Bab 2

Kei melangkahkan kakinya ke mansion itu. Ia menatap kagum rumah konglomerat itu. Di depan gerbang sudah ada satpam yang siap menanti untuk bertanya keperluan Kei kesini.

"Permisi pak, saya ingin mengajukan lamaran pekerjaan menjadi pengasuh Tuan Muda". Tanpa diminta, Kei langsung menyampaikan tujuannya kesini. Satpam itu langsung mengantarkan Kei ke Nyonya Besar, yaitu Nyonya Angela

" Bi, tolong antar mbak ini bertemu dengan nyonya besar". Tentu satpam itu hanya mengantar sebatas di teras rumah karena ada maid juga yang menyapu di situ.

"Oke, ayo mbak saya antarkan ke Nyonya besar". Maid itu langsung berjalan dan Kei mengikutinya dari belakang. Ia mengedarkan pandangannya. Rumah yang sangat besar menurut Kei.

" Maaf Nyonya menganggu, ini ada orang yang ingin bertemu Nyonya katanya mau melamar pekerjaan jadi pengasuhnya Tuan Muda". Maid itu berkata sopan sambil menunduk hormat pada majikannya, setelah itu ia berlalu.

****

"Jadi kamu mau melamar kerja jadi pengasuh anak saya?". Angela mengecek daftar riwayat hidup Kei. Angela heran kenapa Kei yang lulusan S1 mau bekerja sebagai pengasuh, padahal bisa bekerja di lain tempat.

" Iya Nyonya, saya ingin melamar kerja sebagai pengasuh Tuan Muda".

Angela manggut manggut. Atensinya tertuju ke arah Kei. "Kamu yakin? Anak saya memiliki sikap tempramental sejak kelumpuhannya itu. Sudah banyak orang yang melamar dan bekerja di sini, tapi tidak ada yang bertahan walaupun hanya 2 hari. Rata rata mereka tidak tahan dengan sikap anak saya".

Angela menerangkan kondisi Lee yang cukup tempramental. Ia tidak mau hanya sekedar menerima pengasuh tanpa mempertimbangkan apa apa.

"Saya yakin Nyonya, bahkan itu tidak menjadi masalah besar bagi saya. Sebelumnya riwayat kerja saya di panti jompo, saya banyak mengurus lansia yang lumpuh, buta, dan lainnya. Dan itu bukan pekerjaan yang berat".

Kei menjawab pertanyaan Angela dengan mantap dan tegas. Ia memang tidak suka bertele tele.

Angela tampaknya tertarik dengan Kei yang teguh pendiriannya itu. "Saya lihat di CV , kamu adalah lulusan S1. Kenapa tidak mencoba melamar sesuai jurusan kamu?". Angela tampak menatap lamat seseorang di hadapannya. Ia layaknya seorang HRD.

" Saya sudah melamar pekerjaan di berbagai perusahaan, tetapi dari semua perusahaan menolak saya karena saya tidak memiliki pengalaman kerja yang cocok di bidang saya, Nyonya ".

Kei menjelaskan dengan jujur. Angela tampak tertarik dengannya. " Oke, jadi kamu tidak keberatan akan mengasuh anak saya yang lumpuh dan tempramental? ".

Sekali lagi Angela berhak memvalidasi keinginan Kei untuk menjadi pengasuh itu. Kei pun mengangguk.

" Baiklah, saya rasa cukup. Dan kamu diterima bekerja di sini. Soal gaji tidak usah khawatir. Saya akan jamin sesuai dengan yang ada di pamflet yaitu 20 juta per bulan. Jika kerjamu bagus, saya akan menambah nominal itu".

Bahkan sekarang Angela sudah berani memberikan bonus jika memang Kei bekerja dengan benar.

Seketika itu mata Kei berbinar, hatinya senang sekali. Akhirnya penantian mendapatkan pekerjaan bisa terkabul juga. Bahkan tidak main main soal gajinya yang fantastis itu.

"Baik Nyonya. Saya janji tidak akan mengecewakan Nyonya". Kei tersenyum lebar menatap sang majikan. " Buktikan". Angela hanya membalas itu.

"Mulai sekarang kamu bisa kerja. Tetapi tidak di mansion ini, melainkan di mansion anak saya. Nanti saya minta sopir untuk mengantar kamu. Dan satu lagi, apakah kamu keberatan jika nantinya kamu tinggal di mansion anak saya? Karena keadaan yang sekarang ini membutuhkan perhatian ekstra".

Bagaikan ditimba rejeki segaban, Kei langsung menganggukkan kepalanya. Ia tidak perlu sibuk mencari kost baru lagi untuk tempat tinggal karena ia akan diusir dari kost lamanya.

"Saya mau Nyonya".

*****

" Kita sudah sampai, kamu bisa turun. Oiya disini hanya ada Tuan Muda dan beberapa maid. Jadi saya tinggal dulu ya, kamu tanya saja dimana ruang Tuan Muda".

