"Ja-jadi saya tidur bersama Tuan Muda?".
Nyonya Angela pun mengangguk. " Iya". Nyonya Angela hanya menjawab singkat dan tersenyum penuh arti.
"Come on Mom, tidak mungkin Lee akan tidur dengan pengasuh sok perhatian ini?!". Lee melayangkan protesnya pada Mommynya. Ia mendengkus kesal dengan keputusan sang mommy.
" Maksud mommy, kamu tidur di ranjang kamu sendiri, sementara Kei tidur di kasur bawah atau sofa. Apakah kau keberatan Kei?".
Sekarang atensi Nyonya Angela tertuju pada Kei. "Ti-tidak Nyonya. Apapun akan saya lakukan untuk mempertahankan pekerjaan saya". Tidak ada pilihan lain. Kei harus menurut.
" Bagus! Mulai sekarang kamu harus mengawasi Lee. Saya tidak mau kejadian seperti tadi. Itu membuat putra saya kesusahan".
Kei pun mengangguk. Kemudian Nyonya Angela keluar dari kamar Lee. Tersisa Kei dan Lee yang belum berbicara lagi. Suasana kamar mendadak lengang. Kei menatap ke arah Lee meminta izin untuk kembali turun ke bawah menemui Angela.
"Maaf Tuan, saya izin permisi terlebih dahulu. Saya ada perlu dengan Nyonya Angela". Kei yang belum sempat melangkah pun langsung di tahan oleh Lee.
" Puas kamu?! Hah?! Cari perhatian mommy? Apa sebutuh itu kamu akan pekerjaan konyol ini!". Kali ini kemarahan Tuan Muda Lee sangat terlihat. Wajahnya yang merah padam menandakan ia sedang menahan emosi.
"Maaf Tuan Muda. Saya memang butuh pekerjaan ini. Saya akan menjaga batasan saya. Tuan Muda tidak usah khawatir ya" . Kei mengulas senyum. Sama sekali ia tidak takut pada Tuan Mudanya
Kei benar benar mental baja. Walaupun Lee sudah marah seperti itu tetap saja ia tidak gentar.
"Berapa yang kamu butuhkan? Saya muak lihat muka kamu sok perhatian itu". Tuan Mudanya itu kembali menanyakan soal uang pada Kei.
Kei mendengkus kesal. " Sudah saya bilang Tuan, saya bukan bekerja dengan anda. Saya bekerja untuk Nyonya Angela. Ayolah Tuan, mengertilah posisi saya".
Bukan Kei namanya jika tetap kekeh dalam pendiriannya. Bahkan ia berani merengek dan negosiasi dengan Tuan Mudanya.
"Dasar keras kepala". Itu kata kata yang terlontar dari mulut Tuan Mudanya. Lantas Kei hanya tersenyum penuh arti.
" Bagaimana mungkin dia mengatakan seperti itu sementara dia sendiri keras kepala. Aduh pusing deh". Tentu itu dalam hati Kei saja, jika dilontarkan bakal panjang urusannya.
"Kenapa kamu senyum senyum sendiri? Sawan?!". Tuan Muda Lee kian menggemaskan menurut Kei. Kenapa istilah 'sawan' ia juga mengerti? Atau dia keturunan Jawa?! Hahaha
" Iya maaf Tuan". Kei yang notabene orang Jawa asli hanya tertawa di dalam hatinya. Sedangkan Tuan Muda Lee yang masih kesal segera mengusir Kei.
"Benar benar gila kamu! Sana pergi! Ngapain tetap disini?!". Lagi lagi urat di leher Lee sampai kelihatan menunjukkan betapa emosinya dia.
" Saya memang mau keluar Tuan, tapi Tuan mencegah saya. Gimana sih?". Kei malah gencar menggoda Tuan Mudanya itu.
"PERGI!". Amukan Tuan Mudanya itu membuat Kei ngabrut keluar sambil tertawa puas.
" Selain sok perhatian dia juga gila!". Lee menggerutu dengan sikap Kei yang random itu.
****
"Ada apa Nyonya katanya ingin bicara empat mata dengan saya?". Kei sudah berada di bawah dan menemui Angela yang sedang membaca tabloid di ruang tamu yang super luas itu.
Ia menghentikan aktivitasnya. " Iya saya mau bicara. Duduk Kei". Nyonya Angela dalam mode serius, artinya Kei juga harus serius. Kei duduk berhadapan dengan Nyonya Angela.
