Selamat! Membaca 🤗
🍁🍁🍁🍁
Karena tidak mau kehilangan mangsa bagus, ke 3 Preman itu mengejar Rana.
"Kenapa mereka malah mengejar! Aku harus lari kemana!"Rana melihat jalanan yang sepi dan gelap, ini tempat yang sangat asing baginya tuntu Rana tidak tahu di mana ada tempat yang aman untuk bersembunyi.
"Ah, ke mana saja yang penting aku bisa menghindari ke 3 orang itu."Rana semakin mempercepat larinya, namun tenaganya tentu tidak sehebat tenaga Pria. Rana sudah mulai lelah sampai ia menunduk dan mengatur nafasnya yang tidak karuan.
Sementara ke 3 Preman itu semakin dekat.
"Aku, sudah tidak kuat untuk berlari!"keluh yang masih mengatur nafasnya.
Tiba-tiba.
Greb.
Ada tangan misterius yang menarik Rana, dan membawanya ke sebuah mobil berwarna hitam.
"Cepat masuk! Kau akan aman di dalam,"ujar pemilik tangan misterius dan langsung mendorong Rana masuk ke dalam mobilnya.
Meskipun Rana tidak tahu siapa orang itu, namun tidak ada pilihan lain baginya selain mengikuti kata orang tersebut.
Di dalam mobil, Rana masih mengatur nafas dan dekup jantungnya yang berdebar hebat. Ia pun langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan ketika Preman itu berada di sekitar mobil.
"Di mana dia Bos! Kenapa larinya cepat sekali!'
"Tidak mungkin jika dia sudah menghilang dari tempat ini, gadis itu pasti masih bersembunyi di sekitar sini."
Pembicaraan ke 3 Pria itu memang tidak terdengar begitu jelas, namun Rana tahu jika mereka masih menginginkan dirinya.
"Bos!"kata si preman sambil melirik mobil yang ada di sampingnya.
Dan di sahuti dengan senyum miring penuh makna dari Bos mereka.
Ia tau apa yang ada di dalam mobil tersebut.
Mereka pun perlahan mengetuk pintu mobil agar sang pemilik membuka nya.
Namun, bukannya di buka, mobil itu malah melaju kencang sampai membuat Preman yang tengah mengetuk pintu mobil tersungkur.
"Sial!"Umpat Preman yang mendapati mangsanya kabur.
Dan tentu saja mereka memilih untuk menyerah, karena mengejarpun rasanya tidak mungkin terkejar.
Di dalam Mobil, Rana yang masih belum mengetahui siapa yang menolongnya malah merasa takut, kalau-kalau diapun orang jahat.
Tapi setelah Rana melihat orang itu ternyata Wanita, Rana menghilangkan perasangka buruknya.
"Terima kasih sudah membantu saya."Ucap Rana, memulai pembicaraan dengan wanita tersebut.
"Tidak apa, kita memang harus saling tolong-menolong kan. Di tempat itu memang sangat rawan, kebetulan aku melintas di sana dan melihat kau sedang berlari, lalu aku menepikan mobil, maaf jika aku membuatmu terkejut."Sahut wanita itu dengan sangat Ramah, bahkan di pertemuan pertamanya ini dia bersikap santai.
"Aku yang justru meminta maaf karena sudah mengganggu perjalanan Anda, sekali lagi terima kasih sudah menolong saya."Ucap. Rana, lalu ia meminta diturunkan di jalan karena Rana takut, jika Aurel mencarinya.
"Apa kau yakin aku tidak perlu mengantarmu sampai tujuan?"
"Tidak, terima kasih banyak, aku sudah berjanji akan menunggu temanku untuk menjemput. Aku khawatir dia mencariku di Terminal, dan tidak ada di sana,"sahut Rana memberi alasan, karena tidak mau merepotkan wanita itu kembali, dan ia langsung mengirimkan pesan kepada Aurel jika ia sudah tidak ada di Terminal.
"Baiklah, kalau begitu aku akan menemanimu di sini sampai temanmu datang."
Rana terkejut sekaligus terkesima, dengan niat baik wanita ini, dia benar-benar menolong orang secara bersungguh-sungguh dan sampai tuntas.