Sopir itu berbicara pada Kei. Ia banyak urusan jadi tidak bisa mengantar sampai dalam mansion. Kei pun tidak keberatan.

Dilihatnya mansion yang tidak kalah mewah dari milik Nyonya Angela. Ia langsung disambut oleh maid disana.

"Pengasuh Tuan Muda Lee yang baru ya?". Maid itu bernama Ajeng. Usianya sekitar 40 tahunan.

" Iya, saya pengasuh baru. Boleh ditunjukkan ruangan Tuan Muda dimana?". Kei yang masih menenteng tas bawaannya malah sibuk ingin mengetahui kondisi majikannya.

"Sebelum itu, sebaiknya kamu ke kamar dulu. Kasian atuh itu barang bawaannya, berat". Ajeng begitu peka dengan kondisi Kei. Lalu mereka menuju ke kamar khusus maid disana.

Tidak seperti kamar maid yang biasa majikan sediakan. Ini kamarnya luas, bahkan lebih luas dari kost Kei dulu. Ia menatap seisi kamar itu dan meletakkan pakaian di lemari.

" Nanti kalau sudah siap, kamu tinggal panggil saya di dapur ya. Nanti saya tunjukkin ruangan Tuan Muda. Oiya, nama kamu siapa?".

Ajeng pun mengulurkan tangannya, ia tidak sungkan untuk berkenalan dengan orang baru. Dengan senang hati, Kei membalas uluran tangan itu. "Nama saya Keilla. Bisa dipanggil Kei.".

" Ohh nama saya Ajeng Rahayu. Dipanggilnta Ajeng aja atuh". Kei manggut manggut.

"Bi Ajeng aja gimana, masa sama yang lebih tua langsung manggil nama, gak enak saya". Kei malah mengembangkan senyumnya.

" Iya terserah Kei saja".

******

"Bi Ajeng, ayo tunjukkin ruangannya". Kei sudah berada di dapur. Ia berdiri di belakang Ajeng yang sedang memotong sayuran.

" Oke".

Setelah sampai, Ajeng memberi nasihat bahwa Tuan Muda nya itu tempramental. Kei mengangguk.

Ceklek

Dibukanya pintu Tuan Muda Lee, begitu dibuka. Pengap rasanya, kondisi kamar yang gelap dan dimana Tuan Mudanya? Ia menelusuri kamar itu.

"Dimana Tuan Muda ya, kok tidak ada". Kei mencari dan akhirnya menemukan bahwa Tuan Mudanya berada di balkon.

" Tuan". Sapa Kei ramah. Tidak ada jawaban darinya. Kei lantas mendekatkan jarak ke arah majikannya.

"Tuan, perkenalkan nama saya Kei. Saya pengasuh baru Tuan saat ini. Mulai --". Masih belum selesai bicara, Kei sudah disela pembicaraannya.

" Saya tidak butuh pengasuh. Jadi cepat keluar dari sini!". Lee membentak Kei dengan keras dengan tatapan nyalang.

"Ta-tapi Tuan Muda.. ".

"Sudah saya katakan, keluar!". Lee sudah kehilangan kesabarannya. Semenjak lumpuh ia menjadi tempramental.

" Saya tidak akan keluar Tuan. Sekarang Tuan adalah tanggung jawab saya. Saya akan merawat Tuan". Kei tetap kekeh dalam pendiriannya untuk merawat Tuan Mudanya itu.

"Apa yang kamu inginkan?!". Lee menatap nyalang Kei. Ia begitu gusar karena kedatangan Kei sebagai orang yang merawatnya.

" Saya menginginkan untuk merawat Tuan. Jadi mohon kerjasamanya. Saya juga butuh uang saat ini, Tuan". Kei memelas, ia memang butuh uang untuk membayar angsurannya.

"Butuh berapa? Cepat katakan!". Lee benar benar membentak Kei. Kei malah memandangi Tuannya lamat lamat.

" Kenapa Tuan menanyakan itu?".

"Supaya kamu cepat pergi. Saya tahu kamu seperti pengasuh sebelumnya. Hanya menginginkan uang". Lee sangat meremehkan tekad Kei.

...Hai readers... silahkan follow IG cemaraseribu_author untuk melihat visual Tuan Muda Lee. ...

...Jangan lupa like dan votenya ya. Terimakasih...

Terpopuler

Comments

Wani Ihwani

Wani Ihwani

oh si lele ini, semua orang Memang la butuh uang maka nya dia kerja ,,,,,jangan galak" kamu le nnti ku sumpahin jadi bucin sama si key

2024-01-23

2

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

Lee ada alasannya kenapa Kei butuh uang besar jadi jngn suudzon 😏😏😏

2023-12-15

0

my name

my name

kayaknya hanya kei yg paling sabar menghadapi lee

2023-12-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!