dua
64
Nasib Tragis Yang Menimpa Windy 6 Tahun Yang Lalu.
65
Tidak Akan Merubah Semua Yang Sudah Terjadi.
66
Kegelisahan Rana Setelah Tahu Semuanya
67
Masa Lalu Yang Membuat Gelisah
68
Bangkitlah Windy. Lupakan Semuanya.
69
Permohonan Winda! Tolong Mengalah lah Untuk Windy.
70
Jangan Ada Yang Di Tutup-tutupi
71
Aku Akan Tetap Memilih Rana Apapun Yang Terjadi
72
Bakat Baru Dika.
73
Mayang Menemui Rana.
74
Windy Marah!
75
Ucapan Mayang Yang Sangat Menyakitkan.
76
Menyalahkan Seno
77
Apa Kau Merindukannya?
78
Seno Datang!
79
Apa, Ayah Dan Ibu Mertua Sudah Memaafkan Aku?
80
Usaha Ke Dua Seno
81
Semua Keputusan Ada Pada Rana
82
Jangan Pernah Mengharapkan Istri Orang.
83
Dika Tertarik Pada Aurel.
84
Kedatangan Wahyu Dan Windy
85
Windy, Jauhi Rana!
86
Seno VS Wahyu
87
Ada Apa Dengan Sarah?
88
Aku Akan Berhenti Sampai Di Sini
89
Ke Hotel
90
"Jika Kau Suda Tidak Mau Kembali Padaku, aku Akan menyerah."
91
Malam Pertama Setelah 4 Tahun Berpisah
92
Dingin Tapi Terasa Panas!
93
Sekali Lagi.
94
Tindakan Mayang
95
Apa Kau Sudah Puas?
96
Di Keluarkan Dari Rumah Sakit Harapan
97
Memberi Sedikit Pelajaran.
98
Kembali Pulang Ke Rumah
99
Tidak Kuat Menahannya
100
Kebingungan dan Rasa Penasaran Seno
101
Apa Kau Mengenal Seseorang Yang Bernama Wisnu?
102
Kecelakaan 7 Tahun Yang Lalu, Penyebab Sarah Membenci Seno
103
Alasan Sarah Membenci Seno
104
Memberi Pengertian Pada Sarah
105
Saling Memaafkan Dan Mengerti
106
Semakin Hari, Mas Seno Semakin Aneh.
107
Pergi Makan Malam Bersama Aurel
108
Gagal Pergi Bulan Madu
109
Tips Dan Trik Membujuk Istri
110
Ternyata Seperti Ini Cara Membujuknya.
111
Windy Menghilang
112
Kemana Sebenarnya Windy Berada?
113
Semua Rekayasa Winda
114
Dia Tidak Pernah Mengungkapkan Perasaannya Padaku.
115
Apa Yang Dika Lihat?
116
Dika Tidak Akan Menyerah.
117
Tidak Ada Pertemanan Yang Murni Antara Laki-laki Dan Perempuan
118
Windy Semakin Berani
119
Ingin Memberi Kejutan
120
Di Luar Dugaan Windy.
121
Semoga Windy Sadar.
122
Tolong Kembalikan Seno Padaku.
123
Masih Soal Rana dan Windy.
124
Dika Dan Ardi
125
Mendambakan Cucu
126
Usaha Penyelamatan.
127
Terima Kasih!
128
Windy Menyerah. Memilih Tempat Berbulan Madu
129
Tolong Lahirkan Putra Dan Putri Untukku
130
Pergi Bulan Madu.
131
Winda Yang Keras
132
Demi Aurel
133
Saingan Yang Mengganggu
134
Antara Dika Dan Ardi
135
Dika Galau
136
Sepertinya Dika Sudah Tidak Memiliki Harapan. Atas Cintanya.
137
Harap Besar Lina
138
Jangan Di Pikirkan
139
Memeriksakan Diri
140
Harus Menceritakannya
141
Tidak Akan Ada Yang Berubah, Ibu Dan Seno Akan Tetap Dan Selalu Menyayangimu
142
Akhir Dari Kisah Seno Dan Rana
143
Kisah Baru, Di Mulai.
144
Menemui Gadis Pilihan Ibu
145
Perjodohan Di Batalkan
146
Hari Bahagia Aurel. Dukanya Dika
147
Kesalnya Dika
148
Ingin Nasi Goreng
149
Memasak Di Jam Kramat
150
Jika Kak Dika Mau, Aku Bersedia Menjadi Kekasihnya!
151
Ingat, Dika! Waktu Tiga Bulan, Bukan Waktu Yang Lama.
152
Membersihkan Apartemen
153
Tetangga Apartemen
154
Kabar Dari Dokter
155
Tidak Ada Yang Tidak Mungkin Jika Tuhan Sudah Berkehendak
156
Gelar Dan Panggilan
157
Ingin Kursus Memasak
158
Ketahuan
159
Tolong, jangan Beritahu Mamah.
160
Hari Pertama Kursus
161
Menyelesaikan Tantangan Pertama
162
Apa Ide Cemerlang Dari Seorang Dika Perkasa?
163
Lakukan Apa Yang Ingin Kau Lakukan
164
Apa Kau Mengenal Olivia?
165
Terbongkar!
166
Kerjasama.
167
Sepakat!
168
Usaha Memasak Ke-Dua Seno
169
Telor Ceplok, atau Telor Mata Sapi?
170
Sandiwara Pertama
171
Mengantar Olivia Pulang .
172
Persiapan Ke-Dokter Kandungan
173
Seno Oh Seno.
174
Pertemuan Yang Tidak Disenaja.
175
Dika, Sepertinya Dia Menyukai Mu
176
Rasa Penasaran Dika.
177
Pengumuman! 4 Tahun Setelah Berpisah Selesai.
178
Promosi Novel Baru
179
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!