Bab 18

"Keluar kamu, Akash!"

"Ka-kakak?" Akash terkejut atas kedatangan kakaknya. Ia langsung bangkit dari kursi tunggu.

Ia menghapiri Lee dan memandangnya lekat lekat. "Kakak kesini juga akhirnya?"

"Bukan urusanmu, Akash. Dan aku minta denganmu. Jangan dekati Kei karena pengasuhku. Jangan pernah menunggunya lagi seperti itu. Aku sudah tahu dari bi Ajeng."

Tuan Muda Lee begitu gusar karena keberadaan Akash menghancurkan moodnya.

"Kak, apa salahnya aku disini? Lagian cuma pengasuh kan? Aku tidak habis pikir dengan pikiran kakak, kenapa begitu membenciku. Apa salahku kak?"

Akash benar-benar bingung dengan sikap Tua Muda Lee yang begitu skeptis dengannya.

Tuan Muda Lee hanya tersenyum miring. " Masih tanya? Bukankah kamu senang dengan kondisiku yang saat ini?" Tuan Muda Lee beranggapan bahwa adiknya itu memang menginginkan kondisinya saat ini. Entah kenapa pikiran itu muncul? Apa karena ia minder?! Padahal sebelumnya tidak.

"Kak, tidak ada adik yang senang dengan keadaan kakaknya yang seperti ini. Dan aku tekankan dengan kakak, aku sangat menyayangi kakak dengan tulus. Tapi itu terserah kakak."

Akash langsung berlalu dari hadapan Lee. Tapi buru buru Lee mencekal lengan Akash.

"Tunggu!"

Akash pun memberhentikan langkahnya, ia menoleh ke arah Lee. "Kenapa Kak?Masih belum selesai nuduhnya?"

Akash sudah tersulut emosi juga. Dan nasib Arsa hanya sebagai penonton, ia tidak berani menatap keduanya. Ada perang urat saraf.

"Jangan dekati Kei, karena dia adalah milikku." Tuan Muda Lee menggaungkan kata itu. Sebenarnya itu diluar skenario pikirannya. Tapi entah kenapa dia mengatakan hal itu.

Rasanya tidak rela jika Akash akan memiliki Kei. Iya mau Kei hanya untuknya. Terkesan egois, tapi entah! Lee juga bingung dengan pikiran itu.

Akash terkekeh pelan. "Bukankah Kei adalah pengasuh bukan budak kakak? Kenapa? Kalau itu, aku mohon maaf tapi aku akan berusaha memenangkan hatinya."

Akash pun menepis tangan Lee dan pergi berlalu. Bahkan Lee masih terpaku dengan kata kata Akash.

Jika benar kalau Akash akan mengusahakan berebut hati Kei, maka itu tidak bisa dibiarkan. Lee harus bergerak lebih cepat.

Tuan Muda Lee hanya mematung membuat Arsa harus bertanya padanya. "Maaf Tuan, bisakah saya teruskan langkahnya menuju ke ranjang Nona Kei?"

"Hmm"

Posisi Tuan Muda Lee sudah mendekat ke arah Kei. Dengan tatapan sendu, Lee memandang Kei. Ia menggengam tangan Kei yang terbalut dengan perban dan alat medis

Luka di sekujur tubuh Kei juga lumayan banyak membuat Tuan Muda Lee selalu merasa bersalah.

Ia mendekatkan tangan Kei ke pipi Tuan Muda Lee. Ia tidak canggung lagi karena jika ia bergerak lambat, maka Akash akna mengambilnya.

"Kei, entah kenapa perasaan ini semenjak dekat denganmu menjadi semakin tenang. Ada rasa damai memandang wajahmu. Bahkan jika flashback dulu saya selalu dingin dan ketus padamu. Tapi reaksimu sungguh tidak terbebani dengan itu. "

Kei terus membatin saja, tidak mungkin ia mengungkapkan secara langsung karena di situ ada Arsa. Ia akan memendam rasanya terlebih dahulu.

Setidaknya sampai Kei sadar dan ia akan mengatakan itu padanya. Entah akan berujung penerimaan atau penolakaan dari Kei.

Hari ini Kei tidak ada yang menunggu, jadi Tuan Muda Lee tidak akan meninggalkan dia sendiri. "Ar, bisakah kamu mengambilkan laptop saya di mobil? Sepertinya saya akan mengerjakan tugas kantor disini. Saya kasian pada Kei jika harus meninggalkan dia sendiri."

Tuan Muda Lee menyuruh Arsa mengambil laptopnya dan Arsa pun mengangguk

****

"Aku rasa Tuan Dave ada perasaan dengan Nona Kei. Bagaimana mungkin majikan malah menunggu pengasuh di rumah sakit. Tidak mungkin jika ia tidak memiliki perasaan lebih. Tapi tidak apa, daripada dengan Nona Athena yang angkuh itu. Lebih baik Nona Kei jadi kekasihnya Tuan Muda Lee, hehehe."