"Saya melihat potensi kamu menjadi pengasuh tetap putra saya. Saya harap kamu betah ya disini. Maaf telah menyuruhmu sekamar dengan putra saya. Saya harap kamu bisa menghibur dia juga. Dulu saya sudah berusaha tapi dia tetap bungkam. Entah, semenjak kamu datang walaupun masih 1 hari, dia sudah mau bicara lagi dengan saya. Saya bahkan janji akan memberi bonus pada kamu jika kamu bisa melakukan tugasmu dengan baik".
Penjelasan Nyonya Angela yang panjang lebar itu membuat Kei tertegun. Ia sudah ketar ketir saat majikannya mengajaknya bicara.
Ternyata ia malah dianggap pengasuh yang potensial untuk putranya. Tentu itu menjadi suatu kebanggaan baginya.
"Baik Nyonya, saya akan berusaha semaksimal mungkin. Saya tidak akan menyia nyiakan kesempatan dan kepercayaan yang Nyonya berikan". Kei menjawabnya dengan tegas membuat Nyonya Angela tersenyum.
" Oke, kalau gitu kamu bisa pergi ke atas lagi menemui Lee. Jaga dia Kei". Pesan Angela dibalas anggukan oleh Kei.
****
Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Kei masuk ke kamar Tuan Mudanya. "Maaf Tuan, jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, waktunya Tuan mandi. Mari saya bantu". Kei berjalan ke arah Lee.
"Saya bisa sendiri. Kamu tidak usah repot repot membantu". Lee mendorong kursi rodanya menuju kamar mandi tetapi Kei tetap mengikuti.
" Kenapa kamu menguntit saya?! Mau apa lagi!". Semenjak kedatangan Kei, Tuan Muda Lee agaknya akan memiliki tekanan darah tinggi hahaha.
"Saya ingin membantu Tuan melepas pakaiannya dan menggosok tubuh Tuan. Tenang saja Tuan, saya tidak akan mengintip. Suer deh". Kei mengangkat satu tangannya membentuk huruf V.
Lee mendengkus kesal, ia memutar bola matanya malas. " Tunggu disitu, saya bisa sendiri. Mesum sekali ya kamu ikut melucuti pakaian saya".
Kata kata Lee sukses membuat Kei mendelikkan matanya. "Dimana letak mesum saya Tuan? Saya hanya berniat membantu Tuan melepaskan pakaian dan juga menggosok tubuh Tuan. Itu saja".
Kei masih denial hahaha. Tetapi tatapan mata Lee begitu menusuk pandangannya. Oleh karena itu Kei memundurkan badannya.
" Oke, baiklah Tuan. Sekarang Tuan bisa melakukannya sendiri. Tapi jika perlu bantuan panggil saya Tuan. Saya tidak keberatan".
Perkataan Kei layaknya debu yang beterbangan yang sama sekali tidak digubris Lee.
*****
Sudah sekitar 25 menit tetapi Tuannya masih belum keluar. Kei menjadi khawatir, apalagi ia sudah memanggil Tuan Mudanya tetapi tidak ada jawaban.
"Tuan, Tuan Muda. Apakah sudah selesai. Tuan?!". Kei sedikit menaikkan intonasinya agar didengar Kei.
Alih alih mendapatkan jawaban, Kei malah seperti tidak mendengar aktivitas apapun di kamar mandi.
" Jangan jangan Tuan... ". Kei langsung menerobos masuk saja. Pikiran negatif tentang Tuannya pun tidak bisa dihindari. Ia takut Tuannya nekat melakukan perbuatan yang merugikan contohnya mengakhiri hidup.
" Tuan". Kei sudah berdiri di belakang Lee. Sontak Lee terkejut. "Mau apa kamu kesini?!". Lee membulatkan matanya. Ia sedang menggosok sabun ke badannya.
Kei berinisiatif untuk membantu menggosok punggung Tuan Muda. " Tuan saya bantu gosok bagian punggung ya. Kasian ini dakinya banyak, pasti Tuan kesulitan". Kei mengucap dengan tulus. Lantas ia langsung mengambil sabun untuk digosokkan.
"Tubuh Tuan bagus sekali tapi daki di punggung banyak". Celotehan Kei membuat Lee menoleh ke arahnya.
" Jadi kamu sekarang mulai mesum dengan melihat tubuh saya?!".
"Aduh salah bicara lagi". Batin Kei memutar bola matanya malas
...Follow IG cemaraseribu_author untuk melihat visual tokoh. Jangan lupa mampir ke novel ku yang lain berjudul 'Meluluhkan Hati Suamiku'...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Noorjamilah Sulaiman
🤣🤣🤣
2024-08-30
0
Wani Ihwani
tor Denial itu apa??
2024-01-23
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
kl tujuan nya buat membantu dan menolong gak apa" bersentuhan juga karna itu sudah pekerjaannya sama kayak dokter dan perawat yg bersentuhan dngn lawan jenis
2023-12-15
0