"Apa aku tidak merepotkan Anda?"Tanya Rana, yang sebenarnya, ia juga tidak berani di sana sendirian.
"Tentu saja tidak, justru aku akan merasa bersalah jika meninggalkanmu sendirian di sini."
'Ternyata masih ada orang yang luar biasa baik di Dunia, seperti wanita ini.'Gumam Rana.
"Saya tidak tahu harus berterima kasih dengan cara apa lagi."
"Jangan seperti itu, aku juga wanita, tentu saja aku tahu apa yang akan kau rasakan jika aku meninggalkanmu sendirian di sini."
Rana mengangguk dan ia kembali mengirimkan pesan pada Aurel memberikan lokasinya saat ini.
"Oh ya Siapa namamu! Sejak tadi kita berbicara tapi aku belum tahu namamu?"tanya wanita itu, seraya mengulurkan tangannya.
"Ah, maaf, saya sampai lupa memperkenalkan diri. Nama saya Kirana, tapi Anda bisa memanggil saya Rana saja."Ujar Rana, seraya membalas uluran tangan wanita yang menolongnya.
"Aku Windy."Sahut Wanita penolong.
"Senang berkenalan dengan Anda Nona Windy."
"Jangan terlalu formal seperti itu panggil saja namaku, Windy."
Dan setelah itu, mereka bercerita banyak, mulai dari pekerjaan sampai di mana mereka tinggal saat ini. Hingga dalam waktu beberapa menit saja Windy dan Rana terlihat sangat akrab.
Kriiiing...
Dering ponsel Rana menunda sementara obrolan kedua gadis itu, dan ternyata yang menghubungi adalah Aurel yang menanyakan titik lokasi tepatnya.
🍁🍁
"Sekali lagi saya ucapkan terima kasih Dokter Windy, semoga di lain waktu kita bisa bertemu kembali."Ujar Rana, setelah ia turun dari mobil Windy, karena Aurel sudah tiba.
"Aku senang bertemu denganmu Rana, jika ada waktu, sebelum kau kembali ke Kota XXX, datanglah berkunjung ke Rumah Sakit ANUGERAH, Aku bekerja di sana."
"Baik! aku akan menyempatkan diri untuk berkunjung."
Windy pun kembali melajukan mobilnya, meneruskan perjalanannya pulang ke Rumah, begitu juga dengan Rana yang mengikuti Aurel kerumahnya.
"Kau tidak apa-apa kan Rana, Maafkan Aku. Tadi mobilku mengalami pecah ban dan aku harus memperbaikinya secara manual dibantu dengan warga yang ada di sekitaran, sedangkan ponselku mati karena aku lupa mengisi daya,"sesal Aurel dengan menjelaskan penyebab ia terlambat menjemput Rana.
"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja, dan untung saja ada Dokter Windy yang menolong ku tadi."
"Aku lega mendengarnya."
🍁🍁🍁🍁
Keesokan harinya.
Beberapa orang yang ada di Terminal, tengah berkumpul memperhatikan Koper dan beberapa tas yang tergeletak di sana.
"Saya sangat ingat, Koper ini milik wanita yang semalam ada di warung saya,"ujar pemilik warung yang sangat mengingat betul koper itu.
"Lalu, di mana wanita itu. Kenapa meninggalkan barang-barang di sini?"
"Benar juga, di mana dia?"
"Wanita itu, sampai tengah malam ada di sini, mungkin saja terjadi sesuatu padanya. Karena di saat saya tutup warung, dia masih di sini."
Karena khawatir dan tidak mau terlibat dan terjadi apa-apa. Mereka menghubungi Damkar untuk mengevakuasi Koper tersebut.
Bersambung...
🍁🍁🍁
Terima kasih sudah berkunjung ke cerita ini 🙏
Minta dukungannya ya 🤗
Tolong koreksi jika ada kesalahan dalam tulisan ini 🙏
Lope Banyak-banyak untuk semuanya ❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
Qorie Izraini
lah..
kenapa pulak Damjar yg di hubungi
bukan ny Polisi ..???
2023-11-26
10
Sugiharti Rusli
sepertinya akan saling bersinggungan yah antara 2 mantannya si Seno☺☺
2023-09-17
3
Jang Nara
ceritanya semakin menarik semangat ya ntor.
2023-07-04
1