Arsa pun menuju mobil milik Tuan Muda dan mengambil laptop dan berkas berkas. Ia senang karena Tuannya mau kembali ke perusahaan itu lagi.

Sesampainya mengambil laptop, Arsa kembali ke ruang VVIP A itu lagi. "Ini Tuan laptop dan berkasnya. Dan saya mohon izin pada Tuan bahwa saya harus ke kantor untuk memantau performa karyawan serta mengerjakan tugas saya."

Arsa membungkukkan kepala ya. Ia begitu hormat pada Tuan Muda Lee. Dan Tuan Mudanya mengangguk

"Pergilah Arsa, hanya kamu yang saya percaya. Dan awasi jika ada kebocoran data lagi. Kamun hubungi saya." Tuan Muda Lee menatap intens Arsa

"Baik Tuan."

****

Hari ini adalah hari perdana Tuan Muda Lee berkerja lagi di perusahaan miliknya. Setelah kelumpuhannya, ia merasa putus asa dengan semuanya termasuk perusahaan miliknya itu.

Tapi semenjak kedatangan Kei, ia menjadi semangat kembali. Entah kenapa rasanya ia ingin bangkit dan menunjukkan bahwa ia mampu bangkit dari keterpurukan itu.

Berkas yang menunpuk membuat Lee harus mengerahkan semua konsentrasinya untuk membaca berkas itu.

Karena jika salah tanda tangan saja karena ia lalai membaca kontrak itu, maka uang miliar bisa raib.

Harusnya ia merasa capek, tapi saat ia merasa capek. Ia alihkan dengan melihat Kei dengan bantuan alat medisnya.

Seketika rasa capeknya hilang karena memandang wajah Kei. Ia tersenyum tipis. "Kei cepat sadarlah. Saya rindu omelan kamu." Bohong jika Tuan Muda Lee jika tidak kangen celotehan Kei.

Bagi Tuan Muda Lee, celotehan Kei adalah suara yang ia rindukan. Baru saja sehari koma, tapi rasanya lama sekali.

Saat waktu siang, Tuan Muda Lee juga menyuruh anak buahnya untuk memesankan makanan.

Ia menjalani aktivitasnya tanpa drama karena kekuatannya saat ini adalah pengasuh tengil sok perhatiannya, Kei.

*****

Dua minggu kemudian

Seperti biasa Tuan Muda Lee akan bekerja di ruang itu sembari menemani Kei. Ia masih setia dengan rutinitasnya saat ini. Ia terus berdoa jika Kei akan kembali sadar.

"Kapan kamu sadar Kei? Lama sekali tidurmu? Saya sudah menunggu lama. Dua minggu bukanlah waktu yang singkat. Jadi saya mohon cepat sadar lah."

Baru saja Tuan Muda Lee berkata seperti itu, tiba-tiba tangan Kei menunjukkan suatu pergerakan lemah. Dan untungnya Tuan Muda Lee melihatnya.

Terlihat raut wajah harapan bahagia pada Tuan Muda, ia memandang jari yang bergerak itu.

"Kei, apa kamu akan sadar? Kei sadarlah di sini ada saya." Tuan Muda Lee menatap wajah Kei.

Seperti ada tanda tanda Kei akan membuka matanya. Ya! Benar, Kei mulai membuka matanya perlahan.

Tuan Muda Lee mengembangkan senyum manisnya. "Kei, kamu sadar?" Tuan Muda Lee menggengam tangan Kei dan meletakkannya pada pipinya

Kei yang baru tersadar dari tidur panjangnya, langsung menatap Tuan Muda Lee dengan heran. Sikapnya begitu berubah dari dulu.

"Tu-Tuan Muda?" Kei berkata tapi masih lirik dan lemah.

" Iya Kei, ini saya. Saya panggilkan dokter ya."

Tuan Muda Lee memencet tombol darurat di samping ranjang pasien.

"Tu-Tuan kenapa memegang tangan saya seprti itu?" Jelas Kei agak bingung dengan tingkah majikannya itu.

"Saya khawatir denganmu."

"Kha-wa-tir?" Beo Kei

...Hai readers jangan lupa untuk like komentar, dan vote cerita ini supaya Thor makin semangat update hariannya. Thanks...

Terpopuler

Comments

Wani Ihwani

Wani Ihwani

key jangan mau sama Akas,,sama tuan muda Lee aja

2024-01-23

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

ayo Lee bilang tentang perasaan mu pada Kei

2023-12-15

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SYUKURLH KEI SDH SADAR, DN TDK AMNESIA.

2023-12-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!